BAB 9 MOTIVASI Pokok Bahasan Definisi Motivasi Motivasi
BAB 9 MOTIVASI
Pokok Bahasan § Definisi Motivasi § Motivasi dan Kinerja § Teori-Teori Motivasi : 1. Teori Penguatan (Reinforcement Theory) 2. Teori Harapan 3. Teori Hirarki Kebutuhan Maslo 4. Teori Tujuan
Pengertian Motivasi Salah satu tantangan yg dihadapi oleh Pimpinan/Leader dalam Organisasi adalah bagaimana Leader dapat menggerakkan para bawahan agar mau dan bersedia mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk kepentingan Organisasi. http: //herwanparwiyanto. staff. uns. ac. id
Motivasi = Movere § Secara taksonomi Motivasi berasal dari kata latin Movere (bergerak) § Untuk itu Leader HARUS selalu dpt memelihara semangat, kesadaran, dan kesungguhan dari bawahannya untuk terus menunjukkan kinerja yang optimal. § Dengan kata lain, salah satu tantangan BERAT bagi Organisasi adalah Bagaimana motivasi dpt tumbuh dan terbina dengan baik ? ? http: //herwanparwiyanto. staff. uns. ac. id
Beberapa Definisi Motivasi § Motivasi adalah proses pengembangan dan pengarahan perilaku atau kelompok itu menghasilkan keluaran (output) yang diharapkan, sesuai dengan sasaran atau tujuan yg ingin dicapai organisasi (Ensiklopedi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis, 1993 : 432 -433) § Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mau & rela untuk mengerahkan kemampuan, dlm bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga & waktunya untuk menyelanggarakan berbagai kegiatan yg menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dlm rangka pencapaian tujuan & berbagai sasaran organisasi yg telah ditentukan sebelumnya (Siagian, 1986 : 132) http: //herwanparwiyanto. staff. uns. ac. id
Motivasi • Motivasi adalah kekuatan dalam diri individu yang akan menunjukkan tingkat usaha, arah, dan ketekunan dalam melaksanakan pekerjaan. • Secara umum ada dua macam motivasi: Motivasi intrinsik: motivasi yang berasal dari dalam diri individu Motivasi ekstrinsik: motivasi yang berasal dari reward yang diberikan oleh pihak lain.
Dimensi motivasi Motivasi mengandung 3 komponen penting yang saling berkaitan erat, yaitu : a. kebutuhan; b. dorongan; c. tujuan http: //herwanparwiyanto. staff. uns. ac. id
kebutuhan Kebutuhan timbul dalam diri individu apabila siindividu merasa adanya kekurangan dalam dirinya (ada ketidakseimbangan antara apa yang dimiliki dengan apa yang menurut persepsi si-individu harus dimiliki). http: //herwanparwiyanto. staff. uns. ac. id
dorongan Untuk mengatasi ketidakseimbangan tersebut, dalam diri si-individu akan timbul DORONGAN berupa usaha pemenuhan kebutuhan secara terarah. Maka, DORONGAN biasanya berorientasi pada tindakan tertentu yang secara sadar dilakukan oleh seseorang/individu, dan inilah INTI dari MOTIVASI http: //herwanparwiyanto. staff. uns. ac. id
tujuan Komponen ketiga dari motivasi adalah TUJUAN, merupakan sesuatu yang menghilangkan KEBUTUHAN dan mengurangi DORONGAN. Pencapaian TUJUAN bearati mengembangkan keseimbangan dalam diri seseorang/si-individu. http: //herwanparwiyanto. staff. uns. ac. id
Motivasi dan Kinerja • Lingkungan kerja yang motivasional adalah lingkungan yang menyediakan reward yang sesuai dengan kinerja yang diberikan dalam mencapai tujuan organisasi.
1. Teori Harapan § Teori Penguatan kembali (reinforcement theory) memandang bahwa perilaku manusia ditentukan oleh konsekuensi yang diberikan oleh lingkungannya. § Teori ini berdasarkan pada Thorndike’s law of effect, yakni bahwa perilaku yang menghasilkan outcome yang menyenangkan akan cenderung diulangi, sedangkan perilaku yang menghasilkan outcome yang tidak menyenangkan akan cenderung tidak diulang. § Dengan menggunakan teknik reinforcement, manajer
• Strategi dalam Reinforcement B. F. Skinner mempopulerkan empat strategi Reinforcement, yaitu: Positive Reinforcement: meningkatkan perilaku yang diharapkan dengan memberikan konsekuensi yang menyenangkan; Negative Reinforcement: meningkatkan perilaku yang diharapkan dengan tidak memberikan konsekuensi yang tidak menyenangkan; Extinction: mengurangi perilaku yang tidak menyenangkan dengan meniadakan konsekuensi yang menyenangkan.
Manager’ s Objectiv e Individua l Behavio r Meets production goals with zero defects Reinforceme nt Strategy Praise employee; recommend pay increase Stop complaints Highquality production Withhold praise and rewards Meets production goals but with high percentage Defects Repriman d employe e Type of Reinforceme nt Positive Reinforceme nt Negative Reinforceme nt Extinctio n Punishme nt
2. Expectancy Theory High Expectancy (Worker knows that if they try, they can perform) High Instrumentality (Worker perceives that high performance leads to outcomes) High Motivation High Valence (Worker desires the outcomes resulting from high performance)
• Ide dari teori pengharapan (expectancy theory) yang dikemukakan oleh Victor Vroom ini adalah bahwa individu akan melakukan apa yang mereka lakukan jika mereka ingin melakukannya. • Motivasi kerja tergantung pada tiga komponen, yakni: expectancy, instrumentality dan valence. Hubungan antara motivasi dan ketiga komponen tersebut digambarkan sbb: M= E x I x V • Jika salah satu komponen nilainya rendah/nol, maka motivasi akan rendah/nol pula. Manajer harus memaksimalkan ketiga komponen, tidak boleh ada yang tertinggal. • Manajer harus berusaha menciptakan lingkungan kerja dimana tugas-tugas yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi juga dipandang bawahan sebagai langkah untuk memperoleh reward yang diharapkan
3. Maslow’s Hierarchy of Need Level Description Examples Needs Self. Actualization Realize one’s full potential Use abilities to the fullest Esteem Feel good about oneself Promotions & recognition Belongingness Social interaction, love Interpersonal relations, parties Safety Security, stability Job security, health insurance Physiological Food, water, shelter Basic pay level to buy items Lower level needs must be satisfied before higher needs are addressed.
Teori Kebutuhan Maslow Kebutuhan dikategorikan lima tingkatan dari kebutuhan yang paling rendah sampai kebutuhan yang paling tinggi Individu harus memuaskan kebutuhan tingkat bawah sebelum dapat memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi Kebutuhan yang terpuaskan tidak lagi memotivasi Motivasi individu tergantung pada dimana tingkat hirarki berada Hirarki Kebutuhan Tingkat Rendah (eksternal): fisik, keamanan Kebutuhan Tingkat Tinggi (internal): sosial (cinta), harga diri, aktualisasi diri
Teori Kebutuhan Maslow • Kebutuhan Fisiologis (lahiriah) Tiga hal pokok: sandang, pangan dan papan. Bagi karyawan, kebutuhan akan gaji, uang lembur, hadiah-hadiah dan fasilitas lainnya seperti rumah, kendaraan dll. Menjadi motif dasar dari seseorang mau bekerja, menjadi efektif dan dapat memberikan produktivitas yang tinggi bagi organisasi. • Kebutuhan Keamanan Kebutuhan ini mengarah kepada rasa keamanan, ketentraman dan jaminan seseorang dalam kedudukannya, jabatan-nya, wewenangnya dan tanggung jawabnya sebagai karyawan. Seseorang dapat bekerja dengan antusias dan penuh produktivitas bila dirasakan adanya jaminan formal atas kedudukan dan wewenangnya.
Teori Kebutuhan Maslow • Kebutuhan sosial (Social Needs) Kebutuhan akan kasih sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok kerja atau antar kelompok. Kebutuhan akan diikutsertakan, mening-katkan relasi dengan pihak-pihak yang diperlukan dan tumbuhnya rasa kebersamaan termasuk adanya sense of belonging dalam organisasi. • Kebutuhan akan prestasi (Esteem Needs) Kebutuhan akan kedudukan dan promosi dibidang kepegawaian. Kebutuhan akan simbul-simbul dalam statusnya se¬seorang serta prestise yang ditampilkannya.
Teori Kebutuhan Maslow • Kebutuhan mempertinggi kapisitas kerja (Self actualization) Setiap orang ingin mengembangkan kapasitas kerjanya dengan baik. Hal ini merupakan kebutuhan untuk mewujudkan segala kemampuan (kebolehannya) dan seringkali nampak pada hal-hal yang sesuai untuk mencapai citra dan cita diri seseorang. Dalam motivasi kerja pada tingkat ini diperlukan kemampuan manajemen untuk dapat mensinkronisasikan antara cita diri dan cita organisasi untuk dapat melahirkan hasil produktivitas organisasi yang lebih tinggi.
Teori Penetapan Tujuan (Edwin Locke) Teori ini menyatakan bahwa tujuan individu dan kepuasan merupakan penentu utama perilaku. Suatu tujuan adalah obyek dari tindakan; tujuan adalah apa yang ingin dicapai oleh seseorang. Penetapan tujuan ini merupakan suatu proses kognitif dari beberapa penggunaan praktis.
Teori Penetapan Tujuan (Edwin Locke) • Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni : a. b. c. d. tujuan-tujuan mengarahkan perhatian; tujuan-tujuan mengatur upaya; tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.
Teori Penetapan Tujuan (Edwin Locke) • Teori ini juga mengungkapkan hal sebagai berikut: Kuat lemahnya tingkah laku manusia ditentukan oleh sifat tujuan yang hendak dicapai. Kecenderungan manusia untuk berjuang lebih keras mencapai suatu tujuan, apabila tujuan itu jelas, dipahami dan bermanfaat. Makin kabur atau makin sulit dipahami suatu tujuan, akan makin besar keengganan untuk bertingkah laku.
Tugas 1 § Jelaskan mengenai Teori Reinforcement (Penguatan) § Jelaskan implikasi praktis dari Teori Reinforcement dalam perilaku organisasi § No COPY PASTE § DEADLINE 7 NOVEMBER 2016 Jam 17. 00 WIB
Tugas 2 § Jelaskan mengenai Teori Harapan § Jelaskan implikasi praktis dari Teori Harapan dalam perilaku organisasi § No COPY PASTE § DEADLINE 7 NOVEMBER 2016 Jam 17. 00 WIB
Tugas 3 § Jelaskan mengenai Teori Tujuan § Jelaskan implikasi praktis dari Teori Tujuan dalam perilaku organisasi § No COPY PASTE § DEADLINE 7 NOVEMBER 2016 Jam 17. 00 WIB
Tugas 4 § Jelaskan mengenai Teori Hirarki Kebutuhan Maslow § Jelaskan implikasi praktis dari Teori Hirarki Kebutuhan Maslow dalam perilaku organisasi § No COPY PASTE § DEADLINE 7 NOVEMBER 2016 Jam 17. 00 WIB
- Slides: 28