PGO 6230 GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA Materi Kuliah Letak

  • Slides: 45
Download presentation
PGO 6230 GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA Materi Kuliah: Letak Astronomis dan Geologis Indonesia serta Pengaruh

PGO 6230 GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA Materi Kuliah: Letak Astronomis dan Geologis Indonesia serta Pengaruh Keruangannya

LETAK ASTRONOMIS?

LETAK ASTRONOMIS?

LETAK ASTRONOMIS q Letak astronomis merupakan letak suatu tempat menurut garis lintang (paralel) dan

LETAK ASTRONOMIS q Letak astronomis merupakan letak suatu tempat menurut garis lintang (paralel) dan garis bujur (meridian) q Garis lintang adalah garis khayal yang melingkari permukaan bumi secara horizontal q Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan kutub utara dengan kutub selatan q Letak astronomis berpengaruh dalam berbagai aspek baik yang dikendalikan oleh faktor garis lintang maupun garis bujur

PETA INDONESIA Republik Indonesia secara astronomis terletak pada posisi antara 60 LU hingga 110

PETA INDONESIA Republik Indonesia secara astronomis terletak pada posisi antara 60 LU hingga 110 LS dan 950 BT hingga 1410 BT (Depdagri, 1992) � Berada di wilayah Asia Tenggara dan merupakan rangkaian gugus kepulauan yang memanjang dari barat ke timur �

Titik terbarat: Pulau Weh (koordinat 950 BT) Titik paling timur: Perbatasan dengan Papua Nugini

Titik terbarat: Pulau Weh (koordinat 950 BT) Titik paling timur: Perbatasan dengan Papua Nugini (koordinat 1410 BT) Titik paling utara: Pulau Miangas (koordinat 60 LU) Titik paling selatan: Pulau Dana (koordinat 110 LS)

Berdasarkan letak astronomis: q Indonesia dilewati oleh garis ekuator atau garis khatulistiwa (membagi bumi

Berdasarkan letak astronomis: q Indonesia dilewati oleh garis ekuator atau garis khatulistiwa (membagi bumi menjadi dua bagian sama besar = northern hemisphere dan southern hemisphere) q Indonesia berada diantara 23, 50 LU (garis balik utara) dan 23, 50 LS (garis balik selatan) q Sebagian besar wilayah Indonesia baik daratan maupun perairan berada pada belahan bumi selatan, hanya sedikit yang berada pada belahan bumi utara

PENGARUH LETAK LINTANG

PENGARUH LETAK LINTANG

LETAK LINTANG INDONESIA q Berdasarkan letak lintang diketahui bahwa Indonesia berada diantara 23, 50

LETAK LINTANG INDONESIA q Berdasarkan letak lintang diketahui bahwa Indonesia berada diantara 23, 50 LU dan 23, 50 LS q Letak ini berpengaruh terhadap jenis iklim matahari di Indonesia yaitu iklim tropis q Iklim tropis di Indonesia ditunjukkan dengan karakteristik temperatur tinggi dan curah hujan tinggi q Temperatur tinggi dipengaruhi oleh INSOLASI yang diterima oleh Indonesia sepanjang tahun selalu tinggi q Sebagai daerah yang termasuk dalam iklim tropis maka Indonesia juga memiliki karakteristik meteorologi tropis q Di Indonesia terdapat ekuator geografis (lintang 00 / khatulistiwa) dan ekuator meteorologis

Indonesia yang secara astronomis berada di daerah tropis menerima INSOLASI dalam jumlah banyak sepanjang

Indonesia yang secara astronomis berada di daerah tropis menerima INSOLASI dalam jumlah banyak sepanjang tahun. Hal ini tidak terlepas dari variabel INSOLASI sebagai berikut: q Sudut datang sinar matahari yang relatif tegak lurus q Jarak lintasan energi matahari yang lebih pendek (dengan asumsi transparansi atmosfer sama) q Penyinaran matahari relatif tetap sepanjang tahun (panjangnya siang hari 365 hari, di kutub hanya 151 hari Besarnya energi yang diterima Indonesia sebagai daerah tropis juga mempengaruhi sirkulasi atmosfer INSOLASI di Indonesia Incoming Solar Radiaton

Sirkulasi atmosfer di wilayah lintang Indonesia q Temperatur tinggi di Indonesia menghasikan sistem tekanan

Sirkulasi atmosfer di wilayah lintang Indonesia q Temperatur tinggi di Indonesia menghasikan sistem tekanan udara rendah q Tekanan udara rendah ditandai oleh pergerakan udara secara vertikal, sering dikenal sebagai through ekuator q Posisi rata-rata pusat trough ekuator tidak tepat pada ekuator geografi tetapi pada sekitar lintang 50 utara yang sering disebut sebagai ekuator meteorologi q Istilah lain yang banyak digunakan untuk menyebut daerah tekanan rendah yang berpindah-pindah lokasi ini adalah ITCZ (inter tropical convergence zone) q ITCZ adalah zona dimana bagian yang naik dari sirkulasi Hadley di belahan bumi utara dan selatan bertemu q ITCZ merupakan wilayah yang dituju oleh aliran angin pasat dari sistem tekanan tinggi sub tropis

INDONESIA

INDONESIA

METEOROLOGI TROPIS DI INDONESIA q. Dalam satu tahun, tiap-tiap sel hadley bergerak ke utara

METEOROLOGI TROPIS DI INDONESIA q. Dalam satu tahun, tiap-tiap sel hadley bergerak ke utara dan selatan sesuai peredaran matahari q. Tempat tiap sela juga dipengaruhi perbedaan suhu yang timbul dari pembagian suhu yang tidak merata di antara daratan dan lautan pada masing-masing belahan bumi q. Arus udara menurun dari sel Hadley mencapai permukaan bumi pada sistem takanan tinggi sub tropis yang juga bergerak ke utara selatan dengan posisi rata-rata di sekitar 300.

Jarak utara-selatan selebar 1. 888 Km sedangkan rentangan barat-timur mencapai kurang lebih 5. 110

Jarak utara-selatan selebar 1. 888 Km sedangkan rentangan barat-timur mencapai kurang lebih 5. 110 Km atau 1/8 keliling dunia dan melebihi panjang jarak antara pantai timur sampai pantai barat Amerika Serikat (Depdagri, 1992). � Indonesia memiliki sekitar 13. 667 pulau, dan jumlah tersebut yang telah mempunyai nama baru sekitar 6. 044, sisanya belum memiliki nama (Depdagri, 1992). � Indonesia merupakan negara maritim, dengan garis pantai sepanjang 81. 000 Km, terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Dahuri dkk, 2001) � Luas daratan Indonesia 1. 948. 758 Km 2 sedangkan luas perairan laut lebih dari 5. 000 Km 2, meliputi laut pedalaman, landas kontinen, dan ZEE (Depdagri, 1992). �

q. Letak lintang indonesia dan sistem sirkulasi atmosfer dari sel hadley menyebabkan wilayah indonesia

q. Letak lintang indonesia dan sistem sirkulasi atmosfer dari sel hadley menyebabkan wilayah indonesia memperoleh angin pasat sepanjang tahun q. Di belahan bumi utara pola angin pasat bergerak dari timur laut karena pengaruh gaya coriolis q. Arah angin pasat tidak selalu tepat dari timur laut karena pengaruh faktor lokal q. Namun demikian secara umum angin pasat relatif tetap dan kuat q. Jika bertiup ke arah pantai angin pasat akan memicu terbentuknya awan vertikal dengan kecenderungan untuk menjadi showers, terutama bila kecepatan anginnya naik

CUACA DI DAERAH TROPIS INDONESIA q. Perubahan-perubahan suhu di daerahtropis antara musim dingin dan

CUACA DI DAERAH TROPIS INDONESIA q. Perubahan-perubahan suhu di daerahtropis antara musim dingin dan musim panas sangat kecil, dibandingkan dengan daerah lintang menengah q. Hal ini disebabkan karena kedudukan matahari tengah hari tidak pernah jauh dari zenith. Sebagian besar wilayah tropis juga berupa lautan. Variasi suhu lautan relatif kecil kurang dari 30 C sedangkan darat mencapai 100 C. q. Karena matahari melintasi daerah tropis dua kali setahun maka menyebabkan dua periode dengan suhu udara di atas harga rata-rata q. Pada trough ekuator angin lemah tetapi dapat terjadi badai guntur lokal yang terjadi karena pemanasan dan pengaruh orografi q. Hujan dan squall juga dapat terjadi

PENGARUH LETAK BERDASARKAN GARIS BUJUR

PENGARUH LETAK BERDASARKAN GARIS BUJUR

Garis bujur dalam kaitannya dengan rotasi bumi berpengaruh terhadap pembagian waktu harian

Garis bujur dalam kaitannya dengan rotasi bumi berpengaruh terhadap pembagian waktu harian

q. Indonesia terletak pada 950 BT – 1410 BT q. Lingkar bumi = 3600

q. Indonesia terletak pada 950 BT – 1410 BT q. Lingkar bumi = 3600 q. Waktu dalam sehari 24 jam, sehingga 360/24 = 15 derajat berbeda waktu 1 jam q. Wilayah Indonesia 46 derajat = tiga zona waktu q. Dengan demikian letak astronomis Indonesia berdasarkan kedudukannya terhadap garis bujur memiliki konsekuensi terhadap perbedaan zona waktu q. Zona waktu di Indonesia: WIB (waktu Indonesia barat, WITA (waktu Indonesia tengah), WIT (waktu Indonesia timur)

q Apabila dihitung dari garis bujur 00 (greenwich) maka zona waktu Indonesia berselisih 7

q Apabila dihitung dari garis bujur 00 (greenwich) maka zona waktu Indonesia berselisih 7 hingga 9 jam dari waktu greenwich (GMT = greenwich meridian time) q Wilayah Indonesia terletak pada tiga garis bujur kelipatan 15 yaitu 1050, 1200, dan 1350, dengan demikian apabila pada GMT pukul 7 pagi maka: ü Waktu Indonesia Barat: 7 + 105/15 = 7 + 7 = 14 atau pukul 2 siang ü Waktu Indonesia Tengah: 7 + 120/15 = 7 + 8 = 15 atau pukul 3 siang ü Waktu Indonesia Timur: 7 + 135/15 = 7 + 9 = 16 atau pukul 4 siang q Namun demikian di Indonesia pembagian daerah waktu tidak secara tepat didasarkan pada pembagian garis bujur, akan tetapi cenderung didasarkan pada kemudahan hubungan administrasi dan komunikasi

Meliputi keseluruhan provinsi di Pulau Sumatra, seluruh provinsi di Pulau Jawa, Provinsi Kalimantan Barat

Meliputi keseluruhan provinsi di Pulau Sumatra, seluruh provinsi di Pulau Jawa, Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah Meridian Pangkal 1050 BT Meliputi Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, NTT, dan seluruh provinsi di Sulawesi Meridian Pangkal 1200 BT Meliputi seluruh provinsi di Papua, Maluku, dan Maluku Utara Meridian Pangkal 1350 BT

LETAK GEOLOGIS INDONESIA

LETAK GEOLOGIS INDONESIA

q. Bumi merupakan planet yang dinamis q. Adanya tenaga dari dalam bumi (endogen) menyebabkan

q. Bumi merupakan planet yang dinamis q. Adanya tenaga dari dalam bumi (endogen) menyebabkan kerak bumi terpecah dalam bagian yang dikenal sebagai lempeng tektonik q. Lempeng ini bergerak ke berbagai arah dan berinteraksi satu sama lain menghasilkan kondisi geologis yang spesifik di suatu wilayah q. Salah satunya di wilayah Indonesia

Secara geologis Indonesia terletak pada wilayah pertemuan lempeng tektonik Lempeng Asia Tenggara (Sunda) Umumnya

Secara geologis Indonesia terletak pada wilayah pertemuan lempeng tektonik Lempeng Asia Tenggara (Sunda) Umumnya berupa kontinen, di bagian timur berupa laut. Termasuk pula lempeng Laut Sulawesi dan lidah Nusa Tenggara – Maluku Selatan Lempeng Laut India – Australia Berupa subduksi oseanik di sisi barat dan bagian tubrukan kontinen di sisi timur Lempeng Lautan Pasifik Barat Menunjam di bawah kontinen Asia, terdiri dari sejumlah lempeng kecil yaitu Caroline, Filipina, Maluku Utara

Lempeng Asia Tenggara bergerak 1 cm/tahun ke arah tenggara Lempeng India-Australia bergerak 7 cm/tahun

Lempeng Asia Tenggara bergerak 1 cm/tahun ke arah tenggara Lempeng India-Australia bergerak 7 cm/tahun ke utara q. Lempeng Pasifik Barat dan Asia Tenggara bertemu di sistem busur jalur aktif Filipina q Bagian kontinen (Australia) dari Lempeng India – Australia bertubrukan dengan Lempeng Pasifik Barat yang bergeser ke arah barat membentuk jalur pergeseran (transcurrent belt)

q. Pertemuan lempeng yang didominasi oleh proses subduksi berpengaruh terhadap banyaknya gempabumi dan gunungapi

q. Pertemuan lempeng yang didominasi oleh proses subduksi berpengaruh terhadap banyaknya gempabumi dan gunungapi q. Indonesia memiliki potensi gempabumi yang tinggi q. Sebagian wilayah termasuk dalam the pacific ring of fire yang banyak terjadi gempabumi dan aktivitas gunungapi q. Di wilayah Indonesia juga terdapat 129 gunungapi aktif (17% gunungapi aktif di dunia)

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui, bahwa di Indonesia dalam setahun rata-rata terjadi 477 kejadian

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui, bahwa di Indonesia dalam setahun rata-rata terjadi 477 kejadian gempabumi.

Kawasan yang Rawan Bencana Geo-tektonik

Kawasan yang Rawan Bencana Geo-tektonik

q. Proses yang terjadi pada zona subduksi lempeng berupa penyusupan lempeng samudra ke bawah

q. Proses yang terjadi pada zona subduksi lempeng berupa penyusupan lempeng samudra ke bawah lempeng benua mengakibatkan terhimpunnya energi yang dilepaskan sebagai gempa bumi q. Disamping itu peleburan lempeng menghasilkan kantong magma sehingga berkembang bentanglahan vulkanik Tanda merah pada gambar di sampping menunjukkan wilayah bentanglahan vulkanik. Wilayah ini berkaitan dengan proses subduksi lempeng yang telah dijelaskan di atas. Tidak semua wilayah Indonesia mempunyai potensi gempabumi dan vulkanisme, tergantung dari letaknya terhadap zona subduksi

q. Apabila gempabumi terjadi di dasar laut, dengan kedalaman kurang dari 60 km, magnitude

q. Apabila gempabumi terjadi di dasar laut, dengan kedalaman kurang dari 60 km, magnitude >6 SR dan menyebabkan penyesaran turun atau naik maka dapat menyebabkan timbulnya tsunami q. Perhatikan gambar di samping! Hubungkan antara potensi gempa berbagai wilayah di Indonesia dan tingkat ancaman tsunami

 • Selain menimbulkan potensi bencana geologi, letak geologis Indonesia juga berpengaruh terhadap keberadaan

• Selain menimbulkan potensi bencana geologi, letak geologis Indonesia juga berpengaruh terhadap keberadaan berbagai macam sumberdaya geologi • Benturan lempeng menyebabkan struktur batuan yang beragam, berbagai batuan bervariasi membuat wilayah indonesia kaya dengan sumberdaya geologi. • Jenis mineral logam yang muncul seperti emas, tembaga, perak, besi, kromit, dan timah. • Selain itu juga terdapat jenis mineral non logam seperti belerang, batu gamping, gambut, dan pasir besi. • Di wilayah Indonesia juga terdapat sumber energi seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara.

U S Skinner et al. (2004) © edi hidayat, LIPI

U S Skinner et al. (2004) © edi hidayat, LIPI

© edi hidayat, LIPI DISTRIBUSI POTENSI TAMBANG DI INDONESIA

© edi hidayat, LIPI DISTRIBUSI POTENSI TAMBANG DI INDONESIA

© edi hidayat, LIPI Letak geologis Indonesia juga berpengaruh terhadap potensi migas dan energi

© edi hidayat, LIPI Letak geologis Indonesia juga berpengaruh terhadap potensi migas dan energi terbarukan berupa panas bumi Materi Organik (Organic Matter) • Organik Darat : Tumbuhan/tanaman , algae dll • Organik laut : Phytoplankton Materi Organik ini terperangkap atau terawetkan menjadi fosil dalam batuan sedimen. Fosil adalah suatu jasad hidup (tumbuhan dan binatang) yang terawetkan dalam batuan sedimen dalam kurun waktu ribuan bahkan jutaan tahun.

Potensi Ekonomis SDA >>>>> Minyak Bumi © edi hidayat, LIPI

Potensi Ekonomis SDA >>>>> Minyak Bumi © edi hidayat, LIPI

© edi hidayat, LIPI Distribusi Cekungan Migas di Indonesia SOUTH CHINA SEA PA SULAWESI

© edi hidayat, LIPI Distribusi Cekungan Migas di Indonesia SOUTH CHINA SEA PA SULAWESI SEA CIF IC 400 KM OC eastern EA AN DI IN CE O AN BANDA SEA western UNDRILLED 22 TOTAL OF 60 BASINS DRILLED 38 SUMBER PERTAMINA, PRODUCING 15 NON PRODUCING 23 DISCOVERY 8 NON DISCOVERY 15 N

Pembentukan Batubara © edi hidayat, LIPI Batubara adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk

Pembentukan Batubara © edi hidayat, LIPI Batubara adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsurunsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen

© edi hidayat, LIPI

© edi hidayat, LIPI

Sumber : Badan Geologi, KESDM (2010) PETA DISTRIBUSI POTENSI PANAS BUMI Ket: Survei Pendahuluan

Sumber : Badan Geologi, KESDM (2010) PETA DISTRIBUSI POTENSI PANAS BUMI Ket: Survei Pendahuluan Siap Dikembangkan Survei Detil Terpasang © edi hidayat, LIPI

© edi hidayat, LIPI LOKASI PLTP YANG TELAH BERPRODUKSI (Status Februari 2012) PLTP LAHENDONG:

© edi hidayat, LIPI LOKASI PLTP YANG TELAH BERPRODUKSI (Status Februari 2012) PLTP LAHENDONG: 80 MW PLTP SIBAYAK: 12 MW PLTP WAYANG WINDU: 227 MW PLTP GUNUNG SALAK: 377 MW PLTP KAMOJANG: 200 MW PLTP DARAJAT: 270 MW PLTP DIENG: 60 MW

© edi hidayat, LIPI 50 WILAYAH KERJA PANAS BUMI (WKP) *) *) : WKP

© edi hidayat, LIPI 50 WILAYAH KERJA PANAS BUMI (WKP) *) *) : WKP yang sudah ditetapkan sampai dengan Desember 2011 NAD 2 WKP § Jaboi: 70 MW § Seulawah Agam: 130 MW SUMUT 4 WKP § Sibayak – Sinabung: 130 MW § Sibual – Buali: 750 MW § Sipaholon Ria-ria: 75 MW JAMBI 1200 WKP § Sorik Marapi: MW § Sungai Penuh: 70 MW SUMBAR 4 WKP § Bukit Kili: 83 MW § Gn Talang: 35 MW § Liki Pinangawan: 400 MW § Bonjol: 200 MW SULUT 2 WKP § Kotamobagu: 410 MW § Lahendong-Tompaso: 358 MW GORONTALO 1 WKP § Suwawa: 110 MW SUMSEL 3 WKP § Lumut Balai: 250 MW § Rantau Dedap: 106 MW § Danau Ranau: 210 MW BANTEN 2 WKP § Kaldera Danau Banten: 115 MW § G. Endut: 80 MW BALI 1 WKP § Tabanan: 276 MW MALUT 2 WKP § Jailolo: 75 MW § Songa Wayaua: 140 MW SULTENG 1 WKP § Marana: 35 MW BENGKULU 1 WKP § Tmbg Sawah-Hululais: 873 MW LAMPUNG 3 WKP § Gn. Rajabasa: 91 MW § Suoh Sekincau: 230 MW § Waypanas – Ulubelu: JABAR 10 WKP JATENG 4 WKP 556 MW § Ciater - Tgkban Perahu: § Baturaden: 175 MW § Danau Ranau: 210 MW 60 MW § Cibeureum–Parabakti: 485 § Dataran Tinggi Dieng: NTB 1 WKP 780 MW MW § Hu'u Daha: 65 § Guci: 79 MW § Cibuni: 140 MW MW § Gn. Ungaran: 100 MW § Cisolok Cisukarame: 45 MW JATIM 3 WKP § Gn. Tampomas: 50 MW § Blawan – Ijen: 270 MW § Gn. Tgkuban Perahu: 100 § Gn. Iyang Argopuro: MW 295 MW § Kamojang-Darajat: 1465 § Telaga Ngebel: 120 MW MW Sumber : Badan Geologi - Kementerian ESDM § Karaha Cakrabuana: 725 MW MALUKU 1 WKP § Tulehu: 100 MW NTT 4 WKP § Atadei: 40 MW § Sokoria: 30 MW § Ulumbu: 199 MW § Mataloko: 63 MW