MANFAATKAN SEGERA HASIL KREATIF RISET Riset untuk Memandu

  • Slides: 25
Download presentation
MANFAATKAN SEGERA HASIL KREATIF RISET : Riset untuk Memandu Jawa Barat sebagai Provinsi Inovatif

MANFAATKAN SEGERA HASIL KREATIF RISET : Riset untuk Memandu Jawa Barat sebagai Provinsi Inovatif Berkelas Nasional Sesuai Kebutuhan Masyarakatnya Disampaikan oleh : Prof. Dr. Deny Juanda P, DEA Tenaga Ahli Gubernur Jabar Disampaikan pada acara Forum Perencanaan BP 2 D Jawa Barat Hotel Khatulistiwa Jatinangor, 28 Februari 2018. PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

MANFAATKAN SEGERA HASIL KREATIF RISET Pelaksanaan dan Pemanfaatan-Segera Hasil Riset Kreatif bagi Masyarakat Jawa

MANFAATKAN SEGERA HASIL KREATIF RISET Pelaksanaan dan Pemanfaatan-Segera Hasil Riset Kreatif bagi Masyarakat Jawa Barat, termasuk menjalankan feedback reseach bertujuan untuk mencapai hasil akhir yang bermutu dan akuntabel dengan prinsip dasar: ANUGERAH BUDHIPURA harus (1)Creativity and Inovation menjadi indikator bahwa Riset kreatif telah berjalan (2)End Result pada Institusi di Jawa Barat (3)Quality and Accountability MASYARAKAT, (4)Multy Funding DUNIA USAHA dan INDUSTRI (5) Network Kreatif Riset: Riset untuk Kebutuhan Masyarakat Jawa Barat

Konsepsi Islam Membangun KONSEP QUADRUPLE HELIX Peradaban Manusia yang Seimbang dan Pilar Peradaban Islam

Konsepsi Islam Membangun KONSEP QUADRUPLE HELIX Peradaban Manusia yang Seimbang dan Pilar Peradaban Islam PEMBANGUNAN JAWA BARAT Melalui Pembangunan IMTAQ dan IPTEK Berkeseimbangan 4 POLA SINERGI MELALUI PENDEKATAN 4 AKTOR UTAMA PEMBANGUNAN (ABGC) DAN 1 SIMPUL (REGULASI) “JABAR MASAGI” Strengthening Local Actor B B on i t a orm PERS sbg fungsi kontrol G LR f s n a r t TRIPLE HELIX A G C A A : Academician/akademisi B : Businessman/pelaku usaha G : Government/pemerintahan C : Community/komunitas LR = Laws and Regulations Sumber : Deny Juanda P. , 2011

PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI : HINGGA MELAHIRKAN REVOLUSI INDUSTRI Revolusi Industri Generasi Pertama

PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI : HINGGA MELAHIRKAN REVOLUSI INDUSTRI Revolusi Industri Generasi Pertama (1) Tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin, contoh kemunculan mesin uap pada abad ke-18. (2) Berhasil menaikan perekonomian secara dramatis, peningkatan rata-rata pendapatan perkapita Negara-negara di dunia menjadi enam kali lipat. Revolusi Industri Generasi Kedua (1) Kemunculan pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran dalam (combustion chamber). (2) Memicu kemunculan pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dll yang mengubah wajah dunia secara signifikan. Revolusi Industri Generasi Ketiga (1) Kemunculan teknologi digital dan internet (2) Penggunaan teknik kimia-hayati berbahan bakar atom atau nuklir Revolusi Industri Generasi Keempat (1) Menemukan pola baru ketika disruptif teknologi (disruptive technology) hadir begitu cepat dan mengancam keberadaan perusahaan-perusahaan incumbent. (2) Sejarah telah mencatat bahwa revolusi industri telah banyak menelan korban dengan matinya perusahaan raksasa. (3) Ukuran besar perusahaan tidak menjadi jaminan, namun kelincahan perusahaan menjadi kunci keberhasilan meraih prestasi dengan cepat, contoh : (a) UBER telah mempengaruhi pemain-pemain besar pada industri transportasi di seluruh dunia ; (b) Air. Bn. B, (Air bed and breakfast) telah mempengaruhi pemain-pemain utama di industri jasa pariwisata (4) Munculnya Teknologi Internet 5 G merupakan teknologi yang dapat mendukung berkembangnya pasar Internet of Things (IOT), yang berpotensi meningkatkan penjualan perangkat selular hingga miliaran unit di pasar Revolusi Industri terjadi karena adanya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke 16, serta adanya pengembangan riset dengan pendirian lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French Academy of Science. Istilah "Revolusi Industri" sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19. Revolusi Industri menandai dimulainya era pertumbuhan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi kapitalis.

TANTANGAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4. 0 (1) Semua mesin terhubung melalui sistem

TANTANGAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4. 0 (1) Semua mesin terhubung melalui sistem internet atau dikenal dengan cyber (2) Industri elektronik dan kimia, dalam lima tahun mendatang, sebanyak 60 -77% dari industri tersebut akan menerapkan sistem digital (3) Menyiapkan sumber daya manusia yang terampil, Berhitung Resiko, dan mampu beradaptasi kepada kebutuhan pasar kerja di era Revolusi Industri Generasi Kempat (4) Menuntut tingginya karya inovasi berbasis Iptek, perbaikan produk, dan jasa. (5) Menuntut kreativitas dalam menciptakan jenis dan jumlah lapangan pekerjaan (6) Mengharuskan segera adanya roadmap industri di Indonesia Sumber : Kementerian Perindustrian RI, 2017 10

GAMBARAN UMUM JAWA BARAT 2016 PROVINSI JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL Proyeksi Perkembangan Jumlah

GAMBARAN UMUM JAWA BARAT 2016 PROVINSI JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL Proyeksi Perkembangan Jumlah Penduduk Tahun 2011 Tahun 2029 44, 3 54, 1 Juta Jiwa Tahun 2008 42, 5 Kabupaten/Kota : 27 Luas : 3. 709. 528, 44 Ha Kecamatan : 626 Kelurahan : 641 Desa : 5. 321 Juta Jiwa Tahun 2013 45, 34 Juta Jiwa PDRB (2016) : Rp. 1. 652, 59 Trilyun (adhb); PDRB per kapita (2016) : Rp. 34, 88 Juta (adhb) Inflasi (2016) : 2, 75% LPE (2016) : 5, 67% IPM (2016) : 70, 19% (Metode Baru Forecast) RLS (2016) : 7, 90 th (Metode Baru Forecast) AHH (2016) : 72, 68 th (Metode Baru Forecast) Penduduk LPP (2016) : 1, 43% Indonesia (2016) : 258. 705. 000 Jiwa Jabar (2016) : 47. 379. 389 Jiwa Penduduk Miskin (2016) : 8, 95 % Kemantapan Jalan Rasio elektrifikasi Pelayanan Air Minum Irigasi Kondisi Baik Kawasan Lindung 7 : : : 98, 5% (2016) 97, 71% (2016) 71, 14% (2016) 72, 60% (2016) 37, 20% (2016) APK APK APK PAUD SD SMP SMA PT : 64. 11 % (2014 - 2015)* : 109. 42 % (2014 - 2015)* : 98. 91 % (2014 - 2015)* : 62. 11 % (2014 - 2015)* : 17, 47 % (2013 - 2014) Sumber: Badan Pusat Statistik dan *Kemendikbud

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2016 LPE Nasional 4, 79% 5, 03 2015 5,

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2016 LPE Nasional 4, 79% 5, 03 2015 5, 67 2016 2015 Tahun 2015 (BKPM) : Jawa Barat berhasil menyerap tenaga kerja sebesar 301. 474 orang tenaga kerja (tertinggi di Indonesia), dengan realisasi investasi mencapai Rp 98 Triliun Sumber: BPS dan Bank Indonesia

JAWA BARAT BAROMETER PEMBANGUNAN INDONESIA

JAWA BARAT BAROMETER PEMBANGUNAN INDONESIA

KREATIF RISET Untuk menghasilkan Karya Inovasi Berbasis IPTEK Guna Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Jawa Barat

KREATIF RISET Untuk menghasilkan Karya Inovasi Berbasis IPTEK Guna Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Jawa Barat MASYARAKAT JAWA BARAT MEMBUTUHKAN APA ? (1) Perluasan Akses Pendidikan (2) Pelayanan Mempertahankan Kesehatan (3) Peningkatan Kualitas Lingkungan (4) Penciptaan Jam Kerja dan Jumlah Masyarakat Bekerja (5) Penghilangan Area Terkena Dampak Bencana (6) Peningkatan Kualitas dan Kenyamanan Rekreasi (7) Penyedian Infrastruktur Transfortasi dan Telekomunikasi (8) Peningkatan Pendapatan dan Daya Beli Masyarakat (9) Pemenuhan Kebutuhan Pangan, Enerji, dan Air (10)Peningkatan Rasa Aman dan Nyaman (11)Pemenuhan Kebutuhan Permukiman yang Asri (11) (12) (13) (14) (15) ?

Riset Umpan Balik (Feedback research) • Feedback Research adalah Riset tahap lanjut yang menghasilkan

Riset Umpan Balik (Feedback research) • Feedback Research adalah Riset tahap lanjut yang menghasilkan Inovasi Baru, berdasar inspirasi atas kekurangan atau ketidaksempurnaan performa yang disampaikan oleh para pengguna produk hasil riset dan inovasi.

KREATIVITAS DAN INOVASI KREATIVITAS : - Kemampuan “Mengembangkan IDE dan cara -cara baru” dalam

KREATIVITAS DAN INOVASI KREATIVITAS : - Kemampuan “Mengembangkan IDE dan cara -cara baru” dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang. → THINKING NEW THINGS INOVASI : - Kemampuan “Menerapkan Kreatifitas” dalam rangka memecahkan masalah dan menemukan peluang. → DOING NEW THINGS

FENOMENA KEGIATAN KREATIF RISET

FENOMENA KEGIATAN KREATIF RISET

CONTOH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN YANG HARUS DIBUAT MELALUI TAHAPAN: (1)KEGIATAN RISET KREATIF DAN (2)SIMULASI SETIAP

CONTOH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN YANG HARUS DIBUAT MELALUI TAHAPAN: (1)KEGIATAN RISET KREATIF DAN (2)SIMULASI SETIAP TAHAP PEMBANGUNAN: Tahap Perencanan, Tahap Pelaksanaan, dan Tahap Pengembangan.

HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI) HDI rank HDI Gini Coefficient 2015 2010 -2015 Norway 0.

HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI) HDI rank HDI Gini Coefficient 2015 2010 -2015 Norway 0. 949 25. 9 23 Finland 0. 895 27. 1 2 Australia 0. 939 34. 9 38 Chilie 0. 847 50. 5 3 Switzerland 0. 939 31. 6 38 Saudi Arabia 0. 847 . . 4 Germany 0. 926 30. 1 51 Kwait 0. 8 . . 5 Denmark 0. 925 29. 1 59 Malaysia 0. 789 46. 3 6 Singapore 0. 925 . . 71 Turkey 0. 767 40. 2 7 Netherlands 0. 924 28. 0 71 Venezuela 0. 767 46. 9 8 Ireland 0. 923 32. 5 79 Brazil 0. 754 51. 5 9 Iceland 0. 921 26. 9 79 Grenada 0. 754 . . 10 Canada 0. 92 33. 7 113 Indonesia 0. 689 39. 5 10 United Sates 0. 92 41. 1 115 Vietnam 0. 683 37. 6 13 New Zeland 0. 915 . . 131 India 0. 624 35. 2 17 Japan 0. 903 32. 1 133 Timor-Leste 0. 605 31. 6 18 Korea 0. 901 . . 154 Papua New Guinea 0. 516 43. 9 21 France 0. 897 33. 1 154 Zimbabwe 0. 516 43. 2 188 Central African Republic 0. 352 56. 2 Sepuluh Tertinggi 1 27. 6 ) Sumber: 22 United Belgium Nation Development 0. 896 Programme (UNDP Terbawah

POTENSI PERGURUAN TINGGI, DAYA SAING GLOBAL DAN KEWIRAUSAHAAN GLOBAL Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan

POTENSI PERGURUAN TINGGI, DAYA SAING GLOBAL DAN KEWIRAUSAHAAN GLOBAL Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan Tenaga Edukatif (Negeri dan Swasta) di Bawah Kementerian Riset dan Perguruan Tinggi Menurut Provinsi, 2015/2016 √ √ Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan Tenaga Edukatif (Negeri dan Swasta) di Bawah Kementerian Agama Menurut Provinsi, 2015/2016 √ √ √ √ Opportuni GEI of ty Indonesia Perceptio n Risk 70% Startup 60% Capital Skills Risk Internaliz 50% Acceptanc 40% ation 30% e High Networki 20% 10% Growth ng 0% Process Cultural Innovatio Support Product n Opportuni Technolog Innovatio ty Startup y n. Competiti Absorptio on Human n Capital DAYA SAING GLOBAL

§ Di masa lalu, Lembah Sungai Han, yang terletak di pusat Semenanjung Korea, selalu

§ Di masa lalu, Lembah Sungai Han, yang terletak di pusat Semenanjung Korea, selalu mengalami banjir besar berulang setiap lima tahun. § Banjir di hilir sungai di Seoul, mencapai luas 26. 000 km 2. kadang melebihi 30. 000 m 3/s. § Saat ini, di sepanjang Sungai Han dilalui trotoar pejalan kaki, jalur sepeda, taman umum dan restoran. § survei 2011 yang dilakukan oleh Seoul Development Institute terhadap 800 penduduk dan 103 pakar perencanaan dan arsitektur perkotaan, 51, 3 persen penduduk dan 68, 9 persen ahli memilih sungai Han sebagai lokasi terindah kedua di kota Seoul. § Sungai Han berfungsi sebagai sumber air bagi lebih dari 12 juta orang Korea Sungai Ciliwung di Jakarta § Banjir Agustus 1995, memakan 50 korban jiwa dan kerusakan properti sebesar US $ 600 juta, kemacetan lalulintas nasional. Sungai Han di Seoul Lessons from Seoul

PROFIL DAYA SAING EKONOMI INDONESIA YANG MASIH LEMAH Saat ini Indonesia baru menjadi target

PROFIL DAYA SAING EKONOMI INDONESIA YANG MASIH LEMAH Saat ini Indonesia baru menjadi target pasar dunia Belum menjadi pencipta pasar Diperlukan sentuhan teknologi Melalui Sains Tekno Park (STP) Dipertahankan dan terus ditingkatkan Peluang untuk penciptaan Jam Kerja dan Peluang Tenaga Kerja • Dari 12 Pilar Daya Saing, hanya 3 Pilar yang memadai (Lingkungan Makroekonomi (3); Pendidikan dan Kesehatan Dasar (4); dan Besarnya Pasar (10). • Tantangan bagi generasi muda, untuk berperan aktif meningkatkan daya saing 9 pilar Daya Saing lainnya.

PELUANG BONUS DEMOGRAFI INDONESIA UNTUK ERA REVOLUSI INDUSTRI 4. 0 Tabel. Penduduk dan Laju

PELUANG BONUS DEMOGRAFI INDONESIA UNTUK ERA REVOLUSI INDUSTRI 4. 0 Tabel. Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Provinsi 2010 dan 2016 Tabel. Angka Ketergantungan per 100 Penduduk Usia Kerja 1971 2000 2020 -2030 >2030 86 54 44 >50 satu (1) orang bekerja menangung hampir satu anak dua (2) orang bekerja menangung satu anak empat (4) orang bekerja menanggung satu anak tanggungan meningkat karena pesatnya pertambahan lansia The Window 0 f Opportunity (Jendela Peluang) : • Celah sempit diawali dengan bonus demografi terjadi mulai tahun 1990 an • 2020 -2030 dimana Depedency Ratio mencapai titik terendah 44 per 100 • Meningkat lagi sesudah 2030 karena meningkatnya proporsi penduduk lansia • Hanya terjadi satu kali dalam sejarah suatu penduduk Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

GLOBAL ENTREUPRENEUR INDEX (GEI) 2018 NEGARA NILAI RANKING DUNIA NEGARA NILAI 68 India 28,

GLOBAL ENTREUPRENEUR INDEX (GEI) 2018 NEGARA NILAI RANKING DUNIA NEGARA NILAI 68 India 28, 4 71 Thailand 27, 4 78 Rusia 25, 5 84 Filipina 24, 1 87 Vietnam 23, 2 Amerika Serikat 83, 6 2 Switzerland 80, 4 3 Kanada 79, 2 4 Inggris 77, 8 5 Australia 75, 5 10 Prancis 68, 5 94 Indonesia 20, 7 12 Finlandia 67, 9 98 Brazil 20, 3 16 Israel 65, 4 120 Pakistan 15, 6 22 Qatar 55, 0 127 Myanmar 13, 6 26 United Arab Emitares 53, 5 133 Malawi 12, 2 27 Singapura 52, 7 134 Bangladesh 11, 8 37 Turki 44, 5 135 Burundi 11, 8 45 Arab Saudi 40, 2 136 Mauritania 10, 9 58 Malaysia 32, 7 137 Chad 9, 0 Lima Tertinggi 1 Lima Terendah RANKING DUNIA Sumber : http: //thegedi. org/2018 -global-entrepreneurship-index/

KONDISI GEI (INDEKS KEWIRAUSAHAAN GLOBAL) INDONESIA DAN SANDINGANNYA DENGAN BEBERAPA NEGARA GEI of United

KONDISI GEI (INDEKS KEWIRAUSAHAAN GLOBAL) INDONESIA DAN SANDINGANNYA DENGAN BEBERAPA NEGARA GEI of United States Opportunity Perception 120% Risk Capital 100% Internalizati 80% on 60% High Growth Process Innovation Product Innovation Competition 40% 20% 0% GEI of Malaysia Opportunity Perception Rangking 1 Startup Skills 100% Risk Acceptance Networking Cultural Support Opportunity Startup Technology Absorption High Growth 80% 60% Process 40% Innovation Product Innovation 20% 0% Rangking 58 Startup Skills Risk Acceptance Networking Opportuni Cultural ty GEI of Indonesia Competition Support Rangking 94 Perceptio Human Opportunity n Technology Capital Startup Risk 70% Startup Absorption Risk 60% Human Capital Skills Internaliz 50% Capital Acceptanc 40% ation 30% e High Networkin 20% 10% Growth g 0% Process Cultural Opportunity Rangking 134 Innovation Support Perception Opportunity Rangking 26 Product Opportuni Technolog Startup 40% Perception Innovation ty Startup High Growth y Competiti Startup Skills 150% 30% Risk Capital Process Risk Absorptio on Skills Internalizati Risk Human 20% 100% Innovation Acceptance n on Acceptance Capital 10% 50% Product High Growth Networking 0% Networking Innovation 0% Process Cultural Competition Innovation Support Product Opportunity Human Opportunity Technology Innovation Startup Capital Startup Technology Competition Absorption Human Capital Penjelasan : GEI Indonesia berada diperingkat 94, hal itu terjadi karena dari 14 variabel hanya Product Inovation (Inovasi Produk) dan Networking (jaringan) yang cukup besar masing-masing 58 % dan 61 %. sedangkan variabel yang lain seperti Penerimaan Resiko, Dukungan Budaya, Penyerapan Teknologi, Kompetisi, Proses Inovasi, dsb masih sangat kecil. GEI of United Arab Emirates GEI of Bangladesh

KONDISI GEI (INDEKS KEWIRAUSAHAAN GLOBAL) PADA BEBERAPA NEGARA GEI of Singapore Rangking 27 Opportunity

KONDISI GEI (INDEKS KEWIRAUSAHAAN GLOBAL) PADA BEBERAPA NEGARA GEI of Singapore Rangking 27 Opportunity Perception 150% High Growth Startup Skills Process 100% Risk Acceptance Innovation 50% Product 0% Networking Innovation Competition Cultural Support Opportunity Technology Human Capital Startup Absorption GEI Opportunity of Turkey Perception High Growth Process Innovation Product Innovation Competition Human Capital 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Rangking 37 Startup Skills Risk Acceptance Networking Cultural Support Opportunity Technology Startup Absorption GEI Opportunity of Japan Perception High Growth Process Innovation Product Innovation 150% 100% 50% Rangking 28 Startup Skills Risk Acceptance Networking 0% Cultural Support Opportunity Technology Startup Absorption Competition Human Capital GEI of Korea Rangking 24 Opportunity Perception High Growth Process Innovation Product Innovation Competition Human Capital 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Startup Skills Risk Acceptance Networking Cultural Support Opportunity Technology Startup Absorption Penjelasan : GEI Singapura Negara Tetangga Indonesia berada diperingkat 27 lebih besar dari Jepang dan Turki. Hal itu terjadi karena dari 14 variabel hampir semua berada di atas 60 % hanya 3 variabel yang di bawah 60 %. Bahkan terdapat 5 variabel yang mencapai angka 100 %. Sedangkan Korea bisa lebih tinggi dari Singapura disebabkan hampir semua variabel relatif tinggi.

DAFTAR UPAH MINIMUM : APAKAH PERLU PENELITIAN DAN SIMULASI ? KABUPATEN/KOTA Tahun 2018 Tahun

DAFTAR UPAH MINIMUM : APAKAH PERLU PENELITIAN DAN SIMULASI ? KABUPATEN/KOTA Tahun 2018 Tahun 2017 Tahun 2016 Kota Bogor Rp 3. 557. 146, 66 Rp 3. 272. 143, 00 Rp 3. 022. 765 Kabupaten Bogor Rp 3. 483. 667, 39 Rp 3. 204. 551, 81 Rp 2. 960. 325 Kota Sukabumi Rp 2. 158. 430, 53 Rp 1. 985. 494, 00 Rp 1. 834. 175 Kabupaten Sukabumi Rp 2. 583. 556, 63 Rp 2. 376. 558, 39 Rp 2. 195. 435 Kabupaten Cianjur Rp 2. 162. 366, 91 Rp 1. 989. 115, 00 Rp 1. 837. 520 Kota Depok Rp 3. 584. 700, 29 Rp 3. 297. 489, 00 Rp 3. 046. 180 Kabupaten Purwakarta Rp 3. 445. 616, 90 Rp 3. 169. 549. 17 Rp 2. 927. 990 Kabupaten Karawang Rp 3. 919. 291, 19 Rp 3. 605. 272, 00 Rp 3. 330. 505 Kota Bekasi Rp 3. 915. 353, 71 Rp 3. 601. 650, 00 Rp 3. 327. 160 Kabupaten Bekasi Rp 3. 837. 939, 63 Rp 3. 530. 438, 44 Rp 3. 261. 375 Kabupaten Subang Rp 2. 5297599 Rp 2. 327. 072, 00. Rp 2. 149. 720 Kota Cirebon Rp 1. 893. 383, 54 Rp 1. 741. 682, 96 Rp 1. 608. 945 Kabupaten Cirebon Rp 1. 873. 701, 81 Rp 1. 723. 578, 15 Rp 1. 592. 220 Kabupaten Indramayu Rp 1. 960. 301, 47 Rp 1. 803. 239, 33 Rp 1. 665. 810 Kabupaten Majalengka Rp 1. 653. 514, 54 Rp 1. 525. 632, 00 Rp 1. 409. 360 Kabupaten Kuningan Rp l. 606. 030, 12 Rp 1. 477. 352, 70 Rp 1. 364. 760 Kota Bandung Rp 3. 091. 345, 56 Rp 2. 843. 662, 55 Rp 2. 626. 940 Kabupaten Bandung Rp 2. 678. 028, 98 Rp 2. 463. 461, 49 Rp 2. 275. 715 Kabupaten Bandung Barat Rp 2. 683. 277, 45 Rp 2. 468. 289, 44 Rp 2. 280. 175 Kota Cimahi Rp 2. 678. 028, 45 Rp 2. 463. 461, 00 Rp 2. 275. 715 Kabupaten Sumedang Rp 2. 678. 028, 99 Rp 2. 463. 461, 49 Rp 2. 275. 715 Kota Tasikmalaya Rp 1. 931. 435, 35 Rp 1. 767. 686, 00 Rp 1. 641. 280 Kabupaten Tasikmalaya Rp 1. 920. 937, 99 Rp 1. 767. 686, 00 Rp 1. 632. 360 Kabupaten Garut Rp 1. 672. 947, 97 Rp 1. 538. 909, 00 Rp 1. 421. 625 Kabupaten Ciamis Rp 1. 604. 334, 37 Rp 1. 475. 792, 82 Rp 1. 363. 319 Kota Banjar Rp 1. 562. 730, 28 Rp 1. 437. 522, 11 Rp 1. 327. 965 Kabupaten Pangandaran Rp 1. 558. 793, 94 Rp 1. 433. 901, 15 Rp 1. 324. 620 (Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 561/Kep. 1065 -Yangbangsos/2017) UMK DKI Jakarta 2018 : Rp. 3. 648. 035, - KEBIJAKAN UMK 2018 : UMK KARAWANG DAN BEKASI PALING TINGGI DI JAWA BARAT. FENOMENA : SAAT INI MULAI TERJADI PERGERAKAN/PINDAH PEKERJA KE AREA KARAWANG BEKASI. PERTANYAAN : APAKAH FENOMENA INI SEBAGAI KEBETULAN ? JAWABAN : BUKAN KEBETULAN. OLEH KARENANYA HARUS MELALUI PENELITIAN DAN SIMULASI, SEBELUM DITETAPKAN SEBAGAI KEBIJAKAN BARU

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH