ILMU KALAM KELOMPOK 1 Syawal Ade Saputra Uluhiyah

  • Slides: 13
Download presentation
ILMU KALAM KELOMPOK 1 Syawal Ade Saputra Uluhiyah Mahmudah Aaaaaa Dosen : Drs. Azhar

ILMU KALAM KELOMPOK 1 Syawal Ade Saputra Uluhiyah Mahmudah Aaaaaa Dosen : Drs. Azhar Saleh, MA

DEFINISI DAN PENGERTIAN ILMU KALAM Ilmu Kalam adalah suatu ilmu yang membahas tentang akidah

DEFINISI DAN PENGERTIAN ILMU KALAM Ilmu Kalam adalah suatu ilmu yang membahas tentang akidah dengan dalil-dalil aqliyah (rasional ilmiah) dan sebagai tameng terhadap segala tantangan dari para penentang. Adapun definisi dan pengertian menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut : 1. Abu Hanifah menyebut nama ilmu ini dengan fiqh alakbar. Menurut persepsinya, hukum islam yang dikenal dengan istilah fiqh terbagi atas dua bagian. Pertama, fiqh al-akbar, membahas keyakinan atau pokok-pokok agama atau ilmu tauhid. Kedua, fiqh alashghar, membahas hal-hal yang berkaitan dengan masalah muamalah, bukan pokok-pokok agama, tapi hanya cabang saja. 2. Al-Farabi mendefinisikan Ilmu Kalam sebagai disiplin ilmu yang membahas Dzat dan Sifat Allah beserta eksistensi semua yang mungkin, mulai yang berkenaan dengan masalah setelah kematian yang berlandaskan doktrin Islam. Penekanan akhirnya adalah menghasilkan ilmu ketuhanan secara filosofis.

3. Ibnu Khaldun mendefinisikan Ilmu Kalam adalah disiplin ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang

3. Ibnu Khaldun mendefinisikan Ilmu Kalam adalah disiplin ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang akidah imani yang diperkuat dalil-dalil rasional. 4. Sedangkan Musthafa Abdul Raziq berpendapat bahwa ilmu ini ( ilmu kalam) bersandar kepada argumentasi-argumentsi rasional yang berkaitan dengan aqidah imaniah, atau sebuah kajian tentang aqidah Islamiyah yang bersandar kepada nalar. 5. Menurut Ahmad Hanafi, di dalam nash-nash kuno tidak terdapat perkataan al-Kalam yang menunjukkan suatu ilmu yang berdiri sendiri sebagaimana yang diartikan sekarang. Arti semula dari istilah al-Kalam adalah kata-kata yang tersusun yang menunjukkan suatu maksud Kemudian dipakai untuk menunjukkan salah satu sifat Tuhan, yaitu sifat berbicara. Sebagai contoh, kata-kata kalamullah banyak terdapat dalam al-Qur’an, diantaranya pada Surah al-Baqarah ayat 75, 253, dan Surah an-Nisa’ ayat 164.

LATAR BELAKANG DAN SEJARAH KELAHIRAN ILMU KALAM Dalam al-qur’an kita temui ayat-ayat yang berhubungan

LATAR BELAKANG DAN SEJARAH KELAHIRAN ILMU KALAM Dalam al-qur’an kita temui ayat-ayat yang berhubungan dengan usaha bebas manusia dan ada pula yang menggambarkan adanya jabr (pemaksaan kehendak) Allah dan masalah takdir. Perkembangan selanjutnya muncul pembahasan dan pendapat mengenai takdir, usaha manusia, pelaku dosa besar, membahas sifat-sifat Tuhan maka mulai muncul aliran khawarij yang mengkafirkan pelaku dosa-dosa besar aliran syi’ah saba’iyah yang dipengaruhi filsafat inkarnasi Tuhan dan aliran-aliran lainnya. Pada tahun 148 H khalifah abu ja’far al-mansur dari bani abbas menderita sakit semuaa dokter pribadinya tidak ada yang mampu menyembuhkannya atas saran menterinya didatangkan dokter yang terkenal bernama George Buktishu dan akhirnya berhasil mengobati penyakit kholifah kemudian kholifah memintanya untuk menjadi dokter pribadinya diistana khalifah. Dokter George Buktishu ilmuan yang luas pengetahuannya dan banyak menulis tentang ilmu kedokteran. Ri jundishpu dari buktishu inilah pihak istana mengenal perguruan Jundishpur dan kholifah tertarik mendatangkan ahli filsafat dari jundishpur ke Baghdad dan menterjemahkan beberapa buku ilmu pengetahuan Yunani.

Usaha penterjemahan buku-buku yunani pada pemerintahan al -mahdi. Pada kholifah Harun Ar-Rasyid, dikiri delegasi

Usaha penterjemahan buku-buku yunani pada pemerintahan al -mahdi. Pada kholifah Harun Ar-Rasyid, dikiri delegasi ke Byzantium untuk membeli maniskrip-maniskrip ilmu kedokteran ilmu pengetahuan filsafatun yunani yang lainya. Pada tahun 217 Hijriyah, khalifah al ma’mun mendirikan Baitul Hikmah yang merupakan perpustakaan, pusat peterjemahan, pusat studi dan penbahasan ilmu filsafat. Usaha penterjemah dilakukan oleh para penterjemah yang mensuhur saat itu antara lain: 1. Hunain bi Ishak, pemimpin Darul Hikmah ia menterjemahkan 20 buku karya Galen kedalam bahasa Siriya. Karya-karya yang diterjemahkan antara lain, filsafat Galen tentang risalah pembuktian, silogisme hipotesis, etika dan lain-lain. 2. Ishak bin Hunain meterjemahkan karya Flato dan Aristoteles 3. Sabit bin Qurra menterjemahkan Fisika Aristoteles

Metode ilmiah dan logika berfikir rasional menurut Filsafat Yunani disebut dengan metode skolastik. Sebagian

Metode ilmiah dan logika berfikir rasional menurut Filsafat Yunani disebut dengan metode skolastik. Sebagian ulama kaum muslimin yang telah mempelajari metode skolastik ala fisafat Yunani aktifnya terpengaruh dalam pola fikir yang rasional, terstruktur, logi dan mengedepankan akal rasio. Metode skolastik itu banyak digunakan oleh para ahli ilmu kalam untuk menjelaskan dan mempertahankan argumen mereka tentang bahasa ilmu kalam yang berseberangan pendapat dengan mereka. Pada perkembangan selanjutnya metode skolastik yang rasional itu ditetapkan juga dalam pembahasan islam yaitu tentang pembahsan masalah sifat tuhan, dosa besar, takdir dan lain-lain. Sebagian ulama islam tergugah hatinya untuk menghadapi segala pikiran yang menyimpang dan berusaha membela sunnah dan “aqidah islam yang benar merurut manhaj salafushaleh menggunakan metode skolastik ilmu kalam dengan keterangan argumen dan alasan yang terstruktur rapih hingga dapat menjelaskan kepalsuan pemikiran yang menyimpang tersebut. Akhirnya, dengan demikian lahirlah ilmu kalam dan ulama ahli kalam.

Istilah Ilmu Kalam baru terkenal di masa Abbasiyah sesudah terjadi banyak perdebatan, pertukaran pikiran

Istilah Ilmu Kalam baru terkenal di masa Abbasiyah sesudah terjadi banyak perdebatan, pertukaran pikiran dan bercampur masalah tauhid dengan masalah-masalah falsafah, seperti membicarakan tentang maddah (materi), susunan tubuh, hukum-hukum jauhar (zat), sifat dan lain-lain. Ilmu ini yang digunakan untuk menetapkan akidah-akidah diniyah yang di dalamnya diterangkan segala yang disampaikan Rasul dari Allah swt, tumbuh bersama-sama dengan tumbuhnya agama di dunia ini. Adapun ilmu yang menetapkan akidah-akidah Islamiyah dengan jalan mengemukakan dan mempertahankan dalil-dalil, tumbuh bersama dengan tumbuhnya Islam dan dipengaruhi oleh perkembangan jalan pikiran dan keadaan umat Islam. Ilmu kalam telah melalui beberapa masa, yaitu : 1. Masa Rasulullah SAW 2. Masa Khulafa Rasyidin 3. Masa Bani Umayyah 4. Masa Bani Abbas 5. Masa sesudah Bani Abbas

 NAMA LAIN ILMU KALAM 1. Ilmu Tauhid, adalah ilmu yang membahas tentang wujud

NAMA LAIN ILMU KALAM 1. Ilmu Tauhid, adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, soal yang wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah dan Rasul-Nya, serta mengupas dalil-dalil yang mungkin sesuai dengan akal, guna membuktikan adanya zat yang mewujudkan, kemudian juga mengupas dalil-dalil sam’iyat guna mempercayai sesuatu dengan yakin. Sebab dinamai ilmu Tauhid dikarenakan ilmu ini membahas keesaan Allah. 2. Ilmu Ushuluddin, adalah serangkai kata yang terdiri dari ushul dan addin. Ushul adalah jama’ dari ashl yang berarti pokok, dasar, fundamen sedangkan ad-din artinya adalah agama. Jadi perkataan Ushuluddin menurut loghatnya berarti pokok atau dasar-dasar agama. Alasan dinamai dengan ilmu Ushuluddin yaitu karena ilmu ini membahas tentang prinsip agama Islam. 3. Ilmu Aqaid, artinya simpulan – buhul, yakni kepercayaan yang tersimpul dalam hati. Aqaid adalah jama’ dari aqidah. M. Hasby As Sidiqi menjelaskan dalam bukunya tentang maudhu’ tahid, dia mengatakan bahwa maudhu’tauhid adalah pokok pembicaraan ilmu tauhid yaitu aqidah yang diterangkan dalil-dalilnya. Jadi, ini dinamakan dengan ilmu Aqaid disebabkan ilmu ini berbicara tentang kepercayaan Islam.

4. Ilmu Ma’rifah, artinya adalah pengenalan atau mengenal. Dalam Islam, tentang ilmu ketuhanan ini

4. Ilmu Ma’rifah, artinya adalah pengenalan atau mengenal. Dalam Islam, tentang ilmu ketuhanan ini sering disebut dengan ilmu Ma’rifah karena ilmu ini membahas terhadap hal-hal yang berkenaan dengan sifat-Nya yang wajib, mustahil, dan jaiz bagi-Nya. 5. Theology Islam, penulis-penulis barat banyak menggunakan sebutan theology Islam, tentang ilmu Kalam, baik dari segi loghat maupun istilah. Theology terdiri dari dua kata yaitu “theos” yang berarti Tuhan dan “logos” yang berarti ilmu. Oleh karena itu theology bermakna ilmu tentang tuhan atau ilmu tentang ketuhanan. 6. Ilmu Sifat Dua Puluh adalah nama lainnya. Ada sebagian ulama yang menyebutkan bahwa ilmu tauhid ini disebut dengan ilmu sifat dua puluh. Ini disebabkan karena sifat-sifat ketuhanan yang wajib ada pada-Nya ada dua puluh jumlahnya dan itulah yang menjadi pokok pembahasannya.

Ruang Lingkup Ilmu Kalam Ruang lingkup ilmu kalam adalah tentang mengesakan tuhan yang diperkuat

Ruang Lingkup Ilmu Kalam Ruang lingkup ilmu kalam adalah tentang mengesakan tuhan yang diperkuat dengan-dengan dalil-dalil rasional agar terhindar dari aqiahaqidah yang menyimpan. Hal ini disebut juga dengan Aqidah ilmu kalam. Artinya ilmu yang mempelajari ikatan/keyakinan seseorang tentang masalah ketuhanan dengan menggunakan dalil-dalil fikiran disertai alasan-alasan yang rasional. Paradigma Ilmu Kalam Paradigma diartikan sebagai kerangka berpikir. Dimana kerangka berpikir dipengaruhi oleh beberapa pengaruh. Diantaranya, pengaruh politik, filsafat, serta pengaruh perbedaan pemahaman. Dalam perkembangannya pada masa Rasulullah hingga masa pasca Bani Abbas, ilmu kalam dipengaruhi oleh ketiga hal tersebut. Metodologi Ilmu Kalam Metodologi ilmu kalam ditelusuri melalui dua sumber, yakni sumber langsung dan tak langsung. Sumber langsung ilmu kalam yaitu Al-Qur’an dan Hadist. Sementara sumber tak langsungnya adalah pemikiran manusia dan insting. Para sahabat Rasulullah sendiri, dalam memahami Ilmu kalam, menggunakan metode Salaf, yaitu menerima apa adanya dan mengimaninya tanpa berdiskusi banyak.

PERSOALAN USHUL DAN FURU’ DALAM ILMU KALAM Sebagai agama Samawi yang diwahyukan Allah kepada

PERSOALAN USHUL DAN FURU’ DALAM ILMU KALAM Sebagai agama Samawi yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad Islam datang dengan sejumlah hukum atau syariat. Sebagian dari hukum itu berkaitan dengan keyakinan dan sebagian yang lain berkaitan dengan ibadah praktis atau muamalah. Hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan dalam Islam, seperti iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, rasul, hari akhir dan qadha qadar disebut usul atau pokok kepercayaan dalam Islam. Ajaran-ajaran dasar dalam suatu agama seperti ini, menurut Harun Nasution, disebut teologi. Sedangkan yang berkaitan dengan ibadah praktis seperti shalat, puasa, zakat, haji atau berkaitan dengan muamalah seperti jihad, jual beli, dan sebagainya dalam terminology agama Islam lazim disebut dengan furu’ yang secara harfiah berarti cabang-cabang. Pengkategorian ilmu kalam sebagai usul dan fiqih sebagai furu’ sudah dikenal sejak lama. Al-Syahrasatniy telah menjelaskan hal ini sebagai berikut “sebagian ahli kalam berpendapat bahwa al-ushul adalah mengenal Allah dengan ke-esaan dan sifat-Nya, juga mengetahui para rasul dengan tanda-tanda dan keterangan mereka. Secara global, segala masalah yang kebenarannya menjadi nyata antara dua orang yang berdebat menjadi alushul.

KESIMPULAN Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebab-sebab munculnya ilmu kalam yaitu persoalan politik

KESIMPULAN Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebab-sebab munculnya ilmu kalam yaitu persoalan politik tentang pergantian khalifah. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi Munculnya Ilmu Kalam dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor dari dalam (internal) dan faktor dari luar (external). Ilmu kalam merupakan ilmu yang membahas atau membicarakan tentang wujud allah, sifat-sifat yang harus ada pada Allah, juga sifat-sifat yang tidak ada pada Allah serta sifat-sifat yang mungkin tidak ada pada rasul dan yang mungkin ada pada rasul. Ilmu ini dinamakan Ilmu Kalam karena meliputi tiga hal: (1) Pembahasannya mengenai firman Allah, (2) Dalil-dalil pikiran dan pengaruhnya tampak jelas dalam pembicaraan para ahlinya, (3) Cara pembuktian kepercayaan agama menyerupai logika dalam filsafat. Ilmu kalam memiliki beberapa nama lain. Diantaranya adalah Ilmu Tauhid, Ilmu Ushuluddin, Ilmu Aqaid, Ilmu Ma’rifah, Theology Islam, Ilmu Sifat Dua Puluh. Dalam ilmu kalam terdapat dua pemikiran yaitu rasional dan tradisional. Pemikiran rasional merupakan pemikiran yang menggunakan penalaran atau pendapat. Sedangkan pemikiran tradisional merupakan pemikiran yang berpegang pada sunnah dalam menyelesaikan masalah.

 SYUKRON

SYUKRON