LITERASI SAINS DAN TEKNOLOGI STUDI KOMPETENSI LITERASI SAINS

  • Slides: 25
Download presentation
LITERASI SAINS DAN TEKNOLOGI STUDI KOMPETENSI LITERASI SAINS DAN TEKNOLOGI BAGI GURU IPA SMP

LITERASI SAINS DAN TEKNOLOGI STUDI KOMPETENSI LITERASI SAINS DAN TEKNOLOGI BAGI GURU IPA SMP DI KABUPATEN KONAWE SELATAN La Tahang, Dkk Penelitian Kerjasama Balitbangda Kab. Konsel dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Halu Oleo

LATAR BELAKANG Gambaran tentang kualitas pendidikan Sains (IPA) di Indonesia yang berkaitan dengan prestasi

LATAR BELAKANG Gambaran tentang kualitas pendidikan Sains (IPA) di Indonesia yang berkaitan dengan prestasi literasi sains dapat dilihat dari hasil survei Internasional, yaitu Programme for International Student Assessment (PISA) yang dilakukan oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD). Dari enam kali mengikuti survei PISA (2000, 2003, 2006, 2009, 2012, dan 2015) diperoleh bahwa kemampuan literasi sains masih selalu rendah, dan cenderung semakin turun peringkatnya dari tahun ke tahun. Pada survei terakhir PISA tahun 2015, ranking Indonesia memang agak sedikit meningkat dari tahun 2012 dengan peringkat 64 dari 69 negara peserta, namun kinerja masih tergolong rendah. Hasil survei PISA tersebut, menunjukkan Indonesia memiliki tingkat literasi sains masih rendah dan berada pada level 1 dengan rentang nilai antara 335 ≤ 409 poin. upaya untuk meningkatkan literasi sains di sekolah sesuai dengan Kurikulum 2013, maka; Pemerintah 1. MENGGIATKAN GERAKAN NASIONAL LITERASI (GNL) Sesuai: Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 (Diluncurkan 28 Okt 2017) 2. Pemberlakuan Kurikulum 2013 Revisi 2017 merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah untuk menghadapi tantangan pembelajaran di sekolah pada abad ke-21, dimana ; PEMBELAJARAN DIINTEGRASIKAN DENGAN : PPK, LITERASI, 4 C, DAN HOTS” 3. proses pembelajaran pada semua mata pelajaran. Diharapkan para GURU harus kreatif dan inovatif dengan melakukan pembelajaran pada kerangka kerja TPa. CK sebagai salah satu konsep Pembelajaran menyongsong Abad 21. (Dengan 4 Model Pembelajaran + 1 Pendekatan) SEMINAR PENELITIAN 2

RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana kompetensi literasi sains ditinjau dari aspek konten, proses, dan konteks

RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana kompetensi literasi sains ditinjau dari aspek konten, proses, dan konteks bagi guru IPA SMP di Kabupaten Konawe Selatan? 2. Bagaimana kemampuan literasi teknologi guru IPA SMP di Kabupaten Konawe Selatan? 3. Bagaimana kendala yang dialami guru-guru IPA SMP dalam melaksanakan model pembelajaran inkuiri yang terintegrasi dengan TIK untuk membelajarkan literasi sains ditinjau dari konten dan proses sains pada peserta didik SMP di Kabupaten Konawe Selatan? SEMINAR PENELITIAN 3

TUJUAN PENELITIAN 1. Mendeskripsikan kemampuan literasi sains pada tiga aspek yaitu, aspek konten, aspek

TUJUAN PENELITIAN 1. Mendeskripsikan kemampuan literasi sains pada tiga aspek yaitu, aspek konten, aspek proses, dan aspek kontes bagi guru-guru IPA SMP di Kabupaten Konawe 2. Mendeskripsikan kemampuan literasi teknologi bagi guru-guru IPA SMP di Kabupaten Konawe Selatan. 3. Mendapatkan informasi tentang kendala apa saja yang dialami guru-guru IPA SMP dalam melaksanakan model pembelajaran inkuiri yang terintegrasi dengan TIK untuk membelajarkan literasi sains pada peserta didik SMP di Kabupaten Konawe Selatan SEMINAR PENELITIAN 4

LITERASI SAINS Literasi (Melek) adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan skill yang

LITERASI SAINS Literasi (Melek) adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dalam hidupnya. (Education Development Center) Tujuan: Untuk menciptakan individu yang mampu menerapkan keahlian yang dimilikinya dalam hidup Prinsip Gerakan Literasi: 1. Berkesinambungan 2. Terintegrasi 3. Melibatkan Semua Pemangku Kepentingan SEMINAR PENELITIAN 5

DEFINISI § Kemampuan untuk menggunakan pengetahuan sains, mengidentifikasi pertanyaan, menarik kesimpulan dalam rangka memahami

DEFINISI § Kemampuan untuk menggunakan pengetahuan sains, mengidentifikasi pertanyaan, menarik kesimpulan dalam rangka memahami serta membuat keputusan yang berkenaan dengan alam. § Seseorang disebut literat terhadap sains, jika memiliki kompetensi untuk: 1 Menjelaskan fenomena sains 2 Mengevaluasi dan mendesain pengetahuan & keterampilan sains secara mandiri 3 Menginterpretasi data dan bukti INDIKATOR SEKOLAH − Skor PISA literasi sains − Skor TIMSS literasi sains − Rata-rata skor UKG Guru IPA − Rata-rata nilai UN IPA KELUARGA Jumlah bahan bacaan literasi sains yang dimiliki setiap keluarga MASYARAKAT Jumlah program yang berkaitan dengan lingkungan dalam suatu daerah SEMINAR PENELITIAN 6

Aspek-aspek Literasi Sains 1. Aspek Konten sains merujuk pada konsep-konsep kunci dari sains yang

Aspek-aspek Literasi Sains 1. Aspek Konten sains merujuk pada konsep-konsep kunci dari sains yang diperlukan untuk memahami fenomena alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui aktivitas manusia. Dalam kaitan ini PISA tidak secara khusus membatasi cakupan konten sains hanya pada pengetahuan yang menjadi materi kurikulum sains di sekolah, namun termasuk pula pengetahuan yang dapat diperoleh melalui sumber-sumber informasi lain yang tersedia. 2. Aspek Proses a. Mengidentifikasi pertanyaan ilimiah b. Menjelaskan fenomena secara ilmiah c. Menggunakan bukti ilmiah 3. Aspek Konteks Sains PISA menentukan kriteria pemilihan konten sains sebagai berikut: a. Relevan dengan situasi kehidupan nyata b. Merupakan pengetahuan penting sehingga penggunaanya berjangka panjang c. Sesuai untuk tingkat perkembangan SEMINAR PENELITIAN 7

LITERASI TEKNOLOGI DEFINISI Kemampuan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi atau jaringan untuk menemukan,

LITERASI TEKNOLOGI DEFINISI Kemampuan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi atau jaringan untuk menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi dan memanfaatkan secara bijak. Fitur: dasar-dasar komputer, penggunaan internet dan program-program produktif, keamanan dan kerahasiaan, dan gaya hidup digital. INDIKATOR SEKOLAH −Ketersediaan akses internet di sekolah −Bahan literasi digital yang ada di sekolah KELUARGA Jumlah penduduk yang menggunakan komputer dan Laptop berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, tempat tinggal, dan lama waktu penggunaan per hari. MASYARAKAT − Jumlah penduduk yang mengakses internet berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, tempat tinggal & lama waktu penggunaan / hari. − Penurunan angka penduduk yang terjerat kasus pelanggaran UU ITE menurut kelompok umur SEMINAR PENELITIAN 8

Teknologi Informasi dan Komunikasi 1. Teknologi informasi, mencakup segala hal yang berkaitan dengan proses,

Teknologi Informasi dan Komunikasi 1. Teknologi informasi, mencakup segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. 1. Teknologi komunikasi mencakup segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Kenapa TIK Penting (Utamanya di Indonesia) 1. Keterbatasan Jumlah Guru bisa teratasi 2. Tidak meratanya akses pendidikan untuk semua masyarakat 3. Dapat Mengatasi model dan pendekatan dalam pembelajaran Kedudukan TIK dalam Pelaksanaan Pendidikan 1. Mempermudah kerja sama antara pakar dengan mahasiswa/peserta didik 2. Sharing Informatioan, sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan 3. Virtual school, Virtual laboratory, Virtual class, Virtual library atc https: //belajar. kemdikbud. go. id/ SEMINAR PENELITIAN 9

METODE PENELITIAN “PENELITIAN DESKRIPTIF” Mendeskripsikan Kompetensi Literasi Sains dan Teknologi Bagi Guru-guru IPA di

METODE PENELITIAN “PENELITIAN DESKRIPTIF” Mendeskripsikan Kompetensi Literasi Sains dan Teknologi Bagi Guru-guru IPA di Kabupaten Konawe Selatan SEMINAR PENELITIAN 10

Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kabupaten

Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kabupaten Konawe Selatan. Adapun waktu pelaksanaan penelitian selama 3 (tiga bulan) yang dimulai dari bulan Mei sampai bulan Juli 2018 SEMINAR PENELITIAN 11

POPULASI DAN SAMPEL Populasi penelitian ini adalah 144 Guru IPA yang mengajar pada 56

POPULASI DAN SAMPEL Populasi penelitian ini adalah 144 Guru IPA yang mengajar pada 56 satuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe Selatan (Data terlampir). Teknik penarikan sampel dalam penelitian adalah claster random sampling. Besar sampel yang digunakan adalah 70 orang. Nilai ini lebih besar dari sampel minimal 59, 02 (Rumus Slovin) SEMINAR PENELITIAN 12

TEKNIK PENGUMPULAN DATA Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa angket sebagai berikut: 1. Instrumen

TEKNIK PENGUMPULAN DATA Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa angket sebagai berikut: 1. Instrumen tentang kemampuan literasi sains diadopsi dari The Nature of Science Literacy Test (Nos. Lit) dan Scientific Inquiry Literacy Test (Sc. Inq. Lit) yang telah dikembangkan oleh Wenning (2007) dan diadopsi oleh tim peneliti. (Angket Terlampir) 2. Instrumen tentang kemampuan literasi teknologi (ICT Literacy Assessment) yang diadopsi dan dikembangkan oleh Tim peneliti. (Angket terlampir) SEMINAR PENELITIAN 13

3. Forum Group Discussion (FGD) https: //belajar. kemdikbud. go. id/Dashboard Dalam kegiatan ini dilakukan

3. Forum Group Discussion (FGD) https: //belajar. kemdikbud. go. id/Dashboard Dalam kegiatan ini dilakukan untuk menggali informasi tentang kendala yang dialami oleh Guru IPA dalam melakukan pembelajaran SEMINAR PENELITIAN 14

Hasil Penelitian (Literasi Sains) Aspek konten kelas aspek konten frekuensi 23 25 16, 5

Hasil Penelitian (Literasi Sains) Aspek konten kelas aspek konten frekuensi 23 25 16, 5 -26, 5 7 26, 51 -36, 51 9 36, 52 -46, 52 23 46, 53 -56, 53 13 20 9 10 56, 54 -66, 54 13 15 8 7 7 3 66, 55 -76, 55 8 76, 56 -86, 56 7 3 5 0 16, 5 -26, 51 -36, 51 36, 52 -46, 52 46, 53 -56, 53 56, 54 -66, 54 66, 55 -76, 55 76, 56 -86, 56 Hasil analisis literasi sains pada aspek konten di atas menunjukkan berada pada kategori rendah yakni skor tertinggi (83, 43), terendah (16, 57), rerata (48, 72), dan standar deviasi (18, 27). SEMINAR PENELITIAN 1

Data pada aspek proses kelas frekuensi 17, 5 -27, 5 12 27, 51 -37,

Data pada aspek proses kelas frekuensi 17, 5 -27, 5 12 27, 51 -37, 51 28 28 30 25 20 37, 52 -47, 52 12 15 12 47, 53 -57, 53 12 3 10 57, 54 -67, 54 7 7 4 5 67, 55 -77, 55 4 3 4 0 77, 56 -87, 56 4 17, 5 -27, 51 -37, 51 37, 52 -47, 52 47, 53 -57, 53 57, 54 -67, 54 67, 55 -77, 55 77, 56 -87, 56 Berdasarkan analisis hasil penelitian di atas diperoleh kompetensi literasi sains bagi guru IPA SMP Kabupaten Konawe Selatan pada aspek proses nilai tertinggi 82, 47, nilai terendah 17, 60 rerata 41, 45 dan standar deviasi 17, 13. Hasil ini menunjukkan kategori rendah. SEMINAR PENELITIAN 1

Aspek konteks aspek konteks kelas 18 frekuensi 18 25, 5 -33, 5 14 33,

Aspek konteks aspek konteks kelas 18 frekuensi 18 25, 5 -33, 5 14 33, 5 -41, 5 16 16 16 14 14 12 41, 5 -49, 5 18 10 10 7 49, 5 -57, 5 7 8 6 57, 5 -65, 5 10 4 4 1 65, 5 -73, 5 4 2 0 73, 5 -81, 5 1 25, 5 -33, 51 -41, 51 41, 52 -49, 52 49, 53 -57, 53 57, 54 -65, 54 65, 55 -73, 55 73, 56 -81, 56 Hasil analisa di atas menunjukkan bahwa kompetensi literasi sains bagi guru IPA SMP Kabupaten Konawe Selatan pada aspek konteks yaitu; nilai tertinggi 77, 18, nilai terendah 25, 75, rerata 45, 91 dan standar deviasi 12, 67. Hasil ini menunjukkan bahwa kompetensi literasi sains pada aspek konteks berada pada kategori rendah. SEMINAR PENELITIAN 1

Hasil Penelitian (Literasi Teknologi) MINAT DAN SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN SAINS 70. 00 Interval Frekuensi

Hasil Penelitian (Literasi Teknologi) MINAT DAN SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN SAINS 70. 00 Interval Frekuensi 54, 17 -60, 17 4 60. 00 50. 00 66, 19 -72, 19 72, 2 -78, 2 3 24 Persentase (%) 60, 18 -66, 18 40. 00 30. 00 9 20. 00 78, 21 -84, 21 24 10. 00 84, 22 -90, 22 2 0. 00 1 90, 23 -96, 23 2 3 4 5 6 4 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Pertanyaan Tidak Menguasai Sedikit Menguasai Sangat Menguasai Hasil yang diperoleh pada aspek Minat dan Sikap Guru IPA di Kabupaten Konawe Selatan yang mengatakan Ya (Berminat) sebesar 66, 07 dan untuk yang mengatakan Tidak sebesar 33, 93, hal ini menunjukkan bahwa rata-rata guru pada aspek profil Aspek Sikap dan Minat terhadap TIK dan Internet berada pada kategori tinggi SEMINAR PENELITIAN 1

PENGUASAAN APLIKASI DAN PIRANTI LUNAK 25 frekuensi 36 -38, 5 5 38, 6 -41,

PENGUASAAN APLIKASI DAN PIRANTI LUNAK 25 frekuensi 36 -38, 5 5 38, 6 -41, 1 8 41, 2 -43, 7 17 20 INTERVAL Interval 15 10 43, 8 -46, 3 21 46, 4 -48, 9 12 49 -51, 5 5 5 0 36 -38, 5 51, 6 -54, 1 38, 6 -41, 1 41, 2 -43, 7 2 43, 8 -46, 3 46, 4 -48, 9 49 -51, 5 51, 6 -54, 1 KELAS Data pada aspek Penguasaan Aplikasi dan Piranti Lunak dalam proses pembelajaran diperoleh skor maksimum (53, 95), skor minimum (17, 03), reratanya (43, 59), dan standar deviasinya sebesar (5, 52). Grafik di atas menunjukkan kelas yang dominan frekuensinya berada pada interval (43, 8 - 46, 3) dan interval (41, 2 – 43, 7). Hasil ini menunjukan bahwa pada aspek penguasaan aplikasi dan piranti lunak berada pada kategori rendah. SEMINAR PENELITIAN 1

KOMPETENSI TEKNOLOGI DIGITAL DAN PENGUASAAN PEDAGOGIS 24 frekuensi 25 54 -56 4 20 57

KOMPETENSI TEKNOLOGI DIGITAL DAN PENGUASAAN PEDAGOGIS 24 frekuensi 25 54 -56 4 20 57 -59 18 15 60 -62 24 frekuensi Interval 18 17 10 6 63 -65 17 4 5 1 66 -68 6 0 54 -56 69 -71 57 -59 60 -62 1 63 -65 66 -68 69 -71 frekuensi Data yang diperoleh dari aspek Kompetensi Teknologi Digital terintegrasi dengan Pengetahuan Pedagogik diperoleh skor maksimum (77, 18) skor minimum (50), reratanya (61, 24) dan standar deviasinya sebesar (4, 12). Hasil ini menunjukkan berada pada kategori sedang. https: //phet. colorado. edu/ SEMINAR PENELITIAN 2

https: //phet. colorado. edu/in/simulations/category/new Dalam FGD terungkap bahwa Kendala-kendala yg dialami guru: 1. Faktor

https: //phet. colorado. edu/in/simulations/category/new Dalam FGD terungkap bahwa Kendala-kendala yg dialami guru: 1. Faktor Kurikulum belum tersosialisasi Dengan merata di seluruh Guru 2. Fasilitas belum memadai 3. Latar belakang keilmuan Guru SEMINAR PENELITIAN 21

KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dan analisa data kompetensi literasi sains dan teknologi

KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dan analisa data kompetensi literasi sains dan teknologi bagi guru IPA SMP di Kabupaten Konawe Selatan maka dapat disimpulkan: 1. Kompetensi literasi sains bagi guru IPA SMP Kabupaten Konawe Selatan pada tiga aspek tergolong dalam kategori rendah. 2. Kompetensi literasi teknologi dilihat dari aspek sikap dan minat terhadap TIK tergolong dalam kategori tinggi, sedangkan kompetensi teknologi dan perangkat lunak, serta kemampuan memanfaatkan teknologi terintegrasi dengan pembelajaran tergolong kategori rendah. 3. Kendala yg dialami guru dalam melaksanakan pembelejaran terintegrasi dengan TIK antara lain: • Perubahan Kurikulum (Belum tersosialisasi secara merata • Fasilitas Teknologi (Perangkat lunak dan perangkat keras) • Latar belakang guru (Bukan Guru IPA) 2 SEMINAR PENELITIAN

SARAN Dari temuan dan kesimpulan penelitian kompetensi literasi sains dan teknologi maka disarankan: –

SARAN Dari temuan dan kesimpulan penelitian kompetensi literasi sains dan teknologi maka disarankan: – Disarankan pada pemangku kebijakan dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe Selatan untuk meningkatkan kompetensi literasi sains dan teknologi melalui pelatihan, workshop, lokakarya atau pendampingan kepada guru-guru IPA dalam aspek proses dan konteks. – Disarankan kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BALITBANGDA) Kabupaten Konawe Selatan untuk melakukan pemetaan kompetensi guru yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial melalui penelitian. – Disarankan kepada guru-guru IPA memanfaatkan fasilitas pembelajaran melalui fasilitas Kemendikbud (https: //belajar. kemdikbud. go. id/Dashboard/), fasilitas yang ada dari berbagai suber seperti (https: //phet. colorado. edu) Disarankan kepada Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan. SEMINAR PENELITIAN 23

SEMOGA BERMANFAAT Menghadapi Teknologi Generasi 4. 0, pendidik setidaknya harus mampu menyiapkan peserta didik

SEMOGA BERMANFAAT Menghadapi Teknologi Generasi 4. 0, pendidik setidaknya harus mampu menyiapkan peserta didik menghadapi tiga hal: a) menyiapkan anak DIDIK untuk bisa bekerja yang pekerjaannya saat ini belum ada; b) menyiapkan anak DIDIK untuk bisa menyelesaikan masalah yang masalahnya saat ini belum muncul, dan c) menyiapkan anak DIDIK untuk bisa menggunakan teknologi yang sekarang teknologinya belum ditemukan. Sungguh sebuah pekerjaan rumah yang tidak mudah bagi dunia pendidikan. LITERASI BARU (Dirjen Belmawa) Oleh : La Tahang, Dkk Terima Kasih HP/WA: 085241807777 Email: tahang 08@gmail. com 24

25

25