MATA KULIAH Jaringan Komputer OSI Model Nuri Wiyono

  • Slides: 26
Download presentation
MATA KULIAH Jaringan Komputer OSI Model Nuri Wiyono M. Kom

MATA KULIAH Jaringan Komputer OSI Model Nuri Wiyono M. Kom

Sejarah singkat Model OSI �Pada era 70 -an, masing-masing vendor komputer yang membuat System

Sejarah singkat Model OSI �Pada era 70 -an, masing-masing vendor komputer yang membuat System Network Architektur (SNA) mempunyai aturan-aturan sendiri yang satu sama lain tidak sama. �Misalkan IBM mengembangkan SNA yang hanya memenuhi kebutuhan komputer – komputer IBM. �Dari sini kemudian timbul masalah misalkan jaringan komputer menggunakan SNA produk IBM ingin dihubungkan dengan SNA vendor lain tentunya tidak bisa, hal ini disebabkan protokolnya tidak sama.

Sejarah singkat Model OSI � Pada tahun 1977 International Organization for Standardization (ISO), suatu

Sejarah singkat Model OSI � Pada tahun 1977 International Organization for Standardization (ISO), suatu badan dunia yang mengatur standarisasi-standarisasi mengeluarkan sebuah konsep Open System Interconnection (OSI) yang secara konseptual menjelaskan bagaimana proses komunikasi data yang terjadi dalam jaringan komputer. � Model OSI membagi kompleksitas komunikasi data dari asal(source) ke tujuan (destination) dengan melalui lapisan-lapisan (layer), dimana setiap lapisan secara jelas mempunyai fungsi dan hubungan yang saling terkait. Model OSI ini terdiri dari 7 layer. � Sedangkan untuk model riil bagaimana kedua komputer saling berhubungan maka digunakan konsep TCP/IP yang dikeluarkan oleh Department of Defense (Do. D) yang membagi layer komunikasi menjadi 4 layer

Model OSI dan TCP/IP �Untuk kemudahan pembelajaran kita menggunakan Model OSI �Untuk implementasi menggunakan

Model OSI dan TCP/IP �Untuk kemudahan pembelajaran kita menggunakan Model OSI �Untuk implementasi menggunakan TCP/IP �Berbentuk layering

OSI Layer 1. 2. 3. 4. Layer Physical. Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan,

OSI Layer 1. 2. 3. 4. Layer Physical. Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan Layer Datalink. Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Layer Network. Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking Layer Transport. Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima.

OSI Layer 5. 6. 7. Layer Session. Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat,

OSI Layer 5. 6. 7. Layer Session. Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Layer Presentation. Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Layer Application. Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan. HTTP, FTP, SMTP

Penamaan Data pada OSI Layer Application Header + data Data – Application, Presentation, Session

Penamaan Data pada OSI Layer Application Header + data Data – Application, Presentation, Session Layer Segment - Transport Layer Packet - Network Layer Frame Datalink Layer 0100100100100111010010001101000… Bit Stream Physical Layer

TCP/IP Layer �Layer Network Access, berisikan layer phisik dan datalink yang merupakan perangkat keras

TCP/IP Layer �Layer Network Access, berisikan layer phisik dan datalink yang merupakan perangkat keras jaringan. Ethernet bekerja pada layer ini. �Layer Internet Protocol, Internet Protocol (IP) adalah protokol yang paling penting. IP memberikan fungsi pengalamatan dan fungsi routing pada jaringan dalam pengiriman data. �Layer Transport, Layer transport memberikan fungsi pengiriman data secara end-to-end ke sisi remote. Aplikasi yang beragam dapat melakukan komunikasi secara serentak simulaneously). �Layer Aplikasi, sebagai interface user berupa program aplikasi untuk berkomunikasi menggunakan TCP/IP

Physical Layer

Physical Layer

Physical Layer �Merupakan lapisan terbawah dari OSI. Lapisan ini bertanggung jawab terhadap masalah pemindahan

Physical Layer �Merupakan lapisan terbawah dari OSI. Lapisan ini bertanggung jawab terhadap masalah pemindahan data dari hardware satu ke hardware lain. �Lapisan ini mendefinisikan tentang media penghantar, jenis konektor, serta aturan pensinyalan �Beberapa Media yang dipakai di jaringan : � Tembaga � Coaxial � Twisted Pair � Fiber Optik � Wireless

Media Berdasarkan Kecepatan � 10 Mbps (10 Megabit per detik) � Coaxial � 10

Media Berdasarkan Kecepatan � 10 Mbps (10 Megabit per detik) � Coaxial � 10 Base 2 � 10 Base 5 � Twsited Pair � 10 Base. T � 100 Mbps � � 100 Base. TX 100 Base. FX � 1000 Mbps � � 1000 Base. CX 1000 Base. SX 1000 Base. LX 1000 Base. T

Media Berdasarkan Kecepatan

Media Berdasarkan Kecepatan

Data Rate dan Bandwith � Data Rate Data : Bahan, data, keterangan, catatan, fakta.

Data Rate dan Bandwith � Data Rate Data : Bahan, data, keterangan, catatan, fakta. Fakta, atau bagian dari fakta yang mengandung arti. Rate : Tarif dasar, ukuran, kapasitas, kecepatan (dalam satu detik) Sehingga Data Rate dapat diartikan sebagai besarnya kapasistas transfer data dalam komunikasi data digital, biasanya dinyatakan dalam bps atau bit per second. � Bandwidth Besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network/jaringan dalam satu detik. Bandwith <> kecepatan Kecepatan = jarak yang ditempuh dari suatu satuan waktu, misalnya dalam satu detik.

Coaxial �Dipakai pada teknologi Bus �Sudah tidak dipakai lagi �Ada dua tipe coaxial :

Coaxial �Dipakai pada teknologi Bus �Sudah tidak dipakai lagi �Ada dua tipe coaxial : � Thinnet Max 185 M � 10 Base 2 � Thicknet Max 500 M � 10 Base 5 �Perlu repeater untuk jarak melebihi batas max kabel Thicknet Thinnet

Twisted Pair �Dipakai untuk teknologi Star �Paling umum dipakai �Type Twisted Pair STP Sc.

Twisted Pair �Dipakai untuk teknologi Star �Paling umum dipakai �Type Twisted Pair STP Sc. TP �Shielded Twisted Pair (STP) �Screen Twisted Pair(Sc. TP �Unshield Twisted Pair(UTP) UTP

Kabel UTP � 10 Mbps (10 Megabit per detik) � 10 Base. T �

Kabel UTP � 10 Mbps (10 Megabit per detik) � 10 Base. T � 100 Mbps � 100 Base. TX � 1000 Mbps � 1000 Base. T

Type Kabel UTP Straight-through �Straight Trough, untuk koneksi : �Hub/Switch to PC/Router �Cross Over,

Type Kabel UTP Straight-through �Straight Trough, untuk koneksi : �Hub/Switch to PC/Router �Cross Over, Untuk koneksi : Cross-over �Router to Router, PC to PC, Hub/Switch to Hub/Switch �Roll Over, Untuk koneksi : �PC to Router/Switch console, manajemen switch/router Rollover

Fiber Optic �Menggunakan laser untuk mengirimkan data �Terdiri dari dua kabel : �Transmit Data

Fiber Optic �Menggunakan laser untuk mengirimkan data �Terdiri dari dua kabel : �Transmit Data �Receive Data �Menyediakan komunikasi full duplex

Wireless

Wireless

Koneksi WAN Dengan Router

Koneksi WAN Dengan Router

Physical Connection Untuk Konfigurasi Device

Physical Connection Untuk Konfigurasi Device

Peralatan Jaringan Layer 1 �Repeater �Hub

Peralatan Jaringan Layer 1 �Repeater �Hub

Repeaters Medium Max Distance Twisted Pair 100 meters Coaxial Cable 185/500 meters Fiber Optic

Repeaters Medium Max Distance Twisted Pair 100 meters Coaxial Cable 185/500 meters Fiber Optic 2+ kilometers � Sinyal selama travel mempunyai batas max. panjang sesuai media masing-masing sebelum menjadi lemah dan menjadi sampah � Pelemahan biasa disebut dengan attenuation. � Attenuation bertambah karena: � � Bertambahnya panjang kabel Bertambahnya node/titik/komputer yang terkoneksi ke jaringan

The Repeater �Repeater berguna untuk menguatkan sinyal selama terjadi pelemahan sinyal

The Repeater �Repeater berguna untuk menguatkan sinyal selama terjadi pelemahan sinyal

Repeaters Extend Distances NODE A 100 M REPEATER NODE B 100 M NODE B

Repeaters Extend Distances NODE A 100 M REPEATER NODE B 100 M NODE B � Dengan menggunakan repeater jarak yang bisa ditempuh sinyal bisa ditambah � Contoh: 10 Base-T max. panjang yang diijinkan 100 meters. Satu repeater dapat memperpanjang jarak menjadi dua kali lipat menjadi 200 meters! � Repeater hanya berfungsi menguatkan sinyal tidak lebih, tidak ada fungsi tambahan yang lebih smart

Hub n n Ketika mulai diperkenalkan teknologi star, dibutuhkan peralatan sebagai concentrator, maka diciptakan

Hub n n Ketika mulai diperkenalkan teknologi star, dibutuhkan peralatan sebagai concentrator, maka diciptakan hub Hub merupakan mulitport repeater. Prinsip hub, data yang datang dari satu port akan dikeluarkan ke semua port kecuali port sumber. Dianggap sebagai device Layer 1 karena tidak ada fungsi smart yang lain kecuali sebagai concentrator