IsuIsu Terkini AKK PERTEMUAN 10 Gisely Vionalita SKM

  • Slides: 11
Download presentation
Isu-Isu Terkini AKK PERTEMUAN 10 Gisely Vionalita SKM. M. Sc. Program Studi Kesehatan Masyarakat

Isu-Isu Terkini AKK PERTEMUAN 10 Gisely Vionalita SKM. M. Sc. Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

ISU TERKINI AKK (Kepuasan Pasien)

ISU TERKINI AKK (Kepuasan Pasien)

Pelayanan Tidak Memuaskan BPJS di Jatim Disorot Selasa 13 Juni 2017, 14: 03 WIB

Pelayanan Tidak Memuaskan BPJS di Jatim Disorot Selasa 13 Juni 2017, 14: 03 WIB Surabaya - Pelayanan BPJS di Jawa Timur dinilai tidak memuaskan terhadap pasien atau peserta JKN dan KIS. BPJS Watch Jawa Timur melakukan survei dan ada 7 temuan yang kurang memuaskan. "Kami menyelenggarakan survei pelayanan JKN KIS Jawa Timur. Survei ini bermaksud untuk mengetahui perkembangan kondisi pelayanan kesehatan terhadap peserta JKN dan KIS di Jawa Timur dengan menggunakan indikator pemenuhan hak pasien dan tingkat kepuasan peserta, " ujar Koordinator BPJS Watch Jawa Timur Jamaludin, Selasa (13/6/2017). Ia menerangkan, survei digelar selama Mei 2017. Metode survei adalah observasi dan wawancara mendalam, dengan sampling jumlah responden sebanyak 125 orang berobat pada 16 rumah sakit, 5 puskesmas, 4 klinik di wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.

Hasil survei menyimpulkan bahwa, pelaksanaan program JKN dan KIS memasuki tahun ketiga, telah berhasil

Hasil survei menyimpulkan bahwa, pelaksanaan program JKN dan KIS memasuki tahun ketiga, telah berhasil meningkatkan akses masyarakat terutama memberikan manfaat semakin terjangkaunya biaya kesehatan. "Namun dalam tataran pelaksanaan masih belum baik. Ada temuan-temuan permasalahan yang menyangkut rendahnya kualitas pelayanan dan masih buruknya sistem rujukan serta diskrimimiasi terhadap peserta, " terangnya. Dari hasil survei tersebut, BPJS Watch Jatim menemukan 7 Permasalahan, yakni: Pertama, lamban dan lamanya waktu tunggu yang dibutuhkan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. "Rata-rata waktu di puskesmas atau klinik sekitar 2 jam. Kalau di rumah sakit membutuhkan waktu sekitar 4 jam, " ujarnya sambil menerangkan, waktu tersebut meliputi pengambilan nomor antrean, mendaftar di loket, antre di ruang tunggu, penanganan dan pemeriksaan serta mendapatkan obat. Sedangkan antre untuk mendapatkan tindakan operasi hingga 3 bulan.

"Di sisi lain ada penanganan dan pemeriksaan hanya dilakukan sebentar dan teburu -buru dalam

"Di sisi lain ada penanganan dan pemeriksaan hanya dilakukan sebentar dan teburu -buru dalam tempo sekitar 5 menit, " terangnya. Temuan Kedua yakni, Sistem rujukan masih buruk dan belum terstruktur dengan baik. Tidak ada kerjasama yang baik antara fasilitas kesehatan, melempar pasien sehingga rujukan pasien berlapis di puskesmas maupun di rumah sakit. "Hingga fasilitas kesehatan tingkat pertama tidak bersedia menerbitkan surat rujukan, " tuturnya. Ketiga, Tingkat pelayanan terhadap peserta JKN dan KIS dirasa kurang baik. Katanya, sebagian besar pasien melaporkan petugas fasilitas tidak ramah saat memberikan pelayanan. Keempat, Pemeriksaan kesehatan bersifat parsial terhadap pasien penderita lebih dari 1 penyakit diminta memilih salah satu penanganan. "Sedangkan untuk penyakit lainnya diminta datang berobat kembali, " katanya.

Kelima, Prosedur administrasi yang masih rumit dalam mendapatkan layanan seharusnya cukup menggunakan kartu JKN

Kelima, Prosedur administrasi yang masih rumit dalam mendapatkan layanan seharusnya cukup menggunakan kartu JKN dan KIS, tetapi fasilitas kesehatan mempersyaratkan kelengkapan tambahan pengurus SEP (surat eligibilitas peserta), surat rujukan, fotokopi KTP dan KK seperti saat pasien akan menjalani pemeriksaan laboratorium dan pengambilan obat ke apotek. Keenam, masih terdapat pasien JKN KIS dipungut biaya tambahan seperti biaya obat, biaya kamar, dan pembelian alat. Ketujuh, Pemberian obat masih dicicil terhadap pasien kronis, sehingga pasien harus bolak balik dan obat yang diberikan dirasakan kurang tepat, karena sudah dikonsumsi dalam jangka waktu lama tetapi pasien tidak kunjung sembuh. "Dari temuan-temuan itu, kami mendesak kepada Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota, BPJS Kesehatan untuk memperbaiki kinerjanya, fasilitas kesehatan di rumah sakit dan puskesmas, agar kualitas pelayanan kesehatan terhadap peserta JKN KIS meningkat, " tandasnya. (roi/bdh)

WHAT Pelayanan. BPJS di. Jawa. Timurdinilaitidakmemuaskan WHO Peserta. BPJS WHERE Wilayah Surabaya, Sidoarjodan. Kabupaten.

WHAT Pelayanan. BPJS di. Jawa. Timurdinilaitidakmemuaskan WHO Peserta. BPJS WHERE Wilayah Surabaya, Sidoarjodan. Kabupaten. Gresik WHEN 13 Juni 2017

WHY 1. Kurangnya SDM 2. Sistem rujukan yang masih belum terstruktur dengan baik karena

WHY 1. Kurangnya SDM 2. Sistem rujukan yang masih belum terstruktur dengan baik karena monitoring sistem buruk 3. Kurangnya kompensasi bagi petugas kesehatan sebagai motivasi kerja sehingga seringkali melayani tidak ramah

HOW Upaya yang dilakukan oleh pemerintah § Menerapkan tarif INA-CBGs § Menjalankan program rujukan

HOW Upaya yang dilakukan oleh pemerintah § Menerapkan tarif INA-CBGs § Menjalankan program rujukan BPJS yang baru § perlu adanya peningkatan khusus untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, melalui: seminar/workshop bagi fasilitas kesehatan, pelatihan dokter, seminar kedokteran.

SOLUSI 1. Penambahan SDM yang berkompeten 2. Meningkatkan pemahaman petugas terhadap sistem pelayanan kesehatan

SOLUSI 1. Penambahan SDM yang berkompeten 2. Meningkatkan pemahaman petugas terhadap sistem pelayanan kesehatan JKN 3. Sosialisasi atau penyuluhan kepada masyarakat tentang sistem dan prosedur BPJS seperti pembuatan papan petunjuk 4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan rujukan 5. Memberlakukan sanksi pada pelayanan kesehatan yang masih memungut biaya tambahan