Modul 11 Penghargaan Insentif dan Kompensasi Pelengkap Perancangan

  • Slides: 24
Download presentation
Modul 11 – Penghargaan Insentif dan Kompensasi Pelengkap Perancangan Organisasi Universitas Mercu Buana Prepared

Modul 11 – Penghargaan Insentif dan Kompensasi Pelengkap Perancangan Organisasi Universitas Mercu Buana Prepared By: Ryan Surya

Modul 11 – Penghargaan Insentif dan Kompensasi Pelengkap Kompensasi Variabel – Individual. Kompensasi Variabel

Modul 11 – Penghargaan Insentif dan Kompensasi Pelengkap Kompensasi Variabel – Individual. Kompensasi Variabel – Kelompok. Insentif untuk Tenaga Penjual. Tunjangan. Kompensasi Non-Finansial. Konsep-konsep Penting. Ringkasan. Pertanyaan Latihan.

Tujuan Pembelajaran Menjelaskan kompensasi variabel-individual dan mengetahui empat cara dapat diterapkan untuk menetapkan sistem

Tujuan Pembelajaran Menjelaskan kompensasi variabel-individual dan mengetahui empat cara dapat diterapkan untuk menetapkan sistem insentif karyawan, serta mengidentifikasi rencana intensif bago karyawan operatif dan manajerial. Mengidentifikasi kompensasi variabel-kelompok, dan mendeskripsi lima komponen penting dalam rencana Scanlon. Mendeskripsi insentif untuk tenaga penjual. Menjelaskan bentuk-bentuk dan kaitan tunjangan dengan hasil organisasional. Mendeskripsi bentuk-bentuk pembayaran tunjangan, dan mengidentifikasi perlindungan terhadap bahaya dan pelayanan karyawan. Menyebutkan berbagai faktor dalam kompensasi non-finansial.

Pendahuluan Pada modul terdahulu telah dijelaskan mengenai tentang pentingnya dan menetapkan kompensasi yang adil

Pendahuluan Pada modul terdahulu telah dijelaskan mengenai tentang pentingnya dan menetapkan kompensasi yang adil dan layak diterima anggota organisasi. Pekerja merasa adil jika mendapatkan bonus karena pekerjaannya melebihi standar organisasi. Tujuan kompensasi atas dasar kinerja adalah suatu upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Kompensasi Variabel – Individual Senioritas: Lamanya Rencana waktu seorang karyawan bekerja pada suatu bidang

Kompensasi Variabel – Individual Senioritas: Lamanya Rencana waktu seorang karyawan bekerja pada suatu bidang pekerjaan. insentif untuk karyawan operatif: Kebijakan insentif membuat karyawan dapat memperoleh penghasilan sebanyak mungkin sesuai dengan kemampuan fisik dan mentalnya. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun rencana insentif: Rata-rata hasil kerja yang dihasilkan setiap pekerja untuk mengukur prestasi kerjanya. Jumlah bayaran yang adil atas prestasi kerjanya. Rencana Tarif insentif dapat dikelompokkan dalam dua kelompok: per unit produk; Bonus waktu.

Kompensasi Variabel – Individual Tarif per-unit produk yang dihasilkan: upah yang dibayarkan berdasarkan jumlah

Kompensasi Variabel – Individual Tarif per-unit produk yang dihasilkan: upah yang dibayarkan berdasarkan jumlah unit produk yang dihasilkan setelah mencapai standar pekerjaan. Rencana upah per-unit lurus: menghargai pekerjaan karyawan secara adil dan sangat sederhana perhitungannya. Contoh: jika standar pekerjaan adalah 200 unit per hari dan tarif dasar sebesar Rp. 80. 000, -. per hari, maka upah per nit adalah Rp. 400, -. per unit. Jika menghasilkan 250 unit per hari , maka mereka memperoleh penghasilan sebesar Rp. 100. 000, -. per hari, dengan mendapatkan insentif sebesar p. 20. 000, -. Jika menghasilkan 190 unit pada hari tertentu, maka karyawan tetap dibayar standar sebesar Rp. 80. 000, -. Rencana upah per-unit diferensial: Sistem ini diperkenalkan oleh Frederick W. Taylor. Terbagi atas dua sistem: karyawan yang menghasilkan pekerjaan melebihi standar dan dibawah standar. Contoh: karyawan yang menghasilkan sesuai atau melebihi standar akan menerima upah sebesar Rp. 400, -. Karyawan yang menyelesaikan dibawah standar akan menerima upah sebesar Rp. 350, -. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan dengan memberi penghargaan dan hukuman.

Kompensasi Variabel – Individual Bonus waktu: Waktu kerja: bonus yang diberikan kepada karyawan karena

Kompensasi Variabel – Individual Bonus waktu: Waktu kerja: bonus yang diberikan kepada karyawan karena menyelesaikan pekerjaan kurang dari waktu standar. Contoh, misalkan waktu standar suatu pekerjaan adalah 8 jam, tetapi karyawan dapat menyelesaikan dalam waktu 6 jam. Maka karyawan akan memperoleh bonus sebesar RP. 20. 000, -. karena dapat menghemat waktu 2 jam. Waktu yang dihemat: Rencana Halsey: memberikan bonus 50% dari waktu yang dihemat. Karyawan menerima upah sebesar 8 x Rp. 10. 000, - = Rp. 80. 000, -. ditambah bonus sebesar 2 x 50% x Rp. 10. 000, - = Rp. 10. 000, -. , sehingga karyawan tersebut akan memperoleh Rp. 90. 000, -. Rowan Plan: menetapkan suatu indeks efisiensi dihitung dengan membagi waktu yang dihemat dengan waktu standar. Jika waktu yang dihemat adalah 2 jam dibagi 10 jam standar hasilnya adalah 20%. Hasilnya adalah (8 x Rp. 10. 000, -. = Rp. 80. 000) ditambah 20% dari jam kerja (20% x Rp. 80. 000, - = Rp. 16. 000, -) sehingga karyawan memperoleh penghasilan sebesar Rp. 96. 000, -.

Kompensasi Variabel – Individual Waktu standar: melalui waktu standar, bonus dapat diketahui besarnya sebagai

Kompensasi Variabel – Individual Waktu standar: melalui waktu standar, bonus dapat diketahui besarnya sebagai hak dari karyawan yang memiliki prestasi kerja. Jenis bonus berdasarkan waktu standar dirancang oleh Henry L. Gantt memberi bonus sebesar 20% dari waktu standar. Berdasarkan waktu standar karyawan akan menerima upah sebesar 200 x Rp. 400, - = RP. 80. 000, - ditambah bonus sebesar 20% x Rp. 80. 000, - = RP. 16. 000, -. , sehingga total upah karyawan tersebut adalah sebesar Rp. 96. 000, -.

Kompensasi Variabel – Individual Rencana insentif untuk tenaga administratif dan manajerial: Mempunyai perhitungan yang

Kompensasi Variabel – Individual Rencana insentif untuk tenaga administratif dan manajerial: Mempunyai perhitungan yang lebih rumit. Diawali dari bentuk-bentuk perilaku sesuai dalam pencapaian tujuan organisasi. Para anggota organisasi akan terpuaskan bila pekerjaan sesuai dengan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang mereka miliki. Insentif jangka pendek: Umumnya Dapat berupa bonus tahunan. berupa hasil kerja sesuai standar. Lamanya Tingkat bekerja di perusahaan. absensi yang rendah.

Kompensasi Variabel – Individual Insentif jangka panjang: Opsi saham: karyawan diberikan hak untuk membeli

Kompensasi Variabel – Individual Insentif jangka panjang: Opsi saham: karyawan diberikan hak untuk membeli saham dengan harga sekarang, karyawan memperoleh keuntungan dari selisih atas kenaikan harga saham pada saat dijual. Rencana opsi saham berbeda: memberikan saham berbeda pada karyawan dan manajer, bagian saham untuk manajer lebih besar dibandingkan bagian saham karyawan. Berbagai opsi saham lainnya: Hak apresiasi saham: perusahaan memberikan pilihan insentif kepada manajer dalam bentuk tunai, saham atau kombinasi keduanya. Rencana saham terbatas: memberikan saham kepada manajer tanpa membebankan biaya apapun terhadapnya. Sistem saran: Dewasa ini, karyawan tidak lagi dipaksa untuk menghasilkan pekerjaan dalam jumlah besar untuk memperoleh insentif. Tetapi, para karyawan di dorong untuk memikirkan ke arah kerja yang lebih efektif dengan menganjurkan mereka untuk mengurangi pemborosan, menggunakan pemakaian bahan dan peralatan, dan prosedur yang tepat dalam melaksanakan pekerjaannya. Saran karyawan untuk perbaikan sistem dan cara kerja sangat dihargai oleh perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Kompensasi Variabel – Kelompok Upah per-unit kelompok: Contoh, suatu produk membutuhkan tiga orang pekerja

Kompensasi Variabel – Kelompok Upah per-unit kelompok: Contoh, suatu produk membutuhkan tiga orang pekerja pada tiga bagian pekerjaan yang berbeda. Berdasarkan hasil evaluasi pekerjaan, upah per jam ditetapkan sebesar Rp. 10. 000, - dengan pembagian si A memperoleh bayaran sebesar Rp. 2. 500, -. , si B sebesar Rp. 3. 500, -. , dan si C sebesar Rp. 4. 000, -. Perusahaan menetapkan standar pekerjaan sebanyak 200 unit per hari (8 jam), sehingga penerimaan kelompok itu sebesar Rp. 80. 000, - per hari. Berdasarkan jam kerja, upah yang diterima kelompok itu adalah, si A menerima Rp. 20. 000, -. , si B menerima sebesar Rp. 28. 000, -. , dan si C menerima RP. 32. 000, -. Jika kelompok itu menghasilkan 250 unit per hari, maka mereka menerima sebesar Rp. 100. 00, -. , berarti kelompok itu menerima insentif sebesar Rp. 20. 000, -.

Kompensasi Variabel – Kelompok Rencana pembagian keuntungan: Tunai: membagi sebagian keuntungan kepada karyawan secara

Kompensasi Variabel – Kelompok Rencana pembagian keuntungan: Tunai: membagi sebagian keuntungan kepada karyawan secara tunai dalam jumlah tertentu secara teratur setiap periode tertentu. Tertunda: pembagian keuntungan yang telah disiapkan sebelumnya, termasuk keuntungan pajak dimasukkan ke rekening karyawan. Rencana kepemilikan saham karyawan: bagian saham yang diperuntukkan kepada karyawan atas sebagian keuntungan perusahaan.

Kompensasi Variabel – Kelompok Rencana Scanlon: adalah suatu rencana insentif untuk karyawan yang pertama

Kompensasi Variabel – Kelompok Rencana Scanlon: adalah suatu rencana insentif untuk karyawan yang pertama kali dikemukakan oleh Joseph Scanlon. Ada lima elemen penting: Kerja sama: para manajer dan karyawan menumbuhkan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam organisasi. Identitas: perusahaan harus memperkenalkan karakter melalui visi, misi, dan tujuan perusahaan agar para karyawan memiliki keterlibatan yang tinggi atas perusahaan. Kompetensi: organisasi mengharuskan para karyawannya memiliki kompetensi untuk mencapai tujuan bersama yang dituntut organisasi tersebut. Sistem keterlibatan: elemen ini terdapat tingkat departemen dan eksekutif. Maryawan memberikan usulan perbaikan pada tingkat departemen, kemudian disampaikan ke tingkat eksekutif untuk memutuskan apakah usulan itu dapat diterapkan atau tidak.

Kompensasi Variabel – Kelompok Berbagai bentuk tunjangan: melalui rencana Scanlon, terdapat asumsi bahwa karyawan

Kompensasi Variabel – Kelompok Berbagai bentuk tunjangan: melalui rencana Scanlon, terdapat asumsi bahwa karyawan dapat secara langsung berbagi keuntungan tambahan dari kelebihan hasil pekerjaan mereka. Contoh 1: dimisalkan rasio penjualan normal dengan insentif yang mereka terima adalah 50%, maka jika volume penjualan sebesar Rp. 10 juta, insentif yang mereka terima adalah sebesar Rp. 5 juta. Contoh 2: jika perusahaan menetapkan pembayaran insentif Rp. 2, 5 juta per bulan untuk penjualan Rp. 9 juta. Pembayaran insentif seharusnya sebesar Rp. 4, 5 juta (Rp. 9 juta x 50% dari volume penjualan). Penghematan yang dihasilkan saat ini sebesar Rp. 2 juta (yaitu Rp. 4, 5 juta dikurangi Rp. 2, 5 juta). Berdasarkan rencana Scanlon, para karyawan akan memperoleh bagian sebesar Rp. 1, 5 juta (yaitu 75% dari Rp. 2 juta), sedangkan sisanya Rp. 500 ribu untuk perusahaan. Bukan hanya karyawan, para manajer juga akan memperoleh insentif atas prestasi kerja mereka sebagai bagian dari motivasi. Sebagai tambahan penghasilan dari gaji, mereka memperoleh insentif jangka pendek dan jangka panjang.

Insentif untuk Tenaga Penjualan Pendapatan gaji: Sebagian perusahaan memberikan gaji kepada tenaga penjualan sebagai

Insentif untuk Tenaga Penjualan Pendapatan gaji: Sebagian perusahaan memberikan gaji kepada tenaga penjualan sebagai imbalan atas jasa yang mereka sumbangkan dalam kegiatan penjualan. Sebagian karyawan penjualan menerima gaji, diberikan pada karyawan yang melaksanakan pekerjaan bidang pelayanan dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Penghasilan mereka tidak ditentukan oleh banyaknya produk yang mereka jual, tetapi mereka menerima gaji tetap yang dibayarkan periode pembayaran, biasanya setiap bulan. Komisi: penghargaan yang diterima karyawan penjualan berdasarkan banyaknya jumlah produk tertentu yang mereka jual. Kombinasi gaji dan komisi: Kebanyakan perusahaan menggunakan pembayaran gaji ditambah dengan komisi sebagai sistem kompensasi bagi tenaga penjual. Perbandingan sistem pembayaran dapat berupa 70% gaji dan 30% komisi, atau 80% gaji dan 20% komisi.

Tunjangan Pengertian tunjangan adalah pembayaran kompensasi finansial atau nonfinansial kepada karyawan secara tidak langsung

Tunjangan Pengertian tunjangan adalah pembayaran kompensasi finansial atau nonfinansial kepada karyawan secara tidak langsung untuk keberlanjutan mereka pada perusahaan. Berbagai pilihan tunjangan yang dapat ditawarkan: Pembayaran untuk waktu tidak bekerja: pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan kepada karyawan meskipun dala kondisi tidak bekerja. Contohnya, jika sedang dalam keadaan cuti. Contoh, jika seorang karyawan memperoleh gaji tetap sebesar Rp. 5 juta per bulan, dalam waktu 25 hari kerja atau 200 jam kerja sebulan, dapat dihitung gaji yang dibayarkan sebesar Rp. 25. 000 per jam. Perlindungan terhadap bahaya: perusahaan akan memberikan tunjangan bagi karyawan untuk menanggulangi hal-hal yang dapat menimbulkan bahaya diakibatkan pekerjaan. Asuransi jiwa: perlindungan bagi karyawan yang mengalami kecelakaan kerja baik yang cacat permanen atau total maupun meninggal dunia. Asuransi kesehatan: suatu bentuk perlindungan atas kesehatan karyawan yang bukan ditimbulkan pekerjaannya semata.

Tunjangan Pelayanan pengobatan: fasilitas pengobatan yang disedikan oleh perusahaan itu sendiri untuk memberikan pelayanan

Tunjangan Pelayanan pengobatan: fasilitas pengobatan yang disedikan oleh perusahaan itu sendiri untuk memberikan pelayanan pengobatan secara langsung kepada karyawannya. Rencana pensiun: sejumlah pendapatan yang dibayarkan kepada karyawan pada saat tidak bekerja akibat usia. Berbagai macam rencana program pensiun: Contributory plan: program pensiun yang dananya berasal dari karyawan dan pemberi kerja dengan proporsi pembayaran yang telah disepakati sebelumnya. Non-contributory plan: program pensiun yang dananya sepenuhnya berasal dari pemberi kerja. Koperasi: merupakan suatu badan usaha yang terdapat dalam suatu institusi tertentu yang berfungsi untuk membantu para anggotanya ke dalam berbagai aspek untuk meringankan ekonominya.

Tunjangan Pelayanan karyawan: suatu fasilitas yang diberikan kepada karyawan untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan dan

Tunjangan Pelayanan karyawan: suatu fasilitas yang diberikan kepada karyawan untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan dan kehiduannya sehari-hari agar dapat meringankan beban dan mendapatkan kompensasi yang tidak berkurang secara riil. Kebijakn ini diberikan untuk mendorong dan meningkatkan semangat kerja para anggotanya. Contoh: Fasilitas perumahan: fasilitas yang diberikan oleh perusahaan agar para karyawannya tidak mendapatkan masalah jika dipindah tugaskan ke tempat lain. Kendaraan: fasilitas yang diberikan untuk para karyawan seperti menyediakan mobil jemputan atau bis untuk para karyawannya. Biaya pengembangan karyawan: biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk para karyawannya dalam rangka suatu program pendidikan baik formal maupun non-formal. Perawatan anak: suatu fasilitas yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya (mungkin banyak dihadapi pekerja wanita) untuk menyediakan tunjangan perawatan anak agar dapat menurunkan kemangkiran tenaga kerja wanita dan meningkatkan produktivitas kerja.

Tunjangan Program rekreasi: merupakan kegiatan yang tidak hubungannya secara langsung dengan pekerjaan tetapi memiliki

Tunjangan Program rekreasi: merupakan kegiatan yang tidak hubungannya secara langsung dengan pekerjaan tetapi memiliki arti yang sangat besar atas hasil organisasional. Program ini mempunyai nilai tak berwujud yang berkaitan dengan moral dan pendekatan kepada masyarakat. Kafetaria: disediakan bagi para karyawannya untuk menghindari para karyawan mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak sesuai dengan kalori yang dikeluarkan untuk pekerjaannya. Koperasi simpan pinjam: perusahaan mendirikan koperasi yang beranggotakan para karyawan, menawarkan berbagai kebutuhan karyawan dengan harga lebih murah dan dalam bentuk simpan pinjam. Toko yang menjual harga murah: salah satu fasilitas yang disediakan oleh perusahaan untuk para karyawannya. Fasilitas seperti ini mengarah pada imbalan moral, dan dapat merangsang para anggota organisasi, sekaligus meningkatkan komitmen terhadap organisasi. Tunjangan hari raya keagamaan: suatu kewajiban bagi perusahaan untuk memberikan sejumlah dana sebagai penghargaan untuk memperingati atau merayakan peristiwa-peristiw keagamaan.

Kompensasi Non-Finansial Kebijakan organisasional: adalah pedoman yang ditetapkan organisasi pada awal kegiatan yang dapat

Kompensasi Non-Finansial Kebijakan organisasional: adalah pedoman yang ditetapkan organisasi pada awal kegiatan yang dapat dijadikan dalam pengambilan keputusan. Berbagai kebijakan organisasional yang dapat memberikan kepuasan kerja: Administrasi dan kompensasi yang adil: merupakan faktor penting untuk menciptakan daya tarik perusahaan dalam mempertahankan dan menarik tenaga kerja yang berkualitas. Faktor-faktor kepuasan kerja: pekerjaan yang menantang, pengakuan atas prestasi, pekerjaan yang menuntut tanggung jawab, perasaan mendapat prestasi atas pekerjaan dan peluang kemajuan perusahaan. Kondisi kerja: tersedianya fasilitas yang memadai, ruang kerja yang bersih, dan kantor yang bergengsi. Manajer yang berkualitas: kualitas kerja karyawan akan bergantung pada kualitas manajer dan mempunyai kaitan dengan hasil-hasil organisasional. Rekan sekerja: pada prinsipnya berorganisasi berarti membentuk sekelompok atau tim yang bekerja sama dan saling mengisi antar satu sama lainnya untuk tujuan organisasi.

Kompensasi Non-Finansial Waktu yang fleksibel: merupakan tindakan yang memberikan pilihan waktu bagi karyawan untuk

Kompensasi Non-Finansial Waktu yang fleksibel: merupakan tindakan yang memberikan pilihan waktu bagi karyawan untuk bekerja. Keleluasaan pada jam kerja merupakan kebutuhan banyak orang, sehingga ini merupakan imbalan yang berharga bagi dirinya. Pembagian pekerjaan: merupakan satu pendekatan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengerjakan satu pekerjaan. Biasanya, pembagian pekerjaan dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keterbatasan waktu.

Konsep-konsep Penting Penghargaan Kompensasi insentif. variabel. Senioritas. Pekerja operatif. Tenaga administratif. Manajerial. Tenaga penjual.

Konsep-konsep Penting Penghargaan Kompensasi insentif. variabel. Senioritas. Pekerja operatif. Tenaga administratif. Manajerial. Tenaga penjual. Kompensasi Rencana pelengkap. upah per-unit lurus. Kebijakan insentif.

Ringkasan Kompensasi variabel berkaitan dengan pembayaran kepada karyawan atas dasar unit dan waktu kerja.

Ringkasan Kompensasi variabel berkaitan dengan pembayaran kepada karyawan atas dasar unit dan waktu kerja. Kebijakan insentif, tidak membatasi penghasilan setiap anggota organisasi, karyawan dapat memperoleh penghasilan sebanyak mungkin sesuai dengan kemampuan fisik dan mentalnya. Berbeda dengan pembayaran insentif untuk tenaga administratif, hasil pekerjaan mereka dinilai berdasarkan perilakunya. Pembayaran insentif untuk tenaga administratif dan manajerial memerlukan metode khusus, diawali dari bentuk-bentu perilaku yang sesuao pencapaian tujuan organisasi. Setiap pekerjaan dapat diselesaikan secara individu, tetapi ada juga pekerjaan yang harus diselesaikan secara kelompok. Untuk menyelesaikan pekerjaan demikian secara efektif dibutuhkan kerjasama yang baik antar sesama pekerja didalamnya. Tentu, pembayaran insentif untuk pekerjaan kelompok berbeda dengan pekerja individu. Insentif yang dibayarkan kepada tenaga penjualan atau yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran didasarkan pada kinerja penjualan individual dan kelompok. Pembayaran tunjangan sangat penting dan merupakan alat motivasi bagi karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Tunjangan adalah kompensasi keuangan dan bukan keuangan yang dibayarkan kepada karyawan secara tidak langsung untuk keberlanjutan pekerjaan.

Pertanyaan Latihan Jelaskanlah apa tujuan pembayaran insentif dan kompensasi pelengkap. Saudara diminta untuk menjelaskan

Pertanyaan Latihan Jelaskanlah apa tujuan pembayaran insentif dan kompensasi pelengkap. Saudara diminta untuk menjelaskan sistem insentif bagi karyawan berdasarkan senioritas. Degnan membuat contoh, saudara diminta untuk menjelaskan bagaimana perusahaan menentukan insentif untuk tenaga operatif. Jelaskan, apa dasar anda menentukan insentif untuk tenaga administratif dan manajerial. Coba saudara buat beberapa contoh untuk menentukan besarnya insentif untuk karyawan kelompok berdasarkan upah kelompok per-unit, rencana bagi hasil, rencana bagi keuntungan, dan kepemilikan saham. Jelaskanlah komponen-komponen insentif untuk tenaga penjual. Saudara diminta untuk menjelaskan pembayaran kompensasi untuk waktu karyawan yang tidak bekerja karena berbaai alasan yang masuk akal. Buat contohnya. Perusahaan akan melindungi karyawannya untuk jenis pekerjaan yang berbahaya. Perlindungan dapat diberikan dalam bentuk asuransi jiwa, asuransi kesehatan, pelayanan pengobatan, rencana pensiun, koperasi, dan upah tahunan. Jelaskanlah hal ini. Perusahaan akan menjamin karyawannya pada masa pensiun, ini merupakan kepedulian perusahaan akan karyawannya pada saat tidak bekerja lagi, disebut sebagai pensiun. Saudara diminta untuk menjelaskan bentuk-bentuk rencana pensiun, berikan contohnya. Saudara diminta untuk menjelaskan beberapa faktor yang termasuk pada kompensasi non-finansial. Jelaskan hal tersebut.