Psikologi Sosial Kritis Psikologi kritis umumnya berangkat dari
Psikologi Sosial Kritis
• Psikologi kritis umumnya berangkat dari pemikiran tajam-mendalam (dan tentunya ketidak puasan) terhadap teori psikologi yang eksis saat itu. • Pandangannya bisa saja pikiran kritis memandang teori yang ada tidak lengkap, kurang memikirkan hal yang ‘seharusnya’ jadi bahan pertimbangan. • Memberikan pemahaman mengapa teori ini muncul dan bagaimana menyikapnya.
• Pemikiran kritis ini tidak saja merespon teori yang di kembangkan sejak 1898, tetapi juga pada pemikiran pengikut berikutnya yang hanya mengikuti jejak tanpa mencoba mempertimbangkan aspek lain yang tidak pernah dilibatkan sebelumnya • Pada umumnya hasil riset lebih banyak di pengaruhi oleh kondisi sosial saat itu.
• Memberikan penilaian tentang bagaimana berteori dan melakukan penelitian psikologi sosial yang lebih fokus pada individu daripada bagaimana individu tsb berhubungan dengan orang lain (lebih berorientasi kognitif)
• Kemudian th 1920 b 1 n sd 1949 mulai melibatkan faktor kultural (latar belakang etnis) Bogardus (1925) mengembangkan ‘skala sikap’ terahadap berbagai kelompok ras dan etnis. Kanz & Braly (1933) dg ‘prejudice’ nya
Masa krisis membuat kepercayaan thd riset psikologi menurun, karenanya Society for the Psychological Study of Sosial Issue (SPSSI) : • Mendorong penelitian pada mereka yang mengalami masalah psikologi karena kebijakan sosial, ekonomi, dan politik modern • Membantu masyarakat dan wakilnyamemahami dan menggunakan sumbangan penelitian ilmiah ttg perilaku manusiauntuk tujuan kebijakan pemerintah (Krech & Cartwright, 1956) • f
• Kondisi awal demografi para ilmuwan psikologi yang awalnya kebanyakan pria, berkulit putih, kelas menengah mendorong memungkinkan terjadinya adanya kepentingan dan bias lapisan populasi tsb • Pada akhirnya bergeser ilmuan psikologi menjadi lebih banyak wanita yang terlibat dan masuknya unsur gender, feminis mulai memasuki ranah penelitian.
• Usai PD-II penelitian sosial merebak ke pelbagai lingkungan, a. l. tentara di tempat latihan & pertempuran (Hovland, 1949); Bettelheim & janowitz 1950, ttg veteran sepulang dari perang; pabrik (Coch & French, 1948)
Penelitian perilaku sosial • Dil lab melibatkan manipulasi atas variabel bebas. • Subyek penelitian dipandang sebagai sesuatu yang diteliti di kontrol dengan ketat dan diangap tidak menyadari kondisi tsb.
Kondisi saat ini • Meragukan hasil penelitian yang didominasi oleh peneliti dari demografi tertentu. • Subyek penelitian homogen (mahasiswa, terdidik, terampil secara kognitif) juga di anggap terlalu spesifik , kurang mencerminkan ppopulasi.
Kemitraan Penelitian • Memperluas sumber data psikologi sosial dengan melibatkan individu yang mewakili suatu kelompok lain.
Metode penelitian Kualitatif • Metode yang secara khusus tepat menggambarkan dan memahami perilaku sosial dalam lingkungan alamiahnya. • Wawancara terbuka, pengamatan alamiah, studi kasus analisa dokumen. • Ini berbenda secara mendasar dengan peneliatan laboratorium • Hanya saja jarang dgunakan.
Action research • Pada awalnya penelitian aksi diremehkan, hingga pada akhirnya Aronson dkk 1990, 1978, 1988 dg Jigsaw Group-nya mendorong terbentuknya ya kehidupan sosial yang harmoni sekaligus menyumbang perkembangan suatu teori.
Integrasi penelitian terapan dan penelitian dasar. • Pada posisi ini, disarankan setiap penelitian tetap mempertimbangkan integrasi penelitian terapan dasar agar tidak menghilangkan relevansi thd masalah sosial dan jauh dari pengalaman sosial yg nyata.
Kajian thd nilai 2 • Adalah tepat jika psikologi sosial mengkaji nilai 2 untuk menempatkan psikologi sosial kebudayaan yang lebih luas dan membuatnya lebih eksplisit.
• Harapan dari pemikiran ini adalah psikologi sosial mengkaji kembali nilai 2 pokok dan metodennya.
- Slides: 16