Nama Kelompok EKA SAVINATUN NAJAH 135100300111063 GALUH DYAH
- Slides: 62
Nama Kelompok : EKA SAVINATUN NAJAH 135100300111063 GALUH DYAH LUMINTU 135100300111073 NADHIRA PRIMA WIHANANDA 135100300111097 RISCI IMANDELA ROSANTY 135100300111099 NAURA DIFA QATHRUNNADA 135100300111109
• Organisasi yang kami amati yaitu Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang. organisasi tersebut telah menerapkan misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur maupun aturan. Adapun tujuan EM (Eksekutif Mahasiswa) Universitas Brawijaya adalah “Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya yang aktif dalam Perbaikan. ” Perbaikan adalah sebuah tujuan, sebuah tujuan itu dapat tercapai apabila dilakukan secara aktif. Aktif pun tidak sekedar aktif saja, namun aktif dengan menyebarkan nilai-nilai di dalamnya. EM UB harus aktif dalam menyebarkan nilai-nilai kebaikan, yaitu nilai bergerak, bergairah dan solutif. Nilai tersebut yang akan menjadi awalan dalam menciptakan perbaikan bagi Brawijaya dan Indonesia. ”
• Misi dan strategi yang diterapkan EM UB : • EM UB yang memiliki sistem kerja berdasarkan profesionalitas • Sistem Kerja yang professional dapat dilakukan dengan memilih orang yang tepat untuk posisi yang tepat dengan tujuan akan menghasilkan kinerja yang baik dari tiap-tiap individu. Pelaksanaan Kegiatan EM UB yang sesuai dengan timeline serta dikelola secara transparan dapat dipertanggungjawabkan. • EM UB yang aktif bergerak memberikan pelayanan • Memberikan pelayanan sepenuh hati dalam setiap senyuman untuk peduli terhadap sesama • EM UB yang inovatif mengembangkan minat bakat mahasiswa • Sebuah karya bisa menjadi keren apabila diikuti semangat dan gairah di dalamnya. EM UB akan mengembangkan minat bakat mahasiswa sesuai passion mereka dengan cara yang inovatif melalui penggunaan media social yang mampu menjangkau seluruh lapisan mahasiswa. • Kolaborasi gerakan EM UB yang solutif untuk brawijaya dan Indonesia • Gerakan-gerakan yang dibangun pada saat ini sudah sangat lah banyak, yang diperlukan saat ini adalah kolaborasi gerakan-gerakan tersebut untuk membangun gerakan yang lebih baik dan meluas. Sehingga gerakan social ini mampu menciptakan perbaikan bagi brawijaya dan Indonesia
• Kebijakan yang dilakukan EM UB : • Ubanget (gerakan untuk mengembangkan passion kita dengan kreatif) • KAWAL ! (gerakan agar mahasiswa UB mengetahui dan mendampingi kebijakan kampus untuk kita semua) • BGN MLG (Bangun Malang adalah gerakan sosial dari Brawijaya untuk masyarakat malang raya) • Bicara Indonesia (korupsi, hukum, pemilu dari semua hal tentang Indonesia)
BEBERAPA BAGAN ORGANISASI INDUSTRI MAKANAN
PT. AMERTA INDAH OTSUKA (Lini)
PT. MAYORA INDAH (Lini dan Staff)
PT. Indofood (Fungsional)
PT. Unilever (Lini dan Staff)
BADAN USAHA ADALAH KESATUAN YURIDIS (HUKUM), TEKNIS, DAN EKONOMIS YANG BERTUJUAN MENCARI LABA ATAU KEUNTUNGAN. BADAN USAHA SERINGKALI DISAMAKAN DENGAN PERUSAHAAN, WALAUPUN PADA KENYATAANNYA BERBEDA. PERBEDAAN UTAMANYA, BADAN USAHA ADALAH LEMBAGA SEMENTARA PERUSAHAAN ADALAH TEMPAT DIMANA BADAN USAHA ITU MENGELOLA FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI.
JENIS-JENIS BADAN USAHA YANG ADA DI INDONESIA : 1. KOPERASI Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Di Indonesia, prinsip koperasi telah dicantumkan dalam UU No. 12 Tahun 1967 dan UU No. 25 Tahun 1992.
Fungsi koperasi yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.
KELEBIHAN KOPERASI YAITU: Prinsip pengelolaan bertujuan memupuk laba untuk kepentingan anggota. Misalnya koperasi pertanian mendirikan pabik pengilingan padi. Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen. Dasar sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi anggota dengan dasar sukarela. Mengutamakan kepentingan Anggota.
KEKURANGAN KOPERASI YAITU: Keterbatasan dibidang permodalan. Daya saing lemah. Rendahnya kesaran berkoperasi pada anggota. Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi
2. BUMN Di Indonesia, definisi BUMN menurut Undang Nomor 19 Tahun 2003 adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat.
CIRI-CIRI BUMN : Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah. Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh pemerintah. Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah. Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha. Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah. Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara. Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak.
KELEBIHAN BUMN Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak Mendapat jaminan dukungan dari negara Permodalannya sudah pasti karena mendapat modal dari negara Kelangsungan hidup perusahaan terjamin Sebagai sumber pendapatan Negara
KEKURANGAN BUMN Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien Manajemen perusahaan kurang profesional Menimbulkan monopoli atas sektor-sektor vital Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-peraturan yang mengikat Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi
3. PERUSAHAAN PERSEROAN Perusahaan perseroan (persero) adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh pemerintah (atas nama negara) yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.
KELEBIHAN PERUSAHAAN PERSERO 1. Pendirian perusahaan perseorangan sangat mudah dan tidak berbelit-belit. 2. Perusahaan perseorangan cocok untuk usaha yang relatif kecil atau mereka yang memiliki modal dan bidang usaha yang terbatas. 3. Tidak terlalu memerlukan akta formal (akta notaris), sehingga pemilik tidak perlu mengeluarkan biaya yang berlebihan. 4. Memilki keleluasaan dalam hal mengambil keputusan, baik menentukan arah perusahaan atau hal-hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. 5. Dalam hal peraturan, tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang mengatur perusahaan jenis ini, sehingga pemilik bebas melakukan aktivitasnya. 6. Dalam hal pajak pemilik tidak perlu membayar pajak badan, namun semua pendapatan tetap harus bayar pajak perorangan; dan semua keuntungan menjadi milik pemilik dan dapat digunakan secara bebas oleh pemilik.
KEKURANGAN PERUSAHAAN PERSEROAN : 1. Permodalan – Lebih sulit memperoleh modal, yang artinya jika perusahaan perorangan ingin mendapatkan tambahan modal atau investasi dari perbankan relatif sulit, terutama untuk jumlah yang besar. 2. Ikut tender – Perusahaan perorangan relatif sulit mengikuti tender, karena kesulitan untuk memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen dan jumlah dana yang tersedia. 3. Tanggung jawab – Pemilik perusahaan perseorangan bertanggung jawab terhadap utang perusahaan secara penuh. 4. Kelangsungan hidup – Biasanya kelangsungan hidup atau umur perusahaan relatif lebih singkat. Hal ini disebabkan sulitnya mencari pengganti pemilik perusahaan apabila pemilik meninggal dunia, sehingga terjadi kevakuman yang menyebabkan kelangsungan hidup perusahaan berakhir.
4. BUMS Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak.
KELEBIHAN BUMS : a) menambah lapangan kerja, b) merangsang sistem pendidikan dan latihan kerja, c) mempermudah kegiatan ekspor-impor, d) meningkatan pendapatan devisa negara. e) meningkatnya standar keahlian dan alih teknologi.
KEKURANGAN BUMS : a) berkurangnya devisa negara karena keringanan bea masuk, b) adanya kemungkinan penyalahgunaan potensi sumber daya dan wewenang, c) mengalirnya devisa ke luar negeri, d) berkurangnya pendapatan negara karena keringanan pajak. e) menimbulkan ketegangan karena persaingan yang tidak sehat.
5. FIRMA Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap- tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firma berasal dari anggota pendiri serta laba/ keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta pendirian.
CIRI-CIRI FIRMA : Dimiliki oleh beberapa orang Modal dikumpulkan dari anggota firma Setiap anggota bertanggungjawab atas firma tsb Akses pinjaman relatif lebih mudah Pengambilan keputusan lebih lamban dibandingkan dengan perusahaan perseorangan
KELEBIHAN FIRMA : Kemampuan finansial lebih baik drpd individu Keputusan potensial lebih baik Kreativitas cukup tinggi
KEKURANGAN FIRMA : Tanggungjawab Jika tidak terbatas 1 anggota salah anggota lain ikut menanggung
6. CV ATAU PERSEKUTUAN KOMANDITER Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh 2 orang atau lebih.
Kelebihan CV : � Birokrasi semudah firma � Diversifikasi manajemen Kelemahan CV : � Sebagian tanggungjawab tidak terbatas � Pengawasan kompleks � Sekutu pasif tidak boleh campurtangan � Sekutu aktif cenderung dominan
7. PT (PERSEROAN TERBATAS) Perseroan terbatas (PT) adalah badan usaha yang modalnya diperoleh dari hasil penjualan saham. Setiap pemegang surat saham mempunyai hak atas perusahaan dan setiap pemegang surat saham berhak atas keuntungan (dividen).
Ciri-ciri PT : � Didirikan akte notaris ‘acc’ dari Dep. Kehakiman � Persekutuan � Maju � Hak modal mundur tgt DIREKSI suara rapat tergantung besar kecilnya saham � Keuntungan sesuai saham
Kelebihan PT: Kelangsungan hidup terjamin Pemilik dan manajemen terpisah Saham bisa go public Kekurangan PT: Birokrasi sulit, kompleks Biaya pendirian besar Waktu pendirian lama Pajak tinggi Prosedur laporan finansial kompleks
8. BUMD Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah perusahaan yang didirikan dimiliki oleh pemerintah daerah. Kewenangan pemerintah daerah membentuk dan mengelola BUMD ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom.
Ciri-Ciri BUMD Didirikan berdasarkan peraturan daerah (perda). Dipimpin oleh direksi yang diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah atas pertimbangan DPRD. Masa jabatan direksi selama empat tahun. Bertujuan memupuk pendapatan asli daerah guna membiayai pembangunan daerah.
Kelebihan BUMD: 1. Seluruh keuntungan BUMD menjadi keuntungan daerah 2. Menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat daerah 3. Merupakan sarana untuk melaaksanakan pembangunan daerah Kekurangan BUMD: 1. Pengelolaan BUMD sangat ditentukan oleh kemapuan keuangan daerah 2. Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan BUMD 3. Pengelolaan BUMD secara ekonomis sulit untuk dipertanggung jawabkan
STAFFING
DEFINISI STAFFING Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi. Fungsi “staffing” atau fungsi manajemen personalia merujuk pada konsep dan teknik yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas manajemen dalam aspek “manusia” atau pegawai. Manajemen personalia sebagai fungsi perekrutan pegawai.
Manajemen personalia adalah : “Suatu ilmu seni untuk melaksanakan antara lain planning, controlling, sehingga efektivitas dan efesiensi personalia dapat di tingkatkan semaksimal mungkin dalam pencapaian tujuan”
Fungsi Pengisian Staf (Staffing) Penetapan jenis pegawai yang perlu diangkat Perekrutan calon pegawai Seleksi pegawai Penyusunan standar prestasi kerja Penyuluhan pegawai Training dan pengembangan pegawai
Ruang Lingkup dalam Staffing Rekrut dan Seleksi Pengangkatan / orientasi Latihan dan Pengembangan
Rekrut dan Seleksi Menurut Manullang yang merupakan dasar penyeleksian yaitu: Keahlian. Mencakup 3 aspek, yaitu Tehnikal skill, human skill, dan konseptual skill. pengalaman kerja. Umur. Jenis kelamin. Keadaan fisik. Perfonmance (penampilan) Bakat. Temperamen. Karakter.
Untuk eksternal : penerimaan pendahuluan. Test-test penerimaan. Wawancara seleksi. Pemeriksaan referensi. Evaluasi medis (test kesehatan). Wawancara kepada atasan langsung. Keputusan
Pengangkatan / orientasi Setelah diseleksi, karyawan ditempatkan pada suatu pekerjaan diperkenalkan dengan organisasi melalui berbagai bentuk orientasi. Tahap orientasi merupakan kegiatan pengenalan dan penyesuaian karyawan baru dengan organisasi.
Latihan dan Pengembangan Tujuan latihan dan pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dan mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Pada umumnya karyawan dikembangkan dengan metode yaitu : A. B. Metode-metode ‘’on the job’’ Pengembangan “off the job”
Metode-metode ‘on the job”yang biasa digunakan yaitu : Coaching Planned progression atau pemindahan karyawan Rotasi jabatan Penugasan sementara
Pengembangan “off the job”dilakukan dengan : Latihan laboratorium Pengembangan organisasi
Cara Negara Jepang meningkatkan motivasi kerja karyawannya
� Budaya Kerja Jepang dikenal dengan sebutan Kaizen menurut Imai (2008 : 11) adalah “kemajuan dan perbaikan terus menerus dalam kehidupan seseorang, kehidupan berumah tangga, kehidupan bermasyarakat dan kehidupan kerja”. Sedangkan menurut Wellington (1998 : 48), Kaizen adalah “konsep yang sederhana, yang dibentuk oleh dua karakter yaitu: Kai artinya perubahan dan Zen artinya baik, sehingga kalau digabungkan menjadi satu kata maka secara harfiah berarti “perbaikan”. Kata Kaizen digunakan untuk menguraikan suatu proses manajemen dan budaya bisnis berarti perbaikan terus-menerus dan perlahan-lahan dengan keikutsertaan aktif dan komitmen dari semua karyawan dalam bentuk apapun yang dilakukan oleh perusahaan.
� � Menurut Mangkunegara (2000: 67), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (abnegarility) dan faktor motivasi (motivation). � 1. Faktor Kemampuan � Secara psikologis, kemampuan terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita, artinya karyawan yang memiliki IQ yang rata-rata (IQ 110 -120) dengan memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaannya sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan oleh karena itu karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.
� 2. Faktor Motivasi � Motivasi terbentuk dari sikap (Attitude) seorang karyawan dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri pegawai untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal. (Sikap mental yang siap secara psikofik) artinya, seorang karyawan harus siap mental, mampu secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai, mampu memanfaatkan dalam mencapai situasi kerja.
� Ada 5 (lima) faktor yang mendukung di dalam Budaya Kaizen yaitu : � 1. Teamwork (Tim Kerja) � Team work bisa diartikan kerja tim atau kerjasama, team work atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi serta berkomitmen untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi yang paling populer di tim.
� 2. Personal Disipline (Disiplin Pribadi) Disiplin tidak ada kaitannya dengan kekerasan atau hukuman. Namun disiplin sangat erat kaitannya dengan motivasi. Pada dasarnya hal yang dapat memotivasi individu dapat dikelompokan menjadi dua: by love atau by fear. Anda dapat termotivasi untuk melakukan suatu pekerjaan jika anda telah menyadari berbagai hal menyenangkan yang dapat anda peroleh setelah/pada saat anda melakukan pekerjaan tersebut. Anda juga dapat termotivasi jika anda menyadari berbagai hal yang mengancam jika anda tidak melakukan suatu pekerjaan yang harus anda lakukan. Umumnya individu akan termotivasi dengan cara yang kedua karena berbagai sistem pendidikannya (formal/non-formal) selama ini telah berhasil mengkondisikannya demikian. Itulah sebabnya mengapa kebanyakan individu menghubungkan disiplin dengan kekerasan atau hukuman. � Disiplin pribadi merupakan suatu skill, yang artinya dapat dilatih. Disiplin dapat dianalogikan seperti otot, semakin anda melatihnya, disiplin anda semakin baik.
� 3. Improved Morale (Peningkatan Moral) � Peningkatan kualitas moral sangat berperan penting dalam budaya Kaizen, karena budaya yang tidak didukung dengan kualitas moral yang baik maka budaya tersebut dapat dikatakan adalah budaya yang gagal. Budaya kaizen identik dengan aspek moral yang tetap dijaga dari dahulu samapi sekarang. Budaya yang mencerminkan ketaatan atas moral individu masyarakat yang menganut budaya tersebut. � 4. Quality Circle (Kualitas Lingkaran) � Orang-orang yang merupakan bagian dari lingkaran kontrol kualitas akan merasakan rasa kepemilikan untuk proyek tersebut. Hasil yang lebih tinggi dan tingkat penolakan juga lebih rendah mengakibatkan peningkatan kepuasan kerja bagi para pekerja, yang pada gilirannya mendorong mereka untuk berkontribusi lebih banyak. Sebuah kontrol kualitas program lingkaran juga membawa peningkatan komunikasi dua arah antara staf dan manajemen.
� 5. Suggestion for Improvement (Saran untuk Perbaikan) � Penerapan Kaizen di dalam suatu perusahaan tidak semudah yang diduga sebab memerlukan keterlibatan semua unsur di dalam perusahaan. Ini dimulai dengan melakukan studi literatur untuk mendapatkan gambaran penerapan continuous improvement di suatu perusahaan dan mendapatkan faktor - faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan penerapannya. Berdasarkan literatur dan penelitian - penelitian sebelumnya, faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan suatu manajemen mutu atau penerapan continuous improvement di dalam suatu perusahaan adalah dukungan manajemen, aspek pekerja, dan budaya perusahaan yang sesuai.
PENGENDALIAN MUTU PRODUK PANGAN MENGGUNAKAN METODE HACCP
� � Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah suatu sistem kontrol dalam upaya pencegahan terjadinya masalah yang didasarkan atas identifikasi titik-titik kritis di dalam tahap penanganan dan proses produksi. HACCP merupakan salah satu bentuk manajemen resiko yang dikembangkan untuk menjamin keamanan pangan dengan pendekatan pencegahan (preventive) yang dianggap dapat memberikan jaminan dalam menghasilkan makanan yang aman bagi konsumen. Tujuan dari penerapan HACCP dalam suatu industri pangan baik skala besar maupun UKM adalah untuk mencegah terjadinya bahaya sehingga dapat dipakai sebagai jaminan mutu pangan guna memenuhi tuntutan konsumen. HACCP bersifat sebagai sistem pengendalian mutu sejak bahan baku dipersiapkan sampai produk akhir diproduksi masal dan didistribusikan. Oleh karena itu dengan diterapkannya sistem HACCP akan mencegah resiko komplain karena adanya bahaya pada suatu produk pangan. Selain itu, HACCP juga dapat berfungsi sebagai promosi perdagangan di era pasar global yang memiliki daya saing kompetitif.
� Konsep HACCP merupakan suatu metode manajemen keamanan pangan yang bersifat sistematis dan didasarkan pada prinsip yang sudah dikenal, yang ditujukan untuk mengidentifikasi hazard (bahaya) yang kemungkinan dapat terjadi pada setiap tahapan dalam rantai persediaan makanan, dan tindakan pengendalian ditempatkan untuk mencegah munculnya hazard tersebut. HACCP merupakan akronim yang digunakan untuk mewakili suatu sistem hazard dan titik kendali kriti (Hazard analysis and critical control point). HACCP merupakan suatu sistem manajemen keamanan makanan yang sudah terbukti dan didasarkan pada tindakan pencegahan. Identifikasi letak suatu hazard yang mungkin akan muncul di dalam proses, tindakan pengendalian yang dibutuhkan akan dapat ditempatkan sebagaimana mestinya. Hal ini untuk memastikan bahwa keamanan makanan memang dikelola dengan efektif dan untuk menurunkan ketergantungan pada metode tradisional seperti inspeksi dan pengujian.
� � � PRINSIP HACCP Dalam aplikasinya HACCP mengacu pada beberapa prinsip utama, yaitu : Prinsip 1: mengidentifikasi potensi bahaya yang berhubungan dengan produksi pangan pada semua tahapan, mulai dari usaha tani, penanganan, pengolahan dipabrik dan distribusi sampai kepada titik produk panga dikonsumsi. Penilaian kemungkinan terjadinya bahaya dan menentukan tindakan pencegahan untuk pengendaliannya. Prinsip 2: menentukan titik atau tahap operasional yang dapat dikendalikan untuk menghilangkan bahaya atau mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya tersebut (CCP: critical control point). CCP berarti setiap tahapan di dalam produksi pangan dan atau pabrik yang meliputi sejak diterimanya bahan bakunya dan atau diproduksi, panen, diangkut, formulasi, diolah, disimpan dan lain sebagainya.
� � � Prinsip 3: Menetapkan batas kritis yang harus dicapai untuk menjamin bahwa CCP berada dalam kendali. Prinsip 4: Menetapkan sistem pemantauan pengendalian (monitoring) dari CCP dengan cara pengujian dan pengamatan. Prinsip 5: Menetapkan tindakan perbaikan yang dilaksanakan jika hasil pemantauan menunjukkan bahwa CCP tertentu tidak terkendali. Prinsip 6: Menetapkan prosedur ferivikasi yang mencakup dari pengujian tambahan dan prosedur penyesuaian yang menyatakan bahwa sistem HACCP berjalan efektif. Prinsip 7: Mengembangkan dokumentasi mengenai semua prosedur dan pencatatan yang tepat untuk prinsip -prinsip ini dan penerapannya.
� HACCP sebagai sistem yang memberikan efisiensi manajemen keamanan pangan Dalam industri pangan, masalah keamanan pangan dapat dipastikan menjadi perioritas utama dan tidak dapat ditawar-tawar walaupun kadang-kadang hal itu di utarakan secara tertulis. Sehingga usaha untuk mencegah terjadinya bahaya keamanan pangan pada umumnya menjadi perioritas, sehingga pada umunya industry mencari suatu sistem yang mampu diterapkan dengan sistem pencegahan, sehingga HACCP menjadi pilihan banyak industry pangan karena HACCP merupakan sistem pengendalian keamanan pangan berdasarkan tindakan pencegahan. Dalam perkembangannya sistem HACCP ini telah dirasakan telah memberikan efisiensi jaminan keamanan pangan karena beberapa hal, yaitu: - Sistemnya sistematik dan mudah dipelajari, sehingga dapat diterapkan pada semua tingkat bisnis pangan. - Merupakan Cost-effective System karena focus pada titik-titik yang kritis terhadap pangan, mengurangi resiko produksi, dan dapat menghasilkan produk yang aman. - Membuat personil terinformasi akan keputusan-keputusan tentang keamanan pangan dan menghilangkan bias dalam keputusan-keputusannya. - Menjamin personil dilatih sesuai dengan keputusan penerapan HACCP. - HACCP telah menjadi sistem keamanan pangan yang universal sehingga akan diterima dimana saja, baik oleh klien maupun regulasi.
� � � Kelemahan-kelemahan HACCP Dari perkembangannya HACCP terus di “up date” untuk memeperbaiki kekurangan-kekurangannya, dari alasan pengembangan tersebut terdapat beberapa kelemahan yang mungkin timbul pada penerapannya yaitu: - Jika HACCP tidak diterapkan secara benar maka tidak akan menghasilkan sistem jaminan keamanan yang efektif disuatu industry; - Bila hanya dilaksanakan oleh satu orang atau kelompok kecil industry tanpa /sedikit input dari seluruh devisi dalam industry, - Linkungan HACCP dianggap terlalu sempit, yaitu yang hanya terfokus pada keamanan pangan, dan hanya juga untuk pangan. Dalam pengembangan PMMT yang dilakukan oleh Direktorat jendral perikanan, analisa bahaya diharuskan meliputi 3 aspek yaitu: 1. Food Safety (keamanan) 2. Wholesomeness (keutuhan) 3. Economic Fraud (kecurangan ekonomi)
- Kebaikan persero
- Dou3ae najah
- Najah lahlouh
- Apa itu ktb
- Nama untuk kelompok yang bagus
- Pembentukan kelompok swadaya masyarakat
- Dyah anggraini gunadarma
- Ika dyah saraswati
- Dr harry galuh nugraha
- Galuh wilujeng saraswati
- I eka
- Kanya eka santi
- Dr eka budi wahyana
- Hipoglikemia neonatus
- Eka tarwaca susila putra
- Guerilla testing
- Dr eka agustia rini
- Dr eka agustia rini
- Teori relativitas
- Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif
- Yang terdiri dari
- Kelompok sosial berdasarkan pencapaian tujuan
- Primer dan kelompok sekunder
- Konsep dasar kelompok kerja
- Background ppt nama kelompok
- Nadiva addina
- Names of group members
- Nama kelompok tentang lingkungan
- Gambar sitoskeleton
- Judul dan nama anggota kelompok informasi gambar informasi
- Nama kelompok tentang pendidikan
- Alat dan bahan kimia
- Judul dan nama anggota kelompok
- Nama kelompok teknologi
- Pembuktian rumus luas permukaan tabung
- Nama kelompok belajar
- Nama kelompok tentang lingkungan
- Nama kelompok masak
- Tugas pengantar teknologi informasi
- Nama kelompok matematika yang keren
- Nama kelompok tentang pendidikan
- Nama kelompok fisika keren
- Nama kelompok matematika
- Nama kelompok kimia
- Nama kelompok manajemen
- Nama kelompok tugas
- Nama kelompok fisika keren
- Nama kelompok 2
- Nama kelompok akuntansi
- Nama kelompok tugas
- Desain nama kelompok
- Nama rangka motor
- Surah al-hasyr ayat 21
- Apa saja tanda kecakapan umum untuk pramuka siaga
- Nama2 jco
- Silsilah raden kamandaka
- Senarai nama kumpulan
- Contoh ayat kata nama am abstrak
- Rasul dalam bahasa arab
- Frasa nama ialah
- Yaumul shugra
- Contoh kata nama khas tunggal
- Nama 12 murid yesus