ORGANISASI DAN MANAJEMEN I Topik MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN

  • Slides: 20
Download presentation
ORGANISASI DAN MANAJEMEN I Topik : MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

ORGANISASI DAN MANAJEMEN I Topik : MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah selesai mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui ACHIEVEMENT MOTIVATION

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah selesai mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui ACHIEVEMENT MOTIVATION DAN KEPEMIMPINAN Klik di sini untuk melanjutkan

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. Mahasiswa dapat menyebutkan pengertian MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN 2. Mahasiswa dapat

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. Mahasiswa dapat menyebutkan pengertian MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN 2. Mahasiswa dapat menguraikan MOTIVASI DAN CARA MENINGKATKAN MOTIVASI, SERTA KEPEMIMPINAN Klik di sini untuk melanjutkan

MOTIVASI • PENGERTIAN (Stephen P. Robbins, 2001) • kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang

MOTIVASI • PENGERTIAN (Stephen P. Robbins, 2001) • kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi kebutuhan individual. • motivasi secara umum berkaitan dengan upaya kearah setiap tujuan.

ADA TIGA UNSUR KUNCI MOTIVASI UPAYA, TU KEBUTUHAN (ROBBINS ). • UNSUR UPAYA, merupakan

ADA TIGA UNSUR KUNCI MOTIVASI UPAYA, TU KEBUTUHAN (ROBBINS ). • UNSUR UPAYA, merupakan ukuran intensitas. Bila seseorang termotivasi maka ia akan mencoba sekuat tenaga. • Upaya yang diarahkan ke, dan konsisten dengan TUJUAN-TUJUAN ORGANISASI adalah upaya yang seharusnya diusahakan oleh organisasi. • UNSUR KEBUTUHAN adalah suatu keadaan internal yang menyebabkan hasil-hasil tertentu tampak menarik. • Suatu kebutuhan yang tidak terpuaskan menciptakan tegangan yang merangsang dorongan-dorongan di dalam diri individu.

PROSES MOTIVASI dimana kebutuhan yang tidak terpuaskan meningkatkan tegangan dan memberi dorongan seseorang menimbulkan

PROSES MOTIVASI dimana kebutuhan yang tidak terpuaskan meningkatkan tegangan dan memberi dorongan seseorang menimbulkan perilaku pencarian bila kebutuhan terpenuhi terjadi pengurangan tegangan. Gambar 1. Proses Motivasi

Luthans perilaku seseorang pada dasarnya adalah berorientasi pada tujuan dan umumnya dimotivasi oleh keinginan

Luthans perilaku seseorang pada dasarnya adalah berorientasi pada tujuan dan umumnya dimotivasi oleh keinginan untuk memperoleh tujuan tertentu Need (Deprivation) Drives (Deprivation with direction) Gambar 2. The Basic motivation process. Goals (Reduction of drives)

TEORI MOTIVASI KEBUTUHAN MANUSIA (Abraham Maslow) di dalam diri semua manusia ada lima jenjang

TEORI MOTIVASI KEBUTUHAN MANUSIA (Abraham Maslow) di dalam diri semua manusia ada lima jenjang kebutuhan 1. Kebutuhan Dasar (Fisiologis): antara lain rasa lapar, haus, perlindungan (pakaian dan perumahan), seks dan kebutuhan ragawi. 2. Kebutuhan Keamanan, antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional. 3. Kebutuhan Sosial: mencakup kasih sayang, rasa dimiliki, diterima baik, dan persahabatan. 4. Kebutuhan Penghargaan: mencakup faktor rasa hormatinternal, seperti harga diri, otonomi dan prestasi; dan faktor eksternal seperti: status, pengakuan dan perhatian. 5. Kebutuhan Aktualisasi diri; dorongan untuk menjadi apa yang ia mampu menjadi ; mencakup pertumbuhan,

5 Tingkat Hirarki Kebutuhan Manusia ( Maslow) Kebutuhan Aktualisasi diri Kebutuhan Penghargaan Kebutuhan Sosial

5 Tingkat Hirarki Kebutuhan Manusia ( Maslow) Kebutuhan Aktualisasi diri Kebutuhan Penghargaan Kebutuhan Sosial Kebutuhan keamanan Kebutuhan dasar/ faali

ACHIEVEMENT MOTIVATION

ACHIEVEMENT MOTIVATION

Poverty Syndrome (sindrom kemiskinan) pada negara-negara berkembang 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Poverty Syndrome (sindrom kemiskinan) pada negara-negara berkembang 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Sikap fatalistik terhadap masa depan Lemah dalam kreativitas dan inisiatif Menganggap dirinya ditentukan oleh nasib Pasif dan kurang bertanggungjawab secara pribadi Merasa tidak berdaya terhadap lingkungan Curiga terhadap bantuan dari luar pribadi Lebih percaya pada keberuntungan Kurang perhatian pada prinsip dan prosedur Percaya bahwa uang akan menyelesaikan segalanya Achievement Motivation Training, Trainer’s guide, technonet asia, 1983, p. 4.

Ciri-ciri High Achiever • • Bertanggungjawab secara pribadi atas segala tindakannya Mengambil resiko sedang

Ciri-ciri High Achiever • • Bertanggungjawab secara pribadi atas segala tindakannya Mengambil resiko sedang dan calculated Belajar dari pengalaman Aktif mengeksplorasi lingkungan kerjanya Kreatif Menyukai pengukuran yang jelas atas hasil kerjanya dan pengembangan tugasnya Ulet, terutama ketika menghadapi kesulitan Suka bekerja dengan batasan waktu yang

Need for achievement Yaitu dorongan atau kebutuhan untuk mencapai suatu standard keunggulan yang tinggi

Need for achievement Yaitu dorongan atau kebutuhan untuk mencapai suatu standard keunggulan yang tinggi dorongan untuk mencapai hasil karya terbaik. Neef for affiliation Yaitu dorongan atau kebutuhan untuk bersahabat, diterima, difahami, dimengerti, dihargai. Dorongan memperoleh kehangatan sosial. Need for power Yaitu dorongan atau kebutuhan untuk

Social Motive Imagery ACHIEVEMENT IMAGERY 1. INGIN MENANG DALAM KOMPETISI 2. STRIVE FOR EXCELLENCE,

Social Motive Imagery ACHIEVEMENT IMAGERY 1. INGIN MENANG DALAM KOMPETISI 2. STRIVE FOR EXCELLENCE, berjuang untuk keunggulan 3. MEMIKIRKAN CARA YANG UNIK ATAU BARU UNTUK LEBIH EFEKTIF 4. MELIBATKAN PEMIKIRAN JANGKA PANJANG

AFFILIATIVE IMAGERY= Gaya kepemimpinan yang bertujuan untuk menciptakan keharmonisan dalam suatu organisasi 1. INGIN

AFFILIATIVE IMAGERY= Gaya kepemimpinan yang bertujuan untuk menciptakan keharmonisan dalam suatu organisasi 1. INGIN MEMBANGUN HUBUNGAN DGN ORANG LAIN, MEMPERBAIKI ATAU MELESTARIKAN HUBUNGAN 2. ADA EKSPRESI EMOSI YANG MENGGAMBARKAN KUALITAS HUBUNGAN 3. AKTIVITAS YANG MENONJOLKAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA

POWER IMAGERY 1. KEINGINAN UNTUK MENGUASAI, MEMPENGARUHI, MENGONTROL 2. BERDEBAT, MEMAKSA, MENGANCAM, MENGHUKUM 3.

POWER IMAGERY 1. KEINGINAN UNTUK MENGUASAI, MEMPENGARUHI, MENGONTROL 2. BERDEBAT, MEMAKSA, MENGANCAM, MENGHUKUM 3. PENONJOLAN SUPERIORITAS

Mengembangkan need-achv Melalui Pola Kebiasaan 1. Hentikan kebiasaan mencari kambing hitam. Sukses/gagal adalah tanggungjawab

Mengembangkan need-achv Melalui Pola Kebiasaan 1. Hentikan kebiasaan mencari kambing hitam. Sukses/gagal adalah tanggungjawab pribadi. Tiap orang pernah mengalami kegagalan 2. Tetapkan sasaran pribadi sedikit lebih tinggi dari target yg diminta 3. Biasakan buat target pribadi, peras akal budimu untuk memenuhi target tsb 4. Ber-rendah-hati-lah dengan belajar dari sukses orang lain 5. Nikmatilah kesuksesan yang anda peroleh. Kenanglah langkah yang membuat anda

Mengembangkan need-affiliation Melalui Pola Kebiasaan 1. Tersenyumlah, senyum memberi rasa nyaman dan ringan pada

Mengembangkan need-affiliation Melalui Pola Kebiasaan 1. Tersenyumlah, senyum memberi rasa nyaman dan ringan pada diri anda maupun orang lain. Pikirkanlah kedamaian selalu berada pada jiwa anda dimanapun anda berada 2. Maafkanlah kesalahan orang lain, maafkan juga diri anda di masa lalu yg mungkin sangat anda sesali 3. Pikirkanlah dampak positif keberhasilan anda pada orang-orang lain di sekitar anda 4. Bantulah orang lain untuk mencapai target pribadinya. Belajarlah untuk sungguh ikut bahagia ketika orang lain berhasil.

Mengembangkan need-power Melalui Pola Kebiasaan 1. Katakanlah ‘ya’ bila ingin berkata ‘ya’ dan berkata

Mengembangkan need-power Melalui Pola Kebiasaan 1. Katakanlah ‘ya’ bila ingin berkata ‘ya’ dan berkata ‘tidak’ bila anda ingin berkata ‘tidak’. Jangan ragu-ragu dan jangan berkata apa yg tidak cocok dengan hati anda… ASERTIF ! 2. Tepatilah waktu yang anda janjikan. Perasaan bahwa anda telah menepati waktu membuat anda merasa aman. 3. Konsekuenlah pada apa yang anda katakan

Terimakasih

Terimakasih