ICF 2 Pertemuan 11 dr Mayang Anggraini Prodi

ICF 2 Pertemuan 11 dr. Mayang Anggraini Prodi RMIK, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN 1. Mahasiswa memahami dan menjelaskan international classification of fungsional, disability and health

INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF FUNGSIONAL, DISABILITY and HEALTH TAXONOMIC and TERMINOLOGY ISSUES 1. The Universe of Well Being 2. Bagan Struktur ICF 3. Coding positive aspects 4. Component-specific Coding Rules 3

1. The Universe of Well-Being Other Domains of Well Being - Education - Employment - Environment - etc. Health domains of well being -Seeing -Speaking -Remembering -etc. 4

2. 1. 2. 3. 4. 5. STRUKTUR ICF Classification Parts Components Constructs/Qualifiers Domain and Categories at Different Levels 5

BAGAN STRUKTUR ICF 1. ICF 2. Part 1 Functioning & Disability 3. Body F & S Part 2 Contextual Factors Activities & Participation E. Factors Capac. Perform Fascilitator Barrier P. Factors 4. Change in B, F Change in B. S 5. Item lev. -1 st -2 nd -3 rd -4 th Item level -1 st -2 nd -3 rd -4 th 6

3. Coding Positive Aspects Positive Negative Body Function Impairment Positive Negative Activity Positive Participation Activity Limitation Negative Participation Restriction 7

4. Component-specific Coding Rules (1) Coding Body Function Using the qualifier for body functions Contoh: b 7302. _ Extent of impairment (first qualifier Once an impairment is present, it can be scaled in severity using the generic qualifier. b. 7302. 1 MILD impairment of power of muscles of one side of body (5 -24%) b 7302. 2 MODERATE impairment of power of muscle of one side of body (25 -49%) b 7302. 3 SEVERE impairement …. Idem … (50 -95%) b 7302. 4 COMPLETE IMPAIRMENT …. Idem…. (96 -100%) 8

Coding Body Function (Lanjutan-1) The absence of an impairment (according to a predefined threshold level) is indicated by the value “ 0” for the generic qualifier. Contoh: b 7302. 0 NO impairment in power of muscle of one side of body If there is insufficient information to specify the severity of the impairment, the value “ 8” should be used. Contoh: Pasien didiagnosis: kelemahan badan sisi kanan tanpa rincian lebih lanjut: b 7302. 8 Impairment of power of muscles of one side of body not specified. 9

Coding Body Function (Lanjutan-2) Pada situasi yang tidak mungkin menerapkan kode yang tepat. Contoh: b 650 Menstruation functions is not applicable fpr women before or byond a certain age (oremenarche, or post-menopause). Dalam kasus ini gunakan kode “ 9” b 650. 9 Menstruation functions, not applicable. 10

(2) Coding Bady Structure Penggunaan qualifier untuk mengkode struktur tubuh Extent of impairment (1 st qualifier) Nature of impairment (2 nd qualifier) Location of impairment (3 rd qualifier) s 7300. _ _ _ (Baca tabel penjelasan di halaman 23) 11

Tabel: Scaling of Qualifiers for Body Structures 1 st Qualifier Extent of impairment 0 NO impairment 1 MILD imp. 2 MODERATE imp. 3 SEVERE imp. 4 COMPLETE imp. 8. mot specified 9. not applicable 2 nd Qualifier Nature of impairment 0 1 2 3 4 5 6 7 no change in S. total absence partial abs, additional part aberrant dimension discontinuity deviating position qualitatif change in S, include. acc. of fl. 8. not specified 9. not applicable 3 rd Qualifier Location of impairment 0 > than one org. 1 right 2 left 3 both sides 4 front 5 back 6 proximal 7 distal 8. not specified 9. not apllicable 12

(3) Coding the Activitive and Participation Components Using the capacity and Performance Qualifiers Performance Qualifier (1 st Qualifier) Capacity (without assistance) (2 nd Qualifier) d 4500. _ _ 13

(3) Lanjutan Optional Qualifiers The 3 rd and 4 th (optional) qualifiers provide users with the possibility of coding capacity with assistance and performance without assistance Performance qualifier (1 st qualifier) Capacity qualifier without assistance (2 nd qualifier) Capacity qualifier with assistance (3 rd qualifier) Performance qualifier without assistance (4 th qualifier) d 4500. _ _ Information Matrix Optional (default) 14

Additional Qualifier The 5 th digit position is reserved for qualifiers that may be developed in the future, such as a qualifier for involvement or subjective satisfaction Performance qualifier (1 st qualifier) Capacity qualifier without assistance (2 nd qualifier) Capacity qualifier with assistance (3 rd qualifier) Performance qualifier without assistance (4 th qualifier) Additional qualifier (5 th qualifier) D 4500. _ _ _ Information Matrix Optional Additional (in development) (default) 15

Both capacity and performance qualifiers Can further be used both with and without assistive devices or personal assistance, and in accordance with the following scale (where xxx stands for the 2 nd-level domain number) xxx. 0 xxx. 1 xxx. 2 xxx. 3 xxx. 4 xxx. 8 xxx. 9 NO difficulty MILD difficulty MODERATE difficulty SEVERE difficulty COMPLETE difficulty not specified not apllicable 16

(Lanjutan) When to use the performance qualifier and capacity qualifier? Either qualifier may be used for each of the categories listed. But the information conveyed in each case is different. When both qualifier are used, the result is an aggregation of two categories. Contoh: d 450. 2 _ d 4500. 21 d 450. _1 Apabila hanya satu qualifier yang digunakan, spasi qualifier yang tidak digunakan jangan diisi kode. 8 atau. 9, biar dikosongkan saja, mengingat keduanya adalah nilai benar asesmen dan mempunyai arti bahwa qualifier diterapkan dalam penomoran kode terkait, 17

Contoh: d 4500 Walking short distances d 4500. 3 _ moderate restriction in performance of walking short distance Standard lingkungan bisa: (a) an actual environmnet commonly used for capacity ssessment in test settings, atau (b) in cases where this is not possible, an assumed environment which can be thought to have an uniform impact. Contoh pasien di atas: hanya bisa demikian apabila jalanan tidak licin dan tidak bergelombang untuk bisa aman dijalani dengan menggunakan tongkat. d 4500. _ 3 severe capacity limitation in walking short distance 18

4. Coding Environmental Factors Factor lingkungan adalah komponen dari Part 2 (Contextual Factors) klasifikasi. Faktor lingkungan harus diperhatikan/dipertimbangkan bagi masing komponen fungsi dan diberi kode sesuai satu dari ketiga konvensi yang dijelaskan di seksi 3 (di atas) 1 st Qualifier: Disediakan positive and negative scale yang menggambarkan luasnya pengaruh faktor lingkungan sebagai barrier atau facilitator. Penggunaan tanda baca (. ) titik adalah barrier, tanda baca (+) adalah facilitator. 19

CONTOH: xxx. 0 xxx. 1 xxx. 2 xxx. 3 xxx. 4 NO barrier MILD barrier MODERATE barrier SEVERE barrier COMPLETE barrier xxx+0 xxx+1 xxx+2 xxx+3 xxx+4 NO facilitator MILD facilitator MODERATE facilitator SUBSTANTIAL Facil. COMPLETE facilitator xxx. 8 barrier, not specified xxx+8 facilitator, not specified xxx. 9 not apllicable xxx+9 not applicable. 20

APPENDIX 4 CASE EXAMPLES Petikan dari ICIDH-2 Prefinal Draft Full Version December 2000, WHO, Geneva, Switzerland oleh: dr Mayang Anggraini Naga 21

CONTOH KASUS Impairment Leading to No Limitation in Capacity & No Problem in Performance Impairment Leading to No Limitation in Capacity But to Problems in Performance Impairment Leading to No Limitation & Depending on Circumstances to Problems/No prob. In Perf. Former Impairement leading to Limitation in Cap. but still Causing Problem in Performance Different Impairment with Limitation in Capacity leading to Similar Problem in Performance Suspected Impairment leading to marked Problem in Performance without Limitation in Capacity Impairment Currently Not Classified in ICF leading to Problems in Performance. 22

Impairment leading to no limitation in capacity and no problem in performance Seorang anak lahir dengan satu jari tidak tumbuh. Malformasi ini adalah satu impairment structure, namun tidak mengganggu fungsi tangan anak terkait ataupun kemampuan menggunakan tangannya maka tidak terjadi limitation in capacity. Keadaan juga tidak menimbulkan masalah performance bermain dengan anak lain tanpa diejek atau dijauhi dari keikutsertaannya bermain akibat malformasinya. Kesimpulan: anak tidak ada limitasi kapasitas atau masalah dalam performance 23

Impairment leading to no limitation in capacity but to problems in performance (1) Anak DM (diabetes mellitus) memiliki impairment fungsi; pankreasnya tidak berfungsi dengan baik untuk menghasilkan insulin. DM bisa dikontrol dengan obat (juga insulin). Saat fungsi tubuh ada dalam kontrol yang baik, maka tidak terjadi limitasi kapasitas terkait dengan impairmentnya. Namun demikian, anak DM akan mengalami masalah performance bersosialisasi dengan teman-teman apabila terlibat dalam acara makan, karena harus diet gula. Kurangnya makanan yang sesuai baginya akan menimbulkan barrier. Oleh karenanya, anak tersebut akan mengalami kurang terlibat dalam lingkungan kini 24 kecuali disediakan makanan yang sesuai baginya.

Lanjutan (2) Seorang dengan vitiligo pada muka tanpa keluhan fisik lain. Masalah kosmetik tidak menimbulkan limitasi kapasitas. Namun demikian, karena individu bersangkutan hidup di lingkungan yang berkeyakinan bahwa vitiligo ada hubungan dengan masalah lepra dan mereka yakin itu menular. Oleh karenanya pada lingkungan kini, dalam lingkup interaksi interpersonalnya akan menjurus ke masalah performance yang siknifikan yang timbul akibat barrier lingkungan yang negatif. 25

Impairment leading to limitation in capacity and – depending on circumstance- to problems or no problems in performance Mental impairment memiliki banyak variasi pada perkembangan intelektualnya dapat menjurus ke limitasi berbagai kapasitas individu terkait. Faktor lingkungan dapat berpengaruh pada kemampuan performance individu dalam berbagai lingkup yang berbeda Contoh: Seorang anak dengan retardasi mental bisa mengalami sedikit saja rasa kekurangan bila ada di lingkungan populasi yang ekspektasi terhadap kemampuannya tidak terlalu tinggi. Pada lingkungan ini sianak akan menjalankan peran dengan baik dalam suatu situasi hidup yang berbeda. 26

Lanjutan (2) Kejadian akan menjadi lain apabila si-anak bertumbuh kembang di lingkungan yang kompetisinya berat dan ekpektasi kependidikannya tinggi, maka ia akan mengalami masalah performance dalam berbagai variasi situasi kehidupan di bandingkan dengan keadaan yang dialami anak (1). Kasus ini menampilkan adanya dua aspek yang harus dipertimbangkan. (1) norma atau standard populasi >< fungsi individual (dibandingkan) (2) ada atau tidak adanya faktor lingkungan yang memfasilitasi atau menghambat yang ber-impact pada fungsi 27

Different impairments and limitations in capacity leading to similar problems in performance (1) Seorang tidak diterima kerja karena beratnya gangguan quadripelga nampak tidak dapat memenuhi jenis kerja khusus (pakai komputer dengan manual keyboard), dan kantor terkait tidak dapat menyediakan fasilitas yang dapat menunjang ketidak mampuannya. (2) Seorang individu lain, dengan quadriplegia yang ringan yang dapat menjalankan tugas kerjanya, tidak juga diterima karena kuata pengangkatan pegawai dengan kecacadan telah terisi penuh (3) Seorang individu lain yang mampu menjalankan tugasnya, tidak diterima akibat ia harus menggunakan kursi roda, dan tempat kerja terkait tidak mampunyai fasilitas cukup untuk gerak dengan kursi rodanya. 28

Lanjutan (4) Seorang pakai kursi roda bisa bekerja dengan baik tanpa gangguan, namum mengalami masalah dalam lingkup interaksi interpersonal dengan teman sekerjanya karena tidak tersedia fasilitas yang bisa membawa ia ke lokasi tempat istirahat para pegawai. Masalah performance sosialisasi di tempat kerja tersebut bisa saja menghentikan akses kesempatan ke peningkatan kedudukan yang lebih tinggi Ke 4 contoh di atas menggambarkan pengalaman masalah performance dalam lingkup kepegawaian akibat faktor lingkungan yang berbeda-beda berinteraksi dengan kondisi kesehatan/impairmen seseorang. 29

Informasi yang bisa dipetik: (1) barrier lingkungan termasuk kekurangan akomodasi di tempat kerja serta kemungkinan adanya attitude yang negative (2) Individu dihadapkan dengan attitude negatif terkait penerimaan pegawai cacad (3) Pegawai harus menghadapi kekurangan kesiapan lingkungan kontruksi bangunan (4) Menghadapi attitude negatif terhadap orang cacad 30

Suspected Impairment leading to marked problems in Performance without Limitation in Capacity. Seorang yang bekerja mengurus pasien AIDS, yang bersangkutan sehat namun harus senantiasa check-up untuk evaluasi HIV. Yang bersangkutan tidak mengalami limitasi kapasitas. Namun demikian, masyarakat di lingkungan sosialnya selalu menghindarinya karena menduga ia pasti terkena/tertular/carrier virus terkait. Dalam lingkup interaksi sosial ini akan menjurus ke masalah besar pada performans individu dan komunitas, kehidupan sosial dan civic. Keterlibatannya akan terhambat akibat attitude negatif yang dianut orang di lingkungannya. 31

Impairment currently not classified in ICIDH-2 leading to problems in performance: Seorang wanita kehilangan ibunya yang meninggal akibat kanker payudara. Berusia 45 tahun dan secara volunter mengikuti check-up skrining kanker payudara dan ditemukan ada kode genetik (+), ini menjadikan ia berisiko terkena kanker payudara. Yang bersangkutan tidak ada masalah fungsi tubuh atau struktur, atau limitasi kapasitas, namun ditolak asuransi di tempat kerjanya karena risiko tinggi kanker. Keterlibatan ia dalam lingkup pemeliharaan kesehatannya ternyata jadi terbatas akibat kebijakan perusahaan asuransi kesehatan. 32

Contoh Lain-lain (1) Anak laki 10 tahun dikirim ke terapis wicara (speech therapist) dengan diagnosis rujukan: stuttering (gagap). Ditemukan menderita: - discontinuities in speech - inter- and intra-verbal acceleration - problems in timing of speech movement and - inadequate speech rhythm (impairment). - ada masalah di sekolah apabila harus membaca dengan keras dan konversasi (capacity limitation) - tidak mau ambil bagian dalam diskusi kelompok, walau ia menginginkannya (performance problem in the domain of conversing with many people) - Di dalam kelompok keterlibatan ia dalam konversasi menjadi terbatas akibat norma sosial dan praktis aturan keteraturan berbicara dalam konervasi. 33

Contoh lain (Lanjutan) (2) Wanita usia 40 tahun, dengan “whiplash injury” , 4 bulan mengeluh sakit di tengkuk, sakit kepala berat, pusing, kekuatan otot menurun, dan anxietas (impairments). Kemampuan ia berjalan, masak, membersihkan rumah, menggunakan komputer dan mengemudi mobil menjadi terbatas (limitation of capacity). Hasil konsultasi dengan dokternya diputuskan harus istirahat sampai keadaan mereda sebelum is dapat kembali bekerja penuh waktu (problem in performance in the domain of employment) Sekiranya tempat kerjanya mengizinkan ia bekerja dan boleh istirahat dalam jam kerja bila sakitnya menggangu atau bekerja di rumah, maka keterlibatannya dalam lingkup kerja akan membaik. 34