Pengangguran di Indonesia Edy Suandi Hamid Ekonomi dan














- Slides: 14

Pengangguran di Indonesia Edy Suandi Hamid

Ekonomi dan Pengangguran • Struktur ekspansi perekonomian yang belum diimbangi peningkatan kapasitas produksi secara signifikan mengakibatkan pengaruh pertumbuhan ekonomi dalam mengurangi tingkat pengangguran menjadi terbatas. • Tingkat pengangguran terbuka sedikit menurun dari 11, 2% pada 2005 menjadi 10, 3%. • Namun demikian, jumlah pengangguran ini masih relatif lebih tinggi dibanding periode sebelum krisis yang rata-rata mencapai 5, 5%.

Angkatan Kerja, Bekerja, dan Menganggur

Pengangguran Menurut Kelompok Umur • Berdasarkan kelompok umur, sebagian besar penganggur di Indonesia berada pada kelompok usia muda dan produktif yaitu 15 -24 tahun. • Tingginya proporsi penganggur pada kelompok usia ini mengindikasikan pasar tenaga kerja belum optimal menyerap angkatan kerja usia lepas sekolah menengah. • Hal ini juga sejalan gambaran proporsi dominan penganggur terbesar terdapat pada angkatan kerja berlatar belakang pendidikan SLTP dan SLTA yaitu lebih dari 60% dari total penganggur.

Komposisi Penganggur Berdasarkan Umur

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas, Bekerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Karakteristik Ekonomi dan Pengangguran • Tingkat pengangguran yang belum menurun secara signifikan banyak dipengaruhi karakteristik daya serap tenaga kerja sektor-sektor ekonomi. • Sektor-sektor yang memiliki daya serap tenaga kerja yang tinggi seperti pertanian dan industri pengolahan belum tumbuh kuat. • Pada 2006 daya serap terhadap tenaga kerja dari kedua sektor ini masing-masing tumbuh negatif 2, 8% dan 0, 5%, atau berbeda jauh dibandingkan 2005 yang tumbuh positif masing-masing sebesar 1, 7% dan 8, 0%.

Pertumbuhan Penyerapan Tahunan & Penyerapan TK Sebelum dan Sesudah Krisis Per 1% PDB

Daya Serap Tenaga Kerja • Sementara itu, pertumbuhan yang tinggi pada sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor bangunan dan sektor jasa belum signifikan mengurangi pengangguran sejalan dengan karakteristik sektor-sektor tersebut yang relatif padat modal dan teknologi. • Namun demikian, perkembangan daya serap tersebut belum banyak memengaruhi komposisi tenaga kerja. Tenaga kerja tetap terkonsentrasi pada sektor pertanian, sektor perdagangan dan sektor industri masing-masing sebesar 42, 0%, 17, 8% dan 12, 5%.

Produksi Sektoral dan Daya Serap Angkatan Kerja • Dikaitkan dengan produksi sektoral, daya serap angkatan kerja yang belum meningkat juga terkait dengan produktivitas tenaga kerja. • Bila dibandingkan 2005, produktivitas tenaga kerja yang diukur dari jumlah output per tenaga kerja menunjukkan peningkatan dari 18, 4% menjadi 19, 4% pada 2006. • Secara sektoral, kenaikan produktivitas tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor pertanian dan sektor jasa yang masing meningkat sebesar 11, 2%, 7, 5% dan 5, 5%

Distribusi TK Sektoral

Produktifitas Tenaga Kerja

Produktivitas Tenaga Kerja • Namun demikian, produktivitas tenaga kerja tersebut belum meningkat secara berarti dibanding kondisi sebelum krisis. Kondisi ini antara

Produktivitas Tenaga Kerja Pra dan Pascakrisis