PRODUKSI TANAMAN PANGAN DESKRIPSI KONTRAK KULIAH NURHOLIS PRODI

  • Slides: 30
Download presentation
PRODUKSI TANAMAN PANGAN DESKRIPSI & KONTRAK KULIAH NURHOLIS PRODI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO

PRODUKSI TANAMAN PANGAN DESKRIPSI & KONTRAK KULIAH NURHOLIS PRODI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Tujuan Instruksional Umum • Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan peranan

Tujuan Instruksional Umum • Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan peranan tanaman pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan. Deskripsi Mata Kuliah • Mata kuliah ini menjelaskan tentang klasifikasi & morfologi, syarat tumbuh, budidaya, panen dan pascapanen tanaman pangan: Serealia dan Palawija.

Organisasi Materi Panen Padi Jagung Ubi jalar Singkong Manfaat Serealia Palawija Ruang lingkup Tanaman

Organisasi Materi Panen Padi Jagung Ubi jalar Singkong Manfaat Serealia Palawija Ruang lingkup Tanaman Pangan Pengantar teknologi produksi tanaman Kedelai

PRODUKSI TANAMAN PANGAN PENDAHULUAN NURHOLIS PRODI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

PRODUKSI TANAMAN PANGAN PENDAHULUAN NURHOLIS PRODI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Tanaman pangan adalah : segala jenis tanaman yang dapat menghasilkan karbohidrat dan protein--->batasan tanaman

Tanaman pangan adalah : segala jenis tanaman yang dapat menghasilkan karbohidrat dan protein--->batasan tanaman pangan--->sumber utama energi. Tanaman pangan dapat dibedakan menjadi beberapa kriteria diantaranya: v Serealia dan Palawija--->tanaman pangan utama Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama untuk bertahan hidup

Kandungan gizi berbagai bahan pangan Komoditas Air (g) Protein (g) Karbohidrat (g) Lemak (g)

Kandungan gizi berbagai bahan pangan Komoditas Air (g) Protein (g) Karbohidrat (g) Lemak (g) Serat (g) Padi (beras) 12 7, 5 77, 4 1, 9 0, 9 Jagung 10 10 70 4, 5 2 Talas (umbi) 70 1, 1 26 - 1, 5 Ubi kayu (umbi) 62 1, 8 92, 5 0, 3 2, 5 Ubi jalar (umbi) 70 5 85, 8 1 3, 3 kedelai 10 35 32 18 4 Kacang tanah 5, 4 30, 4 11, 7 47, 7 2, 5 Kacang hijau 10 22 60 1 4

Faktor Pembatas Produksi Pangan • • Konversi Lahan Pertanian Degradasi Lahan Pertanian Ketersediaan Air

Faktor Pembatas Produksi Pangan • • Konversi Lahan Pertanian Degradasi Lahan Pertanian Ketersediaan Air Irigasi Produktivitas Pertanian Mangalami Leveling Off • Pemanasan Global

Konversi Lahan • 1981 – 1999: + lahan sawah seluas 1, 6 juta ha

Konversi Lahan • 1981 – 1999: + lahan sawah seluas 1, 6 juta ha • 1999 – 2002: Konversi sawah menjadi lahan non pertanian 563. 159 ha 187. 719, 7 ha/tahun. • 2004: laju alih fungsi lahan sawah ke non sawah = 187. 720 ha/tahun: – sawah ke non pertanian: 110. 164 ha/tahun – sawah ke pertanian lainnya: 77. 556 ha/tahun – lahan kering pertanian ke non pertanian: 9. 152 ha/tahun

Fase perkembangan

Fase perkembangan

Rusaknya sumberdaya lahan – erosi terus menerus – meluasnya konversi lahan pertanian. – menurunnya

Rusaknya sumberdaya lahan – erosi terus menerus – meluasnya konversi lahan pertanian. – menurunnya muka air tanah • penurunan kemampuan irigasi pada wilayah pertanian yang banyak menggunakan pompa air tanah.

Banjir & Kekeringan • Dalam 5 tahun terakhir – Banjir 29. 743 ha terkena

Banjir & Kekeringan • Dalam 5 tahun terakhir – Banjir 29. 743 ha terkena banjir (11. 043 ha diantaranya puso) – Kekeringan 82. 472 Ha (8. 497 ha diantaranya puso).

Levelling Off Target 2010 2011 66, 40 65, 39 Produksi Beras (juta ton) 41,

Levelling Off Target 2010 2011 66, 40 65, 39 Produksi Beras (juta ton) 41, 50 40, 88 Luas Tanam Padi (juta ha) 13, 25 13, 22 8, 03 6, 7 5, 015 4, 944 18, 33 17, 23 4, 13 3, 87 Produksi Padi (juta ton GKG) 70, 6 Luas Sawah (juta ha) Produktivitas (ton GKG/ha) Produksi Jagung (juta ton) Luas Panen Jagung (juta ha) 22 Impor 2011 2, 2 2, 8

Kecenderungan penurunan produksi bijian dunia – Global warming • peningkatan temperatur 1ºC penurunan produksi

Kecenderungan penurunan produksi bijian dunia – Global warming • peningkatan temperatur 1ºC penurunan produksi gandum, padi, dan jagung 10%. • 30 tahun terakhir temperatur rata permukaan bumi meningkat sebesar 0, 7ºC. • Pada abad ini akan terjadi kenaikan temperatur antara 1, 4 – 5, 8ºC.

Kecenderungan penurunan produksi bijian dunia – Global warming • peningkatan temperatur 1ºC penurunan produksi

Kecenderungan penurunan produksi bijian dunia – Global warming • peningkatan temperatur 1ºC penurunan produksi gandum, padi, dan jagung 10%. • 30 tahun terakhir temperatur rata permukaan bumi meningkat sebesar 0, 7ºC. • Pada abad ini akan terjadi kenaikan temperatur antara 1, 4 – 5, 8ºC.

Problem Pangan Global • Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Argentina. • Negara negara tersebut

Problem Pangan Global • Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Argentina. • Negara negara tersebut mungkin tidak akan mampu memenuhi permintaan akibat melonjaknya impor negara Asia. • USA: – permintaan dalam negeri meningkat – Ekspor bijian turun dari 100 juta ton menjadi 80 juta ton • Kanada dan Australia mengalami berbagai kendala untuk memperluas areal tanamnya antara lain curah hujan yang rendah • Argentina telah mengalami penyusutan areal tanam bijiannya.

Problem Pangan v Lonjakan populasi 8 M jiwa 2025 v Jagung untuk bioetanol: v.

Problem Pangan v Lonjakan populasi 8 M jiwa 2025 v Jagung untuk bioetanol: v. Jagung untuk 95 liter etanol ≈ makan 1 orang selama 1 tahun v 35% bijian untuk pakan ternak v Warga miskin akan semakin menderita

Penyebab Krisis Pangan • Produktivitas yang rendah kronis pada petani negara miskin karena ketidakmampuan

Penyebab Krisis Pangan • Produktivitas yang rendah kronis pada petani negara miskin karena ketidakmampuan membeli benih, pupuk, dan irigasi • Kebijakan USA dan Uni Eropa memberi subsidi dengan keringan pajak untuk diversifikasi pertanian tanaman pangan menjadi biofuel • Perubahan iklim dunia yang menyebabkan kekeringan dan banjir di Australia, Eropa, Amerika, Indonesia • Peningkatan permintaan karena peningkatan jumlah penduduk dan juga peningkatan pendapatan

Ketahanan Pangan • UU Pangan No. 7/1996 dan PP No. 68/2002: – Kondisi terpenuhinya

Ketahanan Pangan • UU Pangan No. 7/1996 dan PP No. 68/2002: – Kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah dan mutunya, aman, merata dan terjangkau. • Empat pilar: – aspek ketersediaan (food availibility), – aspek stabilitas ketersediaan atau pasokan (stability of supplies), – aspek keterjangkauan (access to supplies), – aspek konsumsi pangan (food utilization).

Ketahanan Pangan (SBY) Sebuah negara dikatakan memiliki ketahanan pangan yang baik apabila pangan itu

Ketahanan Pangan (SBY) Sebuah negara dikatakan memiliki ketahanan pangan yang baik apabila pangan itu tersedia, rakyat bisa membeli dengan harga terjangkau, dan kita tidak harus tergantung secara mutlak kepada sumber-sumber pangan dari negara lain (Hari Pangan Sedunia di Bandar Lampung, 5 Desember 2007) ? ? ? --->Kemandirian Pangan

18 Skenario sampai 2030 KONSUMSI PERKAPITA (Kg/Kapita/Tahun) LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK (%) 1, 49 125,

18 Skenario sampai 2030 KONSUMSI PERKAPITA (Kg/Kapita/Tahun) LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK (%) 1, 49 125, 3 1, 7 1, 3 1, 49 90 1, 7 1, 3 LAJU PERTUMBUHAN PRODUKTIVITAS PADI (%) 1, 04 1, 30 1, 56 1, 04 1, 30 1, 56 NERACA PANGAN negatif negatif negatif positif positif positif

Kebijakan • Pengendalian laju peningkatan populasi • Diversifikasi pangan dengan menurunkan konsumsi beras per

Kebijakan • Pengendalian laju peningkatan populasi • Diversifikasi pangan dengan menurunkan konsumsi beras per kapita secara bertahap • Meningkatkan produktivitas tananaman pangan • Meningkatkan areal tanaman pangan • Peningkatan penyediaan air irigasi dengan perbaikan bendungan dan saluran irigasi, • Mencari alternatif pangan baru yang bergizi, enak, mudah disiapkan dan sesuai dengan martabat dan budaya yang berbasis pada sumberdaya lokal

Pengendalian LPP • Untuk pengendalian laju pertumbuhan penduduk perlu dilakukan penguatan BKKBN dan upaya

Pengendalian LPP • Untuk pengendalian laju pertumbuhan penduduk perlu dilakukan penguatan BKKBN dan upaya politik yang sangat serius, agar laju pertumbuhan penduduk kurang dari 1. 3%/tahun.

Diversifikasi Pangan • Aspek konsumsi, penyediaan, distribusi, keterjangkauan dan keamanan pangan dengan peningkatan pangan

Diversifikasi Pangan • Aspek konsumsi, penyediaan, distribusi, keterjangkauan dan keamanan pangan dengan peningkatan pangan berbasis sumberdaya lokal. Mengurangi dominasi beras Keragaman sumber daya lokal Bhineka Tunggal Ika--->Pangan

Lanjutan. . . • Pangan berbasis sumberdaya lokal perlu diolah dan disajikan secara modern

Lanjutan. . . • Pangan berbasis sumberdaya lokal perlu diolah dan disajikan secara modern menjadi pangan yang mempunyai nilai (gizi, gengsi, kemudahan penyajian, citarasa, keamanan) yang setara atau lebih baik daripada beras; • Proses modernisasi pangan lokal seyogyanya dilakukan pada tingkat lokal oleh perusahaan lokal, dan tidak dinasionalisasikan agar dapat mencukupi kebutuhan lokal.

Diversifikasi Pangan • Golongan berpenghasilan tinggi: Menaikan konsumsi daging, telor, ikan, buah dan sayuran

Diversifikasi Pangan • Golongan berpenghasilan tinggi: Menaikan konsumsi daging, telor, ikan, buah dan sayuran dengan tetap mempertahankan asupan kalori 2200 -2400 kalori/hari. • Golong Menengah: Mengganti sebagian beras dengan sumber karbohidrat lain berbasis sumberdaya lokal yg sudah diolah secara modern dan sebagian dengan sumber pangan hewani serta sayuran dan buah. – Sumber karbohidrat tersebut perlu diolah agar menjadi pangan yang bergengsi, bergizi, mudah dimasak/disajikan, awet, serta mudah didistibusikan • Pengurangan konsumsi beras seyogyanya tidak disarankan pada kelompok masyarakat miskin karena mereka akan sulit untuk memperoleh sumber karbohidrat dan protein sebaik dan semurah beras;

Peningkatan Produktivitas • Varietas baru, teknologi produksi dan pengolahan pangan baru didukung penelitian •

Peningkatan Produktivitas • Varietas baru, teknologi produksi dan pengolahan pangan baru didukung penelitian • Perluasan lahan pertanian dan pencetakan sawah baru: – dengan sangat hati-hati, karena yg tersedia adalah lahan marginal – lahan-lahan marginal yang perlu penanganan spesifik lokasi; – kesalahan penangan akan menimbulkan masalah lingkungan – teknologi spesifik lokasi hasil penelitian & kearifan lokal • Mencegah alih fungsi lahan pertanian: – Keasadaran bersama, termasuk pada para politisi, penentu kebijakan di daerah dan anggota DPRD • Penyediaan air irigasi dengan perbaikan bendungan dan saluran irigasi mutlak diperlukan

TERIMAKASIH

TERIMAKASIH