AIDS Definisi AIDS adalah suatu sindrom penyakit defisiensi

  • Slides: 19
Download presentation
AIDS

AIDS

Definisi AIDS adalah suatu sindrom penyakit defisiensi imunitas seluler yang di dapat, yang pada

Definisi AIDS adalah suatu sindrom penyakit defisiensi imunitas seluler yang di dapat, yang pada penderitanya tidak dapat ditemukan penyebab defisiensi tersebut. Penderita AIDS akan mengalami penurunan kekebalan sehingga mudah terkena berbagai jenis infeksi bakteri, jamur, parasit dan virus tertentu, yang bersifat oportunistik. Selain itu penderita AIDS seringkali menderita keganasan khususnya sarkoma kapossi dan limfoma yang hanya menyerang otak.

Etiologi § Human Immunodeficiency Virus ( HIV ) § HIV tidak membedakan usia, warna,

Etiologi § Human Immunodeficiency Virus ( HIV ) § HIV tidak membedakan usia, warna, kulit, orientasi seksual, agama, kebangsaan ataupun faktor § Sekali saja HIV sudah berada dalam diri anda telah terinfeksi HIV, tidak ada yang bisa anda lakukan untuk mengluarkannya

Patofisiologi HIV ditularkan melalui kontak seksual, injeksi perkuatan terhadap darah yang terkontaminasi, atau perintal

Patofisiologi HIV ditularkan melalui kontak seksual, injeksi perkuatan terhadap darah yang terkontaminasi, atau perintal dari infeksi ibu ke bayinya. Umumny infeksi itu melalui jalur perkuatan yaitu penggunaan obat IV yang menggunakan jarum bergantian, tetapi penularannya juga berhubungan dengan tranfusi darah yang terkontaminasi.

§ Virus masuk ke dalam tubuh manusia melalui darah atau produk darah, semen, dan

§ Virus masuk ke dalam tubuh manusia melalui darah atau produk darah, semen, dan sekret vagina baik secara langsung atau melalui mikrolesi terutama akibat hubungan seksual. Selain itu dapat pula melalui transplasental.

§ Virus ini menyerang jenis sel tertentu yang mempunyai reseptor permukaan CD 4 terutama

§ Virus ini menyerang jenis sel tertentu yang mempunyai reseptor permukaan CD 4 terutama limfosit T 4 yang memegang peranan penting dalam mengatur dan mempertahankan sistem kekebalan tubuh. Sel lain yaitu monosit, makrofag, sel berdendrit, promielosit, mikroglia, endotelium, astrosit, dan oligodendrosit. Virus yang masuk ke dalam limfosit T 4 selanjutnya mengadakan replikasi sehingga menjadi banyak dan akhirnya menghancurkan sel limfosit itu sendiri yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi lumpuh

§ Cara penularan harus diketahui dengan benar, tetapi terutama melalui darah dan hubungan seksual,

§ Cara penularan harus diketahui dengan benar, tetapi terutama melalui darah dan hubungan seksual, diperkirakan infeksi ditularkan melalui cairan tubuh. Virus HIV ditemukan dalam jumlah besar dalam cairan sperma dan darah, sedangkan dalam jumlah kecil ditemukan dalam air liur dan air mata.

GAMBARAN KLINIS DAN KRITERIA DIAGNOSIS Untuk lebih memeberikan pemahaman tentang gambaran dan perjalanan klinis

GAMBARAN KLINIS DAN KRITERIA DIAGNOSIS Untuk lebih memeberikan pemahaman tentang gambaran dan perjalanan klinis infeksi HIV telah dikemukakan beberapa klasifikasi atau tahap-tahap infeksi. Untuk kepentingan klinis khususnya yang berkaitan dengan inisiatif pengobatan dan memperkirakan prognosis, digunakan klasifikasi di bawah ini dengan menggunakan hitungan sel CD 4, karena perkembangan jumlah sel CD 4 dalam darah sangat berkaitan dengan status imunitas penderita.

1. Infeksi Akut : CD 4 = 500 – 1000 /ml § Terjadi setelah

1. Infeksi Akut : CD 4 = 500 – 1000 /ml § Terjadi setelah masa inkubasi 3 – 6 minggu § Gejala berlangsung 1 – 2 minggu § Flue-Like Syndrome : demam, artralgia, malaise, anoreksia § Gejala kulit : bercak-bercak merah, urtikaria § Gejala saraf : sakit kepala, kaku kuduk § Gangguan gastrointestinal : nausea, vomitus, diare, nyeri perut § Pada fase ini sangat menular karena terjadi viremia § Serokonversi terjadi pada fase ini dan antibodi virus mulai dapat dideteksi 3 – 6 bulan setelah infeksi

2. Infeksi Asimtomatis : CD 4 = 500 – 750 /ml § Dapat berlangsung

2. Infeksi Asimtomatis : CD 4 = 500 – 750 /ml § Dapat berlangsung lebih dari 10 tahun § Keadaan penderita tampak baik saja walaupun sebenarnya terjadi replikasi virus secara lambat dalam tubuh § Beberapa penderita mengalami pembengkakan kelenjar getah bening limfe menyeluruh : limfadenopati generalisata persisten (LGP)

3. Infeksi Simtomatik Dini : CD 4 = 100 – 500 /ml § Fase

3. Infeksi Simtomatik Dini : CD 4 = 100 – 500 /ml § Fase terjadi rata-rata 0 – 5 § Terjadi penurunan CD 4 yang progresif

Tanda dan gejala § § § § Rasa leleh berkepanjangan Sesak nafas dan batuk

Tanda dan gejala § § § § Rasa leleh berkepanjangan Sesak nafas dan batuk berkepanjangan Berat badan turun secara menyolok Pembesaran kelenjar ( di leher, ketiak, lipatan paha ) tanpa sebab yang jelas Bercak merah kebiruan pada kulit ( kanker kulit ) Sering demam ( lebih dari 38 0 C ) disertai keringat malam Diare lebih satu bulan tanpa sebab yang jelas

Penularan AIDS dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu : 1. Secara kontak seksual •

Penularan AIDS dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu : 1. Secara kontak seksual • • • Ano – Genital Ora – Genital Genito – Genital 2. Secara non seksual • Tranmisi parental • Tranmisi transplasental

Pencegahan AIDS Ø Cara pencegahan HIV lewat hubungan seks Ø Cara pencegahan penularan lewat

Pencegahan AIDS Ø Cara pencegahan HIV lewat hubungan seks Ø Cara pencegahan penularan lewat tranfusi darah Ø Cara pencegahannya hubungan seks yang sehat, menggunakan alat kontrasepsi dan fes terhadap HIV

Pengobatan Saat ini belum ada pengobatan AIDS yang memuaskan. Pemberian AZT dapat memperlambat kematian

Pengobatan Saat ini belum ada pengobatan AIDS yang memuaskan. Pemberian AZT dapat memperlambat kematian dan menurunkan frekuensi serta beratnya infeksi opportunistik.