KASUS DIAGNOSIS DAN KLASIFIKASI PENYAKIT Fitria Dewi Puspita

  • Slides: 19
Download presentation
KASUS, DIAGNOSIS DAN KLASIFIKASI PENYAKIT Fitria Dewi Puspita Anggraini Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

KASUS, DIAGNOSIS DAN KLASIFIKASI PENYAKIT Fitria Dewi Puspita Anggraini Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro 2020

Topik Bahasan Kasus Diagnosis Status Kesehatan Klasifikasi Penyakit

Topik Bahasan Kasus Diagnosis Status Kesehatan Klasifikasi Penyakit

KASUS Adalah orang yang menderita suatu penyakit atau masalah, di mana sudah ditegakkan diagnosa

KASUS Adalah orang yang menderita suatu penyakit atau masalah, di mana sudah ditegakkan diagnosa penyakit padanya. Dalam epidemiologi, kasus adalah merumuskan masalah untuk dicari penyebabnya dalam upaya pengembangan suatu strategi pencegahan.

Manfaat Mendiagnosa Kasus Mendapatkan gambaran diagnosis komunitas yang tepat, seragam dan terpakai dalam pengumpulan

Manfaat Mendiagnosa Kasus Mendapatkan gambaran diagnosis komunitas yang tepat, seragam dan terpakai dalam pengumpulan data. Mengetahui dampak atau akibat dari penyebab atau faktoryang beresiko. Membandingkan batasan kasus yang digunakan dengan batasan kasus dalam penelitian-penelitian sebelumnya.

DIAGNOSIS Diagnosis Individu Diagnosis Komunitas Kriteria Diagnosis

DIAGNOSIS Diagnosis Individu Diagnosis Komunitas Kriteria Diagnosis

Diagnosis Individu Diagnosis adalah upaya untuk menegakkan atau mengetahui jenis penyakit yang dideritas seseorang.

Diagnosis Individu Diagnosis adalah upaya untuk menegakkan atau mengetahui jenis penyakit yang dideritas seseorang. Dapat dilakukan dengan 3 cara utama yaitu anamnesa, pemeriksaan fisik, dan tes diagnostik

 Anamnesa dilakukan melalui wawancara dengan penderita untuk menanyakan keluhan berupa gejala (symptom) yang

Anamnesa dilakukan melalui wawancara dengan penderita untuk menanyakan keluhan berupa gejala (symptom) yang dirasakan oleh penderita, sehingga informasi berdasarkan hasil observasi subjektif pasien terhadap dirinya. Pemeriksaan Fisik merupakan hasil pengamatan dokter atau pemeriksa kesehatan, sehingga informasi berdasarkan observasi obyektif yang dilakukan terhadap penderita. Tes diagnostik upaya pemeriksaan dengan mempergunakan bantuan alat-alat laboratorium seperti rontgen, EEG, CT Scan, MRI, EKG.

Untuk menegakkan diagnosa suatu penyakit, ketiga cara tersebut dianggap sebagai prosedur lengkap untuk mendapatkan

Untuk menegakkan diagnosa suatu penyakit, ketiga cara tersebut dianggap sebagai prosedur lengkap untuk mendapatkan diagnosis pasti yang tepat dan akurat. Namun, tidaklah mudah untuk melakukan ketiganya sekaligus, karena: 1. Memerlukan waktu yang lama jika harus menunggu hasil pemeriksaan diagnostik, sementara hasil diagnosa diharapkan segera. 2. Faktor biaya pelaksanaan, khususnya pemeriksaan dengan alat laboratorium modern membutuhkan biaya yang mahal. 3. Adanya subyektifitas jika hanya mengandalkan anamnesa dan kelemahan dari masing-masing cara, misalnya jika pemeriksaan akan mengakibatkan hasil yang bias, terkadang hasil pemeriksaan bias karena adanya kesalahan dari petugas atau dari alat pemeriksaaan

Diagnosis Komunitas Dalam melakukan diagnosis keadaan penyakit ataupun status kesehatan masyarakat, dapat dilakukan pendekatan

Diagnosis Komunitas Dalam melakukan diagnosis keadaan penyakit ataupun status kesehatan masyarakat, dapat dilakukan pendekatan diagnosis yang bersifat individu ataupun komunitas. Pendekatan diagnosis yang bersifat komunitas atau masyarakat dapat dilakukan dengan cara interview, observasi lapangan dan intervensi/eksperimen.

1. Interview dilakukan melalui wawancara dengan masyarakat untuk menanyakan keluhan berupa gejala (symptom), yang

1. Interview dilakukan melalui wawancara dengan masyarakat untuk menanyakan keluhan berupa gejala (symptom), yang dirasakan oleh penderita tetapi tidak secara mendalam seperti pada anamnesa individu. 2. Observasi lapangan Merupakan hasil pengamatan langsung ke daerah yang mengalami kejadian masyarakat, seperti dalam kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB), pengamatan dilakukan secara general (melihat tanda klinis yang secara umum terjadi) 3. Intervensi/eksperimen Merupakan tindakan langsung yang dilakukan oleh pemeriksa, misalnya dengan memberikan terapi pada suatu daerah yang mengalami KLB.

Kriteria Diagnosis Kriteria diagnosis adalah kriteria yang didapat dari pemisahan kelompok sakit dan sehat

Kriteria Diagnosis Kriteria diagnosis adalah kriteria yang didapat dari pemisahan kelompok sakit dan sehat atau variabel/kasus menurut skala pengukurannya. Kriteria diagnosis suatu kasus yaitu, pengelompokan menurut status kepastian diagnosis, pengelompokan status penyakit, dan kategori tingkat penyakit.

Kriteria Diagnosis 1. Pengelompokan menurut status kepastian diagnosis, berupa status kasus mungkin (possible), barangkali

Kriteria Diagnosis 1. Pengelompokan menurut status kepastian diagnosis, berupa status kasus mungkin (possible), barangkali (possible), dan jelas (definitive) sakit 2. Pengelompokan status penyakit, berupa sakit ringan, sedang atau berat. 3. Kategori tingkat penyakit, yaitu tingkat I, tingkat III dan seterusnya.

STATUS KESEHATAN The Traditional (Ecological) Model model ini mengemukakan bahwa status sehat ditentukan oleh

STATUS KESEHATAN The Traditional (Ecological) Model model ini mengemukakan bahwa status sehat ditentukan oleh keseimbangan penjamu, agent, dan lingkungan, di mana gangguan keseimbangan dari ke-3 faktor tersebut akan menimbulkan penyakit. Gangguan keseimbangan yang mungkin terjadi adalah: 1. Peningkatan kemampuan agent penyakit (virulensi kuman bertambah atau resistensinya meningkat) 2. Peningkatan kepekaan penjamu terhadap penyakit, misalnya karena gizi menurun 3. Perubahan lingkungan yang memungkinkan penyebaran penyakit, misalnya lingkungan yang kotor 4. Perubahan lingkungan yag meningkatan kerentanan penjamu, misalnya kepadatan penduduk di daerah kumuh

The Health Field Concept Model ini mengemukakan bahwa status kesehatan ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan,

The Health Field Concept Model ini mengemukakan bahwa status kesehatan ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan, gaya hidup, biologi dan sistem pelayanan kesehatan secara bersama-sama

The Environment of Health Teori ini disebut juga dengan The Force Field and Well

The Environment of Health Teori ini disebut juga dengan The Force Field and Well Being Paradigms of Health. Model ini mengemukakan bahawa status kesehatan ditentukan oleh faktor hereditas, faktor pelayanan kesehatan, gaya hidup, dan faktor lingkungan dimana faktor lingkungan dianggap sebagai faktor determinan utama status kesehatan masyarakat.

KLASIFIKASI PENYAKIT Klasifikasi penyakit merupakan suatu upaya untuk menggolongkan penyakit berdasarkan hasil-hasil dari pemeriksaan;

KLASIFIKASI PENYAKIT Klasifikasi penyakit merupakan suatu upaya untuk menggolongkan penyakit berdasarkan hasil-hasil dari pemeriksaan; keluhan, gejala, tes, dan pembuatan kriteria diagnosis. Klasifikasi penyakit dapat dilakukan berdasarkan agen penyebab, patologi penyakit, organ yang terserang, cara pengobatan, cara penularan, cara masuk atau keluarnya penyakit dan faktor keterpaparan atau kepekaannya.

Beberapa bentuk klasifikasi penyakit yang sering dipakai: Penyakit infeksi/menular/communicable disease 1. Airborne disease (penyakit

Beberapa bentuk klasifikasi penyakit yang sering dipakai: Penyakit infeksi/menular/communicable disease 1. Airborne disease (penyakit menular melalui udara) 2. Penyakit menular melalui tanah 3. Waterborne disease (penyakit menular melalui air) 4. Foodborne disease (penyakit menular melalui makanan/minuman) 5. Penyakit menular melalui kelamin 6. Vectorborne disease (penyakit menular melalui vektor) 7. Penyakit menular melalui cairan tubuh 8. Penyakit menular melalui kulit

 Klasifikasi penyakit yang lainnya dilakukan menurut ICD (international Classification of Disease = Klasifikasi

Klasifikasi penyakit yang lainnya dilakukan menurut ICD (international Classification of Disease = Klasifikasi Internasional Penyakit). ICD penyebab kematian diklasifikasikan di AS menjadi ICD 1 -ICD 10 sejak tahun 1900 hingga 2007 dengan beberapa revisi secara periodik. Menurut ICD-X (ICD 10) terdapat 22 kelompok utama penyakit.

 Penyakit non infeksi/tidak menular/non communicable disease 1. Penyakit jantung 2. Penyakit kanker 3.

Penyakit non infeksi/tidak menular/non communicable disease 1. Penyakit jantung 2. Penyakit kanker 3. Penyakit metabolik 4. Penyakit pada tulang 5. Penyakit pada sistem syaraf 6. Penyakit hormonal