IsuIsu Terkini AKK PERTEMUAN 5 Gisely Vionalita SKM

  • Slides: 24
Download presentation
Isu-Isu Terkini AKK PERTEMUAN 5 Gisely Vionalita SKM. M. Sc. Program Studi Kesehatan Masyarakat

Isu-Isu Terkini AKK PERTEMUAN 5 Gisely Vionalita SKM. M. Sc. Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

ISU TERKINI AKK (PROGRAM SEKOLAH RAMAH ANAK)

ISU TERKINI AKK (PROGRAM SEKOLAH RAMAH ANAK)

Program Sekolah Ramah Anak Disusun oleh Kelompok 5: Nur Ilham Risma Hidayati (201531219) Dian

Program Sekolah Ramah Anak Disusun oleh Kelompok 5: Nur Ilham Risma Hidayati (201531219) Dian Pawestri Wulandari (201531231) Vera Yulianti Harahap (201531268)

 • What? – Pelajar SMA tewas akibat adu jotos. • Who? – Hilarius

• What? – Pelajar SMA tewas akibat adu jotos. • Who? – Hilarius Christian Event Raharjo. • Where? – di SMA Budi Mulya, Jalan Kapten Muslihat, Bogor Tengah, Kota Bogor. • When? – Tahun 2017. • Why? – Terjadi karena sebelum pertandingan basket, Hila diminta untuk mewakili sekolah, padahal Hila sudah menolak tapi dipaksa. Hila di adu ditengah lapangan, bertarung satu lawan satu yang disaksikan oleh puluhan

How? Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Bogor dan Dinas Pendidikan

How? Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Bogor dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor mendeklarasikan Sekolah Ramah Anak (SRA) di 71 sekolah tingkat TK, SD, hingga SMP/sederajat di Kota Bogor.

1. 2. 3. 4. Meningkatnya kasus kekerasan pada Anak di Sekolah. Data Komisi Perlindungan

1. 2. 3. 4. Meningkatnya kasus kekerasan pada Anak di Sekolah. Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat, sebanyak 84% siswa pernah mengalami kekerasan di sekolah dengan perbandingan 7 dari 10 siswa, dan 45% siswa laki-laki menyebutkan bahwa guru atau petugas sekolah merupakan pelaku kekerasan. Program Sekolah Ramah Anak (SRA) diberlakukan agar: Terwujudnya sekolah yang aman dan menyenangkan bagi peserta didik karena bebas dari kekerasan antar peserta didik maupun kekerasan yang dilakukan oleh pendidik dan tenaga kependidikan; Terbentuknya perilaku pendidik dan tenaga kependidikan yang berprespektif anak; Penerapan disiplin positif yang membantu anak untuk berfikir dan bertindak benar untuk anak yang dianggap melalaikan kewajibannya bukan sanksi atau hukuman yang selama ini dilakukan. Meningkatkan partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran dalam pengambilan keputusan di sekolah.

Dasar SRA • Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 20013 Pasal 1: “Pemenuhan Hak Pendidikan

Dasar SRA • Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 20013 Pasal 1: “Pemenuhan Hak Pendidikan Anak adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik pada usia anak secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

Pengertian SRA • Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah satuan pendidikan formal, nonformal dan informal

Pengertian SRA • Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah satuan pendidikan formal, nonformal dan informal yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi dan perlakuan salah lainya serta mendukung partisipasi anak terutama dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan perlindungan anak di pendidikan.

Komponen SRA 1. 2. 3. 4. 5. 6. Penerapan Sekolah Ramah Anak (SRA) dilaksanakan

Komponen SRA 1. 2. 3. 4. 5. 6. Penerapan Sekolah Ramah Anak (SRA) dilaksanakan dengan merujuk 6 (enam) komponen penting, yaitu: Adanya komitment tertulis yang dapat dianggap kebijakan tentang SRA; Pelaksanaan Proses Pembelajaran yang ramah anak; Pendidik dan Tenaga Kependidikan Terlatih Hak-Hak Anak; Sarana dan Prasarana yang ramah anak; Partisipasi Anak; Partisipasi Orang Tua, Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha, Pemangku Kepentingan Lainnya, dan Alumni.

1. Mencegah kekerasan terhadap anak dan warga sekolah lainnya, 2. Mencegah anak mendapatkan kesakitan

1. Mencegah kekerasan terhadap anak dan warga sekolah lainnya, 2. Mencegah anak mendapatkan kesakitan karena keracunan makanan dan lingkungan yang tidak sehat, 3. Mencegah kecelakaan di sekolah yang disebabkan prasarana maupun bencana alam, 4. Mencegah anak menjadi perokok dan pengguna napza, 5. Menciptakan hubungan antar warga sekolah yang lebih baik, akrab dan T U J U A N S R A

Ruang Lingkup SRA No. 1. 2. Ruang Lingkup Uraian Keluarga ØSebagai pusat pendidikan utama

Ruang Lingkup SRA No. 1. 2. Ruang Lingkup Uraian Keluarga ØSebagai pusat pendidikan utama dan pertama bagi anak. ØSebagai fungsi proteksi ekonomi, sekaligus memberi ruang berekspresi dan berkreasi. Sekolah ØMelayani kebutuhan anak didik. ØPeduli keadaan anak sebelum dan sesudah belajar. ØPeduli kesehatan, gizi, dan membantu belajar hidup sehat. ØMenghargai hak-hak anak dan kesetaraan gender. ØSebagai motivator, fasilitator sekaligus sahabat bagi anak.

Aspek Penyelenggaraan SRA • Sekolah harus menciptakan suasana yang konduksif agar anak merasa nyaman

Aspek Penyelenggaraan SRA • Sekolah harus menciptakan suasana yang konduksif agar anak merasa nyaman dapat mengekspresikan potensinya. Agar suasana konduksif tersebut tercipta, maka • Program sekolah yang sesuai 1 ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, terutama: sekolah yang mendukung 2 • Lingkungan 3 • Aspek sarana-prasarana yang memadai 4 • Menjamin hak partisipasi anak

Indikator SRA

Indikator SRA

Kendala SRA 1. Menurut KPAI: jumlah sekolah yang mendeklarasikan SRA saat ini baru mencapai

Kendala SRA 1. Menurut KPAI: jumlah sekolah yang mendeklarasikan SRA saat ini baru mencapai 2800 sekolah dari 260. 000 sekolah atau baru sekitar 0, 09%. 2. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Jawa Barat, fasilitas sekolah dasar baik tingkat SD dan SLTP masih belum ramah anak karena lahannya terbatas. Fasilitas ada luas arealnya terbatas, dimana ada sekolah yang, meskipun bertingkat namun halamannya sempit.

Solusi 1. SRA dikembangkan ke seluruh sekolah agar kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah

Solusi 1. SRA dikembangkan ke seluruh sekolah agar kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah menurun. 2. Sekolah harus dapat memenuhi sarana dan prasarana yang masih kurang demi tercapainya Program Sekolah Ramah Anak (SRA).