Terapi Psikoanalisa Meta Damariyanti Mpsi Psikolog PSIKOANALISA 1

  • Slides: 19
Download presentation
Terapi Psikoanalisa Meta Damariyanti, Mpsi. , Psikolog

Terapi Psikoanalisa Meta Damariyanti, Mpsi. , Psikolog

PSIKOANALISA 1. 2. 3. 4. 5. Tokoh : Sigmund Freud (6 Mei 1856 -

PSIKOANALISA 1. 2. 3. 4. 5. Tokoh : Sigmund Freud (6 Mei 1856 - 23 September 1939) Konsep Dasar a. Kesadaran –ketidaksadaran b. Struktur Kepribadian c. Mekanisme pertahanan ego d. Perkembangan Psikoseksual Tujuan terapi Peran terapis Teknik-teknik terapi

Konsep Dasar a. Kesadaran –ketidaksadaran • Perilaku manusia ditentukan oleh kekuatan irrasional yang tidak

Konsep Dasar a. Kesadaran –ketidaksadaran • Perilaku manusia ditentukan oleh kekuatan irrasional yang tidak disadari dorongan biologis dan dorongan naluri psikoseksual tertentu pada masa lima tahun pertama dalam kehidupannya.

 • Sebagian perilaku manusia didorong atau ditentukan oleh kekuatan atau kebutuhan yang tidak

• Sebagian perilaku manusia didorong atau ditentukan oleh kekuatan atau kebutuhan yang tidak disadari, yaitu pengalaman -pengalaman atau trauma masa kecil yang terdesak, tertekan, terpendam atau terkubur dalam ketidaksadaran akan menimbulkan kecemasan yang tidak tertahankan • Dalam waktu yang lama, materi terpendam tersebut justru malah dapat menyebabkan berkembangnya kecemasan kepada diri yang bersangkutan dan sewaktu-waktu dapat muncul segera mendadak

b. Struktur Kepribadian Id Tegangan - Berisi impuls agresif dan libinal - Prinsip kesenangan

b. Struktur Kepribadian Id Tegangan - Berisi impuls agresif dan libinal - Prinsip kesenangan (pleasure principle) Upaya mereduksi tegangan (keadaan homeostatis/kesenangan) Tindakan refleks dan Proses primer

Ego • Proses sekunder/reality principle Tujuan prinsip kenyataan menunda prinsip kenikmatan • Bertugas sebagai

Ego • Proses sekunder/reality principle Tujuan prinsip kenyataan menunda prinsip kenikmatan • Bertugas sebagai perencana tindakan bagi pemuas kebutuhan • Berperan sebagai eksekutif yang memerintah, mengatur dan mengendalikan serta mengontrol jalannya id, super ego dan dunia eksternal

Super Ego • Bagian moral dari kepribadian manusia • Filter baik=buruk, benar=salah • Merintangi

Super Ego • Bagian moral dari kepribadian manusia • Filter baik=buruk, benar=salah • Merintangi impuls id • Bertindak sebagai sesuatu yang ideal, yang sesuai dengan norma moral masyarakat (kesempurnaan)

Kecemasan. Suatu keadaan tegang atau takut yang mendalam sebagai hasil bermunculannya pengalaman-pengalaman yang terdesak

Kecemasan. Suatu keadaan tegang atau takut yang mendalam sebagai hasil bermunculannya pengalaman-pengalaman yang terdesak Ego kewalahan menghadapi stimulasi berlebihan yang tidak bisa dikendalikan, maka ego diliputi kecemasan Diatasi dengan mekanisme pertahanan diri oleh ego

Tiga kecemasan: 1. Kecemasan neurotik bersumber pada id, yaitu takut tidak mampu mengendalikan instinknya

Tiga kecemasan: 1. Kecemasan neurotik bersumber pada id, yaitu takut tidak mampu mengendalikan instinknya dan dapat dihukum karenanya 2. Kecemasan realita bersumber pada ego, rasa takut akan bahaya yang datang dari dunia luar 3. Kecemasan moral bersumber pada superego, rasa takut terhadap hati nuraninya sendiri, yaitu terhadap adanya pertentangan nilai moral

c. Mekanisme Pertahanan Ego 1) Represi : mendorong kenyataan yang tidak dapat diterima kepada

c. Mekanisme Pertahanan Ego 1) Represi : mendorong kenyataan yang tidak dapat diterima kepada ketidaksadaran 2) Proyeksi : 3) Pembentukan reaksi : perasaan-perasaan lebih dalam menimbulkan ancaman maka menampilkan tingkahlaku yang berlawanan guna menyangkal perasaan yang menimbulkan ancaman 4) Fiksasi dan Regresi 5) Sublimasi 6) Denial : penyangkalan, “menutup mata”

d. Tahapan Perkembangan ‘Psikoseksual’: 1) Tahap Oral (0 -1 tahun) Tugas perkembangan: memperoleh rasa

d. Tahapan Perkembangan ‘Psikoseksual’: 1) Tahap Oral (0 -1 tahun) Tugas perkembangan: memperoleh rasa percaya Masalah: pengembangan ketidakpercayaan, penolakan afeksi, harga diri rendah, penarikan diri, isolasi, sulit membangun hub yang akrab, dependent 2) Tahap Anal (1 -3 tahun) Tugas perkembangan: belajar mandiri, mengakui dan menangani perasaan negatif (benci, hasrat merusak, marah) 3) Tahap Falik (3 -6 tahun) Oedipus kompleks dan electra kompleks

4) Tahap Latensi (6 -12 tahun) Tahap tenang 5) Tahap Genital (12 -14 tahun)

4) Tahap Latensi (6 -12 tahun) Tahap tenang 5) Tahap Genital (12 -14 tahun) Daya tarik seksual, sosialisasi, kegiatan kelompok, perencanaan karier

e. Tujuan terapi - Membentuk kembali struktur karakter individual dengan jalan membuat kesadaran yang

e. Tujuan terapi - Membentuk kembali struktur karakter individual dengan jalan membuat kesadaran yang tak disadari di dalam diri klien - Fokus pada kembali ke pengalaman 5 tahun pertama dengan menembus konflik yang direpresi

g. Peran terapis /hubungan terapeutik Terapis atau analis membiarkan dirinya anonim serta hanya berbagi

g. Peran terapis /hubungan terapeutik Terapis atau analis membiarkan dirinya anonim serta hanya berbagi sedikit perasaan dan pengalaman sehingga klien memproyeksikan dirinya kepada analis. Proyeksi-proyeksi klien, yang menjadi bahan terapi, ditafsirkan dianalisis.

h. Teknik terapi 1) Asosiasi Bebas Mengatakan apa saja yg terlintas dalam pikirannya tanpa

h. Teknik terapi 1) Asosiasi Bebas Mengatakan apa saja yg terlintas dalam pikirannya tanpa ada yg disembunyikan katarsis Memanggil kembali pengalaman masa lampau dan pelepasan emosi berkaitan dengan traumatik masa lampau

2) Interpretasi/ Penafsiran - Teknik untuk menganalisis asosiasi bebas, mimpi, resistensi, & transferensi perasaan

2) Interpretasi/ Penafsiran - Teknik untuk menganalisis asosiasi bebas, mimpi, resistensi, & transferensi perasaan klien - Tindakan-tindakan analis yang menyatakn, menerangkan bahkan mengajari klien makna tingkah laku 3) Analisis Mimpi - “jalan istimewa menuju ketaksadaran” - Melalui mimpi, hasrat, kebutuhan dan ketakutan yang takdisadari diungkapkan - Difokuskan untuk mimpi-mimpi yg sifatnya berulang, menakutkan, dan sudah pada taraf mengganggu

4) Analisis Resistensi - Resistensi/ penolakan dinamika yg tidak disadari untuk mempertahankan kecemasan -

4) Analisis Resistensi - Resistensi/ penolakan dinamika yg tidak disadari untuk mempertahankan kecemasan - Analis menerobos pertahanan diri tsb sehingga dapat teramati, dianalisis, dan ditafsirkan, sehingga klien menyadari alasan timbulnya resistensi, sehingga ia bisa menanganinya

5) Analisis Transferensi/ Pengalihan - Dalam proses terapeutik, ketika “urusan yang tak selesai” dimasa

5) Analisis Transferensi/ Pengalihan - Dalam proses terapeutik, ketika “urusan yang tak selesai” dimasa lampau dengan orang yang berpengaruh menyebabkan dia mendistorsi masa sekarang dan bereaksi terhadap analis sebagaimana ia bereaksi terhdap ibu atau ayahnya - Dilakukan dengan mengusahakan agar klien mampu mengembangkan transferensinya untuk mengungkap kecemasan-kecemasan yang dialami pada masa kanak-kanak

Penerapan dan sumbangan Terapi psikoanalitik menyajikan suatu dasar konseptual untuk memahami dinamika tak sadar,

Penerapan dan sumbangan Terapi psikoanalitik menyajikan suatu dasar konseptual untuk memahami dinamika tak sadar, pentingnya perkembangan dini berkaitan dengan kesulitan-kesulitan sekarang, kecemasan, pertahanan ego sebagai cara mengatasi kecemasan/kondisi tegang serta sifat-sifat transterensi