Sistim Transportasi Rekayasa Transportasi Angkutan Massal Angkutan massal

  • Slides: 16
Download presentation
Sistim Transportasi Rekayasa Transportasi Angkutan Massal

Sistim Transportasi Rekayasa Transportasi Angkutan Massal

Angkutan massal • Angkutan masal pada umumnya merupakan angkutan umum • Defenisi angkutan umum

Angkutan massal • Angkutan masal pada umumnya merupakan angkutan umum • Defenisi angkutan umum adalah sistim transportasi yang dapat dipergunakan oleh umum dengan syarat-syarat tertentu – Misalnya ; bis kota

Angkutan umum berdasarkan sifat operasinya dapat dibagi dua jenis : • Deman fix ;

Angkutan umum berdasarkan sifat operasinya dapat dibagi dua jenis : • Deman fix ; Angkutan umum yang harus beroperasi pada waktu yang telah ditentukan, ada atau tidaknya penumpang. • Deman Responsif ; angktan umum yang beroperasi sesuai dengan deman yang ada. • Para transit : angkutan umum yang tidak punya jadwal dan rute yang pasti – Misalnya Taxi, Ojek, Angkot.

Rekayasa transportasi massal • Bertujuan untuk memberikan gambaran tentang angkutan masal dan kebutuhannya serta

Rekayasa transportasi massal • Bertujuan untuk memberikan gambaran tentang angkutan masal dan kebutuhannya serta operasionalnya untuk dapat dikelola dan direncanakan sarana dan prasarana penunjangnya dengan baik • Umumnya merupakan angkutan umum diperkotaan

Hubungan sistem kota dengan angkutan umum • Kota berkembang sejak revolusi pertanian di eropa.

Hubungan sistem kota dengan angkutan umum • Kota berkembang sejak revolusi pertanian di eropa. • Angkutan umum merupakan suatu kebutuhan untuk dapat menghidupkan kota tersebut.

Penduduk kota sebagai pengguna transportasi massal • Penduduk kota dibagi dua kelompok – Kelompok

Penduduk kota sebagai pengguna transportasi massal • Penduduk kota dibagi dua kelompok – Kelompok Choice Kelompok masyarakat yang mempungai pilihan untuk melakukan pergerakan dalam memnuhi kebutuhannya dan umumnya punya kendaraan pribadi – Kelompok captive Kelompok masyarakat yang hanya punya satu pilihan dalam mobilisasi

Sistim Jaringan Angkutan Umum • Jaringan terdiri dari ; – Rute/trayek – Terminal/Interchange –

Sistim Jaringan Angkutan Umum • Jaringan terdiri dari ; – Rute/trayek – Terminal/Interchange – Stopan/halte • Proses terbentukknya jaringan adalah evaluative dan/atau simultan • Jaringan dipengaruhi oleh jenis kendaraan dan rencana operasi • Untuk menentukan jaring memungkinkan perlu trial and error atau simulasi

Prosedur Perencanaan • Lihat pole pergerakan dan prasarana yang ada • Rancang altrnatif jaringan

Prosedur Perencanaan • Lihat pole pergerakan dan prasarana yang ada • Rancang altrnatif jaringan dan rencana operasi • Lakukan evaluasi dan iterasi sampai equilibrium

Aspek Perencanaan Sarana angkutan Umum • Aspek fisik perencanaan Prasarana : Terminal , halte

Aspek Perencanaan Sarana angkutan Umum • Aspek fisik perencanaan Prasarana : Terminal , halte dll • Aspek Manajerial/operasional Kapasitas, jadual, dll

Faktor yang berpengaruh perencanaan rute • Persentase daerah yang dapat dilayani oleh sistim angkutan

Faktor yang berpengaruh perencanaan rute • Persentase daerah yang dapat dilayani oleh sistim angkutan umum • Jumlah pergantian lintasan (transfer) yang diperlukan dalam pergerakan penumpang dari asal ke tujuan • Pengaturan frekwensi • Jarak halte/stopan

Pemindahan Penumpang Load Factor Variasi Frekuensi Jumlah Armada Yang Beroperasi

Pemindahan Penumpang Load Factor Variasi Frekuensi Jumlah Armada Yang Beroperasi

Tabel Indikator Kualitas Pelayanan Angkutan Umum. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kriteria

Tabel Indikator Kualitas Pelayanan Angkutan Umum. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kriteria Waktu Menunggu : -Rata-rata -Maksimum Jarak jalan kaki ke shelter : -Wilayah padat -Wilayah kurang padat Jumlah penggantian moda : -Rata-rata -Maksimum Waktu perjalanan : -Rata – rata -Maksimum Kecepatan perjalanan : -Daerah padat dan mix traffic -Dengan lajur khusus bus -Daerah kurang padat Biaya perjalanan : -Dari pendapatan ruah tangga Sumber : Iskandar Abubakar Dkk, Dirjen Hubdar, 1996 Ukuran 5 – 10 menit 10 – 20 menit 300 – 500 m 500 – 1000 m 0 – 1 kali 2 kali 1 – 1, 50 jam 2 – 3 jam 10 – 12 km/jam 15 – 18 km/jam 25 km/jam 10 %