POLIOMIELITIS PENYAKIT POLIO A Definisi Poliomielitis adalah penyakit

  • Slides: 10
Download presentation
POLIOMIELITIS (PENYAKIT POLIO)

POLIOMIELITIS (PENYAKIT POLIO)

A. Definisi Poliomielitis adalah penyakit infeksi virus yang menyerang susunan syaraf pusat dan menyebabkan

A. Definisi Poliomielitis adalah penyakit infeksi virus yang menyerang susunan syaraf pusat dan menyebabkan kelumpuhan layuh yang asimetris.

B. Penyebab Penyakit ini disebabkan oleh virus polio yang termasuk subgrup enterovirus, grup picornavirus.

B. Penyebab Penyakit ini disebabkan oleh virus polio yang termasuk subgrup enterovirus, grup picornavirus. Virus polio mempunyai 3 serotipe yaitu tipe P 1, P 2, dan P 3. Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut, berkembang biak dalam usus halus kemudian menyebar keseluruh tubuh. Masa inkubasi berlangsung selama 3 - 5 hari.

C. Epidemiologi Pada akhir abad 19 terjadi epidemi pertama di Eropa Barat dan Amerika

C. Epidemiologi Pada akhir abad 19 terjadi epidemi pertama di Eropa Barat dan Amerika Utara. Virus polio berhasil dibiakkan pada tahun 1949. Pada tahun 1955 mulai diperkenalkan vaksin polio suntikan, dan tahun 1963 mulai dipakai vaksin polio oral (tetes) trivalent (mengandung tiga tipe virus polio yang dilemahkan). Kejadian infeksi polio pada tahun 1952 di Amerika lebih dari 20. 000 kasus per tahun ( 37, 5 kasus per 100. 000 populasi ) sejak akhir tahun 1980 an tidak ada kasus kematian karena polio. Virus polio liar terakhir ditemukan pada tahun 1997, dilaporkan 6 kasus polio import, yang terakhir pada tahun 1993. Penularan infeksi melalui fekal-oral, artinya ditularkan dari tinja, dan masuk melalui mulut dari air atau makanan tercemar yang disebarkan terutama malalui lalat.

D. Gejala klinis Apabila seseorang terinfeksi virus polio 90 95 % tidak menjadi sakit,

D. Gejala klinis Apabila seseorang terinfeksi virus polio 90 95 % tidak menjadi sakit, 4 - 8 % mengalami penyakit ringan ( abortif ) dan hanya 1 - 2 % menjadi sakit berat. Penyakit ini berlangsung selama 2 - 6 hari, ditandai dengan gejala tidak khas seperti infeksi virus lain, yaitu demam ringan, sakit tenggorokan, muntah, rasa tak enak diperut, lemah dan sakit kepala.

E. Pencegahan Vaksin polio tetes terbukti sangat menurunkan angka kejadian polio di seluruh dunia.

E. Pencegahan Vaksin polio tetes terbukti sangat menurunkan angka kejadian polio di seluruh dunia. Imunisasi polio yang harus diberikan sesuai dengan rekomendasi WHO adalah diberikan sejak lahir sebanyak empat kali dengan interval 6 -8 minggu. Kemudian diulang usia 1 tahun, 5 tahun dan usia 15 tahun atau sebelum meninggalkan sekolah.

 Imunisasi untuk orang dewasa sebagai imunisasi primer (dasar) dianjurkan diberikan tiga dosis berturut-turut

Imunisasi untuk orang dewasa sebagai imunisasi primer (dasar) dianjurkan diberikan tiga dosis berturut-turut OPV (Oral Polio Vaccine)dua tetes dengan jarak 4 -8 minggu. Semua orang dewasa seharusnya divaksinasi terhadap poliomielitis dan tidak boleh ada yang tertinggal.

F. Pengobatan Suportif yaitu menghilangkan gejalanya. Belum ada obat yang dapat membunuh virus polio.

F. Pengobatan Suportif yaitu menghilangkan gejalanya. Belum ada obat yang dapat membunuh virus polio. Tirah baring perlu untuk poliomielitis preparalitik. Tidur diatas tempat tidur yang keras dengan penyangga kaki untuk menyangga tulang belakang dan mengurangi rasa sakit. Dapat diberikan obat penahan rasa sakit. Kelumpuhan ditatalaksana dengan cara rehabilitasi medik, yaitu latiha-latihan tertentu, bila keadaan sudah stabil.

G. Prognosis Penderita yang mengalami kelumpuhan layuh dapat terjadi perbaikan secara bertahap. Sesudah 3

G. Prognosis Penderita yang mengalami kelumpuhan layuh dapat terjadi perbaikan secara bertahap. Sesudah 3 bulan sekitar 60 % pasien paralitik menunjukan perbaikan, dan sesudah 6 bulan 80 % membaik. Sesudah 6 bulan sedikit sekali terjadi perbaikan, kelumpuhan akan menetapkan disertai pengecilan otot yang terkena. Angka kematian poliomielitis sekitar 80 %.

Te. Rima. Ka. Sih

Te. Rima. Ka. Sih