LEMAK DAN MINYAK DISUSUN OLEH DIAN PURWITASARI 09303241013

  • Slides: 26
Download presentation
LEMAK DAN MINYAK DISUSUN OLEH DIAN PURWITASARI 09303241013 PENDIDIKAN KIMIA SUB ‘ 09

LEMAK DAN MINYAK DISUSUN OLEH DIAN PURWITASARI 09303241013 PENDIDIKAN KIMIA SUB ‘ 09

APA ITU LEMAK & MINYAK • Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif

APA ITU LEMAK & MINYAK • Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein • Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9 kkal sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal/gram • Pada minyak nabati, mengandung asam-asam lemak esensial seperti asam linoleat, linolenat, dan arakidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol.

 • Dalam pengolahan bahan pangan, minyak dan lemak berfungsi sebagai media penghantar panas,

• Dalam pengolahan bahan pangan, minyak dan lemak berfungsi sebagai media penghantar panas, seperti minyak goreng, shortening (mentega putih), lemak (gajih), mentega, dan margarin • Penambahan lemak juga dimaksudkan untuk menambah kalori, serta memperbaiki tekstur dan cita rasa bahan pangan.

 • Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolesterol sedangkan lemak nabati mengandung

• Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolesterol sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol dan lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh sehingga umumnya berbentuk cair. • Lemak hewani ada yang berbentuk padat (lemak) yang biasanya berasal dari lemak hewan darat seperti lemak susu dan lemak sapi. Lemak hewan laut seperti ikan paus, minyak ikan herring yang berbentuk cair dan disebut minyak.

Pembentukan lemak secara alami • Hampir semua bahan pangan banyak mengandung lemak dan minyak,

Pembentukan lemak secara alami • Hampir semua bahan pangan banyak mengandung lemak dan minyak, terutama bahan pangan yang berasal dari hewan • Lemak dalam jaringan hewan terdapat dalam jaringan adiposa • Dalam tanaman, lemak disintesis dari satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak yang terbentuk dari kelanjutan oksidasi karbohidrat dalam proses respirasi

 • Proses pembentukan lemak dalam tanaman dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu :

• Proses pembentukan lemak dalam tanaman dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu : - pembentukan gliserol - pembentukan molekul asam lemak - kondensasi asam lemak dengan gliserol membentuk lemak

 • Sintesis gliserol Dalam tanaman terjadi serangkaian reaksi biokimia, pada reaksi ini fruktosa

• Sintesis gliserol Dalam tanaman terjadi serangkaian reaksi biokimia, pada reaksi ini fruktosa difosfat diuraikan oleh enzim aldosa menjadi dihidroksi aseton fosfat, kemudian direduksi menjadi α-gliserofosfat. Gugus fosfat dihilangkan melalui proses fosforilasi sehingga akan terbentuk molekul gliserol

 • Sintesis asam lemak Asam lemak dapat dibentuk dari senyawa yang mengandung karbon

• Sintesis asam lemak Asam lemak dapat dibentuk dari senyawa yang mengandung karbon seperti asam asetat, asetaldehid, dan etanol yang merupakan hasil respirasi tanaman. Sintesis asam lemak dilakukan dalam kondisi anaerob dengan bantuan sejenis bakteri

CONTOH BEBERAPA ASAM LEMAK JENUH Nama Umum Simbol Struktur Titik Lebur ( C) Asam

CONTOH BEBERAPA ASAM LEMAK JENUH Nama Umum Simbol Struktur Titik Lebur ( C) Asam asetat 2: 0 CH 3 -COOH -16, 6 Asam butirat 4: 0 CH 3 -(CH 2)2 -COOH -7, 6 Asam kaprolat 6: 0 CH 3 -(CH 2)4 -COOH 1, 5 Asam kaprilat 8: 0 CH 3 -(CH 2)6 -COOH 16, 7 Asam kaprat 10: 0 CH 3 -(CH 2)8 -COOH 31, 5 Asam laurat 12: 0 CH 3 -(CH 2)10 -COOH 44 Asam miristat * 14 : 0 CH 3 -(CH 2)12 -COOH 54 Asam palmitat * 16: 0 CH 3 -(CH 2)14 -COOH 63 Asam stearat 18: 0 CH 3 -(CH 2)16 -COOH 70 Asam arachidat 20: 0 CH 3 -(CH 2)18 -COOH 76, 5 Asan behenat 22: 0 CH 3 -(CH 2)20 -COOH 80 Asam lignoserat 24: 0 CH 3 - (CH 2)22 -COOH 86

ASAM LEMAK TIDAK JENUH (UFA) Nama Umum Simbol Struktur Titik Lebur ( C) MYRISTOLEIC

ASAM LEMAK TIDAK JENUH (UFA) Nama Umum Simbol Struktur Titik Lebur ( C) MYRISTOLEIC 14: 1∆9 C 14 H 26 O 2 - (9 - tetradecenoic) PALMITOLEIC (animal milk fat) 16: 1∆9 C 16 H 30 O 2 (9 -hexadecenoic) OLEIC ( amf, seed fats, beef) 18: 1∆9 C 18 H 34 O 2 (9 -octadecenoic) GADOLEIC (13 -docosenoic) 13 (vegetable oil, af) 20: 1∆9 C 20 H 38 O 2 (9 -eicosenoic) ERUCIC 33 (marine oil) 22: 1∆13 C 22 H 42 O 2 33, 5 (mustard oil)

Jenis lemak dan minyak • Minyak goreng berfungsi sebagai penghantar panas, penambah rasa gurih,

Jenis lemak dan minyak • Minyak goreng berfungsi sebagai penghantar panas, penambah rasa gurih, dan penambah nilai kalori bahan pangan. Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya, yaitu suhu pemanasan minyak sampai terbentuk akrolein yang tidak diinginkan dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan. Makin tinggi titik asap, makin baik mutu minyak goreng tersebut. Titik asap suatu minyak goreng tergantung dari kadar gliserol bebas

 • Mentega dapat dibuat dari lemak susu yang manis atau yang asam. •

• Mentega dapat dibuat dari lemak susu yang manis atau yang asam. • Lemak susu dapat dibiarkan menjadi asam secara spontan atau dapat diasamkan dengan menambah biakan murni bakteri asam laktat pada lemak susu yang manis yang telah dipasteurisasikan, sehingga memungkinkan terjadinya respirasi.

Margarin • Margarin merupakan pengganti mentega dengan rupa, bau, konsistensi, rasa, dan nilai gizi

Margarin • Margarin merupakan pengganti mentega dengan rupa, bau, konsistensi, rasa, dan nilai gizi hampir sama. • Margarin juga merupakan emulsi air dalam minyak, dengan persyaratan mengandung tidak kurang 80% lemak. • Lemak yang digunakan dapat berasal dari lemak hewani atau nabati • Lemak hewani yang digunakan biasanya lemak babi atau lemak sapi, sedangkan lemak nabati yang digunakan adalah minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak kedelai, dan minyak biji kapas.

 • Lemak yang dapat digunakan dimurnikan terlebih dahulu, kemudian dihidrogenasi sampai mendapat konsistensi

• Lemak yang dapat digunakan dimurnikan terlebih dahulu, kemudian dihidrogenasi sampai mendapat konsistensi yang diinginkan. Lemak diaduk, diemulsikan dengan susu skim yang telah dipasteurisasi, dan diinokulasi dengan bakteri yang sama seperti pada pembuatan mentega. Sesudah diinokulasi, dibiarkan 12 -24 jam sehingga terbentuk emulsi sempurna. Bahan lain yang ditambahkan adalah garam, Na-benzoat, dan vitamin A.

Shortening atau mentega putih • Shortening adalah lemak padat yang mempunyai sifat plastis dan

Shortening atau mentega putih • Shortening adalah lemak padat yang mempunyai sifat plastis dan kestabilan tertentu, umumnya berwarna putih sehingga sering disebut mentega putih • Bahan ini diperoleh dari hasil pencampuran dua atau lebih lemak dengan cara hidrogenasi. • Mentega putih ini banyak digunakan dalam pembuatan cake dan kue yang dipanggang • Fungsinya adalah untuk memperbaiki cita rasa, struktur, tekstur, keempukan, dan memperbesar volume roti/kue

Sebab-sebab kerusakan lemak • Penyerapan bau Lemak bersifat mudah menyerap bau. Apabila bahan pembungkus

Sebab-sebab kerusakan lemak • Penyerapan bau Lemak bersifat mudah menyerap bau. Apabila bahan pembungkus dapat menyerap lemak, maka lemak yang terserap ini akan teroksidasi oleh udara sehingga rusak dan berbau. Bau dari bagian lemak yang rusak ini akan diserap oleh lemak yang ada dalam bungkusan yang menyebabkan seluruh lemak menjadi rusak. • Hidrolisis Dengan adanya air, lemak dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak. Reaksi ini dipercepat oleh basa, asam, dan enzim-enzim.

Dalam teknologi makanan, hidrolisis oleh enzim lipase sangat penting karena enzim tersebut terdapat pada

Dalam teknologi makanan, hidrolisis oleh enzim lipase sangat penting karena enzim tersebut terdapat pada semua jaringan yang mengandung minyak. Dengan adanya lipase, lemak akan diuraikan sehingga kadar asam lemak bebas lebih dari 10%. Hidrolisis sangat menurunkan mutu minyak goreng, Selama penyimpanan dan pengolahan minyak atau lemak, asam lemak bebas bertambah dan harus dihilangkan dengan proses pemurnian deodorisasi untuk menghasilkan minyak yang lebih baik mutunya.

REAKSI KIMIA LEMAK DAN MINYAK 1. HIDROLISIS O H 2 - C - O

REAKSI KIMIA LEMAK DAN MINYAK 1. HIDROLISIS O H 2 - C - O – C - R 1 - COOH H 2 – C – OH O H - C - O – C - R 2 + H 2 O H - C - OH + R 2 – COOH O H 2 - C - O – C - R 3 H 2 – C - OH R 3 - COOH TRIGLISERIDA GLISEROL ASAM LEMAK BEBAS HIDROLITYC RANCIDITY Reaksi dipercepat oleh: air, temperatur, tekanan, katalisator ( asam, enzim lipolitik, ion metal )

REAKSI KIMIA LEMAK DAN MINYAK (Lanjutan) 2. REAKSI HIDROLISIS OLEH BASA (Na. OH/KOH) disebut

REAKSI KIMIA LEMAK DAN MINYAK (Lanjutan) 2. REAKSI HIDROLISIS OLEH BASA (Na. OH/KOH) disebut REAKSI PENYABUNAN O C–O–C CH 2 OH R 1 O Na. OH C -O–C CHOH R 2 O C–O–C CH 2 OH R 3 GLISEROL INDUSTRI SABUN, PEMURNIAN MINYAK + 3 RCOONa

3. REAKSI ESTERIFIKASI CH 2 OH CHOH + CH 2 OH R 1 COOH

3. REAKSI ESTERIFIKASI CH 2 OH CHOH + CH 2 OH R 1 COOH CH 2 – O – COR 1 R 2 COOH CH – O – COR 2 R 3 COOH CH 2 – O – COR 3 H H O H - C - OH + CH 3 – (CH 2)16 –COOH H – C – OH H H GLISEROL 3 H 2 O H - C – O – C – (CH 2)16 – CH 3 H - C - OH H - C – OH + ASAM STEARAT MONOSTEARIN (MONOGLISERIDA )

H H H - C - OH H - C – O – C

H H H - C - OH H - C – O – C – (CH 2)16 – CH 3 + CH 3 – (CH 2)16 –COOH O H - C - O – C – (CH 2)16 – CH 3 H – C – OH H H GLISEROL O ASAM STEARAT DISTEARIN (DIGLISERIDA)

SINTESA TRIGLISERIDA GLISEROL Asam lemak MONOGLISERIDA Asam lemak DIGLISERIDA Asam lemak TRIGLISERIDA mono dan

SINTESA TRIGLISERIDA GLISEROL Asam lemak MONOGLISERIDA Asam lemak DIGLISERIDA Asam lemak TRIGLISERIDA mono dan digliserida jarang ditemukan di alam tetapi bisa dihasilkan melalui proses hidrolisis sebagian

TERIMA KASIH DAN SEMOGA SUKSES

TERIMA KASIH DAN SEMOGA SUKSES