Tes Psikologis Maria Astri Wanda 832014004 Pengertian Tes

  • Slides: 28
Download presentation
Tes Psikologis Maria Astri Wanda 832014004

Tes Psikologis Maria Astri Wanda 832014004

Pengertian Tes Psikologis v Allen dan Yen (1979) mendefinisikan tes sebagai piranti, sarana atau

Pengertian Tes Psikologis v Allen dan Yen (1979) mendefinisikan tes sebagai piranti, sarana atau alat untuk memperoleh satu sampel atau contoh perilaku seseorang. v Friedenberg (1995) mendefinisikan tes dalam konteksnya yang lebih luas, yaitu asesmen. v Friedenberg (1995) menyatakan bahwa tes merupakan salah satu asesmen yang menggunakan serangkaian metode khusus untuk memperoleh informasi serta mengubah informasi tersebut ke dalam serangkaian bilangan atau skor. v Gregory (2007), tes merupakan sebuah prosedur yang dibakukan untuk mengambil sampel perilaku dan selanjutnya mendeskripsikannya dengan serangkaian kategori atau skor.

2 pendekatan dalam Assesmen • Pendekatan subjektif yang mencakup metode observasi dan wawancara. •

2 pendekatan dalam Assesmen • Pendekatan subjektif yang mencakup metode observasi dan wawancara. • Pendekatan objektif berusaha meminimalkan dan bahkan menghilangkan berbagai bentuk subjektivitas baik yang berasal dari pribadi asesor maupun subjek yang dikenai asesmen.

Karakteristik Dasar Tes Psikologi q. Prosedur spesifik atau sistematis yang dibakukan q Sampel tingkah

Karakteristik Dasar Tes Psikologi q. Prosedur spesifik atau sistematis yang dibakukan q Sampel tingkah laku q Kategori atau skor q Norma atau standar q Prediksi tentang tingkah laku non tes

Tes sebagai Prosedur Spesifik atau Sistematis yang Dibakukan Ø Rangkaian tugas atau pertanyaan yang

Tes sebagai Prosedur Spesifik atau Sistematis yang Dibakukan Ø Rangkaian tugas atau pertanyaan yang digunakan sebagai item-item tes Ø Aneka kondisi pengadministrasian tes Ø Cara penskoran serta jawaban testi atau subjek yang dites

Tes Sebagai Sampel Tingkah Laku • Berdasarkan indikator tingkah laku seorang asesor bisa mengambil

Tes Sebagai Sampel Tingkah Laku • Berdasarkan indikator tingkah laku seorang asesor bisa mengambil kesimpulan tentang atribut psikologis yang diasumsikan mendasari, baik terkait kualitas maupun kuantitasnya.

Tes Menghasilkan Skor • Tes merupakan sarana kuantifikasi yaitu pengungkapan kuantitas suatu atribut psikologis

Tes Menghasilkan Skor • Tes merupakan sarana kuantifikasi yaitu pengungkapan kuantitas suatu atribut psikologis dalam bentuk bilangan tertentu yang disebut skor.

Tes Dilengakapi Norma untuk Menentukan Kategori v. Norma relatif atau biasa disingkat norma, pada

Tes Dilengakapi Norma untuk Menentukan Kategori v. Norma relatif atau biasa disingkat norma, pada norma relatif makna skor mentah yang dicapai oleh subjek ditentukan dengan membandingkannya dengan kinerja rata-rata dari kelompok sebayanya. v. Norma absolut atau kriteria, makna skor mentah seorang subjek ditentukan dengan membandingkannya dengan sebuah standar yang sudah dibuat secara apriori yaitu norma tersebut disusun sebelum tes diadministrasikan.

Tiga jenis Nilai Beracuan Patokan • Penilaian Beracuan Patokan Materi • Penilaian Beracuan Patokan

Tiga jenis Nilai Beracuan Patokan • Penilaian Beracuan Patokan Materi • Penilaian Beracuan Patokan Tujuan • Penilaian Beracuan Lulus atau Gagal

Prediksi Tentang Tingkah Laku Nontes • Tujuan akhir penerapan tes psikologis pada seorang subjek

Prediksi Tentang Tingkah Laku Nontes • Tujuan akhir penerapan tes psikologis pada seorang subjek adalah memprediksi tingkah lakuanya di luar konteks tes psikologis itu sendiri, yaitu bagaimana seseorang melakukan sesuatu dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Jenis Tes Psikologi Penggolongan Tes Berdasarkan Tujuan: • Domain atau ranah yang diukur •

Jenis Tes Psikologi Penggolongan Tes Berdasarkan Tujuan: • Domain atau ranah yang diukur • Audience atau khalayak yang akan dikenai tes • Type of scores atau jenis skor, dalam arti bagaimana hasil tes akan digunakan.

Penggolongan Tes Berdasarkan Domain atau Ranah atribut yang Diukur (1) Maximal performance tests atau

Penggolongan Tes Berdasarkan Domain atau Ranah atribut yang Diukur (1) Maximal performance tests atau tes kinerja maksimal : Ø Achievement tests atau tes prestasi Ø Aptitude tests atau tes bakat termasuk didalamnya tes intelegensi. (2) Typical performance tests atau tes kinerja tipikal atau khas.

5 Taraf Teori Kognitif • Taraf 1 : inteligensi dipandang sebagai sebuah abilitas tunggal.

5 Taraf Teori Kognitif • Taraf 1 : inteligensi dipandang sebagai sebuah abilitas tunggal. • Taraf 2 : inteligensi dibedakan menjadi sepasang abilitas • Taraf 3 : inteligensi dipandang sebagai serangkaian terbatas sejumlah abilitas. • Taraf 4: Inteligensi dipandang sebagai rangkaian lengkap abilitas kognitif. • Taraf 5 : Abilitas kognitif dipandang sebagai rangkaian abilitas umumyang dilatari oleh sejumlah abilitas khusus.

Tes ketrampilan atau tes performance Skill atau ketrampilan sebagai atribut kepribadian yang lebih didominasi

Tes ketrampilan atau tes performance Skill atau ketrampilan sebagai atribut kepribadian yang lebih didominasi oleh fungsi psikomotorik dan yang pengukurannya juga masuk ke dalam kategori maximal performance test.

Typical Performance Tests • Tes kepribadian terstruktur • Tes kepribadian tak terstruktur

Typical Performance Tests • Tes kepribadian terstruktur • Tes kepribadian tak terstruktur

BAGIAN KEDUA DANIEL HENDRIK 832014003

BAGIAN KEDUA DANIEL HENDRIK 832014003

Penggolongan Tes berdasarkan Audience atau Khalayak Sasaran • Khalayak dipahami sebagai kelompok subjek yang

Penggolongan Tes berdasarkan Audience atau Khalayak Sasaran • Khalayak dipahami sebagai kelompok subjek yang dituju sebagai sasaran tes • Maksudnya sebuah ukuran tes akan valid dan reliabel jika diterapkan pada sasaran yang tepat Contoh: • Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS. • Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC)

 • Selain dua kategori kelompok usia sebagai khalayak sasaran di atas, terdapat juga

• Selain dua kategori kelompok usia sebagai khalayak sasaran di atas, terdapat juga kategori ketiga yakni meliputi subjek bayi dan anak usia dini serta anak maupun dewasa dengan kebutuhan khusus atau kemampuan yang berbeda dari populasi umumnya. Contoh: Gesell Developmental Schedules, Weschler Preschool and Primary Scale of Intellegence III , Leiter International Preformance Scale –Revised

Penggolongan Tes berdasarkan Jenis Skor • Ini merupakan dimensi ketiga dari tujuan tes, yakni

Penggolongan Tes berdasarkan Jenis Skor • Ini merupakan dimensi ketiga dari tujuan tes, yakni untuk tujuan apa skor tersebut digunakan • Dalam evaluasi, hasil pengukuran berupa raw score (skor mentah) dikonversikan ke dalam Scaled Score (Skor berskala tertentu) dengan cara dibandingkan dengan sebuah criteria agar menjadi bermakna dan dapat diperbandingkan

 • Penggunaan tes dengan mengkonversi skor ini lazimnya terkait dengan 2 hal mendasar:

• Penggunaan tes dengan mengkonversi skor ini lazimnya terkait dengan 2 hal mendasar: q Apakah tes akan digunakan untuk membandingkan kinerja testi dengan kinerja kelompoknya, atau mengevaluasi kinerja masing testi secara mandiri. Point ini memunculkan penggolongan tes menjadi kategori tes dengan norm referenced scores versus kategori tes dengan criterion referenced scores. q. Apakah tes dimaksudkan untuk mengukur sebuah atribut psikologis tunggal, atau mengukur serangkaian atribut psikologis. Point ini memunculkan penggolongan tes menjadi kategori tes dengan ipsative scores versus kategori tes dengan normative scores.

 • Tes dengan Norm - Referenced Scores Tes yang beracuan norma skor tes

• Tes dengan Norm - Referenced Scores Tes yang beracuan norma skor tes ini digunakan untuk membandingkan kinerja testi dengan kinerja kelompok sebayanya sebagai pencerminan pemilikan atribut psikologis tunggal tertentu sebagai sasaran pengukuran • Tes dengan Criterion Referenced Scores skor tes dimaksudkan untuk membandingkan kinerja testi dengan suatu standar atau kriteria absolute yang sudah ditentukan secara apriori sebagai pencerminan pemilikan suatu atribut psikologis tertentu atau mastery atau penguasaan atas materi atau kompetensi tertentu yang menjadi sasaran pengukuran.

Tes dengan Criterion Referenced Scores memiliki 3 jenis § Content Referenced Scoring (Penilaian beracuan

Tes dengan Criterion Referenced Scores memiliki 3 jenis § Content Referenced Scoring (Penilaian beracuan patokan materi) § Objective Referenced Scoring (penilaian beracuan patokan tujuan) § Pass/Fail atau Mastery Scoring (penilaian beracuan lulus/gagal atau beracuan penguasaan).

 • Tes dengan Ipsative Scores Skor ini pada dasarnya bertujuan mengurutkan secara berjenjang

• Tes dengan Ipsative Scores Skor ini pada dasarnya bertujuan mengurutkan secara berjenjang kekuatan serangkaian atribut psikologis dalam perbandingannya satu dengan yang lain dalam diri seseorang • Tes dengan Normative Scores Tes dengan skor normative mencerminkan kekuatan absolute karakteristik atau atribut tunggal tertentu yang terdapat dalam diri testi, sebesar atau sebanyak apa seorang testi memiliki atribut tertentu yang menjadi sasaran pengukuran

Penggolongan Test Berdasarkan Isi • Tes yang Mengukur Pengetahuan dan Proses Berpikir Dalam konteks

Penggolongan Test Berdasarkan Isi • Tes yang Mengukur Pengetahuan dan Proses Berpikir Dalam konteks dunia pendidikan, antara pengetahuan dan proses berpikir dibedakan dalam dua cara. Pertama, berdasarkan content atau isi atau mata pelajarannya. Kedua, dengan mengikuti taxonomi tujuan pengajaran.

 • Penggolongan Tes Berdasarkan Konten atau Isi Mata Pelajaran • Penggolongan Tes Berdasarkan

• Penggolongan Tes Berdasarkan Konten atau Isi Mata Pelajaran • Penggolongan Tes Berdasarkan Jenis Proses Berpikirnya • Penggolongan Tes Berdasarkan Jenis Pengetahuannya

 • Tes yang Mengukur Disposisi Kerpibadian atau Kecenderungan Bertingkah Laku Oleh Nunnaly, Jr

• Tes yang Mengukur Disposisi Kerpibadian atau Kecenderungan Bertingkah Laku Oleh Nunnaly, Jr (1970) kecenderungan bertingkah laku ini digolongkan ke dalam empat golongan v social traits atau sifat social v Motives (motif), atau needs (kebutuhan), atau drives (dorongan) v personal conception atau konsepsi tentang diri vadjustment vs maladjustment atau penyesuaian diri yang baik versus penyesuaian diri yang salah

 • Tes yang Mengukur Keterampilan dan Pola Tingkah Laku Dalam hal pengukuran psikologis,

• Tes yang Mengukur Keterampilan dan Pola Tingkah Laku Dalam hal pengukuran psikologis, keterampilan digolongkan ke dalam dua kategori, yakni: Keterampilan yang bersifat spesifik dan Keterampilan berupa pola tingkah laku yang kompleks • Tes yang Mengukur Aneka Fungsi Psikologis Lainnya

Penggunaan Tes Psikologis • Penggunaan Tes di Lingkungan Klinis (Psychological Testing) • Penggunaan Tes

Penggunaan Tes Psikologis • Penggunaan Tes di Lingkungan Klinis (Psychological Testing) • Penggunaan Tes di Lingkungan Pendidikan Sekolah (Educational Testing) • Penggunaan Tes untuk Pembinaan Pegawai dan Credentialing atau Pemberian Pengakuan • Penggunaan Tes dalam Evaluasi Program dan Kebijakan Publik