PUNGTUASI DAN KATA SERAPAN Learning Outcomes Pada akhir

  • Slides: 21
Download presentation
PUNGTUASI DAN KATA SERAPAN Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu: a.

PUNGTUASI DAN KATA SERAPAN Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu: a. menulis sebuah wacana dengan tanda baca yang benar b. dapat menulis kata-kata serapan

A. PUNGTUASI Pengertian: Pungtuasi adalah usaha menggambarkan unsur suprasegmental dengan gambar atau tanda Bahasa

A. PUNGTUASI Pengertian: Pungtuasi adalah usaha menggambarkan unsur suprasegmental dengan gambar atau tanda Bahasa terdiri atas aspek bentuk & aspek makna Aspek bentuk berupa: a. unsur segmental b. unsur suprasegmental Unsur segmental berupa: fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, wacana Unsur suprasegmental berupa : tekanan keras, tinggi, panjang, dan intonasi

A. Jenis & Fungsi Pungtuasi a. Titik: 1) pada akhir kalimat 2) pada akhir

A. Jenis & Fungsi Pungtuasi a. Titik: 1) pada akhir kalimat 2) pada akhir singkatan: Dr. , M. A. , dkk. 3) - memisahkan ribuan, jutaan yang menunjukkan jumlah - memisahkan angka jam, menit, detik: pukul 5. 42 (pukul lima lewat 45 menit 42 detik) b. Koma: 1) memisahkan bagian-bagian kalimat 2) menandakan bentuk parentesis ‘Pertama, tulislanh nama Anda di atas kertas itu’ 3) Bila anak kalimat mendahului induk kalimat Karena marah, ia meninggalkan kami 4) Menceraikan kata yang disebut berturut-turut: Ia mempunyai pohon jambu, nangka, kelapa, dan durian.

b. Koma (lanjutan) 5. Di belakang kata / ungkapan transisi: jadi, lagi pula, dsb.

b. Koma (lanjutan) 5. Di belakang kata / ungkapan transisi: jadi, lagi pula, dsb. 6. Menghindari salah baca: Meragukan: Di luar rumah kelihatan suram Jelas : Di luar, rumah kelihatan suram. Jelas : Di luar rumah, kelhatan suram. 7. Menandakan seorang yang diajak bicara: Saya doakan, Yanto, kamu selalu berhasil. 8. Memisahkan aposisi dari kata yang diterangkannya: Orang tuanya, Pak Yakob, meninggal tadi malam. 9. Memisahkan kata-kata afektif dari bagian kalimat lainnya: Aduhai, sedih benar nasibnya.

b. Koma (lanjutan) 10. Memisahkan ucapan langsung dari bagian kalimat lainnya: Kata ayah, “Saya

b. Koma (lanjutan) 10. Memisahkan ucapan langsung dari bagian kalimat lainnya: Kata ayah, “Saya berangkat ya. ” 11. a. Memisahkan nama dan alamat: Alamatku: Jalan Raya No. 5, Bogor. b. Menceraikan bagian nama yang dibalik: Keraf, Gorys, Dr. c. Memisahkan nama keluarga dari gelar akademik: A. K. Pardede, S. S. , M. A. d. Menyatakan angka desimal: panjangnya 3, 6 m.

c. Titik-Koma 1. Memisahkan dua kalimat sederajat: Ia dokter yang terkenal; penari yang handal.

c. Titik-Koma 1. Memisahkan dua kalimat sederajat: Ia dokter yang terkenal; penari yang handal. 2. Memisahkan anak kalimat yang sederajat: Ia menatakan bahwa ia sudah kecapaian ; ia membenci pekerjaannya. . 3. Memisahkan kalimat yang panjang, yang perhentiannya lebih lama dari koma: Melihat adiknya pingsan, bingung ia; dipegangnya dahinya, tangannya. . 4. Memisahkan ayat-ayat dari pasal-pasalnya atau induk kalimat: Kekurangan para mahasiswa baru, antara lain: a. pengetahuan mereka minim; b. bahasa Inggrisnya lemah; c. tak mampu mengoperasikan komputer; dsb. Catatan: 1. Titik-koma merupakan perhentian yang lebih lama dari koma; 2. Menghilangkan monotoni; 3. Menghindari kekaburan suatu kalimat. <

d. Titik Dua Penghantar kutipan yang panjang. 2. Pada akhir pernyataan, tetapi diikuti dengan

d. Titik Dua Penghantar kutipan yang panjang. 2. Pada akhir pernyataan, tetapi diikuti dengan pemerian: Manusia terdiri atas dua bagian: jiwa dan badan. 3. Pengantar sebuah kesimpulan: ‘Kenyataannya adalah sebagai berikut: Bahasa Indonesia merupakan mata kuliah dasar, bahasa Perancis merupakan pilihan. ’ 4. Kadang-kadang untuk memisahkan dua kalimat sederajat: Ia sudah berusaha sebaik mungkin: Roby pelari jarak pendek. 5. Sesudah kata / frase yang memerlukan pemerian: Ketua Panitya: Winarno Wakil Ketua : Diah 6. Menunjukkan pelaku percakapan: David: Hai, dari mana kamu? Habil : Dari kampus. 1.

e. Tanda Kutip 1. Untuk mengutip kata-kata seseorang. Ia mengatakan, “Selamat sore. ” 2.

e. Tanda Kutip 1. Untuk mengutip kata-kata seseorang. Ia mengatakan, “Selamat sore. ” 2. Menandai judul artikel, syair, atau bab-buku: “Aku” ciptaan Chairil. 3. Menandai kata asing atau kata yang diistimewakan: Semua sudah “oke”. 4. Kutipan dalam kutipan: Yanto berkata, “Tiba-tiba saya mendengar suara berseru ‘Siapa itu? ’” 5. Tanda kutip tunggal untuk mengapit terjemahan atau penjelasan ungkapan asing: Teriakan binatang oleh Wundt disebut LAUTGEBARDEN ‘gerakgerik bunyi’. 6. Kutipan langsung pada materi “Saya kira, ” katanya, “kita harus diam. ” 7. Pengalineaan pada dialog: ‘Nenekku sakit? ’ tanyanya. ‘Ya, ‘ jawabnya.

f. Tanda Tanya Pertanyaan langsung: Bukankah kamu sakit? 2. Menyatakan keragu-raguan: Kakek lahir tahun

f. Tanda Tanya Pertanyaan langsung: Bukankah kamu sakit? 2. Menyatakan keragu-raguan: Kakek lahir tahun 1901 (? ). 3. Menggantikan bentuk sarkasme: Ia cantik (? ). 1.

g. Tanda Seru 1. 2. 3. Pernyataan yang penuh emosi: Aduh! Sakit! Suatu perintah:

g. Tanda Seru 1. 2. 3. Pernyataan yang penuh emosi: Aduh! Sakit! Suatu perintah: Pergilah sekarang juga! Menyatakan ketidaksetujuan: Kita berasal dari kera (!)

h. Tanda Hubung Memisahkan suku kata: a. benar: pernya-taan; ba-pak b. salah: a-nak; i-bu;

h. Tanda Hubung Memisahkan suku kata: a. benar: pernya-taan; ba-pak b. salah: a-nak; i-bu; seti-a 2. Menyambung kata ulang: rumah-rumah, sekali-kali 3. Memperjelas hubungan: a. be-revolusi; ber-evolusi; be-ruang; ber-uang b. dua puluh lima-ribuan; dua-puluh-ribuan c. Isteri-kolonel yang cerewet. Isteri kolonel-yang-cerewet 4. Merangkai se-dengan kata yang memakai huruf kapital; kedengan angka; singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata: se-Indonesia; hadiah ke-3; tahun 20 -an; SIM-nya; di-DIP-kan; bom-H 1.

i. Tanda pisah Menyatakan pikiran tambahan: Orang awam – seperti saya - kurang tahu

i. Tanda pisah Menyatakan pikiran tambahan: Orang awam – seperti saya - kurang tahu soal politik. 2. Menghimpun rangkaian subyek: Rumah, hewan, makanan – semua musnah. 3. Antara dua bilangan berarti sampai dengan: 1945 -1959 Antara dua tempat berarti ke atau sampai: Solo – Yogya 4. Menyatakan ringkasan atau gelar: Hanya satu idamannya – kaya. 5. Menyatakan ujaran yang terputus: Ia melihat seekor – ular. 1.

j. Tanda Elipsis (Titik Berspasi) Menyatakan ujaran yang terputus: Ia seharusnya. . . sudah

j. Tanda Elipsis (Titik Berspasi) Menyatakan ujaran yang terputus: Ia seharusnya. . . sudah hadir. 2. Ada bagian yang dihilangkan: Moral. . . perlu dibina. 3. Mengisi sendiri kelanjutan sebuah kalimat: Gajinya kecil. Tetapi mobilnya banyak, bagus-bagus lagi! Dari mana uangnya. . . ? 1.

k. Tanda Kurung 1. Mengapit tambahan keterangan/penjelasan: Peranan IRRI (International Rice Research Institue) adalah

k. Tanda Kurung 1. Mengapit tambahan keterangan/penjelasan: Peranan IRRI (International Rice Research Institue) adalah menciptakan berbagai varietas yang telah ditingkatkan. 2. Mengapit penjelasan tambahan: Untuk dua jenis pelajaran (seharusnya ‘pengajaran’) itu ada metode dan sistemnya. 3. Mengapit angka atau huruf: Keputusan seminar itu: (1) Standardisasi perlu (2) Yang melaksanakan: (a) organisasi (b) perguruan tinggi (komplemen) (3) Persoalan teknik diserahkan kepada lembaga

l. Tanda Kurung Siku Untuk interpolasi (sisipan keterangan): Lingkungan pemuda dari kampus ini berhubung

l. Tanda Kurung Siku Untuk interpolasi (sisipan keterangan): Lingkungan pemuda dari kampus ini berhubung [maksudnya: berhubungan] dengan kenyataan-kenyataan di luar kampus. 2. Mengapit keterangan suatu kalimat yang sudah ditempatkan dalam tanda kurung: . . . (menggunakan kombiansi nada yang saya sebut persendian [perjedahan]. 1.

m. Garis miring 1. Pengganti kata: dan, atau, per; memisahkan alamat dengan fungsi berbeda:

m. Garis miring 1. Pengganti kata: dan, atau, per; memisahkan alamat dengan fungsi berbeda: Pembentukan kata/istilah dalam bahasa Indonesia. Diadakan pungutan Rp. 1. 000, -/jiwa Alamat saya: Kayupahit I/85, Rt. 007/08 2. Penomoran kode surat: No. I/255 -a-I

n. Huruf Kapital 1. 2. 3. 4. Huruf awal kalimat Huruf awal nama Huruf

n. Huruf Kapital 1. 2. 3. 4. Huruf awal kalimat Huruf awal nama Huruf awal judul buku, pertunjukan, nama harian, nama majalah, artikel dan sanjak. Huruf awal kata-kata biasa yang mendapat arti istimewa, terutama personifikasi: Dalam Kobaran Nyawa Raya

o. Apostrof (Tanda Penyingkat) p. Tanda Ulang (Angka-2) Apostrof: menunjukkan penghilangan bagian kata Malam

o. Apostrof (Tanda Penyingkat) p. Tanda Ulang (Angka-2) Apostrof: menunjukkan penghilangan bagian kata Malam ‘lah tiba (‘lah = telah) Tujuh belas Agustus ’ 05 (‘ 5 = 2005) Tanda Ulang (Angka-2): dipakai pada tulisan cepat (notula) untuk menyatakan pengulangan kata dasar marah 2 hari 2

Latihan Tulis sesuai dengan pungtuasi: v di-par-kir; di-par-kir-an-U-I v tang-gung-ja-wab; ber-tang-gung-jawab; diper-tang-gung-ja-wab-kan v Bukalah

Latihan Tulis sesuai dengan pungtuasi: v di-par-kir; di-par-kir-an-U-I v tang-gung-ja-wab; ber-tang-gung-jawab; diper-tang-gung-ja-wab-kan v Bukalah kamus pada halaman 2003 v Kelerengnya 2003 buah v Uangnya 2003 rupiah

Latihan ia berlayar ke sumatra melalui selat sunda v femina itu nama majalah wanita

Latihan ia berlayar ke sumatra melalui selat sunda v femina itu nama majalah wanita v Yang benar: a/n; s/d; u. b. ; u/p; kepada yth. v Tepat-tepat! Pada jam seperti itulah dulu suamiku raja dukungan tambun mulai Mengocok Kartunya v Jakarta ke Bandung jauhnya 80 km. v

B. Kata Serapan Berikut adalah daftar sebagian kata asing yang diserap ke dalam bahasa

B. Kata Serapan Berikut adalah daftar sebagian kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia Kata Asing Penyerapan yang salah Penyerapan yang benar risk resiko risiko system sistim sistem ambulance ambulans stratosfeer startosfir startosfer description diskripsi deskripsi trotoir trotoar kuitantie kwitansi kuitansi conduite konduite frequency frekwensi frekuensi techniek tehnik teknik