Ringkasan dan Ikhtisar Ati Harmoni Universitas Gunadarma Ringkasan

  • Slides: 12
Download presentation
Ringkasan dan Ikhtisar Ati Harmoni Universitas Gunadarma

Ringkasan dan Ikhtisar Ati Harmoni Universitas Gunadarma

Ringkasan • Ringkasan (Precis) sering disebut juga rangkuman • Ringkasan dapat diartikan sebagai suatu

Ringkasan • Ringkasan (Precis) sering disebut juga rangkuman • Ringkasan dapat diartikan sebagai suatu hasil merangkum atau meringkas suatu tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara bagian yang diringkas dengan ringkasannya (Djuharni, 2001) • Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli tetapi dengan tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandangan pengarang asli, sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan tetap dipertahankan (Gorys Keraf, 1994)

Ringkasan (2) • Ringkasan dapat pula diartikan sebagai hasil merangkai atau menyatukan pokok-pokok pembicaraan

Ringkasan (2) • Ringkasan dapat pula diartikan sebagai hasil merangkai atau menyatukan pokok-pokok pembicaraan atau tulisan yang terpencar dalam bentuk pokok-pokoknya saja. • Walau bentuknya ringkas, ringkasan tetap mempertahankan pikiran pengarang dan pendekatannya yang asli.

Tujuan Membuat Ringkasan • Tujuan membuat ringkasan adalah memahami dan mengetahui isi sebuah buku

Tujuan Membuat Ringkasan • Tujuan membuat ringkasan adalah memahami dan mengetahui isi sebuah buku atau karangan. • Latihan membuat ringkasan atas sebuah artikel atau sebuah karya sangat berguna untuk: – Mengembangkan ekspresi serta penghematan kata – Mengembangkan daya kreasi dan konsentrasi, serta mempertajam kemungkinan pemahaman karya asli – Mengembangkan ketrampilan untuk mengadakan reproduksi

Cara Membuat Ringkasan • Membaca naskah asli: penulis ringkasan harus membaca naskah asli seluruhnya

Cara Membuat Ringkasan • Membaca naskah asli: penulis ringkasan harus membaca naskah asli seluruhnya beberapa kali untuk mengetahui kesan umum dan maksud pengarang serta sudut pandangnya • Mencatat gagasan utama: semua gagasan utama atau gagasan yang penting dicatat atau digarisbawahi • Membuat reproduksi: menyusun kembali suatu karangan singkat berdasarkan gagasan-gagasan utama sebagaimana yang dicatat dalam langkah kedua • Ketentuan tambahan: ketentuan tambahan saat menyusun ringkasan

Cara Membuat Ringkasan: Membaca Naskah Asli • Membaca naskah asli satu atau dua kali,

Cara Membuat Ringkasan: Membaca Naskah Asli • Membaca naskah asli satu atau dua kali, kalau perlu diulang hingga beberapa kali • Judul dan daftar isi karangan dapat dipakai sebagai pegangan untuk mendapatkan kesan umum, maksud pengarang asli dan sudut pandangan pengarang yang tersirat dalam karangan itu.

Cara Membuat Ringkasan: Mencatat Gagasan Utama • Mencatat semua gagasan yang penting dalam bagian

Cara Membuat Ringkasan: Mencatat Gagasan Utama • Mencatat semua gagasan yang penting dalam bagian atau alinea • Pencatatan dilakukan dengan dua tujuan: pertama untuk pengamanan agar memudahkan penulis pada waktu meneliti kembali apakah pokok-pokok yang dicatat itu penting atau tidak; kedua adalah untuk menjadi dasar bagi pengolahan selanjutnya. • Tujuan terpenting pencatatan adalah agar tanpa ikatan teks asli, penulis mulai menulis kembali untuk menyusun sebuah ringkasan • Pada pencatatan gagasan utama ini judul-judul bab, judul anak bab dan alinea harus dijadikan sasaran pencatatan. • Perhatikan bahwa ada alinea yang dapat dihilangkan atau diabaikan sama sekali karena sifatnya hanya ilustrasi atau deskripsi untuk menjelaskan gagasan utama dalam alinea sebelumnya.

Cara Membuat Ringkasan: Mengadakan Reproduksi • Dengan menggunakan catatan dari langkah kedua dan kesan

Cara Membuat Ringkasan: Mengadakan Reproduksi • Dengan menggunakan catatan dari langkah kedua dan kesan umum yang diperoleh pada langkah pertama, penulis siap membuat ringkasan • Menyusun kalimat baru, merangkaikan semua gagasan ke dalam suatu wacana yang jelas dan dapat diterima akal sehat, sekaligus menggambarkan kembali isi karangan aslinya • Bila ada gagasan yang masih kabur, maka dapat melihat kembali teks asli, tetapi dalam hal lain teks asli hendaknya tidak digunakan lagi agar tidak tergoda menggunakan kalimat dari pengarang asli. • Kalimat pengarang asli hanya boleh digunakan bila kalimat it dianggap penting karena merupakan kaidah, kesimpulan, atau perumusan padat.

Cara Membuat Ringkasan: Ketentuan Tambahan • Sebaiknya mempergunakan kalimat tunggal daripada kalimat majemuk •

Cara Membuat Ringkasan: Ketentuan Tambahan • Sebaiknya mempergunakan kalimat tunggal daripada kalimat majemuk • Bila mungkin ringkaskanlah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata. Rangkaian gagasan yang panjang hendaknya diganti dengan suatu gagasan sentral saja • Jumlah alinea tergantung dari besarnya ringkasan dan jumlah topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan. Semua alinea yang mengandung ilustrasi, contoh, deskripsi, dsb dapat dihilangkan, kecuali yang dianggap penting. Kutipan dapat diabaikan atau kalau dianggap penting maka diberikan ringkasannya

Cara Membuat Ringkasan: Ketentuan Tambahan (2) • Bila mungkin semua keterangan atau kata sifat

Cara Membuat Ringkasan: Ketentuan Tambahan (2) • Bila mungkin semua keterangan atau kata sifat dibuang • Pertahankan susunan gagasan asli, serta ringkaslah gagasan itu dalam urutan seperti urutan naskah asli. Urutan topik sebagaimana dicatat dari karangan asli itulah yang harus dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan. Jaga agar tidak boleh ada hal baru yang dimasukkan, atau tanpa sadar penulis memasukkan pikirannya sendiri • Ringkasan atas sebuah pidato atau ceramah (bahasa langsung) yang menggunakan sudut pandangan Orang Pertama Tunggal atau Jamak, maka ringkasan pidato atau ceramah harus ditulis dengan sudut pandangan Orang Ketiga. Untuk it ringakasan didahului oleh kata seperti: “Pembicara mengatakan bahwa…” dst. • Bila ringkasan dibuat atas karangan yang mengandung dialog (oratio directa, bahasa langsung) maka dialog diringkaskan dalam bentuk bahasa tak langsung (oratio indirecta)

Cara Membuat Ringkasan: Ketentuan Tambahan (3) • Biasanya panjang ringkasan final ditentukan, misalnya seperseratus

Cara Membuat Ringkasan: Ketentuan Tambahan (3) • Biasanya panjang ringkasan final ditentukan, misalnya seperseratus dari karangan asli. Perhitungan jumlah kata (seperseratus dari jumlah kata dalam karangan asli) tidak harus dihitung secara tepat jumlah riil kata yang ada tetapi suatu perkiraan yang dianggap mendekati kenyataan • Misalnya tugas membuat ringkasan dari suatu buku yang tebalnya 250 halaman menjadi sepersepuluhnya. Maka perhitungan yang dilakukan adalah sebagai berikut: – Jumlah panjang karangan asli (berupa kata): Jumlah halaman X jumlah baris per halaman X jumlah kata per baris = 250 X 35 X 9 kata = 78. 750 kata – Panjang ringkasan berupa jumlah kata: 78. 750 : 10 = 7. 875 kata panjang ringkasan berupa jumlah halaman ketikan: jika menggunakan kertas ukuran kuarto, jarak antar baris 2 spasi, tiap baris 9 kata, 25 baris pada satu halaman, maka: Jumlah kata per halaman adalah 25 X 9 kata = 225 Jumlah halaman yang diperlukan adalah 7. 875 : 225 = 35 halaman.

Ikhtisar • Ikhtisar, seperti halnya ringkasan, juga merupakan suatu bentuk penyajian yang singkat dari

Ikhtisar • Ikhtisar, seperti halnya ringkasan, juga merupakan suatu bentuk penyajian yang singkat dari suatu karangan asli, tetapi ikhtisar tidak perlu mempertahankan urutan karangan asli, tidak perlu memberikan isi dari seluruh karangan itu secara proporsional. • Penulis ikhtisar dapat langsung mengemukakan inti atau pokok masalah dan problematik pemecahannya. • Dalam membuat ikhtisar dapat pula dilakukan dengan cara menyesuaikan bahasa ikhtisar dengan pembaca atau yang akan memahami ikhtisar tersebut. Penulis dapat pula memberikan penafsiran isi bacaan sesuai dengan kajian ilmu yang didalaminya, namun tetap mempertahankan pokok persoalan yang diungkapkan.