Pertemuan ke XII Motivasi dalam Organisasi Motivasi Motivasi

  • Slides: 23
Download presentation
Pertemuan ke XII Motivasi dalam Organisasi

Pertemuan ke XII Motivasi dalam Organisasi

Motivasi � Motivasi merupakan salah satu unsur pokok dalam perilaku seseorang � Namun bukan

Motivasi � Motivasi merupakan salah satu unsur pokok dalam perilaku seseorang � Namun bukan berarti motivasi satu-satunya yang bisa menjelaskan adanya perilaku seseorang.

Lanjutan � Studi motivasi bisa ditelusuri jauh ke 23 abad silam lewat tulisan-tulisan filosof

Lanjutan � Studi motivasi bisa ditelusuri jauh ke 23 abad silam lewat tulisan-tulisan filosof Yunani kuno. � Sumbangan pemikiran tersebut adalah hedonisme. � Beberapa abad kemudian hedonisme masih merupakan asumsi dasar untuk mengatasi masalah sosial ekonomi

Lanjutan Adam Smith, Jeremy Bentham. Jhon Stuart Mill: menjelaskan motivasi dalam hubungannya dengan usaha

Lanjutan Adam Smith, Jeremy Bentham. Jhon Stuart Mill: menjelaskan motivasi dalam hubungannya dengan usaha orang untuk memaksimalkan kesenangan dan menekan kesusahan. � William James, yang menyatakan dugaan – dugaan tersebut dalam tulisan klasiknya Principles of psychology. � Dua tambahan penting konsep studi tentang motivasi, insting dan motivasi di bawah sadar. �

Lanjutan � William Mc. Dougall, pelopor psikologi sosial yang mengembangkan teori insting dalam perilaku.

Lanjutan � William Mc. Dougall, pelopor psikologi sosial yang mengembangkan teori insting dalam perilaku. Ia merumuskan insting sebgai berikut: suatu tindakan yang dibawa dari lahir yang menentukan organisme untuk mengetahui atau memperhatikan setiap obyek dan bertindak atau mempunyai suatu impulsa untuk bertindak dan menemukan ekspresi dalam suatu cara berperilaku yang spesifik.

Lanjutan � Disamping Insting, terdapat motivasi bawah sadar yg disampaikan William James, konsep aslinya

Lanjutan � Disamping Insting, terdapat motivasi bawah sadar yg disampaikan William James, konsep aslinya berasal dari Sigmund Freud menurutnya manusia itu tidaklah meyakini kesadarannya atas segala keinginan-keinginannya. Menurut Sigmund Freud digambarkan bahwa manusia dalam banyak hal seperti gunung es yang mencair hanya sebagian saja yang bisa dilihat, lainnya berada di bawah permukaan.

Lanjutan � Dikarenakan itulah hanya sebagian kecil dari porsi motivasi itu yang hanya bisa

Lanjutan � Dikarenakan itulah hanya sebagian kecil dari porsi motivasi itu yang hanya bisa dilihat secara sadar oleh seseorang.

Lingkaran Motivasi Perilaku manusia pada hakikatnya berorientasi pada tujuan dengan kata lain perilaku seseorang

Lingkaran Motivasi Perilaku manusia pada hakikatnya berorientasi pada tujuan dengan kata lain perilaku seseorang pada umumnya dirangsang untuk mencapai satu tujuan atau lebih. � Lingkaran perilaku seseorang terdiri dari tiga unsur: kebutuhan (need), dorongan (drive), dan tujuan (goals). � Tiap individu berbeda satu dengan lainnya baik itu pada kemampuannya untuk bekerja juga tergantung pada keinginan untuk bekerja atau tergantung pada motivasinya. �

Lanjutan � Motivasi seseorang tergantung pada kekuatan motivasi itu sendiri. Dorongan ini yang menyebabkan

Lanjutan � Motivasi seseorang tergantung pada kekuatan motivasi itu sendiri. Dorongan ini yang menyebabkan mengapa seseorang berusaha mencapai tujuan sadar atau tidak sadar. � Dorongan inilah yang menyebabkan seseorang berperilaku. � Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai yang berada di luar diri individu.

Lanjutan � Tujuan adalah ujung akhir dari lingkaran motivasi yang mengundang semua kegiatan untuk

Lanjutan � Tujuan adalah ujung akhir dari lingkaran motivasi yang mengundang semua kegiatan untuk mencapainya. � Tiap-tiap orang dalam organisasi mempunyai tujuan individu. � Manager harusnya senantiasa memperhatikan kesinambungan antara tujuan individu dan tujuan organisasi.

Lanjutan � Dengan kondisi itu aktivitas individu tidak jauh menyimpang dari aktivitas organisasi. �

Lanjutan � Dengan kondisi itu aktivitas individu tidak jauh menyimpang dari aktivitas organisasi. � Jika terjadi kesenjangan antara tujuan individu dan organisasi yang terjadi adalah disharmoni hubungan kerja. Baik motivasi individu yang kuat dalam mengarahkan pencapaian tujuan individunya tidak akan memberikan keuntungan bagi organisasi.

Lanjutan � Manager semestinya bertugas untuk memperkecil kesenjangan-kesenjangan tersebut.

Lanjutan � Manager semestinya bertugas untuk memperkecil kesenjangan-kesenjangan tersebut.

Faktor-faktor penyebab perubahan dalam kekuatan motivasi � Kepuasan kebutuhan, menurut Abraham Maslow ketika suatu

Faktor-faktor penyebab perubahan dalam kekuatan motivasi � Kepuasan kebutuhan, menurut Abraham Maslow ketika suatu kebutuhan terpuaskan, kebutuhan tersebut tidak lagi memotivasi perilaku. � Terhalangnya pemuasan kebutuhan, berubahnya kebutuhan dari suatu kebutuhan selain ditentukan oleh terpuaskan kebutuhan tersebut, dapat pula karena terhalangnya usaha pencapaian tujuan tersebut

Lanjutan � Terhalangnya pemuasan kebutuhan seseorang maka untuk mengatasinya dilakukan dengan coping behaviour yakni

Lanjutan � Terhalangnya pemuasan kebutuhan seseorang maka untuk mengatasinya dilakukan dengan coping behaviour yakni suatu usaha trail and error untuk menghilangkan halangan.

Pertemuan ke XIII – dua kategori aktifitas � Pertama, aktifitas terarah ketujuan (goal directed

Pertemuan ke XIII – dua kategori aktifitas � Pertama, aktifitas terarah ketujuan (goal directed activity) � Kedua, aktifitas tujuan (goal actifity) � Kedua konsep aktifitas ini amat perlu bagi manejer karena dapat dipergunakan untuk mengetahui perbedaan pengaruh dari kekuatan kebutuhan, dan untuk memahami perilaku manusia.

Lanjutan Aktifitas terarah ketujuan, inti dari aktifitas ini ialah perilaku yg dimotivasikan mengarah pada

Lanjutan Aktifitas terarah ketujuan, inti dari aktifitas ini ialah perilaku yg dimotivasikan mengarah pada pencapaian tujuan. � Sedangkan aktifitas tujuan (goal actifity) yakni aktifitas yg terikat pada tujuan itu sendiri � Kesimpulan, suatu kebutuhan itu ketika sudah terpenuhi akan berubah kekuatannya dan perilaku seseorangpun akan berubah dalam menentukan kebutuhan 2 berikutnya �