Sanitasi TempatTempat Umum part 2 Sanitasi Terminal Angkutan

  • Slides: 23
Download presentation
Sanitasi Tempat-Tempat Umum (part 2)

Sanitasi Tempat-Tempat Umum (part 2)

Sanitasi Terminal Angkutan Darat dan Stasiun Kereta Api • Terminal bus atau stasiun kereta

Sanitasi Terminal Angkutan Darat dan Stasiun Kereta Api • Terminal bus atau stasiun kereta api adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya yg didatangi oleh masyarakat untuk menunggu, naik atau turun dari bus atau kereta api. • Persyaratan yg harus dipenuhi 1. 2. • • • Bagian Luar Tempat parkir Pembuangan sampah Penerangan Bagian Dalam Ruang tunggu Jamban dan urinoir Tempat cuci tangan Pembuangan air hujan dan air kotor Pemadam kebakaran Kotak P 3 K Sirkulasi udara Pengeras suara

Sanitasi Terminal Angkutan Air dan Udara • Terminal angkutan air atau udara adalah suatu

Sanitasi Terminal Angkutan Air dan Udara • Terminal angkutan air atau udara adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya yg didatangi oleh masyarakat untuk menunggu, naik atau turun dari kapal atau pesawat udara • Persyaratan yg harus dipenuhi 1. Bagian Luar • • • Tempat parkir Pembuangan sampah Penerangan 2. Bagian Dalam • • • Ruang tunggu Jamban dan urinoir Tempat cuci tangan

Sanitasi Tempat-Tempat Rekreasi • Tempat rekreasi untuk umum, antara lain: 1. Pantai Faktor yg

Sanitasi Tempat-Tempat Rekreasi • Tempat rekreasi untuk umum, antara lain: 1. Pantai Faktor yg diperhatikan: Kebersihan lingkungan, fasilitas keamanan 2. “Camping Ground ” Faktor yg diperhatikan: hygiene dan sanitasi lingkungan, kenyamanan, keamanan 3. Taman Hiburan Persyaratan yg harus dipenuhi: perizinan, letak, bagian luar(tempat parkir, penmapungna sampah, tempat penjualan karcis), karyawan, peralatan bermain

Sanitasi Rumah Sakit • Adalah upaya pengawasan berbagai faktor lingkungan fisik, kimia, dan biologis

Sanitasi Rumah Sakit • Adalah upaya pengawasan berbagai faktor lingkungan fisik, kimia, dan biologis di RS yg menimbulkan pengaruh buruk pada kesehatan jasmani, rohani, dan kesejahteraan sosial bagi petugas, penderita, pengunjung dan masyarakat sekitar RS. • Latar belakang masalah Sanitasi RS Dianggap hanya upaya pemborosan dan tdk berkaitan langsung dengan pelayanan kesehatan di RS sehingga kurangnya dana pembangunan dan pemeliharaan RS serta sanitasi

 • Landasan Hukum Sanitasi RS a. PP No. 29 tahun 1986 tentang Analisis

• Landasan Hukum Sanitasi RS a. PP No. 29 tahun 1986 tentang Analisis Dampak Lingkungan b. Kepmenkes No. 233 tahun 1983 tentang Penerapan Tambahan Kelas Rumah Sakit Sarana Umum Pemerintah c. Kepmenkes No. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit • Konsep Sanitasi RS 1. RS sebagai institusi pelayanan kesehatan yg didalamnya terdapat bangunan, peralatan, manusia dan kegiatan pelayanan kesehatan 2. RS dapat menghasilkan dampak positif berupa produk pelayanan kesehatan yg baik terhadap pasien, juga dapat menimbulkan dampak negatif berupa pengaruh buruk kepada manusia seperti pencemaran lingkungan, sumber penularan penyakit dan menghambat proses penyembuhan dan pemulihan penderita

 • Tujuan Sanitasi RS a. Tujuan umum : • Terciptanya / terwujudnya kondisi

• Tujuan Sanitasi RS a. Tujuan umum : • Terciptanya / terwujudnya kondisi lingkungan RS yg memenuhi persyaratan sanitasi dan menjamin pencegah infeksi nosokimial dan membantu proses pengobatan serta penyembuhan penderita b. Tujuan khusus : • Diperoleh tingkat sanitasi yg sebaik-baik / faktor lingkungan RS • Diperoleh tingkat pemeliharaan aspek kerumah tangga di RS secara optimal • Koordinasi sebaik-baik upaya sanitasi dari tingkat perencanaan sampai tingkat koncing • Pengembangan baik RS melakukan uji coba manusia • Perawatan berbagai aspek khusus sanitasi RS • Terselenggara proses dekontaminasi, desintesis, sterilisasi • Terawasi sanitasi bahan-bahan termasuk zat toksik • Termasuknya kegiatan penunjang

 • Ruang Lingkup Sanitasi RS 1. 2. 3. 4. Aspek kerumahtanggaan (housekeeping) Aspek

• Ruang Lingkup Sanitasi RS 1. 2. 3. 4. Aspek kerumahtanggaan (housekeeping) Aspek khusus Sanitasi Aspek dekontaminasi, disinfeksi, sterilisasi Aspek pegendalian serangga dan binatang pengganggu 5. Aspek pengawasan pasien dan pengunjung RS 6. Peraturan perundang-undangan di bidang Sanitasi RS 7. Aspek penanggulangan bencana 8. Aspek pengawasan kesehatan petugas laboratorium 9. Aspek penanganan bahan-bahan radioaktif 10. Aspek standarisasi sanitasi RS

 • Aspek Kerumahtanggaan (housekeeping) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kebersihan gedung

• Aspek Kerumahtanggaan (housekeeping) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kebersihan gedung secara keseluruhan Kebersihan dinding dan lantai Pemeriksaan karpet lantai Kebersihan kamar mandi dan fasilitas toilet Penghawaan dan pembersihan udara Gudang dan ruangan Pelayanan makanan dan minuman • Aspek Khusus Sanitasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Penanganan sampah kering mudah terbakar Pembuangan sampah basah Pembuangan sampah kering tidak mudah terbakar Tipe incinerator RS Kesehatan kerja dan proses-proses operasional Pencahayaan dan instalasi listrik Radiasi, sanitasi linen, sarung, dan prosedur pencucian Teknik – teknik aseptik, tempat cuci tangan, pakaian operasi, sistem isolasi sempurna

 • Aspek dekontaminasi, disinfeksi, sterilisasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

• Aspek dekontaminasi, disinfeksi, sterilisasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Sumber –sumber kontaminasi Dekontaminasi peralatan pengobatan pernafasan Dekontaminasi peralatan ruang ganti pakaian Dekontaminasi dan sterilisasi air, makanan, alat-alat pengobatan Sterilisasi kering Metoda kimiawi pembersihan disinfeksi Faktor –faktor pengaruh aksi bahan kimia Macam – macam disinfektan kimia Sterilisasi gas • Aspek pengendalian serangga dan binatang pengganggu 1. Dilengkapi dengan alat yg dapat mencegah masuknya serangga dan tikus 2. Sarana penyimpanan air harus ditutup dan bebas dari jentik nyamuk

 • Pengawasan pasien dan pengunjung RS 1. Penanganan petugas yg terinfeksi 2. Pengawasan

• Pengawasan pasien dan pengunjung RS 1. Penanganan petugas yg terinfeksi 2. Pengawasan pengunjung RS 3. Keamanan dan keselamatan pasien • Lingkup sanitasi penting dikembangkan 1. Program sanitasi kerumahtanggaan meliputi penyehatan ruang, bangunan, lingkungan RS 2. Program sanitasi dasar meliputi penyediaan air minum, pengendalian serangga, tikus, binatang pengganggu 3. Program dekontaminasi meliputi kontaminasi karena mikroba, bahan kimia, radiasi 4. Program penyuluhan 5. Program pengembangan manajemen dan perundangan meliputi penyusunan norma, standar, pengembangan tenaga sanitasi RS melalui pelatihan, konsultasi

Terdiri : Lingkungan biotik & abiotik Hubungan interaksi: antara pengunjung, pasien, petugas RS Jika

Terdiri : Lingkungan biotik & abiotik Hubungan interaksi: antara pengunjung, pasien, petugas RS Jika kontak tinggi menyebabkan terjadi infeksi silang (cross infection) Rumah Sakit Kegiatan pengobatan, dll Penerapan sanitasi RS Pengendalian: -infeksi -pencemaran limbah -kesehatan radiologi -kecelakaan kerja -penyehatan lingkungan Fungsi : -pelayanan -penyembuhan -pemulihan -pendidikan Tujuan: melindungi petugas, penderita, pengunjung & masyarakat dr bahaya kontaminasi & pencemaran lingkungan yg bersumber dr penyakit agar derajat kesehatan lebih optimal

 • Karakteristik RS a. Sebagai lingkungan biotik • RS merupakan depot pengumpulan bagi

• Karakteristik RS a. Sebagai lingkungan biotik • RS merupakan depot pengumpulan bagi segala macam penyakit • RS selalu dihuni oleh berbagi penjamu yg rentan seperti anak-anak, orangtua yg kondisi lemah jika terpapar organisme patogen b. Sebagai lingkungan abiotik Proses penyembuhan, pemulihan, penunjang lainnya perlu ruang pelayanan, ruang instalasi penunjang, ruang administrasi klinik, bagian koridor, halaman parkir, taman, dll

 • Hubungan sanitasi RS dengan kesehatan Adanya sumber penularan penyakit: – – –

• Hubungan sanitasi RS dengan kesehatan Adanya sumber penularan penyakit: – – – – Mutu dan jumlah air Pembuangan air kotor dan tinja Pembuangan sampah Pengawasan serangga Kebersihan makanan dan minuman Kualitas udara ruang Proses pencucian Bahan dan sumber pencemar: – Bahan dan sumber pencemar patologis dan non patologis 1. 2. Keracunan: bahan zat kimia, obat-obatan, gas toksik, makanan dan minuman terkontaminasi zat toksik Kecelakaan kerja: faktor kimia, fisik, mekanik, luka dalam tertusuk

 • Persyaratan Sanitasi RS a. b. c. d. Dinding (bersih) Langit-langit(minimal 2, 5

• Persyaratan Sanitasi RS a. b. c. d. Dinding (bersih) Langit-langit(minimal 2, 5 m bebas sarang laba-laba) Pintu (baik) Kondisi ruang(tidak pengap dan bau) • Prinsip-prinsip pengendalian lingkungan 1. Meniadakan/memberantas kuman dan sumber kuman 2. Membunuh kuman dengan sterilisasi 3. Membuat lingkungan tidak cocok untuk kehidupan kuman 4. Memotong, memutuskan, memberantas siklus antara reservoir dan wahana penularan

 • Pencegahan kecelakaan kerja – – – – Pemakaian APD Pemasangan penyekat pada

• Pencegahan kecelakaan kerja – – – – Pemakaian APD Pemasangan penyekat pada alat kerja yg berbahaya Pemasangan alat pemantau kerja mekanis pada mesin-mesin Penggantian alat yg rusak dengan yg baru Pemasangan tanda peringatan pada tempat berbahaya Pendidikan dan pelatihan tentang prosedur kerja kepada petugas RS Penerapan sistem ganjaran yg baik • Usaha penanggulangan dan pengendalian scr menyeluruh – – – Adanya kewenangan pelaksana sanitasi RS Tersedianya struktur organisasi yg jelas sesuai tugas dan fungsinya Sarana pengelolaan lingkungan yg memenuhi syarat Adanya diagram bangunan RS Pengawasan mutu lingkungan RS secara berkala Pendidikan berkala bagi kelompok masyarakat RS tentang pengaruh lingkungan RS

Desinfeksi dan Sterilisasi • Desinfeksi – Diartikan sebagai proses menurunkan jumlah mikroorganisme penyebab penyakit

Desinfeksi dan Sterilisasi • Desinfeksi – Diartikan sebagai proses menurunkan jumlah mikroorganisme penyebab penyakit atau berpotensi patogen dengan cara fisika atau kimiawi – Desinfeksi pada lingkungan RS dilakukan pada: • Permukaan alat-alat kesehatan(tombol-tombol alat-alat kesehatan, alat-alat radiologi) • Permukaan alat-alat rumah tangga(dinding, lantai, tempat cuci tangan) • Sterilisasi – Adalah suatu proses perlakuan terhadap bahan atau barang dimana pada akhir proses tidak dapat ditunjukkan adnaya mikroorganisme hidup pada bahan atau barang tersebut – Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara(pemanasan, bahan kimia, peyinaran, penyaringan)

Sanitasi Restoran • Restoran penting sekali dipandang dari sudut kesehatan, karena dari restoran tersebut

Sanitasi Restoran • Restoran penting sekali dipandang dari sudut kesehatan, karena dari restoran tersebut dapat ditimbulkan berbagai macam masalah diantaranya keracunan makanan dan penyakit infeksi yg pada hakekatnya membahayakan kesehatan masyarakat umum. • Pengawasan yg teliti secara periodik dengan sangsi hukum adalah satu-satunya cara yg baik agar para pengusaha restoran dapat mematuhi peraturan-peraturan kesehatan

Skema Inspeksi Restoran

Skema Inspeksi Restoran

Restoran Bagian Dalam Bagian Luar Kebersihan halaman Pembuangan kotoran (sampah) Pembuangan air kotoran I.

Restoran Bagian Dalam Bagian Luar Kebersihan halaman Pembuangan kotoran (sampah) Pembuangan air kotoran I. Konstruksi 1. Lantai 2. Dinding+atap 3. Pintu+jendela 4. Penerangan 5. Ventilasi 6. Fly and ratproofing II. Fasilitas 1. Kakus 2. Kamar mandi 3. Dapur 4. Tempat cuci tangan 5. Tempat cuci alat-alat 6. Alat – alat yg dipakai III. Makanan 1. Cara menyimpan bahan makanan 2. Cara pengolahan 3. Cara pengangkutan 4. Cara menyimpan makanan 5. Cara menyajikan makanan

 Makanan • Soal makanan dari restoran adalah hal yg sangat penting dipandang dari

Makanan • Soal makanan dari restoran adalah hal yg sangat penting dipandang dari sudut kesehatan • Terjadinya penyakit oleh makanan/minuman sbg akibat dari: 1. Karena kurang bersihnya cara memasak 2. Karena kurang bersihnya alat-alat yg dipakai 3. Cara penyimpanan/pengangkutan yg tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan 4. Karena pemakaian bahan-bahan makanan yg telah busuk, dll

 • Bagian yg khusus mendapat pengawasan dan perhatian disini ialah meliputi bahan: 1.

• Bagian yg khusus mendapat pengawasan dan perhatian disini ialah meliputi bahan: 1. Daging sapi, kerbau, unggas 2. Telur 3. Ikan dll(makanan dari laut) 4. Hasil perusahaan(susu, keju bahan dari susu) 5. Makanan dari kaleng 6. Minuman yg ber CO 2 • Cara pengolahan 1. Tempat pengolahan 2. Tenaga yg mengolah 3. Cara mengolahnya

1. Tempat pengolahan a. b. c. Dapur yg bersih dan sehat Kebersihan alat-alat yg

1. Tempat pengolahan a. b. c. Dapur yg bersih dan sehat Kebersihan alat-alat yg dipakai harus diperhatikan Harus ada tempat sampah 2. Tenaga yg memasak Hal-hal yg harus diperhatikan: 1. Tidak berpenyakit menular(TBC) 2. Tidak berpenyakit kulit 3. Bukan Carrier Tenaga-tenaga yg berpenyakit dilarang bekerja langsung memegang makanan, harus disembuhkan dulu dan sementara dibebaskan dari tugasnya sampai ada surat keterangan dokter bahwa sudah tidak membahayakan lagi sebelum mulai bekerja lagi 3. Cara Pengolahan • Cara pengangkutan yg masak(selalu menjaga kebersihan) • Cara menyimpan makanan yg telah siap(bebas debu, serangga) • Cara menyajikannya(cepat, sopan, selalu dalam keadaan bersih)