Anatomi fisiologi sistem penglihatan PERTEMUAN 3 Dr Noor

  • Slides: 50
Download presentation
Anatomi fisiologi sistem penglihatan PERTEMUAN 3 Dr. Noor Yulia MM PRODI ILMU KESEHATAN &

Anatomi fisiologi sistem penglihatan PERTEMUAN 3 Dr. Noor Yulia MM PRODI ILMU KESEHATAN & FAKULTAS RMIK

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN • Mahasiswa mampu memahami dan menguraikan anatomi fisiologi sistem penglihatan

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN • Mahasiswa mampu memahami dan menguraikan anatomi fisiologi sistem penglihatan • Mahasiswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi sistem penglihatan

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Struktur mata • Mata disusun dari bercak sensitif dan cahaya primitif , terletak didalam

Struktur mata • Mata disusun dari bercak sensitif dan cahaya primitif , terletak didalam tulang orbita • Mata mempunyai lapisan reseptor yaitu sistim lensa untuk pemfokusan cahaya dan merupakan suatu sistim saraf untuk mengantarkan impuls keotak serta membentuk bayangan penglihatan yang disadari menjadi sasaran • Secara struktural bola mata bekerja seperti sebuah kamera • Lapisan saraf yang melapisi separuh bagian posterior bola mata merupakan bagian dari SSP yang dihubungkan melalui suatu berkas serat saraf sensorik yang disebut Saraf Optik ( nervus optikus ) saraf kranial ke DUA untuk penglihatan. • Lapisan fibrosa yang terletak diluar berwarna putih keruh • Antara lapisan fibrosa luar dan retina terdapat lapisan vaskular yang berfungsi sebagai nutrisi.

Struktur anatomi mata • • Lapisan protektif diluar bola mata berupa sklera mengalami modifikasi

Struktur anatomi mata • • Lapisan protektif diluar bola mata berupa sklera mengalami modifikasi dibagian anterior membentuk kornea yang transparan merupakan tempat masuknya berkas cahaya kemata. Dibagian dalam sklera terdapat khoroid : lapisan yang mengandung banyak pembuluh darah untuk nutrisi struktur dalam bola mata Lapisan di dua pertiga posterior khoroid adalah retina : jaringan saraf yang mengandung sel reseptor Lensa kristalina dipertahankan ditempatnya oleh zonula sirkular suatu ligamentum lensa dimana Zonula melekat dibagian anterior koroid yang menebal disebut badan siliaris (Badan siliaris mengandung serabut otot sirkular dan longitudinal yang melekat dekat corneosklera)

 • • • Didepan lensa terdapat iris yang opak dan berpigmen , mengandung

• • • Didepan lensa terdapat iris yang opak dan berpigmen , mengandung serabut – serabut otot sirkular yang berfungsi mengecilkan dan serabut – serabut radial yang berfungsi melebarkan pupil Ruang diantara lensa dan retina sebagian besar terisi oleh cairan gelatinosa jernih yang disebut vitreosa (vitreous humor) = aqueous humor , suatu cairan jernih yang memberi nutrisi ke kornea dan lensa , Cairan vitreus normal dihasilkan dibadan siliaris melalui difusi dan transport aktif plasma. Cairan mengalir melalui pupil dan mengisi ruang anterior mata.

Bagian – bagian dalam organ mata terdiri dari : • Alis • Kelopak mata

Bagian – bagian dalam organ mata terdiri dari : • Alis • Kelopak mata • Bola mata , terdiri dari – Sklera – Lapisan khoroid – Kornea – Camera oculi anterior – Iris – Pupil – Camera oculi posterior – Humor aqueus – Lensa – Humor vitreus – Retina • Glandula lakrimalis : Kelenjar air mata • Otot – otot penggerak bolamata

Alis • Alis adalah kulit tebal melengkung yang ditumbuhi bulu • Alis dikaitkan pada

Alis • Alis adalah kulit tebal melengkung yang ditumbuhi bulu • Alis dikaitkan pada otot dibawahnya • Berfungsi melindungi mata dari sinar matahari yang terlalu terik

Kelopak mata • Kelopak mata merupakan dua lempengan yaitu lempeng tarsal yang terdiri atas

Kelopak mata • Kelopak mata merupakan dua lempengan yaitu lempeng tarsal yang terdiri atas jaringan fibrous yang sangat padat dan dilapisi kulit • Jaringan dibawah kulit dibatasi oleh konjungtiva dan tidak mengandung lemak • Kelopak mata atas lebih besar daripada kelopak mata bawah • Kelopak mata digerakkan oleh otot levator palpebra • Kelopak mata ditutup oleh otot-otot melingkar yang disebut muskulus orbikularis okuli • Bulu mata terdapat pada pinggiran kelopak mata dan berfungsi melindungi mata dari debu dan cahaya berlebih • Bila kelopak mata ditutup kelopak tsb dapat berubah menjadi kantong tertutup

KONJUNGTIVA • Adalah selaput lendir yang melapisi sisi dalam kelopak mata dan menutupi bagian

KONJUNGTIVA • Adalah selaput lendir yang melapisi sisi dalam kelopak mata dan menutupi bagian depan sklera • Selaput tsb bersambung dengan selaput lendir yang melapisi saluran mata , kantong air mata dan saluran nasolakrimalis • konjungtiva palpebra : pada permukaan bagian dalam kelopak mata • konjungtiva bulbi : konjungtiva yang melekat pada bola mata. • terdapat banyak kelenjar limfe dan pembuluh darah.

sklera • Adalah pembungkus yang kuat dan fibrous • Sklera membentuk putih mata dan

sklera • Adalah pembungkus yang kuat dan fibrous • Sklera membentuk putih mata dan bersambung pada bagian depan membran yang bening yang disebut kornea • Sklera melindungi struktur mata yang sangat halus dan membantu mempertahankan bentuk biji mata

Koroid • Adalah lapisan tengah mata berisi pembuluh darah • Pembuluh darah kapiler dari

Koroid • Adalah lapisan tengah mata berisi pembuluh darah • Pembuluh darah kapiler dari arteri oftalmika cabang dari arteria karotis interna • Lapisan vaskuler ini membentuk iris yang berlubang ditengahnya yang disebut pupil mata • Selaput berpigmen sebelah belakang iris memancarkan warnanya sehingga mata berwarna coklat, kelabu biru dsb • Koroid bersambungan pada bagian depan dengan iris dan tepat dibelakang iris menebal membentuk korpus siliare • Korpus siliare terletak antara koroid dengan iris • Korpus siliare berisi serabut otot sirkuler yang letaknya seperti jari-jari sebuah lingkaran • Kontraksi otot sirkular menyebabkan pupil mata berkontraksi melebar atau menyempit

Traktus uvea • Merupakan gabungan terdiri dari : – iris – Korpus siliare –

Traktus uvea • Merupakan gabungan terdiri dari : – iris – Korpus siliare – Selaput koroid

Kornea • Merupakan bagian depan yang transparan dan bersambungan dengan sklera yang putih dan

Kornea • Merupakan bagian depan yang transparan dan bersambungan dengan sklera yang putih dan tidak tembus cahaya • Korne terdiri dari beberapa lapisan • Lapisan tepi adalah epitelium berlapis yang bersambung dengan konjungtiva • Kornea tidak mengandung pembuluh darah Kamera okuli anterior • = bilik anterior • Terletak antara kornea dan iris

Iris • Iris adalah tirai berwarna didepan lensa yang bersambung dengan selaput koroid •

Iris • Iris adalah tirai berwarna didepan lensa yang bersambung dengan selaput koroid • Iris berisi 2 kelompok serabut otot tak sadar atau otot polos • Dimana cara kerjanya kelompok yang satu mengecilkan ukuran pupil sementara kelompok yang lain melebarkan ukuran pupil tsb • Pupil • Merupakan bintik tengah yang berwarna hitam yang merupakan celah dalam iris , tempat cahaya masuk guna mencapai retina

Kamera okuli posterior • Terletak antara iris dan lensa • Baik bilik anterior mapupun

Kamera okuli posterior • Terletak antara iris dan lensa • Baik bilik anterior mapupun bilik posterior diisi dengan humor akueus Humor akuous • Cairan yang berasal dari korpus siliare • Diserap kembali kedalam aliran darah pada sudut antara iris dan kornea melalui vena halus yang dikenal sebagai saluran schlemm

Lensa • Lensa adalah benda transparan bikonveks (cembung depan belakang) yang terdiri dari beberapa

Lensa • Lensa adalah benda transparan bikonveks (cembung depan belakang) yang terdiri dari beberapa lapisan • Lensa terletak persis dibelakang iris • Membran ligamentum suspensorium terdapat didepan maupun belakang lensa berfungsi untuk mengaitkan lensa pada korpus siliare • Bila ligamentum suspensorium mengendur lensa akan mengerut dan menebal , bila ligamentum menegang lensa akan menjadi gepeng , mengendurnya lensa dikendalikan oleh kontraksi otot siliare guna memfokuskan benda-benda dekat atau jauh Humour Vitreus • Daerah belakang bola mata mulai dari lensa hingga retina diisi cairan humour vitreus penuh albumin berwarna keputih – putihan seperti agar • Berfungsi memberi bentuk bola mata dan mempertahankan hubungan retina , selaput koroid dan sklerotik

Retina • Merupakan lapisan saraf pada mata • Terdiri dari sejumlah lapisan serabut yaitu

Retina • Merupakan lapisan saraf pada mata • Terdiri dari sejumlah lapisan serabut yaitu : – Sel – sel saraf , batang – batang dan kerucut • Merupakan jaringan saraf halus yang menghantarkan impuls saraf dari luar menuju diskus optikus yang merupakan titik tempat saraf optikus meninggalkan biji mata • Titik ini disebut bintik buta karena tidak mempunyai retina • Bagian yang paling peka pada retina adalah makula yang terletak tepat eksternal terhadap diskus optikus berhadapan dengan pusat pupil • Retina mempunyai mekanisme persyarafan untuk penglihatan karena memuat ujung dari nervus optikus seperti lempeng film dalam fotografi

APPARATUS LAKRIMALIS (kelenjar air mata), • Kelenjar – kelenjar air mata terdiri atas kelenjar

APPARATUS LAKRIMALIS (kelenjar air mata), • Kelenjar – kelenjar air mata terdiri atas kelenjar majemuk yang terletak pada sudut luar sebelah atas rongga orbita • Kelenjar – kelenjar akan mengeluarkan airmata yang berada pinggir atas dan luar mata untuk dituangkan kedalam kantong konjungtivadari saluran kelenjar lakrimal • Air mata akan menggenangi permukaan bola mata, sebagian besar cairan akan menguap, sebagian kecil akan mengalir kesudut mata menuju saluran lakrimal dan memasuki hidung melalui saluran nasolakrimalis • air mata dihasilkan oleh glandula Lakrimalis -> Ductus Ekskretorius lakrimalis -> sakus konjungtiva -> bagian depan bola mata -> ke sudut mata -> kanalis lakrimalis -> ductus. Nasolakrimalis -> meatus nasalis inferior.

Otot penggerak bola mata • Ada 6 otot penggerak bola mata terletak sebelah dalam

Otot penggerak bola mata • Ada 6 otot penggerak bola mata terletak sebelah dalam orbita dan bergerak dari dinding tulang orbita untuk dikaitkan pada pembungkus sklerotik mata sebelah belakang kornea : • 4 diantaranya otot lurus , – terdiri atas otot rektus suerior, inferior, medial dan lateral – Berfungsi menggerakkan mata keatas, kebawah , kedalam dan kesisi luar bergantian • 2 lainnya otot agak serong /oblik – Otot oblik superior menggerakkan mata kebawah dan sisi luar – Otot oblik inferior menggerakkan mata keatas dan kesisi luar • Otot Mata bergerak serentak bersamaan kekanan atau kekiri, keatas atau kebawah • Serabut – serabut saraf yang melayani otot – otot ini adalah nervus motoris okuli yaitu saraf kranial ke tiga , keempat dan ke enam

Mata • Mata merupakan organ penglihat (apparatus visual) yang bersifat peka cahaya (foto sensitif).

Mata • Mata merupakan organ penglihat (apparatus visual) yang bersifat peka cahaya (foto sensitif). • Mata merupakan bagian indera yang fungsinya hanya terbatas pada menerima dan menyiapkan rangsang agar dapat diteruskan ke pusat-pusat penglihatan yang terletak di dalam otak. • Saraf optik, yaitu saluran saraf yang menghubungkan mata dengan otak (the visual pathway). • Pusat penglihatan dalam otak (visural korteks). • Lapisan jaringan saraf pada retina mengandung tiga daerah neuron yaitu: 1. Neuron Fotoreseptor 2. Neuron Bipolar 3. Neuron Ganglion • Neuron fotoreseptor berfungsi untuk menerima stimulus cahaya.

 • Neuron fotoreseptor dapat dibedakan menjadi : – rods : Sel batang mengandung

• Neuron fotoreseptor dapat dibedakan menjadi : – rods : Sel batang mengandung pigmen rodospin , khusus untuk penglihatan hitam-putih dalam cahaya redup, serta untuk membedakan gelap dan terang , tidak dapat menghasilkan yang berwarna. – cones : sel kerucut mengandung pigmen iodopsin, khusus untuk melihat benda berwarna , dapat menghasilkan bayangan yang tajam dalam cahaya terang. • Sel kerucut terpusat pada fovea sentral, suatu lekukan kecil pada makula lutea. • Makula lutea (bintik kuning) terdapat pada bagian posterior retina, bersesuaian dengan sumbu visual mata. • Bayangan hanya dapat direspon oleh mata, jika jatuh pada bintik kuning • Cahaya yang diterima oleh neuron-neuron fotoreseptor diubah menjadi impuls syaraf, kemudian dihantarkan ke neuron bipolar dan diteruskan ke neuron ganglion.

 • antara retina dan khoroid terdapat rongga yang potensial sehingga retina dapat terlepas

• antara retina dan khoroid terdapat rongga yang potensial sehingga retina dapat terlepas dari khoroid yang disebut ablasio retina. • Badan kaca mengisi rongga di dalam bola mata dan bersifat gelatin yang hanya menempel pada papil saraf optik, makula dan pars plana. Bila terdapat jaringan ikat di dalam badan kaca disertai dengan tarikan pada retina, maka retina akan robek dan akan terjadi ablasi retina. • Lensa mata mempunyai peranan pada akomodasi atau melihat dekat sehingga sinar dapat difokuskan di daerah makula lutea.

PENGLIHATAN • Stimulasi reseptor peka cahaya dimata yang menimbulkan indra penglihatan disebut fotoreseptor •

PENGLIHATAN • Stimulasi reseptor peka cahaya dimata yang menimbulkan indra penglihatan disebut fotoreseptor • Respon fotoreseptor disalurkan ke otak dengan cara menyampaikan sinyal listrik yang melewati beberapa tingkat jaringan sel yang semskin kompleks • Setelah sinyal sampai otak diinterpretasikan sebagai gambaran visual tertentu berdasarkan kompleksitas pola pencetusan potensial aksi , kecepatan frekuensi dan warna • Mata berfungsi menerima stimulus , sel memberi kode stimulus secara elektrik , jaras saraf menyalurkan sinyal listrik dan korteks serebri menginterpretasikan sinyal sebagai gambar yang bermakna

Reseptor pada penglihatan • Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola

Reseptor pada penglihatan • Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata. dari luar ke dalam sebagai berikut: 1. Sklera : merupakan jaringan ikat kenyal berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea. Sklera merupakan bagian terluar mata memberi bentuk dan melindungi bola mata • Kornea merupakan jalan masuk cahaya pada mata dengan menempatkannya pada retina. • Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. berfungsi melindungi bola mata. • Sklera berfungsi untuk bagian-bagian dalam bola mata dan untuk mempertahankan kekakuan bola mata.

2. Jaringan Vaskular : jaringan uvea • Terdiri dari : a. Iris : –

2. Jaringan Vaskular : jaringan uvea • Terdiri dari : a. Iris : – terletak diantara kornea dan mata. – Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil dan melalui pupil sinar dapat masuk. (lubang yang terletak di tengah iris) • Fungsi Iris sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur jumlah cahaya yang memasuki mata, dengan jalan membesarkan atau mengecilkan pupil, – Ketika mata berakomodasi untuk melihat benda yang dekat atau cahaya yang terang otot sirkuler berkontraksi sehingga pupil mengecil, begitu pula sebaliknya. – Iris juga mempengaruhi warna mata seseorang, yaitu dengan jumlah dan sifat pigmen yang terkandung di dalamnya – Dan koroid membentuk badan siliaris berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna. .

b. Badan siliar – terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik mata (akuor humor)

b. Badan siliar – terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik mata (akuor humor) yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak pada pangkal iris. c. Koroid : – berwarna coklat kehitaman sampai hitam; berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). – Merupakan menbran tipis yang mengandung pigmen dan melapisi permukaan sebelah dalam sklera. – merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. c. Lensa mata – berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk dan memfokus kan cahaya pada retina. – Lensa berada tepat di belakang iris dan tergantung pada ligamen suspensori. Dan Bentuk lensa dapat berubah diatur oleh otot siliaris.

3. Retina • terletak paling dalam dan Lapisan ini peka terhadap sinar. • mempunyai

3. Retina • terletak paling dalam dan Lapisan ini peka terhadap sinar. • mempunyai susunan sebanyak 10 lapisan yang merupakan membran neurosensoris yang akan merubah sinar menjadi rangsangan pada saraf optik dan diteruskan ke otak. • Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta. • Sekitar 120 -125 juta reseptor dalam retina berbentuk pipih dan panjang yaitu sel batang(rod). merupakan reseptor visual yang bereaksi pada cahaya redup. • sekitar 7 -8 juta reseptor dalam retina berbentuk seperti corong yaitu sel kerucut(cone). merupakan reseptor visual yang terlibat dalam menangkap warna. • Sel batang lebih peka terhadap cahaya dari pada sel kerucut.

Optik penglihatan • Kornea dan lensa mengarahkan berkas cahaya secara tepat di sel retina

Optik penglihatan • Kornea dan lensa mengarahkan berkas cahaya secara tepat di sel retina sehingga dapat muncul bayangan yang terfokus dengan baik • Perubahan bentuk lensa yang menyebabkan bayangan jatuh tepat diretina disebut akomodasi. Yang terjadi melalui kontraksi dan relaksasi otot yang mengontrol bentuk lensa. • Akomodasi , ukuran pupil dan gerakan mata dikontrol oleh saraf kranial II, IV dan VI • Hilangnya kemampuan lensa secara progresif utk berakomodasi memfokuskan berkas cahaya berperanan pada hilangnya penglihatan dekat pada usia pertengahan disebut presbiopia

Visual pathway (jaras visual) • Visual pathway (jaras visual) Chiasma optikum N. Optikus (

Visual pathway (jaras visual) • Visual pathway (jaras visual) Chiasma optikum N. Optikus ( N-II) sebagian bersilangan (lapangan sisi kanan setiap mata menyatu menuju ke geniculatum lateral kanan, sebelah kiri ke geniculatum lateral kiri) Ke colliculus superior dan thalamus korteks visual pada lobus occipitalis • TERMINOLOGI PENGLIHATAN – Emmetropia = Normal vision – Hypermetropia = rabun dekat – Myopia = rabun jauh – Presbyopia = mata tua (Poor close-up vision with aging) – Astigmatism = Abnormal shape of the surface of the lens and/or cornea – Cataract = abnormal crystallization of the lens, common in diabetes, injury, heredity – Amblyopia = Poor vision in a normal eye (CNS defect

Fisiologi Penglihatan – Reseptor pada penglihatan – Proses melihat • Bola mata dibungkus oleh

Fisiologi Penglihatan – Reseptor pada penglihatan – Proses melihat • Bola mata dibungkus oleh 3 lapisan jaringan, yaitu: – Sklera, – Jaringan uvea : terdiri atas iris, badan siliar, dan khoroid – Retina, • Jaringan sklera dan uvea dibatasi oleh ruang potensial yang mudah dimasuki darah bila terjadi perdarahan pada ruda paksa yang disebut perdarahan suprakhoroid • Ruang yang terletak diantara lensa mata dan retina disebut ruang viterus, berisi cairan yang lebih kental (humor viterus), yang bersama dengan humor akueus berperan dalam memelihara bentuk bola mata.

Saraf optikus • Saraf kranial kedua ; nervus optikus adalah saraf sensorik untuk penglihatan

Saraf optikus • Saraf kranial kedua ; nervus optikus adalah saraf sensorik untuk penglihatan • Saraf ini timbul dari sel – sel ganglion dalam retina yang bergabung membentuk nervus optikus • Saraf optikus bergerak dibelakang melintasi kanalis optikus memasuki rongga kranium menuju kiasma optikus • Saraf penglihatan memiliki 3 pembungkus serupa pada meningen otak – Lapisan luar kuat dan fibrous bergabung dengan sklera – Lapisan tengah halus seperti arachnoid – Lapisan dalam vaskuler (mengandung banyak pembuluh darah). • Dari kiasma optikus separuh serabut akan menuju traktus optikus sisi seberangnya, sementara separuhnya lagi menuju traktus optikus sisi yang sama • Serabut nervus optikus dihubungkan dengan kedua sisi otak • Pusat visual terletak pada korteks lobus oksipitalis otak

Bola mata • Bola mata terletak dalam tulang orbitadan dilindungi oleh sejumlah struktur seperti

Bola mata • Bola mata terletak dalam tulang orbitadan dilindungi oleh sejumlah struktur seperti kelopak mata, alis, konjungtiva dan alat-alat lakrimal 9 aparatus lakrimalis • Bola mata terdiri atas 3 lapisan : – Lapisan luar : fibrous , merupakan lapisan penyangga – Lapisan tengah : vaskular , mengandung pembuluh darah – Lapisan dalam : lapisan saraf

Fungsi mata • Mata adalah indra penglihatan, Mata menerima rangsangan berkas – berkas cahaya

Fungsi mata • Mata adalah indra penglihatan, Mata menerima rangsangan berkas – berkas cahaya yang jatuh pada retina, Rangsangan yang diterima dengan perantaraan serabut – serabut nervus optikus dihantar ke pusat penglihatan diotak untuk ditafsirkan • Kornea bekerja sebagai jendela bening yang melindungi struktur halus dibelakangnya , membantu memfokuskan bayangan hingga jatuh ke retina • Iris berfungsi sebagai tirai yang melindungi retina dengan cara mengendalikan jumlah cahaya yang masuk ke mata melalui celah ditengahnya yang disebut pupil • Lensa adalah organ fokus utama yang akan membiaskan berkas – berkas cahaya yang terpantul dari benda – benda yang dilihat menjadi bayangan yang jelas pada retina disebut akomodasi visual • Lapisan koroid yang berpigmen akan menggelapkan bilik mata • Retina menerima bayangan untuk diteruskan ke otak

Fungsi refraksi mata • Bila sebuah bayangan tertangkap mata berkas- berkas cahaya benda yang

Fungsi refraksi mata • Bila sebuah bayangan tertangkap mata berkas- berkas cahaya benda yang dilihat akan menembus kornea, humor akueus, lensa, badan vitreus dan merangsang ujung – ujung saraf n optikus yang berada dalam retina • Rangsangan yang diterima retina melalui traktus optikus dihantarkan menuju daerah pusat visual didalam otak dilobus oksipitalis untuk ditafsirkan sehingga menimbulkan sensasi penglihatan lukisan dan bentuk • lensa merupakan alat utama yang membiaskan cahaya dan memfokuskan bayangannya pada retina • Pada mata normal berkas- berkas akan bersatu menangkap sebuah titik tepat pada retina, pada titik itulah bayangan difokuskan

Kelainan refraksi pada mata • Emetropi adalah kondisi mata normal , tidak ada kelainan

Kelainan refraksi pada mata • Emetropi adalah kondisi mata normal , tidak ada kelainan refraksi mata • Ametropi adalah adanya kelainan pada refraksi mata • Ada 3 jenis kelainan refraksi mata yaitu : – Hipermetropi – Miopi – astigmatisme

Emmetropia • berasal dari kata Yunani, – emmetros yang berarti ukuran normal atau dalam

Emmetropia • berasal dari kata Yunani, – emmetros yang berarti ukuran normal atau dalam keseimbangan wajar – opsis adalah penglihatan • Mata dengan sifat emmetropia adalah keadaan mata tanpa adanya kelainan refraksi (gangguan pembiasan) sinar mata dan berfungsi normal. • Mata emmetropia daya biasnya adalah normal, dimana sinar jauh difokuskan sempurna di daerah macula lutea tanpa bantuan akomodasi • dimana sinar sejajar yang masuk kebola mata dibiaskan oleh media refrakta dalam sumbu orbit membentuk satu titik fokus tepat di retina(macula lutea) • Mata emmetropia akan mempunyai penglihatan normal yaitu 6/6 atau 20/20 dalam keadaan 100%

Ametropia • jika sinar sejajar tidak difokuskan tepat diretina • penglihatan tidak akan mencapai

Ametropia • jika sinar sejajar tidak difokuskan tepat diretina • penglihatan tidak akan mencapai sempurna 6/6 Jika media refrakta mengalami kekeruhan , sinar sejajar tidak dapat diteruskan ke retina.

Hypermetropia • keluhan utamanya adalah jika untuk melihat jauh kabur, untuk melihat dekat juga

Hypermetropia • keluhan utamanya adalah jika untuk melihat jauh kabur, untuk melihat dekat juga kabur • keluhan lain: kadang disertai pusing dan tidak nyaman ketika melihat obyek. • Kelainan hypermetropia dapat dialami oleh anak-anak, orang dewasa, ataupun orang yang sudah tua. • Ratio kelainan ini cenderung sedikit dibanding orang yang menderita myopia. Beberapa penyebabnya adalah : 1. Hypermetropia axial merupakan kelainan refraksi akibat bolamata atau sumbu anteroposterior yang pendek sehingga pembiasan sinar sejajar yang masuk kebolamata dibiaskan oleh media refrakta dalam sumbu orbit difokuskan dibelakang retina. 2. Hypermetropia refraktif, dimana terdapat index bias yang kurang pada sistem optik mata. 3. Hilangnya salah satu komponen sistem optis bolamata. Hal ini biasanya terjadi pada penderita aphakia (tiadak ada lensa mata) akibat lensa mata dikeluarkan pada waktu operasi katarak.

Bentuk-bentuk hypermetropia 1. Hypermetropia manifes : merupakan hypermetropia yang dapat dikoreksi dengan kacamata positif

Bentuk-bentuk hypermetropia 1. Hypermetropia manifes : merupakan hypermetropia yang dapat dikoreksi dengan kacamata positif maksimal yang dapat memberikan tajam penglihatan normal. 2. Hypermetropia absolut : yaitu kelainan refraksi yang tidak diimbangi dengan akomodasi dan memerlukan kacamata positif untuk melihat jauh. akibat lemah atau hilangnys akomodasi. 3. Hypermetropia fakultatif : kelainan hypermetropia dapat diimbangi akomodasi dengn kacamata positif. Pasien hypermetropia fakultatif akan melihat normal jika diberikan kacamata positif dan otot akomodasinya akan dapat beristirahat.

4. Hypermetropia laten : disebut sebagai hypermetropia tersembunyi, dimana kelainan hypermetropia tanpa siklopegia (

4. Hypermetropia laten : disebut sebagai hypermetropia tersembunyi, dimana kelainan hypermetropia tanpa siklopegia ( obat untuk melemahkan akomodasi ) diimbangi seluruhnya dengan akomodasi. Hypermetropia laten hanya dapat diukur jika diberikan siklopegia. Hypermetropia laten sehari-hari diatasi dengan akomodasi terus-menerus, . 5. Hypermetropia total hypermetropia didapatkan sesudah diberikan siklopegia. • beberapa tingkatan pada hypermetropia berdasar besarnya dioptri : – Hypermetropia ringan, antara Spheris +0. 25 Dioptri - Spheris +3. 00 Dioptri. – Hypermetropia sedang, antara Spheris +3. 25 Dioptri - Speris +6. 00 Dioptri. – Hypermetropia tinggi, jika ukuran Dioptri lebih dari Spheris +6. 25 Dioptri.

Myopia • keluhan utama adalah jika melihat jauh kabur akan tetapi untuk melihat dekat

Myopia • keluhan utama adalah jika melihat jauh kabur akan tetapi untuk melihat dekat lebih jelas, • Keluhan lain : kadang disertai pusing, dan tidak nyaman ketika melihat obyek. • Kelainan myopia dapat dialami oleh anak-anak, orang dewasa, ataupun orang yang sudah tua. • Ratio kelainan ini cenderung lebih banyak dibanding orang yang menderita kelainan refraksi lainnya. • dikenal dengan berbagai jenis, yaitu : – myopia axial (sumbu), biasanya ada faktor hereditas. dijumpai pada semua usia dengan power dioptri tinggi – myopia patologis, – myopia school, banyak dijumpai pada masa usia sekolah dengan power dioptri rendah. – myopia refraktif, – myopia absolut, – myopia maligna, – psido myopia.

Myopia • myopia disebut sebagai rabun jauh akibat berkurangnya kemampuan untuk melihat jauh, akan

Myopia • myopia disebut sebagai rabun jauh akibat berkurangnya kemampuan untuk melihat jauh, akan tetapi dapat melihat dekat dengan lebih baik • keadaan refraksi mata dimana sinar-sinar sejajar yang datang dari jarak terhingga oleh mata dalam keadaan istirahat akomodasi dibiaskan didepan retina, sehingga pada retina didapatkan bayangan kabur. • fokus bayangan yang timbul pada kelainan myopia yaitu dimana sinar-sinar sejajar yang masuk kebola mata dibiaskan oleh media refrakta dalam sumbu orbital akan terbentuk fokus bayangan satu titik didepan retina dalam keadaan akomodasi istirahat. • ciri khas dari penderita myopia adalah sering mengernyitkan mata saat melihat jauh , menyipitkan rima palpebra supaya terbentuk dept of focus sehingga titik focus yang tadinya jatuh di depan retina akan memanjang mendekati retina. • myopia merupakan suatu keadaan dimana jarak focus media refrakta lebih pendek dibandingkan sumbu orbitnya.

 • gejala myopia adalah sebagai berikut : • penglihatan jauh yang buram. Penderita

• gejala myopia adalah sebagai berikut : • penglihatan jauh yang buram. Penderita mengatakan penglihatannya kabur juka melihat jauh dan hanya akan jelas jika pada jarak dekat. • asthenopia (mata cepat lelah). berair, pusing, cepat mengantuk • Ada kecenderungan pasien untuk memicingkan mata jika ingin melihat jauh, efek pinhole dari celah palpebra membuat ia dapat melihat lebih jelas. • Penderita rabuin jauh biasanya suka membaca, pada saat membaca mendekatkan benda yang dilihatnya dan saat melihat jauh selalu menyipitkan matanya. • Bola mata agak menonjol - Ekspresi melotot. • COA ( Camera oculi anterior ) dalam, karena jarang dipakainya otot-otot akomodasi. • Pupil relatif lebih lebar akibat kurangnya akomodasi ( medriasis ). • Corpus vitreum cenderung keruh. Kekeruhan di polus posterior lensa. • Menjulingkan mata. • Stafiloma posterior fundus tigroid di polus posterior retina Pendarahan pada corpus vitreum. • Predisposisi untuk ablasi retina. Atropi berupa kresen myopia. • Kornea terlalu melengkung, Lensa kristalin terlalu cembung

 • Klasifikasi myopia berdasarkan laju perubahan besarnya derajat refraksi anomaly secara klinik, antara

• Klasifikasi myopia berdasarkan laju perubahan besarnya derajat refraksi anomaly secara klinik, antara lain : • Myopia simplex / stasioner / fisiologik Biasanya timbul pada usia yang masih muda kemudian berhenti. Dapat juga naik sedikit pada masa puber sampai sekitar umur 20 tahun. Besar dioptrinya kurang dari Spheris – 5. 00 Dioptri atau Spheris – 6. 00 Dioptri. jika dikoreksi dengan lensa yang sesuai dapat mencapai tajam penglihatan normal. • Myopia progresif Ditemukan pada segala umur. terjadi kelainan fundus yang khas (myopia lebih dari Spheris – 6. 00 D ). • Myopia maligna = myopia patologis/degeneratif karena disertai penuaan dari koroid dan bagian lain dalam bola mata ( lensa kristalin, coroid, badan siliar ).

 • • • myopia dapat disebabkan karena kurang gizi, kegemukan, gangguan endokrin, alergi,

• • • myopia dapat disebabkan karena kurang gizi, kegemukan, gangguan endokrin, alergi, kekurangan zat kimia (seperti kalsium dan vitamin), over koreksi pada kacamata, dan memakai kacamata yang tidak sesuai dengan hasil pemeriksaan/koreksi anomaly refraksi. Klasifikasi myopia berdasarkan besarnya derajat refraksi anomaly, yaitu : – Myopia ringan : Spheris -0. 25 Dioptri – Spheris -3. 00 Dioptri – Myopya sedang: Spheris -3. 25 Dioptri – Spheris -6. 00 Dioptri – Myopia tinggi : > Spheris -6. 00 Dioptri Penanggulangan dan rehabilitasi myopia: Pemberian lensa spheris concave ( - ) dikoreksi kelainannya yang terkecil / terlemah agar dapat menghasilkan tajam penglihatan terbaik. dengan koreksi lensa spheris concave (-) terkecil orang myopia akan dapat membiaskan sinar sejajar tepat diretina tanpa akomodasi. Pemakaian lensa kontak. Pembedahan /operasi. – Radial Keratotomy : upaya untuk mengurangi kelengkungan kornea dengan cara membuat sayatan pada kornea. – Photorefractive Keratectomy : Yaitu dengan cara memotong permukaan depan kornea dengan menggunakan alat yang disebut Excimer Laser. – LASIK (Laser Assistet In-situ Keratomeuleosis) yaitu mengurangi kelengkungan dkornea

Astigmatismus • Astigmat • dalah suatu keadaan dimana sinar sejajar tidak dibiaskan dengan kekuatan

Astigmatismus • Astigmat • dalah suatu keadaan dimana sinar sejajar tidak dibiaskan dengan kekuatan yang sama pada seluruh bidang pembiasan sehingga fokus pada retina tidak pada satu titik. • Hal ini disebabkan terdapatnya dua bidang ekstrim yang saling tegak lurus yang mempunyai kemampuan berbeda dalam membiaskan sinar sejajar tersebut. • keluhan utama : untuk melihat obyek akan terjadi bayangan ganda jika melihat dengan mata satu ( diplopia ), • Keluhan lain : kadang disertai pusing dan tidak nyaman ketika melihat obyek. • Kelainan astigmat dapat dialami oleh anak-anak, orang dewasa, ataupun orang yang sudah tua. • Ratio kelainan ini cenderung sedikit dibanding orang yang menderita myopia, tetapi lebih banyak dari pada orang yang menderita hypermetropia.

 • kekuatan pembiasan yang tidak sama yang terjadi pada kornea dan lensa kristalin

• kekuatan pembiasan yang tidak sama yang terjadi pada kornea dan lensa kristalin menyebabkan bayangan yang kabur • penyebab terjadinya astigmatismus adalah : • Kornea : Media refrakta yang memiliki kesalahan pembiasan yang paling besar yaitu mencapai 80% s/d 90% dari astigmatismus, Kesalahan pembiasan pada kornea terjadi karena perubahan lengkung kornea dengan tanpa pemendekan atau pemanjangan diameter anterior posterior bolamata. Perubahan lengkung permukaan kornea ini terjadi karena kelainan konginetal, kecelakaan, luka atau parut di kornea, peradangan kornea serta akibat pembedahan kornea. • lensa kristalin : Semakin bertambah umur seseorang, maka kekuatan akomodasi lensa kristalin juga semakain berkurang dan lama kelamaan lensa kristalin akan mengalami kekeruhan yang dapat menyebabkan astigmatismus. • Astigmatismus yang terjadi karena kelainan pada lensa kristalin ini disebut juga astigmatismus lentikuler. • melihat dari hasil pemeriksaan refraksi subyektif yaitu dengan menggunakan alat test yang disebut cakram placido.

 • astigmatismus tinggi menyebabkan gejala-gejala sebagai berikut : – Memiringkan kepala “titling his

• astigmatismus tinggi menyebabkan gejala-gejala sebagai berikut : – Memiringkan kepala “titling his head” – Memutarkan kepala agar dapat melihat benda dengan jelas. – Menyipitkan mata dilakukan untuk mendapatkan efek pinhole atau stenopaic slite. pada saat bekerja dekat seperti membaca. Hal ini dilakukan untuk memperbesar bayangan, meskipun bayangan di retina tampak buram. • Sedang pada penderita astigmatismus rendah, biasa ditandai dengan gejala-gejala sebagai berikut : – Sakit kepala pada bagian frontal. – Ada pengaburan sementara / sesaat pada penglihatan dekat, biasanya penderita akan mengurangi pengaburan itu dengan menutup atau mengucek-ucek mata.

LANJUT KULIAH MENDATANG

LANJUT KULIAH MENDATANG