OLEH MUSTRIWI M Kep POPULASI DAN SAMPEL POPULASI

  • Slides: 28
Download presentation
OLEH: MUSTRIWI, M. Kep POPULASI DAN SAMPEL

OLEH: MUSTRIWI, M. Kep POPULASI DAN SAMPEL

POPULASI � Populasi Keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti. � Wilayah generalisasi yg

POPULASI � Populasi Keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti. � Wilayah generalisasi yg terdiri dari obyek/subyek yg mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari yg selanjutnya ditarik kesimpulan.

� Populasi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yg dimiliki oleh subyek atau obyek penelitian. �

� Populasi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yg dimiliki oleh subyek atau obyek penelitian. � Satu org dapat digunakan sebagai populasi mempunyai berbagai karakteristik : gaya bicara, disiplin pribadi, hobi, kepemimpinannya, dll

SAMPEL � Sampel Bagian dari jumlah dan karakteristik yg dimiliki oleh populasi. � Obyek

SAMPEL � Sampel Bagian dari jumlah dan karakteristik yg dimiliki oleh populasi. � Obyek yg diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. � Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari atau mengambil seluruh populasi, karena keterbatasan waktu, dana, dan tenaga, maka peneliti menggunakan sampel yg diambil dari populasi

� Sampel harus representatif, jika tidak hasil yang didapatkan tidak bisa menggambarkan yg sebenarnya.

� Sampel harus representatif, jika tidak hasil yang didapatkan tidak bisa menggambarkan yg sebenarnya. � Orang gajah buta menyimpulkan karakteristik

Kegunaan Sampel 1. Menghemat biaya Jika penelitian dilakukan thp keseluruhan obyek maka biaya yg

Kegunaan Sampel 1. Menghemat biaya Jika penelitian dilakukan thp keseluruhan obyek maka biaya yg diperlukan sangat besar. • Dengan adanya sampel dimana penelitian hanya dilakukan thp sebagian populasi, maka kebutuhan biaya dapat ditekan atau dikurangi.

Lanjutan. . . 2. Mempercepat Pelaksanaan Penelitian yang dilakukan thp keseluruhan populasi/ obyek yg

Lanjutan. . . 2. Mempercepat Pelaksanaan Penelitian yang dilakukan thp keseluruhan populasi/ obyek yg banyak akan memakan waktu yg lebih lama bila dibandingkan dg hanya sebagian populasi saja/ sampel. Penelitian yg hanya dilakukan thp sampel akan lebih cepat selesai.

3. Menghemat Tenaga Pelaksanaan penelitian yg dilakukan thp seluruh populasi jelas memerlukan tenaga yg

3. Menghemat Tenaga Pelaksanaan penelitian yg dilakukan thp seluruh populasi jelas memerlukan tenaga yg lebih banyak dibandingkan dg penelitian yg hanya dilakukan thp sebagian populasi. 4. Memperluas Ruang Lingkup Penelitian yg dilakukan thp seluruh populasi memakan waktu, tenaga, biaya, dan fasilitas 2 lain yg besar. Jika penelitian dilakukan thp sampel dg waktu, tenaga, biaya, dan fasilitas 2 yg sama dapat dilakukan penelitian yg lebih luas RL nya

5. Memperoleh Hasil yang Lebih Akurat Penelitian yg dilakukan thp populasi jelas menyita sumber

5. Memperoleh Hasil yang Lebih Akurat Penelitian yg dilakukan thp populasi jelas menyita sumber daya yg besar, termasuk usaha 2 analisis. Hal ini akan berpengaruh thp keakuratan hasil penelitian. Dengan menggunakan sampel, maka dengan usaha yg sama akan diperoleh hasil analisis yg lebih akurat.

Faktor-Faktor yang Berpengaruh � Keberhasilan penelitian perlu dipertimbangkan faktor 2 yg dapat berpengaruh thp

Faktor-Faktor yang Berpengaruh � Keberhasilan penelitian perlu dipertimbangkan faktor 2 yg dapat berpengaruh thp pengambilan sampel: 1. Membatasi populasi Jika tdk dilakukan pembatasan, maka kesimpulan yg ditarik dari hasil penelitian tidak menggambarkan atau mewakili seluruh populasi.

Lanjut. . . � Nilai suatu penelitian bukan ditentukan oleh besar/kecilnya populasi, melainkan dasar

Lanjut. . . � Nilai suatu penelitian bukan ditentukan oleh besar/kecilnya populasi, melainkan dasar pengambilan kesimpulan atau tehnik sampling. � Jika kesimpulan ditarik berdasarkan sampel yg diambil dg tehnik yg salah, maka kesimpulan tsb tidak bisa berlaku bagi seluruh populasi (generalisasi).

3. Menentukan Sampel yang akan Dipilih � Besar atau banyaknya sampel memerlukan penghitungan. �

3. Menentukan Sampel yang akan Dipilih � Besar atau banyaknya sampel memerlukan penghitungan. � Besar kecilnya sampel bukan ukuran untuk menentukan apakah sampel tsb representatif atau tidak tergantung karakteristik populasinya, homogen ataukah heterogen.

4. Menentukan Tehnik Sampling � Tehnik pengambilan sampel sangat penting, jika salah maka hasilnya

4. Menentukan Tehnik Sampling � Tehnik pengambilan sampel sangat penting, jika salah maka hasilnya akan jauh dari kebenaran/ akurasi.

Prosedur Pengambilan Sampel Menentukan Tujuan Penelitian Sebelum menetapkan sampel maka harus dimulai mengingat tujuan

Prosedur Pengambilan Sampel Menentukan Tujuan Penelitian Sebelum menetapkan sampel maka harus dimulai mengingat tujuan penelitian. 2. Menentukan Populasi Anggota populasi harus dibatasi secara jelas. Sebelum pengambilan sampel harus ditentukan kriteria atau batasan populasinya kriteria inklusi/ekslusi 1.

3. Menentukan Jenis Data � Jenis data yg dirumuskan dg jelas, dengan mudah ditentukan

3. Menentukan Jenis Data � Jenis data yg dirumuskan dg jelas, dengan mudah ditentukan dari mana data diperoleh atau sumber datanya. 4. Menentukan Tehnik Sampling Tergantung dari tujuan penelitian dan karakteristik / sifat 2 populasi

5. Sample Size � Meskipun besar kecilnya sampel belum menjamin representatifnya suatu sampel tetapi

5. Sample Size � Meskipun besar kecilnya sampel belum menjamin representatifnya suatu sampel tetapi penentuan besarnya sampel merupakan langkah penting. 6. Menentukan Unit Sampel yang Diperlukan 7. Memilih Sampel Dalam memilih sampel dari populasi berdasarkan tehnik 2 pengambilan sampel.

Contoh pengambilan sampel � Rumus Slovin n= N 1 + N (e)2 di mana

Contoh pengambilan sampel � Rumus Slovin n= N 1 + N (e)2 di mana : � n = ukuran sampel N = ukuran populasi � e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%.

Rumus Issac dan Michael s = ƛ 2. N. P. Q d 2(N-1)+ƛ 2.

Rumus Issac dan Michael s = ƛ 2. N. P. Q d 2(N-1)+ƛ 2. P. Q dimana : s = Jumlah sample N = Jumlah populasi λ 2 = Chi Kuadrat, dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5% dan 10% d = 0, 05 P = Q = 0, 5

Tabel Krejcie (Sugiono, 2005: 63)

Tabel Krejcie (Sugiono, 2005: 63)

TEKNIK SAMPLING � Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. � Teknik Sampling pada

TEKNIK SAMPLING � Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. � Teknik Sampling pada garis besarnya dibagi 2: 1. Probability Sampling/ Acak/ Random 2. Non Probability Sampling/ Non random

Probability Sampling � Setiap individu/obyek mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel penelitian.

Probability Sampling � Setiap individu/obyek mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel penelitian. � Pemilihan sampel dilakukan secara random sehingga data penelitiannya menggambarkan keadaan populasi yg sebenarnya.

Metode Pengambilan Sampel Probabilitas 1. Simple Random Sampling (Acak sederhana) 2. Systematic Sampling Sampel

Metode Pengambilan Sampel Probabilitas 1. Simple Random Sampling (Acak sederhana) 2. Systematic Sampling Sampel dipilih secara sistematik dg menentukan terlebih dahulu angka kelipatan (k). Ex: angka k=2 -- 00, 02, 04, 06, dst

3. Stratified Sampling � Populasi penelitian terlebih dahulu dibagi menjadi beberapa kelompok atau starata,

3. Stratified Sampling � Populasi penelitian terlebih dahulu dibagi menjadi beberapa kelompok atau starata, kemudian dilakukan pemeilihan secara acak. � Ex : Tingkat IQ mahasiswa Prodi Keperawatan.

4. Clustur Sampling (Kelompok) � Pada teknik ini, sampel bukan terdiri dari unit individu

4. Clustur Sampling (Kelompok) � Pada teknik ini, sampel bukan terdiri dari unit individu tetapi terdiri dari kelompok atau gugusan (cluster). � Ex: Melakukan survei kualitas air sumur penduduk desa, maka desa dibagi menjadi cluster 2 sesuai karakteristiknya.

5. Multistage Sampling � Teknik pengambilan sampel ini dilakukan secara bertingkat dan biasanya menurut

5. Multistage Sampling � Teknik pengambilan sampel ini dilakukan secara bertingkat dan biasanya menurut pembagian kerja wilayah pemerintahan. � Ex: Desa X Dusun RT Rumah

Non Probability Sampling 1. Purposive Sampling Pengambilan sampel yg didasarkan pada pertimbangan tertentu peneliti,

Non Probability Sampling 1. Purposive Sampling Pengambilan sampel yg didasarkan pada pertimbangan tertentu peneliti, berdasarkan sifat-sifat atau ciri populasi. • Teknik ini sangat cocok untuk mengadakan studi kasus (case study)

2. Quota Sampling � Menetapkan sejumlah anggota sampel secara jatah atau quotum. 3. Accidental

2. Quota Sampling � Menetapkan sejumlah anggota sampel secara jatah atau quotum. 3. Accidental Sampling Pengambilan sampel yg kebetulan ada atau tersedia disuatu tempat sesuai konteks penelitian. Beda dg purposive? ? ?

4. Sampling Jenuh � Tehnik penentuan sampel jika semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

4. Sampling Jenuh � Tehnik penentuan sampel jika semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. � Snowball Sampling Teknik penentuan sampel yg mula 2 jumlahnya kecil kemudian membesar.