Lahan Potensial dan Lahan Kritis Oleh Hiazatul Fauziah1113015000060

  • Slides: 17
Download presentation
Lahan Potensial dan Lahan Kritis Oleh : Hiazatul Fauziah/1113015000060 4 B/Geografi Uin Syarif Hidayatullah

Lahan Potensial dan Lahan Kritis Oleh : Hiazatul Fauziah/1113015000060 4 B/Geografi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

Apa yang dimaksud dengan Lahan Potensial dan Lahan Kritis ? ? ?

Apa yang dimaksud dengan Lahan Potensial dan Lahan Kritis ? ? ?

Lahan Potensial Adalah lahan yang belum dimanfaatkan atau belum diolah dan jika diolah akan

Lahan Potensial Adalah lahan yang belum dimanfaatkan atau belum diolah dan jika diolah akan mempunyai nilai ekonimis yang besar karena mampunyai tingkat kesuburan yang tinggi dan mempunyai daya dukung terhadap kebutuhan manusia. Lahan potensian merupakan modal dasar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ciri-ciri Pertanian Lahan Potensial Untuk Tingkat Kesuburan Tinggi Memiliki Sifat Fisis yang Baik Belum

Ciri-ciri Pertanian Lahan Potensial Untuk Tingkat Kesuburan Tinggi Memiliki Sifat Fisis yang Baik Belum Terjadi Erosi

Lanjutan, , , Tingkat Kesuburan Tinggi Lahan yang subur adalah lahan dengan tanah yang

Lanjutan, , , Tingkat Kesuburan Tinggi Lahan yang subur adalah lahan dengan tanah yang banyak mengandung mineral untuk kebutuhan hidup tanaman. Hal ini sangat tergantung pada jenis tanaman yang diusahakan. Memiliki Sifat Fisis yang Baik Lahan yang memiliki sifat fisis baik adalah lahan yang daya serap air dan sirkulasi udara di dalam tanahnya cukup baik. Sifat fisis ini ditunjukkan oleh tekstur dan struktur tanahnya. Belum Terjadi Erosi Terjadinya erosi pada suatu lahan akan menyebabkan berubahnya lahan potensial menjadi lahan kritis. Lahan yang telah mengalami erosi, tingkat kesuburannya berkurang, sehingga kurang baik untuk pertumbuhan tanaman. Erosi mengakibatkan lahan tanah yang paling atas terkelupas. Sisanya tinggal tanah yang tandus, bahkan sering merupakan batuan yang keras (padas).

Ciri-ciri lahan potensial untuk permukiman Daya Dukung Tanah Besar Fluktuasi Air Baik Kandungan Lempung

Ciri-ciri lahan potensial untuk permukiman Daya Dukung Tanah Besar Fluktuasi Air Baik Kandungan Lempung cukup Topografi yang ideal

Lanjutan, , , 1. Daya Dukung Tanah Besar Artinya memiliki kemampuan untuk menahan beban

Lanjutan, , , 1. Daya Dukung Tanah Besar Artinya memiliki kemampuan untuk menahan beban dalam ton tiap satu meter kubik. Jadi bila didirikan bangunan di atasnya tidak amblas. 2. Fluktuasi Air Baik Artinya memiliki kedalaman air tanah yang sedang. Fluktuasi air berpengaruh terhadap kondisi lingkungan, jika air tanahnya dangkal maka keadaan di atasnya lembab dan jika air tanahnya dalam maka keadaan di atasnya gersang (kering/tandus). 3. Kandungan Lempung cukup Kandungan lempung berpengaruh terhadap kembang kerutnya tanah. Hal ini erat kaitannya dengan pembuatan pondasi, pembangunan jalan, saluran air, dan sebagainya. 4. Topografi yang ideal untuk permukiman adalah yang kemiringan lahannya antara 0% sampai 3%.

Pemanfaatan Lahan Potensial dan Kendalanya Di Daerah Pantai Di Daerah Dataran Rendah Di Daerah

Pemanfaatan Lahan Potensial dan Kendalanya Di Daerah Pantai Di Daerah Dataran Rendah Di Daerah Pegunungan

Lanjutan, , , 1. Di Daerah Pantai Pemanfaatan lahan potensial di daerah pantai digunakan

Lanjutan, , , 1. Di Daerah Pantai Pemanfaatan lahan potensial di daerah pantai digunakan untuk usaha tambak udang dan bandeng. Kendalanya adalah adanya air pasang. Cara menanggulanginya dengan memasang pintu pengatur keluar masuknya air laut, dengan tujuan PH airnya tetap (PH = keasaman). 2. Di Daerah Dataran Rendah Lahan ini dimanfaatkan untuk tanah pertanian. Kendalanya adalah adanya genangan air yang lama. Penanggulangannya dapat dilakukan dengan cara : Pembuatan tanggul sungai, Pengaturan penggunaan lahan secara benar, Pembuatan saluran air (drainase). 3. Di Daerah Pegunungan Pemanfaatan lahan potensial di daerah pegunungan digunakan untuk usaha perkebunan. Kendalanya adalah terjadi erosi. Cara menanggulanginya dengan jalan memakai atau menggunakan teknik pengelolaan lahan dan penanaman pohon pelindung.

Upaya Pelestarian dan Peningkatan Manfaat Lahan Potensial 1. Menjaga lahan dari bahaya erosi dengan

Upaya Pelestarian dan Peningkatan Manfaat Lahan Potensial 1. Menjaga lahan dari bahaya erosi dengan jalan pembuatan teras atau sengkedan 2. Meningkatkan dan memanfaatkan kesuburan tanah 3. Melakukan pergiliran tanaman (crops rotation), yaitu menanam tanaman dengan cara bergantian, misalnya dari padi ganti kacang kedelai, padi lagi, ganti jagung, begitu seterusnya 4. Mengadakan teknik penanaman dengan sistem kontur. 5. Untuk Di daerah Pertanian perlu adanya : Intensifikasi, Eksentifikasi, Mekanisasi , Deversifikasi, Rehabilitasi

Lahan Kritis adalah lahan yang telah mengalami kerusakan secara fisik, kimia, dan biologis atau

Lahan Kritis adalah lahan yang telah mengalami kerusakan secara fisik, kimia, dan biologis atau lahan yang tidak mempunyai nilai ekonomis. Untuk menilai kritis tidaknya suatu lahan, dapat dilihat dari kemampuan lahan tersebut. Sedangkan untuk mengetahui kemampuan suatu lahan dapat dilihat dari besarnya resiko ancaman atau hambatan dalam pemanfaatan lahan tersebut.

Ciri-ciri Lahan Kritis Untuk Pertanian Tidak Subur Lahan tidak subur adalah lahan yang sedikit

Ciri-ciri Lahan Kritis Untuk Pertanian Tidak Subur Lahan tidak subur adalah lahan yang sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Umumnya lahan tidak subur terdapat di daerah yang resiko ancamannya besar (ancaman erosi dan banjir). Miskin Humus Lahan yang miskin humus umumnya kurang baik untuk dijadikan lahan pertanian, karena tanahnya kurang subur. Tanah Humus adalah tanah yang telah bercampur dengan daun dan ranting pohon yang telah membusuk. Tanah humus dapat dijumpai di daerah yang tumbuhannya lebat, contohnya hutan primer. Sedangkan lahan yang miskin humus adalah lahan yang terdapat di daerah yang miskin atau jarang tumbuhan, contohnya kawasan pegunungan yang hutannya rusak.

Ciri-ciri Lahan Kritis untuk Permukiman Daya dukung tanah rendah Fluktuasi air tidak baik Topografi

Ciri-ciri Lahan Kritis untuk Permukiman Daya dukung tanah rendah Fluktuasi air tidak baik Topografi yang tidak cocok untuk permukiman

Lanjutan, , , Daya dukung tanah rendah artinya tidak mampu menahan beban dalam ton

Lanjutan, , , Daya dukung tanah rendah artinya tidak mampu menahan beban dalam ton tiap satu meter kubik. Sehingga bila didirikan bangunan di atasnya, bangunan tersebut akan roboh (amblas). Fluktuasi air tidak baik artinya air tanahnya terlalu dangkal atau terlalu dalam. Hal ini dapat mempengaruhi bangunan dan kesehatan penduduk yang tinggal di atas lahan tersebut. Topografi yang tidak cocok untuk permukiman adalah yang kemiringannya lebih dari 3%. Karena topografi dengan kemiringan lebih dari 3% resiko ancaman bencana alam seperti tanah longsor dan banjir besar. Hal ini dapat mengganggu kenyamanan hunian dan keamanan dari bencana alam tersebut.

Faktor- Faktor yang menyebabkan terjadinya lahan kritis a. Kekeringan, biasanya terjadi di daerah-daerah bayangan

Faktor- Faktor yang menyebabkan terjadinya lahan kritis a. Kekeringan, biasanya terjadi di daerah-daerah bayangan hujan. b. Genangan air yang terus-menerus, seperti di daerah pantai yang selalu tertutup rawa-rawa. c. Erosi tanah dan masswasting yang biasanya terjadi di daerah dataran tinggi, pegunungan, dan daerah yang miring. Masswasting adalah gerakan masa tanah menuruni lereng. d. Pengolahan yang kurang memperhatikan aspek-aspek kelestarian lingkungan. Lahan kritis dapat terjadi di dataran tinggi, pegunungan, daerah yang miring, atau bahkan di dataran rendah. e. Masuknya material yang dapat bertahan lama kelahan pertanian (tak dapat diuraikan oleh bakteri) misalnya plastic. Plastik dapat bertahan ± 200 tahun di dalam tanah sehingga sangat mengganggu kelestaian kesuburan tanah. f. Pembekuan air, biasanya terjadi daerah kutub atau pegunungan yang sangat tinggi.

Upaya penagggulangan lahan kritis • • lahan tanah dimanfaatkan seoptimal mungkin bagi pertanian, perkebunan,

Upaya penagggulangan lahan kritis • • lahan tanah dimanfaatkan seoptimal mungkin bagi pertanian, perkebunan, peternakan, dan usaha lainnya. erosi tanah perlu dicegah melalui pembuatan teras-teras pada lereng bukit. usaha perluasan penghijauan tanah dan reboisasi lahan hutan. perlu reklamasi lahan bekas pertambangan. perlu adanya usaha ke arah program kali bersih (prokasih). pengelolaan wilayah terpadu di wilayah lautan daerah aliran sungai guna menggemburkan tanah sawah perlu dikembangkan tumbuhan yang disebut Azolaepinata. • perlu tindakan tegas bagi siapa saja yang merusak lahan yang mengarah ke lahan kritis. • pengembangan keanekaragaman hayati dan pola pergiliran tanaman. • menghilangkan unsur-unsur yang dapat mengganggu kesuburan lahan pertanian, misalnya plastik. Oleh karena itu, proses daur ulang sangat diharapkan. • pemupukan dengan pupuk organik atau alami, yaitu pupuk kandang atau pupuk hijau secara tepat dan terus menerus. • memanfaatkan tanaman eceng gondok guna menurunkan zat pencemar yang ada dalam lahan pertanian.

Terimakasihhh, , ,

Terimakasihhh, , ,