Di susun Oleh Mia Ramdhiani Moh Hamdan Neng

  • Slides: 47
Download presentation
Di susun Oleh: Mia Ramdhiani Moh. Hamdan Neng Yuli Apriliani Rany Nuraini Roni Badrujaman

Di susun Oleh: Mia Ramdhiani Moh. Hamdan Neng Yuli Apriliani Rany Nuraini Roni Badrujaman Tardi Agustiana Tuti Budi Pratiwi

Mikroskop Fungsi Mikroskop � secara sederhana, mikroskop merupakan alat optik yang digunakan untuk melihat

Mikroskop Fungsi Mikroskop � secara sederhana, mikroskop merupakan alat optik yang digunakan untuk melihat benda yang sangat kecil agar tampak lebih jelas dan besar. � Penemuan mikroskop berkaitan erat dengan penelitian pada bidang mikrobiologi. Orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632 -1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang sederhana.

Komponen Penyusun Mikroskop terdiri atas dua lensa cembung, yakni: � Lensa objektif adalah lensa

Komponen Penyusun Mikroskop terdiri atas dua lensa cembung, yakni: � Lensa objektif adalah lensa cembung yang dekat dengan benda. Benda yang akan diamati diletakan diluar fokus lensa objektif. Lensa ini berfungsi membentuk bayangan nyata, terbalik dan di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif. � Lensa okuler adalah lensa cembung yang dekat dengan mata. Jarak fokus lensa okuler lebih panjang dari pada lensa objektif. Lensa ini digunakan sebagai kaca pembesar sederhana untuk melihat bayangan yang dibentuk oleh lensa objektifnya, sehingga memungkinkan benda (bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif) dapat dibawa lebih dekat kemata hingga lebih dekat dari titik dekatnya. bayangan yang dihasilkan oleh lensa ini bersifat maya dan tegak, maka bayangan akhir yang dihasilkan oleh kedua lensa akan bersifat maya, terbalik dan diperbesar.

Bagian lain yang terdapat dalam mikroskop adalah: � Tabung Mikroskop (tubus), Mengatur fokus dan

Bagian lain yang terdapat dalam mikroskop adalah: � Tabung Mikroskop (tubus), Mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler. � Makrometer (pemutar kasar), menaikan turunkan tabung mikroskop secara cepat. � Mikrometer (pemutar halus), menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer. � Revolver, mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya. � Reflektor (cermin datar dan cermin cekung). memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya. � Diafragma, mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. � Kondensor, mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan. � Meja Mikroskop, sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati. � Penjepit Kaca, menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser. � Lengan Mikroskop, sebagai pegangang pada mikroskop. � Kaki Mikroskop, menyangga atau menopang mikroskop. � Sendi Inklinasi (pengatur sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

Sistem Kerja Mikroskop Mengapa perlu digunakan Mikroskop Dirancanng untuk melihat benda yang kecil pada

Sistem Kerja Mikroskop Mengapa perlu digunakan Mikroskop Dirancanng untuk melihat benda yang kecil pada jarak dekat Bayangan yang bersifat , nyata , terbalik diperbesar Bayangan yang terbentuk akibat pembiasan oleh lensa objektif ini menjadi benda untuk lensa okuler Bayangan yang bersifat , maya, tegak dan diperbesar Bayangan bersifat maya, terbalik diperbesar Karena bayangan yang dihasilkan bersifat terbalik

Perbesaran total Mikroskop Hasil kali perbesaran yang dihasilkan oleh kedua lensa Keterangan : M

Perbesaran total Mikroskop Hasil kali perbesaran yang dihasilkan oleh kedua lensa Keterangan : M : Perbesaran total pada mikroskop MOB : Perbesaran dari lensa objektif MOK : Perbesaran dari lensa okuler

Perbesaran mikroskop tanpa akomodasi bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler berada di tak hingga

Perbesaran mikroskop tanpa akomodasi bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler berada di tak hingga

Perbesaran untuk Mikroskop tak berakomodasi dapat diturunkan sebagai berikut Perbesaran dari lensa objektif Perbesaran

Perbesaran untuk Mikroskop tak berakomodasi dapat diturunkan sebagai berikut Perbesaran dari lensa objektif Perbesaran dari lensa okuler MOB : Perbesaran dari lensa objektif MOK : Perbesaran dari lensa okuler M : Perbesaran total pada mikroskop SOB : Jarak benda terhadap lensa objektif S’OB : Jarak bayangan terhadap lensa objektif N : Titik dekat mata normal (25 cm) f. OK : Jarak fokus lensa okuler L : Panjang mikroskop atau tabung

. . Lanjutan……. . . Perbesaran mikroskop

. . Lanjutan……. . . Perbesaran mikroskop

PENGAMATAN MIKROSKOP DENGAN AKOMODASI MAKSIMUM Ruang I Lensa Okuler Diantara Ook dan fok

PENGAMATAN MIKROSKOP DENGAN AKOMODASI MAKSIMUM Ruang I Lensa Okuler Diantara Ook dan fok

Perbesaran mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum dapat diturunkan sebagai berikut : v Perbesaran dari

Perbesaran mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum dapat diturunkan sebagai berikut : v Perbesaran dari lensa objektif adalah : v Perbesaran dari lensa okuler adalah: v Karena lensa okuler bekerja seperti halnya kaca pembesar maka perbesaran lensa okuler juga dirumuskan dengan: v Perbesaran Mikroskop adalah: Maka, +1

Panjang mikroskop adalah jarak lensa objektif dengan lensa okuler, yakni : Dengan: MOB :

Panjang mikroskop adalah jarak lensa objektif dengan lensa okuler, yakni : Dengan: MOB : Perbesaran dari lensa objektif MOK : Perbesaran dari lensa okuler M : Perbesaran total pada mikroskop SOB : Jarak benda terhadap lensa objektif S’OB : Jarak bayangan terhadap lensa objektif N : Titik dekat mata normal (25 cm) f. OK : Jarak fokus lensa okuler L : Panjang mikroskop atau tabung

Teropong teropong adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh agar

Teropong teropong adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh agar tampak lebih dekat dan jelas. Ditinjau dari objeknya, teropong dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bintang dan teropong bumi.

Ø Teropong bintang adalah teropong yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda langit, seperti

Ø Teropong bintang adalah teropong yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda langit, seperti bintang, planet, dan satelit. Nama lain teropong bintang adalah teropong astronomi. Ditinjau dari jalannya sinar, teropong bintang dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bias dan teropong pantul.

Teropong bias Ø Komponen teropong bias Hal ini dimaksudkan agar diperoleh bayangan Bayangan yang

Teropong bias Ø Komponen teropong bias Hal ini dimaksudkan agar diperoleh bayangan Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif selalu bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan yang dibentuk lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan diperbesar terhadap benda yang diamati.

Ø Sistem kerja teropong bias

Ø Sistem kerja teropong bias

Ø Pengamatan Teropong Bintang dengan Mata Tak Berakomodasi Apabila mata pengamat tidak berakomodasi (keadaan

Ø Pengamatan Teropong Bintang dengan Mata Tak Berakomodasi Apabila mata pengamat tidak berakomodasi (keadaan rileks), bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif berada sekaligus dititik fokus lensa objektif (f. OB) dan titik fokus lensa okuler (f. OK). Hal ini berarti titik fokus lensa objektif berimpit dengan titik fokus lensa okuler, lensa okuler ini akan membentuk bayangan yang berada ditempat tak terhingga.

Perbesaran anguler (daya perbesaran total) teropong adalah: - Tanda (-) menunjukkan bahwa bayangan yang

Perbesaran anguler (daya perbesaran total) teropong adalah: - Tanda (-) menunjukkan bahwa bayangan yang terbentuk bersifat terbalik Untuk mendapatkan perbesaran yang lebih besar, lensa objektif harus memiliki panjang fokus ( fob) yang panjang dan panjang fokus yang pendek untuk okuler ( fok). Panjang teropong (jarak antar lensa) ditentukan dengan persamaan :

Pendahuluan Mata Berakomodasi Max Pengamatan Teropong Bintang Teropong Bias (Keplerian) Mata Berakomodasi Maksimum Moh.

Pendahuluan Mata Berakomodasi Max Pengamatan Teropong Bintang Teropong Bias (Keplerian) Mata Berakomodasi Maksimum Moh. Hamdan Sketsa Pemb. Bayangan Perbesaran Angular Panjang Teroopong

Pendahuluan Bagaimana Keadaan Mata Ketika Berakomodasi Maksimum? Dimana Letak Benda Agar Mata Berakomodasi Maksimum?

Pendahuluan Bagaimana Keadaan Mata Ketika Berakomodasi Maksimum? Dimana Letak Benda Agar Mata Berakomodasi Maksimum?

Mata Berakomodasi Maksimum Mata berada pada keadaan tegang. Benda harus terletak pada titik terdekatnya

Mata Berakomodasi Maksimum Mata berada pada keadaan tegang. Benda harus terletak pada titik terdekatnya (25 cm untuk mata normal). Implikasi Pengamatan pada Teropong Mata berada sangat dekat dengan lensa okuler, sehingga posisi mata hampir sama dengan posisi okuler. Benda (bayangan oleh okuler) memiliki jarak yang sama dengan titik dekat mata.

Pengamatan Teropong dengan Mata Berakomodasi Maksimum Bayangan benda pertama (B. 1) tetap berada pada

Pengamatan Teropong dengan Mata Berakomodasi Maksimum Bayangan benda pertama (B. 1) tetap berada pada titik fokus lensa objektif tersebut. Jarak bayangan oleh lensa okuler (B. 2) harus sama dengan titik dekat mata pengamat, maka lensa okuler harus membentuk bayangan di depan lensa. Posisi bayangan oleh lensa objektif (B. 1) ada pada fokus lensa objektif dan berada diantara titik pusat lensa okuler dan titik fokus lensa okuler. Ingat Sifat bayangan pada lensa cembung. . !

Perhatikan gambar berikut. . . ! L SOB= ∞ OK(+) OB(+) Fok 1 Fo.

Perhatikan gambar berikut. . . ! L SOB= ∞ OK(+) OB(+) Fok 1 Fo. B 1 Fok 2 B. 1 B. 2 SOk S’OB S’Ok

Perbesaran Angular (M) dan Panjang Teropong (L) Perbesaran Angular Pada Teropong S’OB = f.

Perbesaran Angular (M) dan Panjang Teropong (L) Perbesaran Angular Pada Teropong S’OB = f. OB dan S’Ok = -N Panjang Teropong

Latar Belakang Sejarah Kelebihan Teropong Bintang Teropong Pantul Rancangan Contoh Teropong

Latar Belakang Sejarah Kelebihan Teropong Bintang Teropong Pantul Rancangan Contoh Teropong

Teropong pantul Teropong Pantul adalah teropong yang menggunakan cermin lengkung sebagai objektif juga tersusun

Teropong pantul Teropong Pantul adalah teropong yang menggunakan cermin lengkung sebagai objektif juga tersusun oleh beberapa cermin lain dan beberapa lensa. Misalnya: teropong Hubble.

Penemuan Teropong Pantul Penemuan Teropong Pertama Kali oleh Hans Lippershy dari Middleburg 1608 Galileo

Penemuan Teropong Pantul Penemuan Teropong Pertama Kali oleh Hans Lippershy dari Middleburg 1608 Galileo Galilea melakukan pengamatan astronomi dan berhasil menemukan planet jupiter dan saturnus 1609 Sir Issac Newton berhasil menemukan teropong pantul 1700 William Herschel mengguanakan suatu teleskop dengan ketinggian 40 kaki (12, 91 m) : menemukan planet Uranus 1781 Konstruksi Teleskop Hubble 1977 - 1985

Kenapa Dikonstruksi Teropong Pantul? Tingkat terangnya bayangan berbanding lurus dengan ukuran lensa Spesifikasi teropong

Kenapa Dikonstruksi Teropong Pantul? Tingkat terangnya bayangan berbanding lurus dengan ukuran lensa Spesifikasi teropong disertai diameter Terdapat keterbatasan : Konstruksi dan pengasahan lensa besar sangat sulit Maka teleskop-teleskop paling besar menggunakan cermin lengkung sebagai objektif yang kemudian dinamakan T. Pantul.

Kelebihan Penggunaan Cermin Sebagai Objektif Cermin lebih mudah dibuat dan lebih murah. Jangkauan pandang

Kelebihan Penggunaan Cermin Sebagai Objektif Cermin lebih mudah dibuat dan lebih murah. Jangkauan pandang lebih luas. Cermin lebih ringan daripada lensa yang berukuran sama sehingga lebih mudah digantung. Penggunaan cermin sebagai objektif tidak akan memperlihatkan aberasi kromatis, karena cahaya tidak melewatinya. Cermin dapat menjadi dasar dalam bentuk parabola untuk membetulkan aberasi sferis.

Aberasi Kromatis Aberasi Sferis

Aberasi Kromatis Aberasi Sferis

Bagian dan Prinsip Kerja Teropong Pantul Rancangan Newtonian Rancangan Cassegrainian

Bagian dan Prinsip Kerja Teropong Pantul Rancangan Newtonian Rancangan Cassegrainian

Rancangan Newtonian Bagian Utama Fungsi Cermin Cekung Objektif Cermin Datar Pemantul Lensa Cembung Okuler

Rancangan Newtonian Bagian Utama Fungsi Cermin Cekung Objektif Cermin Datar Pemantul Lensa Cembung Okuler

Sinar Benda langit Prinsip Kerja T. P Rancangan Newtonian Cermin Cekung Sinar Sejajar dari

Sinar Benda langit Prinsip Kerja T. P Rancangan Newtonian Cermin Cekung Sinar Sejajar dari benda langit yang berjarak tak hingga Cermin Cekung Cermin Datar Lensa Cembung Mata Pengamat

Rancangan Cassegranian Bagian Utama Fungsi Cermin Cekung Objektif Cermin Cembung Pemantul Lensa Cembung Okuler

Rancangan Cassegranian Bagian Utama Fungsi Cermin Cekung Objektif Cermin Cembung Pemantul Lensa Cembung Okuler

Sinar Benda langit Prinsip Kerja T. P Rancangan Newtonian Cermin Cekung Sinar Sejajar dari

Sinar Benda langit Prinsip Kerja T. P Rancangan Newtonian Cermin Cekung Sinar Sejajar dari benda langit yang berjarak tak hingga Cermin Cekung Cermin Cembung Lensa Cembung Mata Pengamat

TEROPONG BUMI Teropong Bumi disebut juga teropong medan. Alat ini menggunakan 3 buah lensa

TEROPONG BUMI Teropong Bumi disebut juga teropong medan. Alat ini menggunakan 3 buah lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa pembalik. Lensa pembalik diletakkan diantara lensa objektif dan lensa okuler.

Fungsi Lensa Teropong Bumi Lensa Objektif : . Tugas lensa obyektif adalah membentuk bayangan

Fungsi Lensa Teropong Bumi Lensa Objektif : . Tugas lensa obyektif adalah membentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik dan diperbesar Lensa Okuler : . Tugas lensa okuler adalah membentuk bayangan yang bersifat maya, tegak dan diperbesar, Lensa Pembalik : Membalikan bayangan yang dihasilkan oleh lensa onjektif

TEROPONG BUMI Untuk mata tidak berakomodasi Lensa Obyektif Lensa Okuler Lensa Pembalik Sifat bayangan

TEROPONG BUMI Untuk mata tidak berakomodasi Lensa Obyektif Lensa Okuler Lensa Pembalik Sifat bayangan Maya Diperbesar Tegak

TEROPONG BUMI Untuk mata tidak berakomodasi Lensa Obyektif Lensa Okuler Lensa Pembalik s’ob sp

TEROPONG BUMI Untuk mata tidak berakomodasi Lensa Obyektif Lensa Okuler Lensa Pembalik s’ob sp s’p sok

TEROPONG BUMI Untuk mata tidak berakomodasi, jarak benda tak hingga Lensa Obyektif Lensa Okuler

TEROPONG BUMI Untuk mata tidak berakomodasi, jarak benda tak hingga Lensa Obyektif Lensa Okuler d = f ob + 4 fp + f ok Lensa Pembalik f ob 2 fp fok Jika benda yang diamati berada di tak terhingga S = ~ maka bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif kedudukannya tepat di titik fokus. S’ob = fob

TEROPONG BUMI Untuk mata tidak berakomodasi, jarak benda berhingga Lensa Obyektif Lensa Okuler Lensa

TEROPONG BUMI Untuk mata tidak berakomodasi, jarak benda berhingga Lensa Obyektif Lensa Okuler Lensa Pembalik s’ob 2 fp fok

Pengamatan Teropong Bumi dengan Mata Berakomodasi Maksimum

Pengamatan Teropong Bumi dengan Mata Berakomodasi Maksimum

 Fp Fob= S’ob S’ok 4 Fp L bayangan yang dibentuk oleh lensa pembalik

Fp Fob= S’ob S’ok 4 Fp L bayangan yang dibentuk oleh lensa pembalik berada diantara titik fokus (f. OK) dan titik pusat optik lensa okuler bersifat maya, tegak, dan diperbesar sok Fok

 Keterangan : M : Perbesaran total pada teropong bumi f. OK : Jarak

Keterangan : M : Perbesaran total pada teropong bumi f. OK : Jarak fokus lensa okuler f. OB : Jarak fokus lensa objektif fpb : Jarak fokus lensa pembalik L : Panjang teropong bumi atau tabung N : Jarak dekat mata pengamat

Ada dua rancangan teropong tersetrial atau teropong bumi, yaitu : Teropong Galilean Menggunakan lensa

Ada dua rancangan teropong tersetrial atau teropong bumi, yaitu : Teropong Galilean Menggunakan lensa cekung sebagai lensa okuler

Teropong Bumi Menggunakan Prisma atau binokuler. Dua prisma siku-siku sama kaki disisipkan di antara

Teropong Bumi Menggunakan Prisma atau binokuler. Dua prisma siku-siku sama kaki disisipkan di antara lensa obyektif dan okuler. Prisma memantulkan berkas dengan pantulan internal sempurna dan membalik bayangan lensa obyektif, sehingga bayangan akhir menjadi tegak.

ak as rim Te ih. . .

ak as rim Te ih. . .