VARIOLA VARICELA TM9 FITRIA DEWI PUSPITA ANGGRAINI FAKULTAS

  • Slides: 44
Download presentation
VARIOLA VARICELA (TM-9) FITRIA DEWI PUSPITA ANGGRAINI FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2019

VARIOLA VARICELA (TM-9) FITRIA DEWI PUSPITA ANGGRAINI FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2019

TOPICS 1 Definisi 2 Patofisiologis 3 Diagnosis 4 Manifestasi Klinis 5 6 Pencegahan 7

TOPICS 1 Definisi 2 Patofisiologis 3 Diagnosis 4 Manifestasi Klinis 5 6 Pencegahan 7 Pengobatan Epidemiologi dan Etiologi

VARIOLA

VARIOLA

TERMINOLOGI Cacar dikenal dengan nama latinnya Variola atau Variola Vera, yang berasal dari kata

TERMINOLOGI Cacar dikenal dengan nama latinnya Variola atau Variola Vera, yang berasal dari kata latin Varius, yang berarti “bercak atau gelembung kulit”, atau Varus yang artinya”jerawat”. Penyakit cacar dalam bahasa medis disebut variola, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut small pox.

TERMINOLOGI Variola adalah penyakit menular pada manusia, Variola muncul pada pembuluh darah kecil di

TERMINOLOGI Variola adalah penyakit menular pada manusia, Variola muncul pada pembuluh darah kecil di kulit serta di mulut dan kerongkongan. Di kulit, penyakit ini menyebabkan ruam, dan kemudian luka berisi cairan. Cacar adalah penyakit virus sistemik dengan gejala khas adanya erupsi kulit.

GEJALA KLINIS Awal • Demam • Tidak nafsu makan • Sakit kepala • Badan

GEJALA KLINIS Awal • Demam • Tidak nafsu makan • Sakit kepala • Badan lemah • Sakit pinggang berat • Kadang-kadang sakit perut dan muntah Lanjutan • demam mulai turun, timbul ruam yang berisi virus yang infectious, berkembang menjadi makula, papula, vesikula, pustula dan menjadi krusta yang akan rontok lepas setelah 3 – 4 minggu • Lesi pertama terlihat jelas di muka kemudian badan dinamakan ruam dengan distribusi sentrifugal dan seluruh lesi ada pada stadium yang sama

EPIDEMIOLOGI Variola hampir mirip cacar air atau varisela atau chicken pox, tetapi vesikelnya jauh

EPIDEMIOLOGI Variola hampir mirip cacar air atau varisela atau chicken pox, tetapi vesikelnya jauh lebih banyak dan berisi tidak hanya cairan tapi juga nanah dan darah. Tidak ada pengobatan spesifik untuk penyakit ini, dan hanya imunisasi di seluruh dunia yang mampu menghentikan penyebaran smallpox (yang dilakukan pada tiga dekade lalu). Kasus terakhir ditemukan di Somalia tahun 1977 dan sejak tahun 1984 oleh WHO seluruh dunia telah dinyatakan bebas dari penyakit

ETIOLOGI Cacar disebabkan oleh infeksi virus variola, yang termasuk genus Orthopoxvirus, famili Poxviridae, dan

ETIOLOGI Cacar disebabkan oleh infeksi virus variola, yang termasuk genus Orthopoxvirus, famili Poxviridae, dan subfamili chordopoxvirinae. Virus variola berbentuk bata besar berukuran panjang sekitar 302 -350 nanometer dengan lebar sekitar 244 -270 nm, dengan DNA beruntai tunggal dengan kilobase genom 186 pasang (kbp).

Virus poxvirus dikenal 2 tipe virus yang hampir identik tetapi menyebabkan 2 tipe variola,

Virus poxvirus dikenal 2 tipe virus yang hampir identik tetapi menyebabkan 2 tipe variola, diantaranya: Variola mayor V. major menyebabkan penyakit yang lebih serius dengan tingkat kematian 30 -35%. Akibat jangka panjang infeksi V. major adalah bekas luka, umumnya di wajah, yg terjadi pada 65– 85% penderita. Variola minor V. minor menyebabkan penyakit yang lebih ringan (dikenal juga dengan alastrim, cottonpox, milkpox, whitepox, dan Cuban itch) yang menyebabkan kematian pada 1% penderitanya.

PATOFISIOLOGI Penularannya melalui kontak langsung ataupun tak langsung tapi infeksi primernya selalu melalui hawa

PATOFISIOLOGI Penularannya melalui kontak langsung ataupun tak langsung tapi infeksi primernya selalu melalui hawa nafas. Virusnya yang terdapat di udara, berasal dari debu pakaian, tempat tidur, dari keropeng yang jatuh di tanah ataupun dari hawa nafas di penderita,

Masa inkubasi dan jelas gejala pertama dari penyakit ini sekitar 12 hari. Setelah terhirup,

Masa inkubasi dan jelas gejala pertama dari penyakit ini sekitar 12 hari. Setelah terhirup, virus variola besar menyerang orofaringeal (mulut dan tenggorokan) atau mukosa pernapasan, berpindah ke kelenjar getah bening regional, dan mulai berkembang biak. Pada tahap awal pertumbuhan virus tampaknya berpindah dari sel ke sel, tetapi sekitar 12 hari, lisis sel yang terinfeksi banyak

MASA INKUBASI DAN KLINIS Masa Inkubasi dan Klinis Paparan virus diikuti oleh masa inkubasi

MASA INKUBASI DAN KLINIS Masa Inkubasi dan Klinis Paparan virus diikuti oleh masa inkubasi selama orang tidak memiliki gejala apapun dan mungkin merasa baik-baik saja. Masa inkubasi rata-rata sekitar 12 sampai 14 hari tetapi dapat berkisar 7 -17 hari. Selama waktu ini, orang terlihat dan terasa sehat serta tidak dapat menginfeksi orang lain. Masa inkubasi diikuti dengan timbulnya gejala klinis seperti influenza, termasuk demam, sakit kepala, nyeri punggung, kadang-kadang sakit perut dan muntah. Masa Laten dan Periode Infeksi Masa laten biasanya 2 sampai 4 hari, pada saat ini orang biasanya terlalu sakit untuk melakukan kegiatan normal mereka. Periode infeksi ditandai dengan munculnya ruam, ini dapat berlangsung sekitar 20 hari sejak mulai munculnya ruam hingga keropeng terakhir, tetapi yang paling menular adalah selama 7 sampai 10 hari pertama setelah ruam.

Virus Cacar umumnya menyerang sel kulit, menyebabkan jerawat karakteristik (disebut makula) yang berhubungan dengan

Virus Cacar umumnya menyerang sel kulit, menyebabkan jerawat karakteristik (disebut makula) yang berhubungan dengan penyakit. Biasanya makula pertama muncul di dahi, lalu dengan cepat menyebar ke seluruh wajah, bagian proksimal kaki, dan terakhir ke bagian distal dari ekstremitas. Proses ini memakan waktu tidak lebih dari 24 sampai 36 jam, setelah tidak ada lesi baru muncul.

Pada titik infeksi variola mayor dapat dibedakan ke dalam empat jenis penyakit cacar berdasarkan

Pada titik infeksi variola mayor dapat dibedakan ke dalam empat jenis penyakit cacar berdasarkan klasifikasi Nelson. Biasa, dimodifikasi, ganas (atau flat), dan perdarahan. Secara historis, cacar memiliki tingkat kematian secara keseluruhan sekitar 30%, namun bentuk ganas dan perdarahan biasanya berakibat fatal.

GEJALA DAN TANDA iola secara Nelson membagi var klinis dlm 4 bagian : 1.

GEJALA DAN TANDA iola secara Nelson membagi var klinis dlm 4 bagian : 1. Variola Mayor itu bila a. Variola diskreta ya muka tidak semua bagian terkena. yaitu b. Variola konfluens rkena. bila seluruh muka te a c. Variola hemoragik *Vesicular : hemorrhagic smallpox esikel. perdarahan dalam v * True hemorrhagic lpox ) : smallpox (blank smal perdarahan merata. d. Variola modifikasi 2. Variola minor ( al astrim ) Gejala tidak berat dan jarang menyebabk an kematian. 3. Varioloid Gejala kl is ringan dan terdapat pada peinnd yang sebelumnya pern erita mendapat vaksinasi. ah 4. Tipe abortif Kadang – kadang tanp kulit dan terdapat pada a erupsi penderita yang menda vaksinasi tidak lama sepat kontak dengan pender belum ita variola.

GEJALA KLINIS Masa tunas 10 -14 hari terdapat 4 stadium : 1. Stadium prodromal/invasi

GEJALA KLINIS Masa tunas 10 -14 hari terdapat 4 stadium : 1. Stadium prodromal/invasi Stadium ini berlangsung selama 3 -4 hari yang ditandai dengan : a. Suhu tubuh naik (40 o. C) b. Nyeri kepala c. Nyeri tulang d. Sedih dan gelisah e. Lemas

2. Stadium makulo–papular /erupsi Suhu tubuh kembali nomal, tetapi timbul makula-makula eritematosa dengan cepat

2. Stadium makulo–papular /erupsi Suhu tubuh kembali nomal, tetapi timbul makula-makula eritematosa dengan cepat akan berubah menjadi papula-papula terutama di muka dan ektremitas (termasuk telapak tangan dan kaki) dan timbul lesi baru. 3. Stadium vesikula – pustulosa / supurasi Dalam waktu 5 – 10 hari timbul vesikula- vesikula yang cepat

4. Stadium resolusi Berlangsung dalam 2 minggu, stadium ini dibagi menjadi 3 : a.

4. Stadium resolusi Berlangsung dalam 2 minggu, stadium ini dibagi menjadi 3 : a. Stadium krustasi Suhu tubuh mulai menurun, pustulepustula mengering menjadi krusta. b. Stadium dekrustasi Krusta-krusta mengelupas, meninggalkan bekas sebagai sifakriks atrofi. Kadang-kadang ada rasa gatal dan stadium ini masih menular. c. Stadium rekon valensensi Lesi-lesi menyembuh, semua krusta rontok, suhu tubuh kembali normal, penderita betul-betul sembuh dan tidak

Pada anak kecil kadang – kadang disertai kejang dan kesadaran yang menurun. Pada hari

Pada anak kecil kadang – kadang disertai kejang dan kesadaran yang menurun. Pada hari kedua setelah stadium prodromal timbul kemerah – merahan pada tubuh yang sukar dibedakan dengan morbili, ”scarlet fever” dan petekia. Pada hari keempat baru timbul macula dan kemudian macula akan berkelompok dan berpadu (konfluens).

Rasa nyeri berkurang pada waktu macula menjadi papula. Suhu dapat menjadi normal kembali sampai

Rasa nyeri berkurang pada waktu macula menjadi papula. Suhu dapat menjadi normal kembali sampai pada fase pustule. Dalam waktu 24 jam papula bertambah besar, kemudian timbul vesikel yang cekung ditengahnya (umbilicus, dele) dan dikelilingi oleh daerah yang merah yang disebut areola.

Diagnosis a. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan trauma b. Gangguan rasa nyaman : nyeri

Diagnosis a. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan trauma b. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan kerusakan kulit/jaringan c. Potensial penularan infeksi berhubungan dengan kerusakan perlindungan kulit d. Kurang pengetahuan berhubungan dengan salah interpretasi informasi

TATA LAKSANA PENGOBATAN Penatalaksanaan medis : 1. Anak usia 12 -18 bulan yang belum

TATA LAKSANA PENGOBATAN Penatalaksanaan medis : 1. Anak usia 12 -18 bulan yang belum terkena cacar harus mendapatkan satu dosis vaksinasi. 2. Anak usia 19 bulan hingga 13 tahun yang belum terinfeksi cacar harus mendapatkan satu dosis vaksinasi. 3. Orang dewasa yang belum mengalami cacar dan bekerja atau tinggal di lingkungan yang rentan penularan cacar, seperti di sekolah, panti penitipan anak, rumah sakit, asrama, penjara, atau barak militer.

4. Wanita usia produktif yang belum pernah terkena cacar dan tidak sedang hamil. 5.

4. Wanita usia produktif yang belum pernah terkena cacar dan tidak sedang hamil. 5. Orang dewasa dan remaja yang belum terkena cacar dan tinggal dengan anak-anak. 6. Orang yang hendak bepergian ke luar negeri dan belum mengalami cacar.

PENGOBATAN Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan tidak pecah

PENGOBATAN Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman lain (infeksi sekunder), Obat-obatan yang diberikan pada penderita

Pemberian Acyclovir tablet (Desciclovir, famciclovir, valacyclovir, dan penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi demam,

Pemberian Acyclovir tablet (Desciclovir, famciclovir, valacyclovir, dan penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri, komplikasi serta melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya tahan tubuh melawan virus herpes. Sebaiknya pemberian Pengobatan penyakit cacar obat Acyclovir saat timbulnya rasa nyeri berfokus atau rasa panas membakar pada kulit, pada keluhan yang timbul, tidak perlu misalnya menunggu demam, menggigil, nyeri di munculnya gelembung cairan (blisters). persendian, bintik kemerahan pada kulit yang

PENCEGAHAN 1. Melakukan vaksinasi merupakan upaya pencegahan terbaik terhadap penyakit cacar. 2. Hindari kontak

PENCEGAHAN 1. Melakukan vaksinasi merupakan upaya pencegahan terbaik terhadap penyakit cacar. 2. Hindari kontak langsung atau tatap muka dengan penderita 3. Hindari bersentuhan atau kontak dengan benda atau tempat yang terkontaminasi virus seperti pakaian dan tempat tidur penderita 4. Menanggulangi wabah dengan menggunakan Team Gerak Cepat.

Tugas Team Gerak Cepat ini adalah : a. Mencari dan mengumpulkan laporan penderita cacar,

Tugas Team Gerak Cepat ini adalah : a. Mencari dan mengumpulkan laporan penderita cacar, baik secara pasif maupun secara aktif. b. Mengadakan pengecekan laporan dan mendiagnosa penyakit cacar. c. Mengadakan penyelidikan untuk mendapatkan tambahan

e. Melakukan tindakan desinfeksi terhadap benda-benda yang mungkin terkontaminasi virus dari penderita. f. Mengisolasikan

e. Melakukan tindakan desinfeksi terhadap benda-benda yang mungkin terkontaminasi virus dari penderita. f. Mengisolasikan penderita. g. Mengadakan pengawasan terhadap orang-orang yang lansung kontak dan terhadap daerah-daerah yang telah dilakukan vaksinasi sampai tidak terdapat lagi penderita baru.

u h a n a lu d n Pe June M. Thomson mendefinisikan varisela

u h a n a lu d n Pe June M. Thomson mendefinisikan varisela sebagai penyakit yang disebabkan oleh virus varisela-zoster (V -Z virus). Sangat menular bersifat akut yang umumnya mengenai anak, yang ditandai oleh demam yang mendadak, malese, dan erupsi kulit berupa makulopapular untuk beberapa jam. Kemudian berubah menjadi vesikel selama 3 -4 hari dan dapat meninggalkan keropeng.

EPIDEMIOLOGI Tersebar kosmopolit, menyerang terutama anak-anak tetapi dapat juga menyerang orang dewasa. Transmisi penyakit

EPIDEMIOLOGI Tersebar kosmopolit, menyerang terutama anak-anak tetapi dapat juga menyerang orang dewasa. Transmisi penyakit ini secara aerogen. Masa penularan lebih kurang 7 hari dihitung dari timbulnya gejala kulit.

ETIOLOGI üPenyebab dari varisela adalah virus varisela-zoster. üPenamaan virus ini memberi pengertian bahwa infeksi

ETIOLOGI üPenyebab dari varisela adalah virus varisela-zoster. üPenamaan virus ini memberi pengertian bahwa infeksi primer virus ini menyebabkan timbulnya penyakit varisela, sedangkan reaktivasi (keadaan kambuh setelah sembuh dari varisela) menyebabkan herves zoster.

PATOGENESIS Masa inkubasi varisela berkisar antara 11 -20 hari, masa ini bisa lebih pendek

PATOGENESIS Masa inkubasi varisela berkisar antara 11 -20 hari, masa ini bisa lebih pendek atau lebih panjang. lnfeksi varisela dimulai dengan masuknya virus ke mukosa saluran pemafasan, yang ditularkan melalui sekresi pernafasan atau melalui kontak langsung. Empat sampai enam hari setelah infeksi, diduga viremia ringan terjadi, di ikuti dengan virus menginfeksi dan berkembang biak di organ seperti hati, limpa dan kemungkinan organ lain. Lebih kurang 10 -12 hari setelah infeksi terjadi viremia kedua di mana pada saat tersebut virus bisa mencapai kulit. Rash muncul sesudah 14 hari infeksi. lnokulasi diikuti dengan masa inkubasi, di mana pada saat tersebut penyebaran virus terjadi secara subklinis. Virus masuk melalui mukosa saluran pemafasan diduga berkembang biak pada jaringan kelenjar regional. Lesi kulit yang terjadi berupa makula, sebagian besar berkembang menjadi papula, vesicula, pustula, dan krusta sesudah beberapa hari. Vesicula biasanya terletak pada epidermis.

MORFOLOGI VIRUS ü Pembungkus berasal dari selaput inti sel yang terinfeksi. ü Pembungkus ini

MORFOLOGI VIRUS ü Pembungkus berasal dari selaput inti sel yang terinfeksi. ü Pembungkus ini mengandung DNA, lipid, karbohidrat, dan protein, dan dapat menghilangkan eter. ü Berbentuk bulat. ü Varicella zoster merupakan kelompok virus herpes, yang berukurang 140 -200 µ, berinti DNA. Klasifikasi Varicella 1. Varisela congenital 2. Varisela neonatal

MANIFESTASI KLINIS Gejala klinis mulai dari gejala prodromal q Yakni demam yang tidak terlalu

MANIFESTASI KLINIS Gejala klinis mulai dari gejala prodromal q Yakni demam yang tidak terlalu tinggi, malese dan nyeri kepala, kemudian disusul timbulnya erupsi kulit berupa papula eritematosa yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel. q Bentuk vesikel khas berupa tetesan embun (tear drops). Vesikel akan berubah menjadi pustula dan kemudian menjadi krusta. Sementara proses ini berlangsung timbul lagi vesikel-vesikel yang baru sehingga menimbulkan gambaran polimorfi. q Penyebarannya terutama didaerah badan kemudian menyebar secara sentrifugal ke muka dan ekstremitas, serta dapat menyerang selaput lendir mata, mulut dan saluran nafas bagian atas. q Jika terdapat infeksi sekunder terjadi pembesaran kelenjar getah bening regional (lymphadenopathy regional). Penyakit ini biasanya disertai rasa gatal.

KOMPLIKASI Komplikasi pada anak-anak umumnya jarang timbul dan lebih sering pada orang dewasa, berupa

KOMPLIKASI Komplikasi pada anak-anak umumnya jarang timbul dan lebih sering pada orang dewasa, berupa ensepalitis, pneumonia, glumerulonephritis, karditis, hepatitis, keratitis, konjunctivitis, otitis, arteritis dan beberapa macam purpura. Infeksi yang timbul pada trimester pertama kehamilan dapat menimbulkan kelainan kongenital, sedangkan infeksi yang terjadi beberapa hari menjelang kelahiran dapat menyebabkan varisela kongenital pada neonatus.

PENGOBATAN Pada saat ini acyclovir terbukti bermanfaat untuk pengobatan varisela, Acyclovir – 9 –

PENGOBATAN Pada saat ini acyclovir terbukti bermanfaat untuk pengobatan varisela, Acyclovir – 9 – [(2 -hydroxy thonyl) methyl] guanine merupakan chat pilihan. Obat ini dapat digunakan: Øsecara intravena: Pada kasus dengan komplikasi berat atau dengan gangguan sistem kekebalan. ØSedang pada pemberian oral dapat digunakan pada anak yang tanpa komplikasi. Begitupun harus diingat bahwa penyakit ini dapat sembuh sendiri.

PENCEGAHAN Cacar air dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi VZIG yang dpt diberikan pada: üAnak-anak

PENCEGAHAN Cacar air dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi VZIG yang dpt diberikan pada: üAnak-anak dengan usia 12 -18 bulan yang belum pernah mengalami cacar air diberikan satu dosis vaksin üAnak-anak dengan usia 19 bulan hingga 13 tahun yang belum pernah mengalami cacar air diberikan satu dosis vaksin. üOrang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air dan bekerja atau tinggal dilingkungan yang sangat mudah terjangkit cacar air üWanita reproduktif yang belum pernah mengalami cacar air dan tidak dalam kondisi sedang hamil üOrang dewasa dan remaja yang belum pernah mengalami cacar air dan tinggal dengan anak-anak. üOrang yang hendak bepergian ke luar negeri dan belum pernah mengalami cacar air.