KERANGKA KARANGAN CONTOH FORMAT KK FORMAL Kerangka karangan

  • Slides: 41
Download presentation
KERANGKA KARANGAN CONTOH FORMAT KK FORMAL

KERANGKA KARANGAN CONTOH FORMAT KK FORMAL

Kerangka karangan adalah rencana garis besar karangan berdasarkan tingkat kepentingannya; Pokok-pokok yang akan dibicarakan;

Kerangka karangan adalah rencana garis besar karangan berdasarkan tingkat kepentingannya; Pokok-pokok yang akan dibicarakan; Pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan Kerangka karangan a. topik, b. formal § KK diungkapkan dalam bentuk kata kerangka karangan topik § KK diungkapkan dalam bentuk kalimat kerangka kalimat § Dalam beberapa kalimat kerangka alinea § Dalam beberapa paragraf proposal (harus dilengkap dana dan waktu yang diperlukan)

Contoh Topik : ramalan cuaca Tema : meningkatkan kualitas peramalan cuaca dengan metode DRIR

Contoh Topik : ramalan cuaca Tema : meningkatkan kualitas peramalan cuaca dengan metode DRIR (Direct Readout Infra Red) Tesis : Kualitas peramalan cuaca akan dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode DRIR, yaitu dengan mencatat data radiasi sinar infra merah dari satelit sehingga bisa diketahui distribusi temperatur tiap permukaan bumi. Judul : DRIR metode canggih dalam Meramalkan Cuaca Contoh Topik : Banjir di Bandung Selatan Tema : Apakah sebab-sebab terjadinya banjir dan bagaimanakah cara mengatasi akibat banjir tsb Judul : Penanggulangan Akibat Banjir di Bandung Selatan

CONTOH KERANGKA KARANGAN FORMAL Topik : Pengembangan Sistem Telekomunikasi Judul : Pengembangan Sistem Telekomunikasi

CONTOH KERANGKA KARANGAN FORMAL Topik : Pengembangan Sistem Telekomunikasi Judul : Pengembangan Sistem Telekomunikasi di Indonesia Tujuan : memperoleh jenis sistem telekomunikasi yang tepat dan cocok untuk dipakai di Indonesia Rumusan Masalah : Sistem telekomunikasi apa yang sesuai atau tepat digunakan di Indonesia untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia sehingga kebutuhan masyarakat akan telekomunikasi dapat terpenuhi. Aspek yang Diteliti : a. Keadaan wilayah Indonesia b. Kebutuhan masyarakat akan telekomunikasi c. Berbagai jenis sistem telekomunikasi d. Sistem-sistem telekomunikasi yang telah ada di Indonesia e. Keadaan telekomunikasi di Indonesia saat ini f. Hal-hal yang diperlukan untuk mengembangkan telekomunikasi di Indonesia g. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan telekomunikasi di Indonesia. Metode penelitian : studi pustaka survey melalui wawancara Literatur : (min 5)

Rumusan Masalah, perlu dituangkan dengan jelas agar pembahasan masalah terarah sesuai dengan tujuan. Biasanya

Rumusan Masalah, perlu dituangkan dengan jelas agar pembahasan masalah terarah sesuai dengan tujuan. Biasanya diungkapkan dalam bentuk pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, sejauhmana, upaya apa. Metode Penelitian - diperlukan dalam upaya memperoleh data Data diperlukan untuk membahas masalah dan mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi Contoh Kerangka Karangan Formal Topik : Penggunaan Kendaraan Bermesin Diesel Judul : Pencegahan Polusi Karena Penggunaan Kendaraan Bermesin Diesel Tujuan : § mengetahui penyebab tingginya tingkat polusi yang dihasilkan kendaraan bermesin diesel § mencegah polusi karena penggunaan kendaraan bermesin diesel Rumusan Masalah : § Langkah apa yang harus dilakukan agar polusi kendaraan bermesin diesel dapat dikurangi Aspek yang Diteliti : § komponen mesin diesel § cara kerja mesin diesel § gas buang dari proses pembakaran pada mesin diesel § perawatan mesin diesel § volume penggunaan kendaraan bermesin diesel § penyebab tingginya tingkat polusi kendaraan bermesin diesel § pengaruh gas buang terhadap kondisi udara Metode Penelitian § studi pustaka § survey melalui observasi, wawancara, dan kuesioner § Literatur (min 5)

Topik Judul Tujuan : penggunaan kompor briket batubara : Dilema Penggunaan Kompor Briket Batubara

Topik Judul Tujuan : penggunaan kompor briket batubara : Dilema Penggunaan Kompor Briket Batubara dan Penanggulangannya : Memperoleh jalan keluar dari dilema penggunaan kompor briket batubara dengan meningkatnya pencemaran Rumusan Masalah : Upaya apa yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bakar tanpa menimbulkan masalah baru. Aspek yang diteliti : a. kebutuhan bakar masyarakat Indonesia b. sumber bahan bakar di Indonesia c. cadangan bahan bakar di Indonesia d. kenyataan yang terjadi di masyarakat saat ini berkaitan dengan kebutuhan dan penggunaan bahan bakar batubara sebagai bahan bakar alternatif e. efek negatif batubara sebagai bahan bakar alternatif f. jalan keluar atas dilema penggunaan kompor briket batubara Metode Penelitian : studi pustaka survey melalui wawancara dan penyebaran angket Literatur : Cinningham, W. P. & B. W. Saigo. 1999. Environmental Science: a global concern. Fifth edition. Mc Graw, Boston Kupchella, C. E. & M. C. Hyland. 1993. Environmental Science: Living in the environment. Brooks Cole Publishing company, Pacific Grove, CA. Raven, P. H. , L. R. Berg & G. B. Johnsons. 1998. Environment. Second Edition. Saunders College Publishing, Forthworth, FL. Tribun Bandung, Minggu (16 Oktober 2005), hal. 2 www. wikipedia. com

Contoh 2 Topik Judul : Pencarian sumber energi alternatif : Pendayagunaan Energi Matahari sebagai

Contoh 2 Topik Judul : Pencarian sumber energi alternatif : Pendayagunaan Energi Matahari sebagai Sumber Energi Alternatif Tujuan/Tema : memperkenalkan teknologi yang menggunakan energi matahari Rumusan Masalah : sejauhmana energi matahari dapat menggantikan sumber energi fosil Aspek yang diteliti : a. kebutuhan energi b. sumber energi yang akan digunakan c. keterbatasan sumber energi fosil d. matahari sebagai sumber energi e. penggunaan teknologi energi matahari dalam kehidupan sehari-hari Metode Penelitian a. studi pustaka b. survey melalui wawancara dan kuesioner

TEMA, JUDUL, UNGKAPAN MAKSUD TEMA Tema -- pendek -- kata atau frasa Contoh :

TEMA, JUDUL, UNGKAPAN MAKSUD TEMA Tema -- pendek -- kata atau frasa Contoh : bertema percintaan, perjuangan, kesenjangan sosial -- panjang -- kalimat (isinya bersifat umum) Contoh : Dengan semangat sportivitas, kita sukseskan. . Melalui Kepedulian Sosial Kita Gencarkan. . Tema berarti pokok pemikiran topik yang sudah mengandung tujuan Ide atau gagasan tertentu yang akan disampaikan oleh penulis dalam karangannya disebut tema karangan Contoh : Topik : Penanggulangan Pencemaran Udara Tema : Penanggulangan Pencemaran Udara melalui Pengurangan emisi kendaraan bermotor

§ Tema yang baik harus mengandung kejelasan, kesatuan, perkembangan, keaslian. § Penetapan tema sebelum

§ Tema yang baik harus mengandung kejelasan, kesatuan, perkembangan, keaslian. § Penetapan tema sebelum mulai mengarang sangat penting untuk pedoman menulis secara teratur dan jelas sehingga isi karangan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan. § Tema dapat juga diartikan sebagai pengungkapan maksud dan tujuan. § Rumusan tema boleh lebih dari satu kalimat, asalkan seluruh kalimat bersama-sama mengungkapkan satu ide (ide karangan).

§ Tema adalah topik yang sudah jelas mengandung tujuan. Misalnya, jika topik penanggulangan pencemaran

§ Tema adalah topik yang sudah jelas mengandung tujuan. Misalnya, jika topik penanggulangan pencemaran udara disertai tujuan menanggulangi pencemaran udara dengan mengurang emisi kendaraan bermotor maka temanya: penanggulangan pencemaran udara melalui pengurangan emisi kendaraan bermotor. § Dari topik dan tema dapat diangkat menjadi judul karangan ilmiah.

JUDUL § Ada dua cara pembatasan topik ----- judul karangan § masalah apa, mengapa,

JUDUL § Ada dua cara pembatasan topik ----- judul karangan § masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana, dan kapan. § Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. § Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. § Judul tidak harus sama dengan topik. § Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas.

§ Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, shingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok

§ Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, shingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya. § Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya. § Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu. § Ada judul yang mengungkapkan maksud pengarang, misalnya dalam sebuah laporan eksposisi, contohnya “Suatu Penelitian tentang Korelasi antara Kejahatan Anak-anak dan Tempat Kediaman yang Tidak Memadai”.

Syarat judul yang baik § harus relevan, judul harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau

Syarat judul yang baik § harus relevan, judul harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau dengan beberapa bagian yang penting dari tema tersebut. § judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau karangan. § harus singkat, tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Bila harus membuat judul yang panjang, ciptakanlah judul utama yang singkat dengan judul tambahan yang panjang. § tidak provokatif. Judul karangan sedapat-dapatnya A. singkat dan padat, B. menarik perhatian, serta C. menggambarkan garis besar (inti) pembahasan.

Contoh : Upaya menurunkan risiko bahaya letusan gunung Penanggulangan krisis air di Jakarta Tujuan

Contoh : Upaya menurunkan risiko bahaya letusan gunung Penanggulangan krisis air di Jakarta Tujuan perlu dirumuskan dengan gamblang agar jelas apa yang akan dicapai oleh tulisan ini. Tujuan dapat diungkapkan dengan kata operasional : § Menanggulangi § Mengurangi § Menemukan § Meningkatkan § Mengoptimalkan § Mengevaluasi § Mengendalikan

Contoh penentuan judul dengan cara bertanya Masalah apa? § Industri methanol § Desain interior

Contoh penentuan judul dengan cara bertanya Masalah apa? § Industri methanol § Desain interior Mengapa? § Mengembang § Bermanfaat Judul karangan harus berbentuk frasa bukan kalimat. Kata-kata di atas dapat dijadikan kata benda judul. § Mengembang -- pengembangan § Bermanfaat -- manfaat Judul § Pengembangan Industri Metanol § Mengembangkan Industri Metanol § Manfaat Desain Interior

§ Agar karangan ilmiah dapat berpijak pada suatu masalah yang terbatas dan ruang lingkup

§ Agar karangan ilmiah dapat berpijak pada suatu masalah yang terbatas dan ruang lingkup yang tidak terlalu mengambang, judul karangan harus dibatasi, misalnya dengan menyebut tempat. Di mana? § Di Pulau Bunyu § Dalam Mendukung Kegunaan Perkantoran di Jakarta § Kalau masih dirasakan terlalu luas, pertanyaan kapan dapat mempersempit suatu judul. Kapan? § Tahun 2000 -an § Dewasa ini § “Pengembangan Industri Metanol di Pulau Bunyu Tahun 2000 -an” § “Manfaat Desain Interior dalam Mendukung Kegunaan Perkantoran di Jakarta Dewasa ini” Adakalanya pertanyaan di mana tidak diperlukan, tetapi pertanyaan kapan diperlukan, atau sebaliknya.

Contoh : Judul berikut merupakan jawaban pertanyaan : masalah apa, mengapa, kapan § “Persaingan

Contoh : Judul berikut merupakan jawaban pertanyaan : masalah apa, mengapa, kapan § “Persaingan Bangunan Tradisional dengan Bangunan Modern Saat ini” Contoh : Judul yang cukup sempit walaupun tanpa menjawab pertanyaan di mana dan kapan § “Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah” pembatasan judul dilakukan anak judul. Anak judul berfungsi membatasi judul dan Sebagai penjelasan atau keterangan judul utama. Antara judul utama dan anak judul diberi titik dua.

Contoh 1 § PENINGKATAN PRODUKSI PUPUK DI KALIMANTAN TIMUR : SEGI KUALITAS DAN KUANTITAS

Contoh 1 § PENINGKATAN PRODUKSI PUPUK DI KALIMANTAN TIMUR : SEGI KUALITAS DAN KUANTITAS Contoh 2 Topik : Polusi Air Judul : “Pengendalian Polusi Air di Perairan Sungai Musi” Topik Judul : Industri Baja : “Peningkatan Industri Baja di PT Krakatau Steel Cilegon Periode 2000 -2005” Persamaan dan Perbedaan Topik dan judul § Persamaan : dapat menjadi judul karangan § Perbedaan : topik adalah “payung besar” yang bersifat umum dan belum menggambarkan sudut pandang penulisnya. Judul lebih spesifik dan telah mengandung permasalaha yang lebih jelas atau lebih terarah dan telah menggambarkan sudut pandang penulisnya.

§ Banyak orang beranggapan bahwa topik = judul. § Topik merupakan pokok yang akan

§ Banyak orang beranggapan bahwa topik = judul. § Topik merupakan pokok yang akan diperikan atau masalah yang akan dikemukakan. § Judul adalah nama karya tersebut. § Tema lebih luas lingkupnya dan biasanya lebih abstrak; tema dapat dibagi-bagi menjadi beberapa topik. Dari topik dapat muncul judul-judul.

§ Walaupun topik yang dipilih sama, tetapi makksudnya berlainan, maka tema yang dihasilkan juga

§ Walaupun topik yang dipilih sama, tetapi makksudnya berlainan, maka tema yang dihasilkan juga lain. Selanjutnya penggarapan dan materi-materi yang dipilih pun berbeda. § Setelah topik ditetapkan, maksud topik diuraikan langkah selanjutnya membuat sebuah rumusan tentang masalah dan tujuan yang akan dicapai. Perumusan itu tidak lain adalah tema karangan. Tema karangan itu berbentuk satu kalimat, satu alinea.

KK TOPIK/ISI Fungsi dan peran kerangka isi karangan § sebagai pedoman untuk menentukan jenis

KK TOPIK/ISI Fungsi dan peran kerangka isi karangan § sebagai pedoman untuk menentukan jenis data yang harus dikumpulkan § sebagai patokan bagi penulis dalam menguraikan karangan secara sistematis § memberi gambaran umum mengenai pokok yang akan dibahas/dianalisis dalam karangan Perbedaan dan persamaan kerangka karangan topik dan daftar isi § sama-sama memuat unsur-unsur yang terdapat pada tubuh/isi karangan § perbedaannya pada daftar isi semua unsur karangan dicantumkan disertai halaman tempat karangan § perbedaannya cara/waktu pembuatan kerangka topik sebelum karangan selesai § daftar isi sesudah karangan selesai

Dua cara menyusun kerangka karangan § cara langsung, ide-ide utama yang akan dikemukakan, langsung

Dua cara menyusun kerangka karangan § cara langsung, ide-ide utama yang akan dikemukakan, langsung disusun menurutan dan tingkatan pada bab -bab § Cara bertahap/bertingkat, ide-ide lebih terinci dan tersusun Cara Bertingkat/Bertahap a. curah ide/inventarisasi ide § berpatokan pada judul dan tujuan penulisan (tujuan objektif) tanpa disaring b. penyeleksian ide/pengoreksian/penyempurnaan/inventarisasi ide § ide yang telah dikumpulkan dikoreksi bila ada yang menyimpang dibetulkan bila ada yang kurang ditambahkan

c. pengelompokkan ide (yang sejenis) § ide-ide dikelompokkan menurut jenis/tingkatan disusun per bab/anak bab

c. pengelompokkan ide (yang sejenis) § ide-ide dikelompokkan menurut jenis/tingkatan disusun per bab/anak bab diberi judul yang sesuai d. penyusunan urutan ide dalam kelompok, lalu diberi judul e. penyusunan urutan kelompok contoh : Judul “Sistem Pengamanan yang Kurang efektif terhadap Meningkatnya kejahatan” kita tidak objektif karena sudah mengecap negatif sebagai ilmuwan kita harus netral sehingga frase (yg kurang efektif) dihilangkan

“Sistem Pengamanan dan Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Kejahatan di Kompleks Arcamanik Indah Kodya Bandung” Tujuan

“Sistem Pengamanan dan Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Kejahatan di Kompleks Arcamanik Indah Kodya Bandung” Tujuan : 1. Mengetahui sistem dan keadaan keamanan di …. 2. untuk memperoleh …. Sistem pengamanan yang terbaik Curah ide : - jenis sistem keamanan - faktor alat - faktor manusia - moral - ketelitian - pengoperasian alat - masyarakat dst

CONTOH KK ISI/TOPIK cara langsung, ide-ide utama yang akan dikemukakan, langsung disusun menurutan dan

CONTOH KK ISI/TOPIK cara langsung, ide-ide utama yang akan dikemukakan, langsung disusun menurutan dan tingkatan pada bab-bab (untuk bab II, dan III dibuat secara langsung berdasarkan judul yang terdapat pada setiap bab, kemudian ditulis topik-topik utama dan topik-topik pecahan). Contoh Bab II …………… 2. 1 …………. 2. 1. 1 …………………. 2. 1. 2 …………………. 2. 2 ………………………… 2. 3. 1 …………………. 2. 3. 2. 1 ………… 2. 3. 2. 2 …………

Cara bertahap/bertingkat KK topik untuk bab II dan III ini dibuat secara bertahap dengan

Cara bertahap/bertingkat KK topik untuk bab II dan III ini dibuat secara bertahap dengan berpedoman pada judul karangan penelitian dan tujuannya. Judul : ……………… Tujuan : § ………………. Cara Bertingkat/Bertahap Tahap I : inventarisasi (curah) ide yang berkaitan dengan judul dan tujuan, ditulis tanpa disaring Contoh : 1. …………. . 6. …………………. . 11. ……………. . 2. …………. . 7. …………………. . 12. ……………. . 3. …………. . 8. …………………. . 13. ……………. . 4. …………. . 9. …………………. . 14. ……………. . 5. …………. . 10. …………………. Dst.

Tahap II : Pengoreksian, pelengkapan, dan penyempurnaan ide dengan mengaitkannya kembali sesuai judul dan

Tahap II : Pengoreksian, pelengkapan, dan penyempurnaan ide dengan mengaitkannya kembali sesuai judul dan tujuan bila ada yang menyimpang dibetulkan, bila ada yg kurang ditambahkan Tahap III : Pengelompokan ide yang sejenis Misalnya, 1, 3, 7. 9, 20, 21 - judul/topik 2, 8, 15, 19 - judul 4, 5, 6, 17, 26 - judul dst.

Tahap IV : Penyusunan urutan dan tingkatan ide dalam setiap kelompok Misalnya, 1, 20,

Tahap IV : Penyusunan urutan dan tingkatan ide dalam setiap kelompok Misalnya, 1, 20, 3, 9, 7, 21 - judul/topik 8, 15, 2, 19 - judul 4, 17, 26, 5, 6 - judul Tahap V : Pemilahan ide untuk bab II dan III Bab II -- berkaitan dengan teori Bab III -- berkaitan dengan data lapangan untuk dianalisis dan diuji

Contoh tahap-tahap pembuatan KK Judul : Penanggulangan Dampak Limbah Industri Tekstil di Bandung Selatan

Contoh tahap-tahap pembuatan KK Judul : Penanggulangan Dampak Limbah Industri Tekstil di Bandung Selatan Tujuan : Menemukan cara yang efektif dan efisien untuk menanggulangi dampak Limbah industri di Bandung Selatan.

Tahap I : inventarisasi (curah) ide yang berkaitan dengan judul dan tujuan Pengungkapan ide

Tahap I : inventarisasi (curah) ide yang berkaitan dengan judul dan tujuan Pengungkapan ide : § dalam bentuk topik § diungkapkan ditulis dengan spontan tanpa memikirkan urutan § diberi nomor

1. jenis limbah 2. volume limbah 3. penanggulangan limbah 4. sistem distilasi 5. daur

1. jenis limbah 2. volume limbah 3. penanggulangan limbah 4. sistem distilasi 5. daur ulang 6. sistem pembuangan limbah 7. sistem pengelolaan limbah (lihat no. 26) X 8. alat-alat yang digunakan 9. mesin pengolah limbah 10. saluran pembuangan 11. a. akibat pembuangan limbah langsung b. tidak langsung 12. kepedulian pimpinan dan karyawan pabrik terhadap akibat bahaya limbah terhadap lingkungan 13. tingkatan dan jenis upaya yang telah dilakukan 14. keadaan lingkungan pabrik-pabrik 15. keadaan masyarakat sekitar 16. keadaan kesehatan 17. keadaan perekonomian 18. keadaan pendidikan 19. kontrol dan pengawasan dari pihak pimpinan pabrik 20. kontrol dan pengawasan dari pihak pemerintah 21. upaya masyarakat 22. upaya pemerintah 23. hasil upaya 24. analisis peneliti terhadap jenis pencemaran 25. a. kondisi pencemaran air b. kondisi pencemaran lingkungan

26. Berbagai sistem pengolahan limbah 27. cara yang efektif dan efisien yang ditemukan diusulkan

26. Berbagai sistem pengolahan limbah 27. cara yang efektif dan efisien yang ditemukan diusulkan oleh peneliti 28. sistem pengolahan limbah padat 29. sistem pengolahan limbah cair 30. cara memperoleh data dari pihak pabrik 31. cara memperoleh data dari masyarakat sekitar 32. cara memperoleh data dari pihak pemerintah 33. cara mengetahui keadaan masyarakat sekitar 34. cara mengetahui keadaan fisik lingkungan 35. cara menganalisis data limbah 36. cara menganalisis data kepedulian ppihak pabrik dst.

Tahap II : mengoreksi dan melengkapi ide mencoret ide yang tidak perlu, misalnya ide

Tahap II : mengoreksi dan melengkapi ide mencoret ide yang tidak perlu, misalnya ide no. 7 menambah ide yang belum dikemukakan misalnya 37. jenis limbah padat 38. limbah kemasan bekas 39. limbah padat hasil olahan 40. limbah cairan 41. volume limbah padat 42. volume limbah cair 43. pencemaran udara 44. pencemaran air 45. pencemaran tanah

Tahap III : Pengelompokan ide yang sejenis 1, 40, 41, 42, 43 -- jenis

Tahap III : Pengelompokan ide yang sejenis 1, 40, 41, 42, 43 -- jenis limbah 2, 44, 46 -- volume limbah 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 27 -- penanggulangan limbah 11, 24, 25, 46, 47, 48 --- akibat pembuangan limbah secara langsung 11 b, 16, 49 --- akibat pembuangan secara tak langsung

Tahap IV : Penyusunan urutan dan tingkatan ide dalam setiap kelompok jenis limbah §

Tahap IV : Penyusunan urutan dan tingkatan ide dalam setiap kelompok jenis limbah § kondisi dan volume limbah padat § limbah kemasan bekas § limbah padat hasil olahan § Kondisi dan Volume Limbah Cair § Kondisi Kandungan Zat dalam Limbah air § Volume Limbah Cair § Dst.

Tahap V : Pemilahan ide untuk bab II dan III Ide-ide yang berkaitan dengan

Tahap V : Pemilahan ide untuk bab II dan III Ide-ide yang berkaitan dengan teori dan hasil percobaan yang telah dilakukan oleh para pakar tentang sistem pengelolaan limbah cair ataupun limbah padat Bab II Landasan Teori mengenai Penanggulangan Limbah 2. 1 Jenis Limbah 2. 1. 1 Limbah Padat 2. 1. 1. 1 kaleng a. Kaca b. Kayu c. plastik 2. 1. 2 Limbah Cair 2. 1 Kandungan Zat dalam Limbah Cair 2. 1. 2. 2 Batas Aman Kadar Kandungan Jenis Zat

2. 1. 3 Limbah Gas/Udara 2. 1. 3. 1 Bau Gas/Udara 2. 1. 3.

2. 1. 3 Limbah Gas/Udara 2. 1. 3. 1 Bau Gas/Udara 2. 1. 3. 2 Kadar Gas dalam Udara 2. 1. 3. 3 Batas Aman Kadar Gas dalam Udara 2. 2 Sistem Pengelolaan Limbah 2. 2. 1 dst. Bab III Kondisi Limbah Pabrik Tekstil di Dayeuh Kolot 3. 1 ……. . dst Bab IV Simpulan 4. 1 Simpulan 4. 2 Saran