PRODUKSI TANAMAN PANGAN BUDIDAYA TANAMAN PADI NURHOLIS PRODI
PRODUKSI TANAMAN PANGAN BUDIDAYA TANAMAN PADI NURHOLIS PRODI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Penduduk, Produksi, dan Konsumsi Beras Nasional
Faktor Pembatas Produksi Pangan • • • Konversi Lahan Pertanian Degradasi Lahan Pertanian Ketersediaan Air Irigasi Bencana alam Produktivitas Pertanian Mangalami Leveling Off Pemanasan Global
Klasifikasi Padi Divisi : Spermatophyta Kelas : Monocotyledone Ordo : Graminales Famili : Graminae Genus: Oryza Species: Oryza sativa L
Morfologi Padi • Padi termasuk tanaman semusim atau tanaman muda yaitu tanaman yang berumur pendek, kurang dari 1 tahun, hanya 1 kali produksi. • Bagian Vegetatif : ü Akar ü Batang ü Daun ü Anakan
Lanjutan. . . • Bagian Generatif ü Malai, bunga, dan bulir-bulir padi
Habitat Padi • Tanah lumpur yang tergenang air (basah) dikenal dengan sawah-->irigasi • Tanah kering dikenal dengan tegalan dan ladang, sebagian besar lahan kering merupakan tanah marginal. Tanah ini bermasalah dengan tingkat kesuburan tanah, p. H rendah, Al dan Mn tinggi mudah tererosi, miskin unsur hara.
Syarat Tumbuh IKLIM: ü Curah hujan ü Temperatur /suhu ü Tinggi tempat ü Sinar matahari ü Angin ü Musim • ü ü ü TANAH Tekstur tanah Struktur tanah Air dan udara dalam tanah
Varietas Unggul Keunggulan tercermin pada : § Sifat pembawaannya yang dapat menghasilkan buah yang produksinya tinggi pada satuan luas dan satuan waktu Sifat tanaman padi varietas unggul : § Mempunyai banyak anakan § Jumlah malai tiap anakan banyak § Banyaknya buah tiap malai >250 butir § Respon terhadap pemupukan § Tahan terhadap hama dan penyakit termasuk virus § Umur pendek <110 hari setelah sebar
Lanjutan. . . Varietas yang berasal dari dalam negeri (Lembaga Pusat Penelitian Pertanian Bogor): ü Pelita I/1, Pelita I/2, Adil Makmur, Gemar, G 130, Bengawan, dan Dewi Ratih. v Varietas yang berasal dari luar negeri (IRRI) : ü Jenis IR atau PB : PB 5, PB 28, PB 36, PB 48. v
Padi Tanah Kering Dan Rawa • Padi selain ditanam di sawah dengan pengairan sepanjang musim ada juga yang ditanam di tanah tegalan, daerah pasang surut, daerah rawa. • Menurut teknik budidaya: ü Padi gogo : padi yang ditanam di tegalan/tanah kering ü Padi gogorancah : padi yang ditanam pada tanah sawah (perpaduan antara sistem padi gogo dan sistem padi sawah) ü Padi lebak : padi yang ditanam di daerah rawa
Siklus Hidup Padi • Tahap vegetatif (cepat dan lambat) ü Stadia bibit: akar, anakan, batang, dan daun • Tahap reproduktif ü Awal pembentukan malai dan berakhir pada saat pembungaan • Tahap pemasakan ü Saat pembungaan sampai pembentukan bulir padi (30 hari)
Lanjutan. . .
Persiapan Benih v Syarat benih yang baik: • Benih bermutu • Tidak mengandung gabah hampa, potongan jerami, kerikil, tanah dan hama gudang • Warna dan bentuk gabah cerah serta bernas • Daya perkecambahan 85 -90%
Persemaian • • • Waktu semai 21 -25 HST 25 -30 kg benih/Ha Benih direndam ± 48 jam Luas persemaian kira-kira 1/20 dari aeral sawah Lahan persemaian dibajak dan digaru kemudian dibuat bedengan sepanjang ± 5 m, lebar 1, 2 m dan tinggi 20 cm. • Sebelum penyemaian, taburi pupuk urea dan SP-36 masing 10 gr/m 2. • Benih disemai dengan kerapatan 75 gr/m 2 • Bibit yang siap ditransplanting ke sawah berumur 21 -25 hari, berdaun 5 -7 helai, pertumbuhan seragam, tidak terserang hama dan penyakit.
Pengolahan • ü ü • • Pengolahan: OTS TOT Pembajakan (manual, hewan, mesin) Penggaruan (meratakan permukaan tanah)
Penanaman • Bibit yang telah berumur 21 hari dicabut dan ditanam pada lahan yang telah dipersiapkan • Penanaman sebanyak ± 5 bibit/lubang tanam • Jarak tanam 20 cm x 20 cm atau 25 cm x 20 cm (caplak)
Pengairan • Pengairan diberikan selama fase vegetatif dan masuk fase generatif air dikurangi bahkan sawah dikeringkan • Pengairan dilakukan pada waktu pemupukan ü Awal tanam ü Pembentukan anakan ü Saat tanaman padi bunting ü Pembungaan
Penyulaman dan Penyiangan • Penyulaman dilakukan apabila terdapat tanaman yang mati atau kurang sehat • Penyulaman dilakukan sampai tanaman berumur 1 minggu • Penyiangan dilakukan pada umur 21 dan 42 HST
Pemupukan • Pupuk kandang 5 -10 ton/ha diberikan ke dalam tanah dua minggu sebelum tanam pada waktu pembajakan tanah sawah • Pupuk anorganik yang dianjurkan Urea=300 kg/ha, TSP=75175 kg/ha dan KCl=50 kg/ha • Urea diberikan 3 kali yaitu 1/3 bagian pada umur 10 HST bersamaan dengan pemberian TSP dan KCl, 1/3 bagian umur 21 hari setelah tanam dan 1/3 bagian lagi umur 42 hari setelah tanam
HPT Padi • Wereng ü Merusak dengan cara mengisap cairan batang padi, dengan gejala tanaman padi menjadi kuning dan mengering. • Walang sangit ü Menyerang buah padi yang masak susu, gejala menyebabkan buah hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut dan buah padi berbintik-bintik hitam • Penggerek padi ü Menyerang batang dan pelepah daun, pucuk tanaman layu dan kering berwarna kemerahan serta mengeringnya daun dan batang
Lanjutan. . . • Tikus ü Menyerang batang muda dan buah, gejala tanaman padi yang roboh pada petak sawah v Seekor tikus merusak ± 283 bibit per malam (126 - 522 bibit berumur 2 hari). v Pada stadia anakan hingga anakan maksimal, tikus merusak dengan cara memakan bagian titik tumbuh dan pangkal batang yang lunak, Daya rusak pada periode tersebut ± 80 batang per malam (11 -176 tunas). v Ketika padi bunting, tikus merusak ± 103 batang per malam (24 -246 tunas). v Sedangkan pada waktu padi bermalai, daya rusak ± 12 malai per malam (1 - 35 malai).
Lanjutan. . . • Burung ü Menyerang padi menjelang panen, tangkai buah patah, biji berserakan • Hawar daun ü bakteri (Xanthomonas campestris pv oryzae) menyerang daun dan titik tumbuh. Terdapat garis-garis di antara tulang daun, garis melepuh dan berisi cairan kehitam-hitaman, daun mengering dan mati.
Lanjutan. . . • Blast ü jamur Pyricularia oryzae, tangkai malai membusuk. Proses pemasakan terhambat dan butiran padi menjadi hampa. • Tungro ü virus yang ditularkan oleh wereng Nephotettix impicticeps, menyerang semua bagian tanaman, daun kuning hingga kecoklatan, jumlah tunas berkurang, malai kecil dan tidak berisi • Fusarium ü jamur Fusarium moniliforme, malai dan biji menjadi kecoklatan hingga coklat serta akar membusuk
Pengendalian • • Penggunaan varietas unggul Penanaman padi dilakukan serempak Penggunaan jarak tanam yang tidak terlalu rapat Menjaga kebersihan areal sawah Fumigasi dan trap Meletakkan alat pengusir burung atau jaring Penggunaan insektisida, fungisida, bakterisida, dan rodentisida dengan jenis dan dosis yang tepat agar aplikasi menjadi efektif
Fase pemasakan • • Masak susu Masak kuning Masak penuh Masak mati
Panen • • ü ü Panen dilakukan apabila telah sesuai dengan kriteria panen Kriteria panen tanaman padi: Daun atau malai telah menguning 90% Biji sudah keras bila dipencet dengan kuku Warna gabah kuning keemasan Kadar air gabah sudah turun 20 – 25%
TERIMAKASIH
- Slides: 29