Penulisan Kreatif dan Story Telling Menulis Cerita Pendek

  • Slides: 26
Download presentation
Penulisan. Kreatif dan Story. Telling Menulis Cerita Pendek Oleh: Muhamad Husni Mubarok, S. Pd.

Penulisan. Kreatif dan Story. Telling Menulis Cerita Pendek Oleh: Muhamad Husni Mubarok, S. Pd. , M. IKom

PROLOG Menurut Miriam (lewat Pangestuningsih, 2005: 30) menulis adalah proses yang membangkitkan kreativitas dan

PROLOG Menurut Miriam (lewat Pangestuningsih, 2005: 30) menulis adalah proses yang membangkitkan kreativitas dan memperkuat kesadaran tentang dunia. Menulis juga bisa membuat keyakinan seseorang kian bertambah, kepercayaan diri terbina, dan munculnya kesadaran akan potensi diri yang dimiliki. Beberapa hal yang bisa dijadikan motivasi untuk menulis. 1. alasan kebermanfaatan 2. citra diri yang positif 3. pengembangan ketrampilan berkomunikasi 4. alasan ekonomi

Beberapa Syarat Penunjang Ketrampilan Menulis 1. Membaca sebagai sarana utama 2. Latar Belakang Informasi

Beberapa Syarat Penunjang Ketrampilan Menulis 1. Membaca sebagai sarana utama 2. Latar Belakang Informasi 3. Well Rounded Man 4. Penulis Harus Peka Seorang penulis haruslah memiliki serangkaian kepekaan tertentu, yang dikumpulkan, dilatih, dan diasah tajam ketika membaca. kepekaan bahasa, materi, dan bentuk tulisan “anekdot gajah di mata anak” menjauhi ujung ekstrim harus berimbang

 Beberapa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Ide Tulisan

Beberapa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Ide Tulisan Hal-hal yang kita alami Hal-hal yang kita pikirkan Hal-hal yang kita rasakan Hal-hal yang kita lihat Hal-hal yang kita dengar Kejadian atau peristiwa tertentu di luar sana yang kita lihat Curhat seorang teman pada kita Percakapan diskusi kita dengan orang lain Adegan film yang kita saksikan, dan Bacaan yang kita baca

Pengertian Cerpen Jenis karya sastra yang dipaparkan atau dijelaskan dalam bentuk tulisan yang berwujud

Pengertian Cerpen Jenis karya sastra yang dipaparkan atau dijelaskan dalam bentuk tulisan yang berwujud sebuah cerita atau kisah. Cerpen disebut juga dengan sebuah prosa.

Ciri-ciri Cerpen A. Kata dalam cerita tidak lebih dari 10. 000 kata. 1. 2.

Ciri-ciri Cerpen A. Kata dalam cerita tidak lebih dari 10. 000 kata. 1. 2. 3. Cerpen pendek, merupakan cerpen yang biasanya dituliskan dengan mencakup 700 sampai 1000 kata. Cerpen ideal, merupakan cerpen yang dituliskan dengan mencakup 3000 sampai 4000 kata. Cerpen panjang, merupakan cerpen dengan panjang yang mencakup 4000 sampai 10 ribu kata. B. Habis ceritanya jikalau dibaa dalam keadaan duduk. C. Tulisan lebih singkat jika dibandingkan dengan novel. Tokoh cerpen sederhanay karakternya tidak mendetail. D. Bersifat fiksi.

Unsur Intrinsik Cerpen • • Tema Alur atau Plot Penokohan atau Perwatakan Setting atau

Unsur Intrinsik Cerpen • • Tema Alur atau Plot Penokohan atau Perwatakan Setting atau Latar Sudut Pandang atau Point Of View Amanat Gaya Bahasa

Tema • Suatu pokok masalah yang mendasari sebuah cerita (gagasan pokok dasar cerita). Tema

Tema • Suatu pokok masalah yang mendasari sebuah cerita (gagasan pokok dasar cerita). Tema biasanya terlihat jelas dalam cerita, namun tidak dalam keadaan langsung yang mana pembaca harus menyimpulkan. Biasanya tema dirumuskan dalam bentuk sebuah kalimat pernyataan

Alur atau Plot • Sebuah langkah atau jalan dari sebuah cerita. • Urutan cerita

Alur atau Plot • Sebuah langkah atau jalan dari sebuah cerita. • Urutan cerita biasanya bisa terjalin atas urutan waktu, kejadian atau hubungan dari sebab dan akibat. • Secara garis besar : – – – Perkenalan Konflik atau masalah Peningkatan konflik atau masalah Puncak masalah (klimaks) Penurunan masalah atau konflik Penyelesaian masalah

 Alur Proses Kreatif Penulisan Cerpen REALITA Kepekaan Muatan moral Kritik, idealisme Bangunan Cerita

Alur Proses Kreatif Penulisan Cerpen REALITA Kepekaan Muatan moral Kritik, idealisme Bangunan Cerita merancang alur

PENGEMBANGAN ALUR q Bagian awal adalah bagian q Bagian tengah adalah bagian konflik q

PENGEMBANGAN ALUR q Bagian awal adalah bagian q Bagian tengah adalah bagian konflik q Bagian akhir merupakan penyelesaian pengenalan, baik pengenalan tokoh, latar, deskrisi latar, dan konflik. yang terjalin hingga mencapai klimaks cerita

Peristiwa A Peristiwa B Peristiwa C Peristiwa D Peristiwa C Peristiwa B Peristiwa A

Peristiwa A Peristiwa B Peristiwa C Peristiwa D Peristiwa C Peristiwa B Peristiwa A Peristiwa B Peristiwa C Peristiwa A Peristiwa D

Penokohan atau Perwatakan • Suatu watak atau sifat (karakter) pada tokoh cerita. Pemberian cerita

Penokohan atau Perwatakan • Suatu watak atau sifat (karakter) pada tokoh cerita. Pemberian cerita tersebut akan tercermin dalam pikiran, tingkah laku, ucapan atau pandangan tokoh pada suatu hal.

Setting atau Latar Adalah tempat peristiwa, waktu dan suasana cerpen itu dilakukan. • Terdiri

Setting atau Latar Adalah tempat peristiwa, waktu dan suasana cerpen itu dilakukan. • Terdiri dari 3 unsur yaitu : – Latar tempat – Latar waktu – Latar suasana

Sudut Pandang atau Point Of View • Merupakan cara bercerita atau cara pandang visi

Sudut Pandang atau Point Of View • Merupakan cara bercerita atau cara pandang visi seorang pengarang pada suatu pristiwa dalam cerpen. Sudut pandang : Sudut pandang orang pertama dengan gaya bahasa “aku” dll • Sudut pandang penijau atau orang ke-3 sudut pandang campuran

Amanat Merupakan sebuah pesan atau harapan seorang penulis cerita kepada pembaca agar pembaca mau

Amanat Merupakan sebuah pesan atau harapan seorang penulis cerita kepada pembaca agar pembaca mau bertindak atau melakukan sesuatu.

Gaya Bahasa Gaya penceritaan dapat dilihat : • Dari segi bahasa, kalian bisa mencermati

Gaya Bahasa Gaya penceritaan dapat dilihat : • Dari segi bahasa, kalian bisa mencermati cerpen itu dari pemilihan gaya bahasa (majas) ungkapan yang diungkapkan. • Dari segi nada kalian bisa mencermati apakah ada kesan nada yang menimbulkan kesan romantis, simpatik dan sebagainya.

Latar Belakang Seorang Pengarang Latar Belakang Masyarakat Unsur Ekstrinsik Cerpen

Latar Belakang Seorang Pengarang Latar Belakang Masyarakat Unsur Ekstrinsik Cerpen

Latar Belakang Masyarakat • Pengaruh latar belakang masyarakat kepada pembuatan cerpen itu sangatlah berpengaruh,

Latar Belakang Masyarakat • Pengaruh latar belakang masyarakat kepada pembuatan cerpen itu sangatlah berpengaruh, pemahaman untuk itu bisa berupa antara lain adalah : – – Kondisi politik Idiologi negara Kondisi sosial Kondisi perekonomian masyarakat

Latar Belakang Pengarang • Biografi pengarang. • Kondisi psikologis. • Aliran sebuah sastra yang

Latar Belakang Pengarang • Biografi pengarang. • Kondisi psikologis. • Aliran sebuah sastra yang dimiliki penulis.

BEBERAPA CATATAN PENTING Paragraf dan Kutipan Lihat contoh kutipan cerita berikut ini. Seperti halnya

BEBERAPA CATATAN PENTING Paragraf dan Kutipan Lihat contoh kutipan cerita berikut ini. Seperti halnya karakteristik pelabuhan laut lainnya, di Sampit pun demikian juga. Kedatangan kami disambut dengan hiruk pikuk para pedagang asongan, tukang becak, tukang ojek, sopir-sopir angkutan, serta para penjemput lainnya. Dengan keangkuhan seorang petualang, semua kulewati dengan mulus. Aku dan teman-teman lebih tertarik pada sebuah tulisan “Rumah Makan Magetan”, yang berada di seberang jalan pintu keluar pelabuhan. Maklum selama dalam kapal, seolah perut tak mau diisi selain dengan mie gelas yang kami bawa. Seusai makan aku melihat buku catatan perjalanan dan peta Kalimantan Tengah, lalu kami mencari angkutan menuju daerah Parenggean. “Cari taksi, Pak? ” tanya seseorang pada kami, mungkin dia seorang kernet atau maklar, aku nggak tahu. “Ya, ” jawabku singkat, aku sedikit curiga dengan pertanyaan seseorang tersebut. Pikirku dimana taksinya? , yang ada cuma sederetan mobil Elf (L 300), carry, dan yang terbanyak mobil 'Kijang'.

Penulisan Kata Tidak Baku semua kata yang bukan kata-kata bahasa Indonesia (asing, daerah, lisan,

Penulisan Kata Tidak Baku semua kata yang bukan kata-kata bahasa Indonesia (asing, daerah, lisan, prokem) diketik miring (italic) Semua jenis tanda baca ditulis melekat dengan kata (awal maupun akhir) Catatan: Kehadiran bahasa daerah dalam cerpen jangan sampai mengganggu pemahaman makna untuk menunjukkan lokal colour bisa lewat deskripsi latar. lihat contoh. . q Sudut pandang cerita harus konsisten – aku, saya, dia,

Contoh: Basiput, sebuah desa yang cukup padat penduduknya, terletak di pinggiran sebuah sungai, masih

Contoh: Basiput, sebuah desa yang cukup padat penduduknya, terletak di pinggiran sebuah sungai, masih tertidur lelap. Rumah-rumah panggung di pinggiran sungai itu seolah mirip berhala apabila dipandang dari kejauhan. Anggun dan berwibawa. Liukan jukung 1, kelotok 2, dan lanting 3 yang tertambat di tongkat-tongkat rumah warga manambah pesona tersendiri, berlenggak-lenggok bagai seorang ‘puteri’ yang sedang menari. Lemah gemulai, lembut dan berkarisma.

File ini diadopsi dari Rohmad Widiyanto, M. Hum dengan perubahan seperlunya

File ini diadopsi dari Rohmad Widiyanto, M. Hum dengan perubahan seperlunya