Disusun Oleh Kelompok 6 Rifdah Ramadhani Gabriela da
Disusun Oleh Kelompok 6 Rifdah Ramadhani Gabriela da Cunha Rahmadanti Anggita Putri Adira Khansa Martin Daffa Husni Kurniawan Lucianne Dian Rahayu Putri Adam El Malik Safar Annisa Wadhani Ronaldo Stevanus Muhammad Naufal Sulistyawan 1824090026 1824090030 1824090058 1824090059 1824090081 1824090093 1824090105 1824090137 1824090227 1824090244
Gerakan Kaki dan Tungkai Kaki Cara Berdiri, Berjalan dan Duduk
� Cara berdiri atas 2 tungkai kaki dengan pembagian berat badan yang sama pada dua kaki dilakukan dengan meletakkan kaki dengan adanya jarak diantaranya ini dilakukan bila berdiri di atas landasan yang sukar mempertahankan kesimbangan, misalnya geladak kapal. � Secara sekunder dilakukan apabila keseimbangan psikis terancam baik dari luar maupun dari dalam. Dari dalam karena rasa rendah diri. Dalam sikap ini dapat juga kita lihat suatu kemauan mempertahankan diri. Semakin keras lutut ditekan ke belakang, semakin tegang yang bersangkutan. CARA BERDIRI
Pada mereka yang bebas dari perasaan terancam yaitu percaya pada diri sendiri akan terlihat sikap kaki yang berganti-ganti digerakkan, yang memperlihatkan kelincahan psikis dan kesediaan untuk segera pindah ke hal lain. Kaki yang berganti-ganti digerakkan juga terdapat pada mereka yang mau memberi kesan seakan-akan percaya diri sendiri. Mereka ingin menutupi ketidakbebasan dalam diri mereka. Namun juga terlihat pada mereka yang naif dan tidak mempunyai masalah. Pada mereka dengan kemauan mempertahankan diri yang lemah juga ditemukan gerakan kaki yang berganti-ganti.
Cara berjalan menuju tujuan (Berjalan dengan takt) Cara berjalan tanpa tujuan (Berjalan dengan ritme)
Berjalan dengan ritme Berjalan merupakan suatu deretan ulang dari gerakkan-gerakkan tertentu, jadi ada kemungkinan ritme. Kita dapat melihat cara berjalan dengan ritme yang menggambarkan penyerahan diri pada saat iru. Dengan perkataan lain, tidak ada maksud atau tujuan terntentu, misalnya jalan-jalan. Berjalan dengan ritme juga ditemukkan pada orang naif atau pada mereka yang sombong
Berjalan dengan takt Muncul jika ada tujuan. Misalnya kita berjalan tanpa tujuan (ritme) tapi dikejauhan terlihat teman yang kita cari, maka cara berjalan berubah (takt). Suatu gangguan dalam berjalan, misalnya berjalan tertahan-tahan atau tersandung sehingga hampir jatuh. Pada gangguan semacam ini ada dorongan yang berlawanan, akhirnya ada pertentangan, kebimbangan. Orang yang mempunyai kemauan kuat tampak dari cara berjalan dengan langkah tegap, kecepatan kurang tetapi garis jalan lurus dan takt kuat. Orang dengan langkah kecil menunjukkan adanya perhitungan, berhati atau kelincahan. Dengan langkah kecil, orang mudah berganti arah. Orang takut juga berjalan dengan langkah kecil. Pemalu (agak takut) dan sukar bergaul, selalu merasa diri diamati sehingga cara berjalan kaku dan dirasakan sukan
Cara duduk Terdiri dari dua macam, menilainya berdasarkan situasi yang menyenangkan dan mengancam
Cara duduk tenang Jika kita merasa yakin, merasa aman, mempunyai kepercayaan pada lingkungan sekitar kita, maka ada kecenderungan bahwa kita duduk dengan tenang dan menikmati keadaan itu. Kita akan bersandar sambil melepaskan urat-urat terutama melepaskan tungkal tapi masih memperhatikan lingkungan sehingga masih terlihat ada keterlibatan (sopan).
Cara duduk dalam keadaan terancam Dapat kita lihat pada orang yang tak mempunyai kepercayaan pada dunia luar, merasa diri terancam dan bila duduk akan menambil sikap siap sedia untuk melarikan diri atau melawan. Sikapnya tegang, tidak melemaskan diri, sehingga tak bersandar pada kursi tetapi badan bagian atas agak dimajukan agar secepat mungkin dapat berdiri. Lengan dan tangan siap untuk mendorong badannya agar dapat berdiri dengan cepat. Cara menumpukan kaki pada waktu duduk bermacam. Dapat kita lihat pada mereka yang percaya diri sendiri, mereka yang merasa lebih tinggi atau sederajat dengan orang sekelilingnya. Kebimbangan, rasa diri kurang yakin juga akan mengambil sikap seperti ini tetapi untuk memberikan ketenangan.
TIPOLOGI DINAMIKA MANUSIA Bagian ini membicarakan tipe gerakan manusia yaitu gerakan muda, motoric pubertas dan motoric orang yang sudah tua.
01 Gerakan Muda
1. Ada perbedaan tingkah laku pada masa anak, remaja, dewasa dan orangtua Bidang Motoric 2. Ada perbedaan dalam cara berjalan pemuda dan orang tua. 3. Orang yang berjalan seperti remaja dapat disebut youthful. Tetapi apabila ia agak inelompactompat karena kegembiraan, maka kita katakan kekanak-kanakan.
Youthful Gerakan-gerakan tak mempunyai arah/tujuan pasti. Biasanya di temukan pada fase bayi hingga anak berumur 10 tahun. Keadaan youthfulness ini merupakan dasar-dasar dinamis dari gerakkan manusia yang mendominir masa anak
Dewasa Anak Bila digambarkan maka pada perilaku orang dewasa gerakkan mempunyai suatu sikap permulaan tertentu dan berlangsung sebagai suatu garis lurus ke suatu tujuan dimana gerakkan tersebut berakhir. Sedangkan tingkah laku anak tidak teratur, kacau dan kalau digambarkan akan tampak sebagai garis yang berbelok tanpa awal atau akhir yang jelas.
Kenapa? • Motorik yang belum dapat dikendalikan dan belum adanya hubungan dari impuls. • Belum adanya pengetahuan yang terarah pada dunia luar. • Adanya pengaruh pengalaman dan situasi yang menjadikannya lebih hati-hati, lebih mempertimbangkan buruk baiknya dan melakukan sesuatu dengan suatu pemikiran.
Foerster mengatakan bahwa pada gerakan jalan, yang paling penting adalah adanya flexie dalam pinggul. Flexie pada lutut dan kaki tak ada pada anak kecil. Apabila kita meraih sesuatu maka tangan direntanglan dipergelangan tangan yang mempunyai fungsi agar jari-jari direntangkan dan kekuatan otot bertambah. Ini belum ada pada anak. Disamping itu ada kelompok gerak ikutan lain. Misalnya, orang dewasa menarik sesuatu, menarik atau memukul hanya sebagian dari tubuhnya turut bergerak.
Apabila kita melihat fase perkembangan, maka tampak ada ciri khas dalam tiap fase perkembangan yang dinyatakan dalam gerakan motoris. Ini disebaban perkembangan tubuh dan adanya sikap yang berubah terhadap dunia luar. Pada bayi, dunia adalah ibu dan dirinya. Semakin berkembang si bayi, dunianya pun menjadi semakin luas, terutama setelah ia dapat bergerak. Setelah ia dapat merangkak, ia dapat menjelajahi ruangan dan rumah. Kemudian, setelah ia belajar berjalan ia mulai mempelajari lingkungan rumah dan perkarangan. Disamping itu, kemampuan berbahasa memungkinkan ia belajar memahami berkomunikasi
Hornburger mengatakan bahwa ada tahapan dalam perkembangan gerakan 1. Otot kaki pada bayi 2. Cara bergerak yang belum terarah, misalnya baru belajar berjalan 3. Motorik mulai dikuasai yaitu pada akhir masa prasekolah
Di sekolah dan di rumah ada berbagai tuntutan terhadap anak, tetapi juga ada dorongan baik dari orang dewasa maupun dari teman di sekolah. Antara balita dan anak usia sekolah memiliki perbedaan, antara lain bentuk badan. Secara profesional, balita mempunyai kepala yang besar dan badan mengarah ke bulat, dan seiring berjalannya akan berubah.
02 Motorik Pubertas
Perubahan pada bentuk bada serta proporsi yang terjadi sekitar usia 6 tahun berlangsung perlahan-lahan sehingga tidak begitu tampak oleh orangtua dan si anak sendiri ataupun orang yang sering bertemu dengan anak. Menjelang akhir sekolah dasar, reaksi kekanakan mulai berkurang walaupun masih ada yang tertinggal dan tidak tampak, tapi masih ada kemungkinan untuk muncul kembali.
BEFORE AFTER Perubahan bentuk tubuh anak dan segala sesuatu yang berhubungan dengan anak tersebut, berhubungan pula dengan bakat dan pendidikannya. Pada masa pubertas ciri utama adalah proses fisiologis kematangan alat reproduksi yang terjadi lebh cepat daripada kematangan psikis; dan adanya perubahan tingkah laku sehubungan dengan kedua hal tersebut. Inilah yang sebenernya dinamakan pubertas.
Perubahan dalam proporsi anggota badan mempunyai pengaruh besar terhadap cara bergerak anak 1) Dergan pertumbuhan pesat biasanya ada proporsi pada perkembangan otot-otot sehingga ia harus berusaha lebih baik untuk melakukan gerakan. Perubahan skema tubuh. 2) Ini mempunyai akibat subyektif dan afektif karena ganeguan hormonal menycbab- kan dorongan bergerak yang tingsi dan ada kebutuhan untuk mencari bentuk-bentuk bergerak lain. Akibat ini sangat kuat karena pada masa pubertas juga perasaan kesadaran diri merjadi lebih besar sehingga ada kecenderungan timbul kontik konflik. 3) Siap terhadap orang sekitamya, benda dan terhadap diri sendiri, jadi juga sikap terhädap perasaar, nilai, usul, pikiran dan sebagainya berubah.
Masa pubertas terjadi secara bertahap yaitu masa prapubertas, pubertas dan pascapubertas yang dijelaskan sebagai berikut (Wong et al, 2009: 585): 1. Prapubertas. Yaitu periode sekitar 2 tahun sebelum pubertas ketika anak pertama kali mengalami perubahan fisik yang menandakan kematangan seksual. 2. Pubertas. Merupakan titik pencapaian kematangan seksual, ditandai dengan keluarnya darah menstruasi pertama kali pada remaja putri sedangkan pada remaja putra indikasi seksualitasnya kurang jelas. 3. Pascapubertas. Merupakan periode 1 sampai 2 tahun setelah pubertas, ketika pertumbuhan tulang telah lengkap dan fungsi reproduksinya terbentuk dengan cukup baik.
Dalam semua tingkah laku remaja ditemukan ketidakseimbangan, seperti dalam irama yang tidak terlihat dalam berbagai hal, seperti memperlakukan benda-benda dengan lemah atau kasar. Perubahan motorik yang paling cepat dan jelas adalah mimik. Pada wajah anak hanya ada beberapa gerakan mimik, seperti senang, sedih, marah dan takut. Namun pada masa pubertas pernyataan wajah lainnya mulai muncul dan berkembang
Homburger menyatakan bahwa timbul: a. Gerakan di wajah Mengernyitkan dahi Menyipitkan mata Menggerakan hidung Mengatupkan bibir Menekan geraham Gigi gemertak (marah) Menyeringai
b. Gerakan menyatakan ya atau tidak Memiringkan kepala Kepala dikebelakangkan dengan cepat Menjulurkan kepala Memandang melewati seseorang, memandang di kejauhan Kombinasi a, b, dan c.
Faktor penguasaan gerakan pada remaja Gerakan remaja yang menjadi mantap berarti pula suatu reorganisasi hubungan fungsional dengan dunia sekitarnya dan terjadi memalui berbagai hal dan kejadian. Faktor pertama, pengaruh pekerjaan yang dipilih. Pekerjaan yang sudah dikenal dan dilatih pada masa belajarnya menuntut latihan dan rasionalisasi berbagai hal, dan tidak sama pada setiap pekerjaan karena ada perbedaan besar dlaam kecepatan dan cara reorganisasi motorik terganggu. Faktor kedua yang mengembalikan keseimbangan dalam bergerak, ada dalam dorongan yang dinyatakan dalam lingkungan sosial seseorang. Remaja menyesuaikan diri dan mengambil alih cara-cara bergaul dalam keluarga, lingkungan, teman, dll. Mereka meniru orang yang lebih tua yang akhirnya menjadi penerus tradisi, pengikut mode dan style, dan mereka tidak lagi malu dan gerakan berlebihan mulai menghilang.
03 z Motorik Yang sudah Tua
MOTORIK ORANG YANG SUDAH TUA Perubahan dalam cara bergerak manusia terjadi secara lambat setelah pubertas. Sukar kita mendapatkan ciri motoric yang membedakan adolesan (masa remaja), pria atau wanita usia tiga puluhan, orang setengah baya dan yang sudah tua. Pengaruh situasi dan bahwa tiap individu berbeda, sudah menyatakan perbedaan besar, akan tetapi tiap fase mempunyai kesamaan yang terlihat dalam motoric, dan terutama dalam mimik. Ciri - ciri anatomi sangat penting untuk menilai seorang yaitu keadaan kulit, otot-otot, kontur wajah, tubuh dan tangan. Yang tak boleh kita lupakan adalah sikap badan, cara melihat, bicara, jalan gestik, bereaksi, jadi motoric dalam karakteristik umum. Pernyataan wajah, cara bereaksi, cara melakukan sesuatu, cara berbicara sehubung dengan situasi dan kejadian dapat menentukan diri. Manusia perlahan menjadi tua, bukan saja dalam penampilan. Yang harus dilihat adalah bahwa orang dapat menjadi tua tanpa memperlihatkan adanya kekurangan masa tua. Kekurangan pada orang tua mengakibatkan suatu perubahan dalam tingkah laku yang sering tertukar dengan motoric masa tua.
MOTORIK ORANG YANG SUDAH TUA Contoh : Ini merupakan kekurangan dari seseorang Kesimpulan : Orang yang menggunakan tongkat bukan mencirikan kalau ia sudah tua, dan orang tua belum tentu menggunakan tongkat. Menggunakan tongkot merupakan tanda kekurangan pada diri seseorang.
MOTORIK ORANG YANG SUDAH TUA Sikap orang yang sudah tua terhadap dunia adalah distancing. Dalam fase ini manusia mematuhi fase terakhir dalam kehidupannya, apabila ia meninggalkan pekerjaan, tanggung jawab, dan tugas-tugas. Untuk orang yang sudah tua tidak ada sesuatu yang baru yang patut dilakukan, ada jarak yang memisahkannya dari segala aktivitas. Jarak ini (distansi) menyatakan diri dalam tingkah lakunya. Ia masih tetap mempunyai keinginan. Yang ada pada orang yang sudah tua adalah ketenangan. Ini berlainan dengan masa muda dimana orang dapat memperoleh sesuatu melalui kerja. Berkurangnya kegiatan fisik pada orang yang sudah tua dikarenakan kurangnya kekuatan otot, meskipun sebenarnya masih dapat berprestasi misalnya jalan jauh dan kalau pula masih dapat melakukan pekerjaan yang lama dan berat, tetapi atas inisiatif sendiri.
Kombinasi Motorik Menurut Homburger, kombinasi motorik adalah dinamik penting yang tidak ada pada orang yang sudah tua. Contohnya : orang muda dapat mengancingkan jaket sambil berjalan, memasukkan surat dalam kantong baju sambil mengempit tas dan masih dapat melakukan percakapan. Jadi ia melakukan banyak hal sekaligus dan ini disebut kombinasi motoric. Kemungkinan kombinasi dan kerjasama dari gerakkan tidak lagi dimiliki orang yang sudah tua.
Bila dilihat, orang tua melihat kenalannya di jalan makai a tidak seperti orang muda yang segera membalikkan badan menghampiri, tapi ia diam dulu, memanggil dan kemudian berjalan menghampiri orang tersebut. Mengkombinasikan, beralih dengan cepat dari pekerjaan satu ke pekerjaan lain yang dinyatakan dalam gerakan motoris juga dapat ditemukan dalam aktivitas mental. semakin lambat dan adanya pengulangan merupakan gambaran fungsi luar dan dalam dari orang yang sudah tua.
Dalam usia tua sering dijumai penyakit Parkinson. Penyakit ini sangat memperjelas gambaran usia tua, malahan dapat dikatakan berlebihan Symtom 1 Kekakuan otot floxor dan extensor terutama otot-otot proksimal dan yang besar. Ini mengakibatkan tubuh yang kaku membungkuk dengan kepala ke depan, siku lengan didekatkan pada tubuh. Symptom 2 Tremor sekitar 4 -8 kali perdetik juga kalau istirahat, kecuali kalau tidur, ini terlihat pada tangan. Yang tampak adalah kelambatan dalam gerakan, pernyataan motoris sudah sangat berkurang. Cara bicara pun monoton dan tidak diikuti gerakan-gerakan. Otot-otot wajah tidak bergerak, seolah topeng. Perbedaan antara kakek dan nenek juga disebabkan kondisi hidup, sehingga sering kita melihat wanita yang dikatakan awet muda. Ada pengaruh dari klimakterium, hilangnya kecenderungan hubungan erotis tetapi juga berhenti bekerja dan mengurus keluarga yaitu keluarga.
- Slides: 36