1 Sejak tahun 1996 1997 1998 ICD10 th

  • Slides: 69
Download presentation
1

1

 Sejak tahun 1996 -1997 -1998 ICD-10 th rev. diharuskan digunakan di Indonesia oleh

Sejak tahun 1996 -1997 -1998 ICD-10 th rev. diharuskan digunakan di Indonesia oleh Depkes R. I. untuk menggantikan ICD-9 th rev. (yang telah digunakan sebelumnya) bagi kepentingan pelaporan Sistem Informasi Rumah Sakit di Indonesia yang merupakan revisi dari Sistem Pelaporan Rumah Sakit di Indonesia. Beda dengan ICD-9 yang terdiri hanya dari 2 Volume, ICD-10 terdiri dari 3 volume: Volume 1, 2 dan 3. ICD-10 Volume 1 adalah daftar tabulasi lengkap penyakit, dan ICD-10 Volume 3 adalah daftar indeks alfabetis. sedangkan ICD-10 Volume 2 adalah buku khusus yang merupakan manual pedoman cara coding (pengkodean) dengan menggunakan ICD-10, yang pada ICD-9 digabung di Volume 1. 2

Daftar Isi Halaman Pengantar …………………. . …. 1 Pengakuan …………………… 5 Pusat Kolaborasi Klasifikasi

Daftar Isi Halaman Pengantar …………………. . …. 1 Pengakuan …………………… 5 Pusat Kolaborasi Klasifikasi Penyakit …………… 7 Laporan hasil pertemuan internasional berkaitan dengan Revisi ke 10 ICD …………. . 9 Daftar kategori 3 -digits …………………. . 29 Daftar tabulasi istilah yang termasuk dan subkategori 4 -karakter ……………… 105 Bab I s/d XXI …………………. . . 107 1175 Morfologi neoplasma ……………. . 1177 Daftar tabulasi khusus mortalitas & morbiditas ………………… 1205 Definisi-definisi ………………. . 1233 - Regulasi berkaitan dengan nomenklatur …. . 1239 3

No: (alfabet) (A-B) (C-D) (D) (E) (F) (G) (H) (I) (J) (K) 549 (L)

No: (alfabet) (A-B) (C-D) (D) (E) (F) (G) (H) (I) (J) (K) 549 (L) (M) Judul Bab Halaman Penyakit Infeksi dan Parasitik tertentu 107 Neoplasma 181 Penyakit Darah dan Organ Pembentuk Darah dan gangguan yang melibatkan Mekanisme Imunitas 249 Penyakit Endokrin, Nutrisional dan Metabolik 271 Gangguan Mental dan Prilaku 311 Penyakit Sistem Saraf 389 Penyakit Mata dan Adneksa Mata 429 Penyakit Telinga dan Prosesus Mastoid 459 Penyakit Sistem Sirkulasi 471 Penyakit Sistem Respirasi 515 Penyakit Sitsem Digestif Penyakit Kulit & Jaringan Bawah Kulit 597 Penyakit Otot-Kerangka Tulang & Jaringan Ikat 627 4

No: (alfabet) XIV (N) XV (O) XVI (P) XVIII. XIX. XXI. 765 (Q) Judul

No: (alfabet) XIV (N) XV (O) XVI (P) XVIII. XIX. XXI. 765 (Q) Judul Bab Halaman Penyakit Sistem Genitourinaria 679 Kehamilan, persalinan-kelahiran dan nifas 721 Kondisi-kondisi tertentu dimulai dalam periode perinatal Malformasi, deformasi dan abnormalitas kromosomal yang kongenital 795 (R) Simtoma, tanda-tanda dan temuan klinis, laboratoris yang abnormal, NEC (Not elserwhere classified) (tidak terklasifikasi di bab/bagian lain) 853 (S-T) Cedera, keracunan dan konsekuensi-konsekuensi lain akibat sebab luar 891 (V-W-X-Y) Sebab-sebab luar Mortalitas dan Morbiditas 1101 (Z) Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan dan kontak dengan fasiltas pelayanan kesehatan 1125 5

BAB BLOK GRUP KATEGORI (3 -digit) SUB-KATEGORI (digits ke 4 di belakang titik), dan

BAB BLOK GRUP KATEGORI (3 -digit) SUB-KATEGORI (digits ke 4 di belakang titik), dan kadang untuk nomor kode tertentu ada tambahan nomor sebagai digit ke-5 (dicacat pada kolom tersendiri) Klasifikasi ganda dengan tanda dagger(!, sangkur) dan asterisk(*, bintang). Kode tambahan untuk nomor kode tertentu Kode primer dan kode sekunder Kode morfologi tumor (M. ----/-) Kode digit ke-5 (untuk site lokasi gangguan dsb. ) Peraturan/konvensi arti tanda-tanda baca: (: ), (), [ ], } (. -) yang mengikuti, mengurung kode atau perintah yang harus dilaksanakan sebelum pilihan kode diputuskan. 6

1. Penjelasan 2. Deskripsi ICD-10 2. 1 Tujuan dan pengaplikasiannya 2. 2 Konsep keluarga

1. Penjelasan 2. Deskripsi ICD-10 2. 1 Tujuan dan pengaplikasiannya 2. 2 Konsep keluarga besar ICD 2. 2. 1 Diagnosis-related classifications 2. 2. 2 Non-diagnostic classification 2. 2. 3 Information support to primary health care 2. 2. 4 International Nomenclature of Diseases 2. 2. 5 The role of WHO 2. 3 Prinsip umum klasifikasi penyakit 7

2. 4. 1 2. 4. 2 2. 4. 3 2. 4. 4 2. 4.

2. 4. 1 2. 4. 2 2. 4. 3 2. 4. 4 2. 4. 5 2. 4. 6 3. 4. 5. 6. 7. 8. Struktur dasar dan kekhususan klasifikasi ICD Volume-2 Bab-bab Blok kategori-2 Kategori-2 3 karakter Kategori-2 4 karakter Supplementary subdivisions for use at the fifth or subsequent character level 2. 4. 7 Kode “U” yang belum dimanfaatkan. Cara menggunakan ICD Rules dan pedoman pengkodean mortalitas dan morbiditas Presentasi statistis Riwayat perkembangan ICD Referensi Index 8

 Penjelasan Susunan umum indeks Konvensi-konvensi yang berlaku pada indeks Seksi I. Indeks alfabetis

Penjelasan Susunan umum indeks Konvensi-konvensi yang berlaku pada indeks Seksi I. Indeks alfabetis penyakit dan bentuk alamiah cedera Seksi II. Sebab-sebab luar suatu cedera Seksi III. Tabel nama generik obat-obat dan zat-zat kimia Corrigenda beberapa isi di Volume 1 9

PENGKODEAN SECARA UMUM 1. Baca dan pelajari isi buku manual/pedoman Coding ICD-10, Volume 2

PENGKODEAN SECARA UMUM 1. Baca dan pelajari isi buku manual/pedoman Coding ICD-10, Volume 2 (perhatikan makna dari berbagai tanda baca yang mempunyai arti khusus pada ICD-10, (. -) (: ) ( ), [ ], { kata and, with, or dan sebagainya. 2. Pilih kata/istilah yang akan digunakan sebagai ‘Leadterm’ untuk memandu ‘coder’ mencari istilah yang sama beserta nomor kode yang mengikuti di belakangnya, pada Volume 3 ICD-10. 10

3. Perhatikan perintah yang ada di dalam kurung ( ), di belakang istilah diagnosis

3. Perhatikan perintah yang ada di dalam kurung ( ), di belakang istilah diagnosis yang ditemukan, dan juga perintah yang dilengkapi dengan kata (see, see also …) dan jalankan perintah yang dimaksud. 4. Perhatikan ada atau tidak Note: … di atas atau di bawah istilah berikut kode yang akan dipilih. Ada kemungkinan ada perintah untuk menambah digit di belakang digit ke-3, ke-4 atau membatasi cara penerapan kode yang akan dipilih. 11

5. Kontrol kode yang dipilih dengan yang tertera di Volume 1. Perhatikan: 1. penjelasan

5. Kontrol kode yang dipilih dengan yang tertera di Volume 1. Perhatikan: 1. penjelasan pada Note: … di bawah Bab atau di bawah kategori, sub-kategori yang umumnya mengatur batasan pemanfaatan kode yang terkait; 2. includes dan excludes yang ada di bawah Bab, Kategori atau Subkategori yang membatasi jenis yang termasuk dan atau tidak termasuk. 3. adanya kalimat dalam kurung [ ] atau ( ), jalankan perintah yang tersebut di dalam kurung, yang umumnya akan lebih merinci informasi yang akan dihasilkan. 12

6. Apabila semuanya sudah cocok dan tidak melanggar aturan yang ditetapkan. Pilih code tersebut

6. Apabila semuanya sudah cocok dan tidak melanggar aturan yang ditetapkan. Pilih code tersebut sebagai code diganoses atau masalah terkait kesehatan tersebut sebagai masukan ke sistem perekaman dan informasi yang dikembangkan. 7. Simpan code yang telah dipilih dalam format kartu indeks istilah diagnosis terkait secara manual ataupun komputer. 8. Code data diagnoses: Kebidanan, metode persalinan dan nifas serta bayi neonatal/perinatal, sebab luar cedera, neoplasma, memerlukan desain format perekaman code khusus. 9. Yang tidak kalah penting adalah: * rubahlah dulu ejaan istilah dalam bahasa Indonesia ke ejaan bahasa Inggeris sebelum mencarinya di Volume 3. * Adakan analisis kualitatif dan kuantitatif Rekam Medis sebelum proses coding dimulai. 13

14

14

URUTAN TINDAKAN Tentukan Lead-term yang Anda pilih untuk panduan mencari di halaman urut abjad

URUTAN TINDAKAN Tentukan Lead-term yang Anda pilih untuk panduan mencari di halaman urut abjad pada ICD-10 vol 3. Bila Lead-term yang anda pilih tereja dalam Bahasa Indonesia, maka ubahlah menjadi ejaan bahasa Inggeris istilah diagnosis terkait, telusuri di indeks abjad vol. 3 Pilih istilah yang dimaksud beserta nomor ICD-nya serta perhatikan: - adanya kata-kata dalam kurang yang mengikutinya. - adanya perintah lain yang menyertainya, ump. Perintah (see also S…) atau see – Meningitis atau – see condition, dll) dan kemungkinan Note: - … yang ada. 15

CARA MENCARI CODE ICD-10 yang BENAR (Lanjutan-1) Jalankan perintah yang ada, karena ada kemungkinan

CARA MENCARI CODE ICD-10 yang BENAR (Lanjutan-1) Jalankan perintah yang ada, karena ada kemungkinan akan mempengaruhi pilihan code Anda. Tentukan code yang Anda anggap tepat dan telusuri nomor tersebut di halaman ICD-10 vol 1. Baca semua keterangan, excludes, includes, Note atau keterangan dalam (see page, … atau see also dsb) atau keterangan: Use additional cause code dsb. Yang mungkin ada di atas atau di bawah judul Blok atau di bawah judul kategori terkait. 16

 Jalankan perintah yang ada. Ada kemungkinan ada perubahan nomor code pada digit-ke 4,

Jalankan perintah yang ada. Ada kemungkinan ada perubahan nomor code pada digit-ke 4, atau tambahan digit ke 5 atau tambahan additional code, external code atau M-code dsb. Cek kembali istilah diagnoses terkait dengan yang ada tertulis di RM pasien, sama/tidak dengan yang Anda maksud. Contoh: Anemia ternyata setelah dicek: Anemia bumil. Demam tifus tidak sama dengan typhoid fever 17

CARA MENCARI CODE ICD-10 yang BENAR (Lanjutan-3) Analisis kembali apakah code yang Anda pilih

CARA MENCARI CODE ICD-10 yang BENAR (Lanjutan-3) Analisis kembali apakah code yang Anda pilih adalah kondisi utama atau komplikasi? Atau simtoma? Atau comorbidity atau diagnose sekunder/suplementer atau lain-lain? Berapa istilah diagnoses yang harus Anda beri code ICD-10? (perhatikan peraturan setempat, peraturan RL Depkes, BKKBN. SIMPUS, SLTP, BL 1, peraturan ASKES atau asurani-asuransi lain? Peraturan Program registrasi kanker atau registrasi infeksi menular atau penyakit lain, peraturan keterangan visum ataupun surat kematian dsb. 18

CARA MENCARI CODE ICD-10 yang BENAR (Lanjutan-4) Perhatikan persyaratan dual-klasifikasi (! & *) dll.

CARA MENCARI CODE ICD-10 yang BENAR (Lanjutan-4) Perhatikan persyaratan dual-klasifikasi (! & *) dll. Perhatikan peraturan penulisan additional code. Perhatikan cara penulisan digit ke-5 yang ada. Perhatikan konvensi dan tanda baca ICD yang berlaku. Perhatikan peraturan batas waktu penyelesaian coding diagnoses setempat 19

 Perhatikan penyelesaian proses pencatatan/ pendokumentasian/penyimpanan/ retireval data diagnoses (Indeks penyakit, tindakan dan indeks

Perhatikan penyelesaian proses pencatatan/ pendokumentasian/penyimpanan/ retireval data diagnoses (Indeks penyakit, tindakan dan indeks dokter). Perhatikan peraturan penyelesaian RL tentang pelaporan data diagnoses, LB 1 (khusus untuk Puskesma) Apakah rumah sakit diikutsertakan program registrasi kanker (YKI), dan keperluan lain-lain ? 20

KHUSUS UNTUK BUMIL Code diagnosis prenatal care Code status kesehatan bumil saat in-partu Perhatikan

KHUSUS UNTUK BUMIL Code diagnosis prenatal care Code status kesehatan bumil saat in-partu Perhatikan penyakit-penyakit yang menyertai kehamilan atau penyulit (1) kehamilan (Pregnancy), (2) Persalinan (Delivery, labour, labor) (3) (Puerperium) 21 Nifas

 Partus, minimum codes yang diperlukan: - Status ibu saat melahirakn, penyakit-2 kondisi yang

Partus, minimum codes yang diperlukan: - Status ibu saat melahirakn, penyakit-2 kondisi yang mungkin mempengaruhi atau sebagai penyulit kala-kala persalinan. - Metode persalinan tunggal/multipel Partus spontan atau dengan pertolongan: vakum, forcep, seksio, induksi dsb. - Outcome of delivery (tunggal/multipel) Masalah/gangguan post partus/ puerperium. 22

KHUSUS UNTUK BAYI PERINATAL: Apabila bayi lahir sehat maka tidak memiliki code diagnosis penyakit

KHUSUS UNTUK BAYI PERINATAL: Apabila bayi lahir sehat maka tidak memiliki code diagnosis penyakit (P) hanya perlu code bahwa ia lahir hidup di lokasi persalinan, tunggal atau multiple. telusuri di bawah Infant(s) (Infancy) Apabila lahir ada masalah/gangguan. cari code sesuai istilah diagnoses terkait (P) Apabila lahir mati, telusuri melalui Death. Cara penulisan sertifkat kematian pelajari di ICD vol 2 (Perintal Death) 23

Catat juga status ibu yang berpengaruh atas kematian janin/bayi Apabila ada kelainan bawaan atau

Catat juga status ibu yang berpengaruh atas kematian janin/bayi Apabila ada kelainan bawaan atau cacat bawaan cari di congenital (Q) Perhatikan apa batas definisi masa perinatal ICD, WHO dengan definisi Spesialis Anak setempat berbeda/tidak? perlu ada pengertian diketahui bersama 24

25

25

VOLUME 3 ALPHABETICAL INDEX (INDEKS ALFABETIS) ISI HALAMAN Introduction (Pendahuluan) 1 (Pendahuluan ini menjelaskan

VOLUME 3 ALPHABETICAL INDEX (INDEKS ALFABETIS) ISI HALAMAN Introduction (Pendahuluan) 1 (Pendahuluan ini menjelaskan bahwa Indeks Alfabetis adalah buku bantu esensial sebagai instrumen pengkodean primer Daftar Tabulasi Volume 1. Mengingat bahwa volume 3 memuat sejumlah istilah diagnoses yang tidak muncul di Volume 1. Oleh karenanya dalam upaya menentukan kode diagnosis kedua buku tersebut harus digunakan secara bersama, volume 3 mendahului volume 1. 26

ISI General Arrangement of the Index (Pengaturan Umum Indeks) Main Section (Seksi Utama) Indeks

ISI General Arrangement of the Index (Pengaturan Umum Indeks) Main Section (Seksi Utama) Indeks alfabetis dibagi dalam 3 seksi: Section 1 (Seksi 1) Section 2 (Seksi 2) Section 3 (Seksi 3) Structure (Struktur) Code numbers Multiple diagnoses Spelling Conventions used in the index HALAMAN 1 1– 2 2 4 4– 5 5 5– 7 27

ISI Seksi 1 Seksi 2 Seksi 3 HALAMAN Alphabetical index to diseases and nature

ISI Seksi 1 Seksi 2 Seksi 3 HALAMAN Alphabetical index to diseases and nature of injury (Indeks alfabetis istilah penyakit dan bentuk alamiah cedera) 9 – 572 External causes of injury (Penyebab luar cedera) 573 – 624 Table of drugs and chemicals (Tabel obat dan zat kimiawi) 625 – 746 Corrigenda to volume 1 (Rincia perbaikan salah cetak di Volume 1) 747 - 750 28

SEKSI 1 Alfabet A B C D E F G H I J K

SEKSI 1 Alfabet A B C D E F G H I J K L M N Halaman 11 – 68 69 – 81 82 – 130 131 – 195 196 – 218 219 – 241 242 – 251 252 – 283 284 – 321 322 – 323 324 – 326 327 – 342 343 – 366 367 - 410 Alfabet O P Q R S T U V W X Y Z Halaman 411 – 422 423 – 469 470 – 471 – 483 484 – 528 529 – 552 553 – 558 559 – 564 565 – 569 570 – 571 – 572 – 29

SEKSI 2 Alfabet A B C D E F G H I J K

SEKSI 2 Alfabet A B C D E F G H I J K L M N Halaman 575 – 582 583 – 585 586 – 591 592 – 593 594 – 596 597 – 600 601 – 602 – 603 – 604 605 – 606 – 607 – 608 – 609 610 – Alfabet O P Q R S T U V W X Y Z 611 612 613 615 620 621 622 30 – – – 614 – 619 – – – 623 -

SEKSI 3 TABEL Alfabet A B C D E F G H I J

SEKSI 3 TABEL Alfabet A B C D E F G H I J K L M N OF DRUGS AND CHEMICALS Halaman Alfabet 627 – 638 O 639 – 645 P 646 – 658 Q 659 – 666 R 667 – 67 I S 672 – 676 T 677 – 680 U 681 – 684 V 685 – 688 W 689 – X 690 – Y 691 – 693 Z 694 – 701 702 – 705 Halaman 706 – 708 709 – 719 720 – 721 – 722 723 – 730 731 – 738 739 – 740 – 742 743 – 744 – 745 – 746 – 31

 Apabila istilah diagnosis terdiri dari satu kata, gunakanlah kata tersebut untuk mencari nomor

Apabila istilah diagnosis terdiri dari satu kata, gunakanlah kata tersebut untuk mencari nomor ke indeks alfabetis Volume 3. Apabila istilah diagnosis tertulis dalam bahasa Indonesia ubah dulu istilah terkait dalam bahasa Inggeris ICD-10 Volume 3 (Ejaan Inggeris-Amerika) (Buku Volume 1 menggunakan ejaan bahasa Inggeris-Inggeris). Apabila istilah diagnosis lebih dari satu kata, pilih satu kata untuk dijadikan “lead-term”. 32

 Pilih “lead-term” suatu kata benda (noun ) yang menunjukkan istilah diagnostik, simtom, atau

Pilih “lead-term” suatu kata benda (noun ) yang menunjukkan istilah diagnostik, simtom, atau masalah kesehatan lain namun jangan kata keterangan (adjektif atau adverbia), dan sebaiknya bukan kata noun anatomik. ** Apabila istilah diagnosis mengandung 2 (dua) istilah diagnosis penyakit, maka kedua-duanya dapat dijadikan lead-term, sekaligus untuk mengontrol kepastian nomor kode yang akan dipilih. **Untuk keperluan ini koder harus menguasai berbagai jenis istilah medis (Medical Terminology) 33

SEKSI 1 1. Penyakit Disease (dimulai di halaman 161 – 191 Vol. 3) rincian

SEKSI 1 1. Penyakit Disease (dimulai di halaman 161 – 191 Vol. 3) rincian pembagian sesuai ANATOMICAL BASED. 2. Komplikas Complication (hanya untuk panduan 3. Kehamilan 4. Persalinan Labour, labor (Halaman 327 – 328) komplikasi MEDICAL PROCEDURES)(Halaman 103 – 111 vol. 3) Pregnancy (Halaman 451 – 455) Ini adalah kata panduan untuk mencari diagnoses status KEHAMILAN dan komplikasinya. Semua gangguan proses persalinan dapat ditelusuri lewat istilah ini (contoh: persalinan macet, persalinan tidak maju, hipertoni, atoni uteri dst. ) 34

5. Kelahiran Delivery (Halaman 144 – 149) Kelahiran bisa tunggal (single delivery) bisa ganda

5. Kelahiran Delivery (Halaman 144 – 149) Kelahiran bisa tunggal (single delivery) bisa ganda (multiple delivery) bisa normal, spontan, dengan pertolongan, tindakan forsep, vakum atau seksio dan bisa terkomplikasi (= metode persalinan) (methode of delivery) 6. Keadaan bayi yang lahir outcome of delivery (Halaman 421 – 422) Hanya untuk bayi lahir sehat, tunggal atau mutiple. Apabila bayi lahir sakit maka telusuri dari istilah medis sakitnya umumnya akan ditemukan kode perinatal (alfabet P). 35

7. Nifas Puerperal (periode masa ibu melahirkan sampai 8. Gangguan bumil yang berpengaruh pada

7. Nifas Puerperal (periode masa ibu melahirkan sampai 8. Gangguan bumil yang berpengaruh pada janin dengan 40 hari) (Halaman 465 – 467) Perhatikan additional code yang harus menyertai kode penyakit-2 yang menyertai status kesehatan ibu pada masa nifasnya. cari melalui Maternal condition affecting fetus or newborn, (Halaman 350) 9. Cedera cari melalui INJURY (Halaman 304 – 315) Harus dilengkapi informasi apa terbuka (open) atau tertutup (closed) Indeks urut abjad berdasrakan site lokasi cedera di tubuh/organ tubuh. 36

10. Luka bakar cari di BURN (Halaman 79) Apakah luka bakar akibat api, listrik,

10. Luka bakar cari di BURN (Halaman 79) Apakah luka bakar akibat api, listrik, petir, zat kimia, uap air dan gas panas. 11. Tumor telusuri melalui NEOPLASM. (Halaman 548 – 552) Apabila ganas CARCINOMA atau SARCOMA Menemukannya bisa lewat Tumor see also Neoplasms. Istilah carcinoma/sacoma tidak bisa untuk menelusuri nama organ yang terkena, hanya bisa untuk menemukan jenis sel carcinoma (Halaman 85 – 89) atau sarcomanya (Halaman 485 – 486). Site lokasi harus lewat Neoplasms, malignant primary, secondary, in situ, benign atau uncertain or unknown behaviour (Hamalan 369 – 401). 12, Disease, condition, infection sulit untuk dijadikan lead terms. 37

1. Model penyebab luar cedera cari di sebutan model terkait. Contoh di antaranya: Jatuh

1. Model penyebab luar cedera cari di sebutan model terkait. Contoh di antaranya: Jatuh Fall, falling from, falling on dst. Terpukul Strike, contact with dst. Tertembak memerlukan sebutan alat penembaknya (pistol, senapan, meriam dst) (diperlukan keterangan situasi apakah sedang perang, legal dst. ) 2. Kecelakaan lalu lintas (apapun bentuknya, jalan, udara. Air dst. ) cari di Accident (to) – Perhatikan ada tabel rincian untuk kecelakaan lalu lintas (jenis korban dan jenis penabrak) di halaman 570 (volume 3) 3. Gigitan Bite Causa kebakaran Burn 38

4. Terjebak Tercekik Runtuh Tabrakan Terjepit, tergencet Terpotong Komplikasi tindakan medis 5. Pelepasan (peluru)

4. Terjebak Tercekik Runtuh Tabrakan Terjepit, tergencet Terpotong Komplikasi tindakan medis 5. Pelepasan (peluru) Discharge Tenggelam Drowning Bencana alam cari melalui bentuk bencananya (earthquake, flood, storm, tidal wave dst. ) 6. Tertimbun Ledakan Terpajan 7. 8. Caught Choked Collaps Collision Crushed Cut, cutting Complication earth falling (on) explosion exposure (to) 39

7. Gagal failure Benda asing (masuk tubuh) foreign body, object or material) Kebakaran hutan

7. Gagal failure Benda asing (masuk tubuh) foreign body, object or material) Kebakaran hutan forrest fire Kausa fraktur fracture Membeku freezing, frostbite, frozen 8. Luka tembak 9. Gantung diri, tergantung Suhu panas Ketinggian 10. Sengatan wound, gunshot; gunshot wound hanging (accidental) heat, hot high ignition (accidental) 40

Insiden tindakan medis Terhisap Incident, adverse Inhalation Tertelan/termakan Cedera Keracunan Ingestion Injury Intoxication 11.

Insiden tindakan medis Terhisap Incident, adverse Inhalation Tertelan/termakan Cedera Keracunan Ingestion Injury Intoxication 11. Loncat Terjebak di antara Jumped, jumping Jammed 12. Tertendang Terbunuh Terpukul Kicked by Killed, killing Knock down (accidentally) 10. 41

13. Kurang lack of Legal legal Angkat barang berat lifting Petir lightning Kehilangan kontrol

13. Kurang lack of Legal legal Angkat barang berat lifting Petir lightning Kehilangan kontrol loss of control Berbaring di depan kereta api lying before train Nyasar di laut loss at sea. 14. Misadventure khusus untuk pasien akibat tindakan medis. Mabuk gunung mountain sickness 15. Bising suara noise Tidak terdaftar Non-administration 16. Tersumbat Berlebihan obstruction over- … 42

17. Keracunan Terdorong Tusuk Tertusuk piercing. Tekanan 18. Radiasi Lari 19. Terkelupas Mau sendiri

17. Keracunan Terdorong Tusuk Tertusuk piercing. Tekanan 18. Radiasi Lari 19. Terkelupas Mau sendiri Sisa Syok Tembak Tenggelam poisoning pushed puncture Tindik telinga ear piercing pressure radiation run, running away, running off scald self harm, self inflicted sequelae shock shooting sinking 43

Terpleset slipping Kelaparan starvation Tersengat sting Tercekik strangulation Membentur striking against Diserang (pukul) struck

Terpleset slipping Kelaparan starvation Tersengat sting Tercekik strangulation Membentur striking against Diserang (pukul) struck by Sufokasi suffocation Bunuh diri suicide Tersengat matahari sunstroke Tertelan swallowed, swallowing Tertusuk (benda tajam) stab, stabbing Terinjak stepped, on Menginjak stepping on Tersengat sinar matahari sun stroke Tertelan swallowed, swallowing Tertutup rapat oleh shut in (accidental) 44

20. Terlempar ke, dari Terjebak 21. 22. thrown from, off trapped Tersandung Tertimpa pohon

20. Terlempar ke, dari Terjebak 21. 22. thrown from, off trapped Tersandung Tertimpa pohon tripping tree falling on, hitting Korban victum Gunung meletus Vibrasi (causing injury) volcanic eruption vibration Perang Tersapu Luka, terluka Cairan infuse salah Hampa udara war operation washed wound, wounded wrong fluid in infusion weightlessness (in spacecraft, real or simulation) 45

Pada seksi 3 ini daftar alfabetik nama obat atau zat kimia penyebab keracunan (Poisoning)

Pada seksi 3 ini daftar alfabetik nama obat atau zat kimia penyebab keracunan (Poisoning) berdasarkan nama generiknya. Apabila nama generic obat/zat kimia tidak diketahui, maka dipandu untuk mencari melalui khaziat obat/zat kimia terkait. Contoh: Baygon Ini nama pabrik, maka tidak bisa ditemukan di Seksi 3 ICD 10. Nomor kode yang dapat diberikan kepadanya adalah nomor kode sifat kegunaannya yakni: Insecticide, unspecified. Apabila komposisi dari baygon diketahui, maka bisa dicari nomor kode yang sesuai, apakah baygon itu terdiri dari zat carbamate, mixed, organochlorine atau organophosphorus (Silahkan baca di label baygon) 46

Halaman 686: Baygon sebagai insecticide NEC T 60. 9 Baygon sebagai insecticide mixed T

Halaman 686: Baygon sebagai insecticide NEC T 60. 9 Baygon sebagai insecticide mixed T 60. 9 Lain dengan DDT yang merupakan singkatan dari nama generiknya. Halaman 659: DDT (dust) T 60. 1 Begitu juga untuk endrin Halaman 667: Endrin T 60. 1 Valium tidak ada di Seksi 3, namun diazepam adalah T 42. 4 Paracetamol T 39. 1 Sedang nama Panadol tidak ditemukan di Vol. 3 Aspirine (aluminum( (soluble) T 39. 0 Namun bodrex/bodrexin tidak ditemukan di Vol. 3 47

Pengaruh obat pembuat cedera dirinci dalam tabel 5 lajur, lihat di halaman 627 –

Pengaruh obat pembuat cedera dirinci dalam tabel 5 lajur, lihat di halaman 627 – 746 volume 3. Contoh: Poisoning Adverse __________________ effect in Intentional Undeter. therapeutic Substance use Chap. XIX Accidental self harm intent. (halaman 635) Antifungal - antibiotic (systemic) T 36. 7 X 44. - X 64. - Y 14. - Y 40. 7 - anti-infective NEC X 44. - X 64. - Y 14. - Y 41. 9 - disinfectant (local) - Nonmedicinal (spray) T 60. 3 Barbiturat NEC - With tranguilizer BCG (vaccine) T 37. 9 T 49. 0 X 44. X 48. - X 64. X 68. - Y 14. Y 18. Y 11. - Y 56. 0 - T 42. 3 X 41. - X 61. - Y 47. 0 T 42, 3 X 41. - X 61. - Y 11. - Y 47. 0 T 50. 9 X 44. - X 64. - Y 14. 48 Y 58. 0

“Lead Term” Harus Ejaan Amerika Contoh: oesophagus labour labor 49

“Lead Term” Harus Ejaan Amerika Contoh: oesophagus labour labor 49

1. - Sakit kepala (Headache) Cari di Alfabet H halaman 253 Headache R 51

1. - Sakit kepala (Headache) Cari di Alfabet H halaman 253 Headache R 51 - Sakit kepala akibat emosi Headache - emotional F 45. 4 - Sakit kepala kronik post cedera kepala Headache - post-traumatic, chronic G 44. 3 Sakit kepala migrain (253) Headache migrain (type) G 43. 9 atau cari di Migrain (358) Migrain (idiopathic) G 43. 9 Sakit kepala akibat tegang (253) Headache tension ( )( ) G 44. 2 atau cari di Tension (531) Tension headache G 44. 2 50

2. Pharyngitis acute suppurative dengan influenza Hamalan (437) Pharyngitis (acute)(catarrhal)(gangrenous)(infective) (subacute)(suppurative)(ulcerative) J 02. 9

2. Pharyngitis acute suppurative dengan influenza Hamalan (437) Pharyngitis (acute)(catarrhal)(gangrenous)(infective) (subacute)(suppurative)(ulcerative) J 02. 9 - with influenza, flu or gripe (see also Influenza, with, respiratory manifestation) J 11. 1 Faringitis kronik (437) Pharyngitis chronic (atrophic)(granular)(hypertrophhic) J 31. 2 Pharyngitis diphtheritic A 36. 0 Pharyngitis purulunt J 02. 9 Pharyngitis Tb A 16. 8 Pharyngitis Tb dengan kepastian pemeriksaan bakteri A 15. 8 Berapa kode ICD-10 untuk Flu burung? 51

3. Dermatitis dengan ujud kemerahan terlokalisasi di kulit punggung, akibat makanan obat dari dokter

3. Dermatitis dengan ujud kemerahan terlokalisasi di kulit punggung, akibat makanan obat dari dokter Dermatitis due to ingestion of drugs (correct substance properly administered) localized skin eruption. Cari di Dermatitis (152 153) due to – continued - wrong dst. ingestion, ingested substance - drugs and medicaments (correct substance properly adminstered) (generalized) (see also Dermatitis, due to, drugs) L 27. 0 localized skin eruption L 27. 1 52

1. Anemia akut akibat kehilangan darah Anemia secondary to blood loss (acute) (1) (2)

1. Anemia akut akibat kehilangan darah Anemia secondary to blood loss (acute) (1) (2) (3) (4) Halaman (42 45) No: D 62 2. Disentri baksiler shigela A Dysentry bacillary Shigella group A Halaman (191) No: A 03. 0 (1) (2) (3) (4) 3. Infeksi usus karena virus Infection virus intestine Halaman (298) No: A 08. 4 (1) (2) (3) Enteritis viral Rotavirus (1) (2) (3) Halaman (208) 209 No: A 08. 4 53

4. Selesma Common cold rhinopharyngitis acute (2) (1) (2) Halaman (101) No: J 00

4. Selesma Common cold rhinopharyngitis acute (2) (1) (2) Halaman (101) No: J 00 Halaman (478) No: J 00 Nasopharyngitis chronic Halaman 367 No: J 31. 1 (1) (2) 5. 6. 7. Abses peritonsil Halaman (17 20) Abscess peritonsillar (1) (2) Coma hypoglycaemic non-diabetic (1) (2) (3) Hepatitis B kronik Halaman (263) No: B 18. 1 No: J 36 No: E 15. x Hepatitis viral chronic type B (1) (2) (3) (4) 54

Diagnosis Halaman No. ICD: _____________(di Volume 3) 1. Anaemia D 64. 9 (42 –

Diagnosis Halaman No. ICD: _____________(di Volume 3) 1. Anaemia D 64. 9 (42 – 45) Kode dengan. 9 adalah kategori yang unspecified. Coder hendaknya melihat kembali di rekam medis pasien apakah benar, diganosis anemianya betul adalah unspecified (analisis kualitatif rekam medis) Rincian diagnosis Anemia ada di halaman (42 -45) Untuk ini dimintakan kepada dokter yang menulis diagnosis tekait agar lebih rinci, kecuali memang tidak ada permbuktian lain/fasilitas pemeriksaan lain yang digunakan untuk penentuan anemianya. Kode apa yang harus ditentukan untuk Anemia dengan Malaria tertiana, ibu hamil 6 bulan? 55

1. Appendicitis (55 – 56) K 37 Pasien diobervasi di ICU kemudian cito-operasi. Rawat

1. Appendicitis (55 – 56) K 37 Pasien diobervasi di ICU kemudian cito-operasi. Rawat 5 hari, dipulangkan dalam keadaan sembuh. Apa bisa kita beri kode K 37? 3. Asphyxia, asphyxiation (61 – 62) R 09. 0 Hasil allo-anamnese tertulis: Sesak akibat tenggelam di danau saat bermain dengan temannya, Usia 6 tahun. Apa cukup dipilihkan coder No. Kode R 09. 0 ? Ternyata (55) - drowning T 75. 1 (581) – (618) ? Apa kodenya cocok untuk kasus ini. 56

4. Bacteremia (69) R 78. 8 (dari kata bacter-emia) [882] R 78. 8 Finding

4. Bacteremia (69) R 78. 8 (dari kata bacter-emia) [882] R 78. 8 Finding of other specified substances, not normally found in blood Apa dokter setuju diagnosis tersebut diberi kode R 78. 8 ? harus ada kepastian dari dokternya. Perhatikan (69): - with sepsis – see Septicemia - meningococcal (see also Meningococcemia) A 39. 4 57

5. Cahexia (82) R 64 (kakos – hexia) (kakos = bad) (hexia = state)

5. Cahexia (82) R 64 (kakos – hexia) (kakos = bad) (hexia = state) Perhatikan: rincian di bawah cahexia: - cancerous - cardiac – see Disease, heart - due to malnutrition E 41 - heart – see Disease, heart - dst - marsh (see also Malaria) B 54 [166] - dst - TB NEC (see also Tuberculosis) A 16. 9 [114] 58

6. Chills (dingin menggigil) (96) R 68. 8 - with fever R 50. 0

6. Chills (dingin menggigil) (96) R 68. 8 - with fever R 50. 0 - septic – see Septicemia Kalau diagnosis adalah fever (222) Fever R 50. 9 Demam chikungunya (virus)(hemorrhage) A 92. 0 Bila hanya ditulis: Chikungunya tidak bisa ditemukan di Volume 3. atau dicari melalui, fever haemorrhagic [223] 7. Coma (= koma, tidak sadar diri) Penyakitnya apa? (123) R 40. 2 59

8. Cyanosis (cyan-osis) (Cyan = biru, -osis = keadaan) 9. Dementia ( = out

8. Cyanosis (cyan-osis) (Cyan = biru, -osis = keadaan) 9. Dementia ( = out of one’s mind) (= pikun) (149) Dehydration (de-hydrat-ion) (144) (de = separation hdror = water) Encephalo-pathy (encephalo-pathy) (205) (encephalo = otak, pathos = sakit) Gambling (judi) (242) Gastrioma (gaster – oma) (243) (gaster = lambung, oma = tumor) Hypoglycemia (spontaneous) (280) (hypo – glyc – emia) (hypo = hipo, glykos = gula) Mal-aria, malarial (fever) (344) (mal – aira) (mal = jelek, salah, aria = udara) 10. 11. 12. 13. 14. 15. (123) R 23. 0 F 03 E 86 G 93. 4 Z 72. 6 (M 8153/1) E 16. 2 B 54 60

16. Nephr-algia (nephron = ginjal) (-algia = keadaan sakit) 17. Neur-asthenia (404) (neur =

16. Nephr-algia (nephron = ginjal) (-algia = keadaan sakit) 17. Neur-asthenia (404) (neur = saraf, asthenia = kehilangan kekuatan) Oto-rrhea (oto = telinga) (421) (-rrhae = cairan mengalir) Obesity (simple) ( = gemuk) (411) Observation (for) ( = observasi) (411) Olig-menorrhea (oligo-meno-rrhae) (416) (Oligo =sedikit, men = menstruasi) Osteo-malacia (419) (osteo- = tulang, malacia = melunak, melarut) Osteo-porosis (= tulang keropos) (420) (osteo-, poros = berpori-pori) 18. 19. 20. 21. 22. 23. (402) N 23 F 48. 0 H 92. 1 E 66. 9 Z 04. 9 N 91. 5 M 83. 9 M 81. 9 61

Psychosis, psychotic (463) (Psyche – osis) 25. Overweight (see also Obesity) (422) 26. Overdose,

Psychosis, psychotic (463) (Psyche – osis) 25. Overweight (see also Obesity) (422) 26. Overdose, overdosage (drug) (422) 27. Paraplegia (lower) (para-plegos) (430) 28. Polyarthrosis (poly – arth – osis) (447) 29. Quadriplegia (quadi = 4) (470) 30. Myoendocarditis – see also Endocarditis (364) (Myo-endo-card-itis) Endocarditis ( )( ) (206) 31. Meningo-encephal-itis (see also (355) Encephalitis (chronic) (hemorrhagic) (idiopathic) (non-epidemic) (spurious) (subacute) (204) 32. Serum (496) 33. Sequelae (of) – see also condition) (494) 34. Notfunctioning (410) 24. 62 F 29 E 66. 9 T 50. 9 G 82. 2 M 15. 9 G 82. 5 I 38 G 04. 9 -

DIAGNOSIS HAL 3 NO: 1 Anemia defisiensi nutrisi (42 atau 44) No; 2 Anoxia

DIAGNOSIS HAL 3 NO: 1 Anemia defisiensi nutrisi (42 atau 44) No; 2 Anoxia akibat tenggelam (53) No: 3 Cacat lahir (anomali) (71 49) No: 4 Perdarahan lambung (251 261) No: 5 Infestasi cacing (300 301) No: 6 Infestasi cacing pita tikus No: 7 Infestasi cacing taenia saginata No: 8 Radang retina mata (303 98 476) No: 9 Retinitis toxoplasmosis (477 98) No: 10 Cirrhosis hati kronik nodular (99) No: 11 Hipomotilitas usus psikogenik (280) No: 12 IQ di bawah 50 (319) No: 13 Paget’s disease payu dara (423) (162) No: 14 Demam tifus (typhus) (225) No: 15 Demam tifoid (225) No: 63

 Istilah diagnosis dengan ejaan bahasa ICD-10 (Inggeris. Amerika): 1. Open-angle glaucoma chronic 2.

Istilah diagnosis dengan ejaan bahasa ICD-10 (Inggeris. Amerika): 1. Open-angle glaucoma chronic 2. Acute gastro-enteritis epidemic 3. Tuberculosis empyema (bacteriological confirmed) 4. Cerebral arterial embolism 5. Mitral insuffieciency non-rheumatic 6. Idiopathic migraine 7. Miliaria rubra 8. Streptococcal lobar pneumonia 9. Streptococcus pneumoniae lobar pneumonia 10. Bacterial pericarditis acute with effusion 11. Staphylococcal pericarditis with decompensation 12. Postmenstrual osteoporosis 64 No: No: No:

 Istilah diagnosis dengan ejaan bahasa ICD-10 (Inggeris-Amerika): 1. Open-angle glaucoma chronic (245) [448]

Istilah diagnosis dengan ejaan bahasa ICD-10 (Inggeris-Amerika): 1. Open-angle glaucoma chronic (245) [448] No: H 40. 1 2. Acute gastro-enteritis epidemic (244) [112] No: A 09. x 3. Tuberculosis empyema (bacteriological confirmed) No: A 15. 6 (544) (203) [113] 4. Cerebral arterial embolism (201) [499] No: I 66. 9 5. Mitral insuffieciency non-rheumatic (317)[486] No: I 34. 0 6. Idiopathic migraine (358)[407] No: G 43. 9 7. Miliaria rubra (359)[619] No: L 74. 0 8. Streptococcal lobar pneumonia (444)[523] No: J 15. 4 9. Streptococcus pneumoniae lobar pneumonia (445)[522] No: J 13. x 10. Bacterial pericarditis acute with effusion (434)[484] No: I 30. 1 Ada Use additional … 11. Staphylococcal pericarditis with decompensation No: I 30. 1, I 51. 9 1 2 (? ) 12. Postmenstrual osteoporosis (420)[667] No: M 81. 0 65

 Istilah dalam bahasa Indonesia 1. Sakit kepala karena tegang 2. Sakit perut 3.

Istilah dalam bahasa Indonesia 1. Sakit kepala karena tegang 2. Sakit perut 3. Sakit lambung 4. Sakit tulang 5. Sakit persendian 6. Artralgia 7. Miopati pada pecandu alkohol 8. Darah tinggi primer 9. Darah tinggi pada gangguan ginjal 10. Anemia kekurangan zat besi 11. Bisul di muka 12. Keracunan kakain akut 13. Anak autism 14. Dilatasi bronkus No: No: No: No: 66

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Angina pectoris No:

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Angina pectoris No: 120 Gastroenteritis No: A 09 Anaemia hemolytic No: D 58. 9 Parotitis epidemica No: B 26. 9 Fracture femoris No: S 72 Cardiac failure No: I 50. 9 Viral hepatitis B No: B 16 Cerebral ischaemic No: I 67. 8 Cardiac infarction (infarct) No: I 21. 9 Urinary tract infection (UTI) No: N 39. 0 GE Dehydration No: E 86 12. Tuberculosis meningitis No: A 17. 0+ G 01* 13. Influenza-pneumonia No: JII. 0 14. Thrombocytopenia purpura * No: * perhatikan bahwa kata purpura tidak ada di belakang purpura, ditemukan 3 (dua) nomor yang berbeda D 69. 6, D 69. 2 dan D 69. 4 67

1. 2. Gagal ginjal Infark miocard (MI) No: N 17 No: I 21. 9

1. 2. Gagal ginjal Infark miocard (MI) No: N 17 No: I 21. 9 3. 4. 5. 6. Campak pneumonia Abses hati amebiasis TB paru TB tulang punggung atau Spondilitis TB Demam tifoid Demam tifus DBD (dengue haemorrhagic fever) Lumpuh layuh polio Lumpuh layuh = flaccid paralysis Hepatitis A Radang paru (Pneumonia) Radang ginjal (Nefritis) No: No: No; No: No: 7. 8. 9. 10. 11. 13. 14. B 05. 2+J 17* A 06. 4 A 16. 2 A 18. 0+M 49. 0 A 01. 0 A 75. 9 A 91 J 98. 6 No: B 15 No: B 49+J 99. 8* No: N 05 68

 ICD-10 VOLUME 1, 2 DAN 3 ICD-O 3 RD edition ICOPIM (ICPM) VOLUME

ICD-10 VOLUME 1, 2 DAN 3 ICD-O 3 RD edition ICOPIM (ICPM) VOLUME 1 -2 ICF 2 ND Edition ICECI 69