BANK SYARIAH EKONOMI SYARIAH Kemunculan Bank Syariah Adanya

BANK SYARI’AH EKONOMI SYARIAH

Kemunculan Bank Syari’ah Adanya transaksi yang dilarang dalam islam yang di praktikan dalam bank konvensional Bank syari’ah pertama di mesir yaitu Mit Ghamr Bank tahun 1962, di Indonesia muncul tahun 1992 yaitu berdirinya Bank Muamalat Indonesia Perbankan syari’ah terus mengalami pertumbuhan di berbagai negara termasuk negara non muslim

Pangsa Pasar Perbankan Syariah 3


The Global Islamic Finance:

Bank di Negara non Muslim

PENGERTIAN BANK SYARI’AH PEMINJAM PEMILIK DANA BANK - “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak” (UU No. 10 Tahun 1998 ) - “Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah” (UU No. 21 Tahun 2008)

Konsep & Sistem Bank Konvensional Proses Penghimpunan Dana Masyarakat Pemilik Dana Penetapan Imbalan (% Bunga Simpana) Proses Penyaluran Dana Penetapan Beban (% Bunga Pinjaman) Masyarakat Pengguna Dana

KONSEP OPERASIONAL BANK SYARIAH Mudharib Shahibul maal Shahibul Maal Mudharib Proses Penghimpunan Dana Masyarakat Pemilik Dana Proses Penyaluran Dana 1. BAGI HASIL 2. BONUS 2. MARGIN Konsep Penghimpunan Dana : 1. Wadiah 2. Mudharabah Masyarakat Pengguna Dana 3. UJROH Konsep Penyaluran Dana : 1. Mudharabah & Musyarakah 2. Murabahah, Istishna & Salam 3. Ijarah dan IMB

Alur Kerja Bank Syariah Pembayaran bagi hasil/Bonus Menerima pendapatan Tergantung pendapatan Bagi hasil / Margin/Ujroh Shahibul maal Mudharib Shahibul Maal Penyaluran dana Penghimpunan dana Deposan Bank Menerima bunga tetap Membayar bunga tetap Tidak ada pengaruh pendapatan yang diterima BANK KONVENSIONAL Mudharib Nasabah debitur

FUNGSI BANK SYARIAH Aplikasi produk Fungsi MANAGER INVESTASI INVESTOR Penghimpunan dana : üPrinsip wadiah yad dhamanah üPrinsip mudharabah Penyaluran dana üPrinsip jual beli → Murabahah üPrinsip bagi hasil → Mudharabah üPrinsip sewa beli → Ijarah muntahiyyah bittamlik JASA LAYANAN SOSIAL Produk jasa üWakalah, Kafalah, Sharf, üIjarah, Wadiah yad Amanah Dana kebajikan üPenghimpunan dan penyaluran Qardhul Hasan üPenghimpunan dan penyaluran ZIS

TRANSAKSI ISLAM MELARANG !!! Maisir (Spekulasi) Aniaya (zhalim) Gharar (ketidakjelasan) Haram Riba Iktinaz (Penimbunan Uang) Bathil (Tidak memenuhi rukun dan syarat)

Perbedaan BK dengan BS ? BANK KONVENSIONAL BANK SYARI’AH Sistem bunga Sistem bagi hasil, margin/jual beli, ujroh/sewa, fee Membiayai untuk semua jenis usaha termasuk usaha yang non halal Membiayai usaha yang halal saja Penghitungan keuntungaan menggunakan bunga (bersifat spekulasi dan memaksa) Penghitungan keuntungan berdasarkan bagi hasil, jual-beli dan jasa/sewa Profit orientid (orientasi/tujuan mencari keuntungan) Profit and Fallah oriented (orientasi/tujuan menggapai Profit dan fallah) Hubungan bank dengan nasabah adalah antara debitor dan kreditor Hubungan bank dengan nasabah adalah kemitraan Peraturan dan pengawasan oleh: BI dan OJK Peraturan dan pengawasan oleh: BI, OJK dan DSN

Perbedaan Sistem Bunga & Bagi Hasil NO. BUNGA BAGI HASIL Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil dilakukan pada waktu akad. 1. Penentuan bunga dibuat pada waktu akad. 2. Besarnya dana dinyatakan dalam bentuk Besarnya rasio bagi hasil didasarkan pada jumlah prosentase. keuntungan. 3. Bunga dapat mengambang/variabel. 4. Pembayaran bunga diperjanjikan. 5. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan sekalipun keuntungan berlipat ganda. peningkatan keuntungan. 6. Eksistensi bunga diragukan oleh semua agama. Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil. tetap seperti Rasio bagi hasil tetap tidak berubah selama akad masih berlaku. yang Bagi hasil bergantung pada keuntungan usaha yang dijalankan. Jika rugi akan ditanggung bersama.

PRODUK BANK SYARIAH FUNGSI BANK Penghimpunan PRINSIP YANG DIGUNAKAN Jasa RETURN Wadi’ah (titipan) • Tabungan • Giro • Bonus Mudharabah (kerjasama) • Tabungan • Deposito • Bagi hasil • Pembiayaan Mudharabah/ musyarakah • Bagi hasil • Pembiayaan murabahah • Margin Ijarah (sewa), Qord (pinjaman), Rahn (gadai) • Sewa / Leasing • Qardhul Hasan • Gadai • Ujrah • • Fee Wakalah (wakil) • Kiriman Uang • Inkaso dan LC Kafalah • Bank Garansi Mudharabah /Musyarakah (kongsi) Pembiayaan PRODUK Murabahah/salam/ Istisna’ (jual beli) • Fee

AKAD WADIAH Adalah titipan dari satu pihak kepada pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kepada si penitip kapan saja si penitip menghendaki. WADI’AH terbagi menjadi 2 jenis - WADI’AH AMANAH - WADI’AH DHAMANAH 1). Skema akad Wadi’ah Amanah : Wadi’ah Amanah pihak yang menerima titipan TIDAK BOLEH menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan Titipan Barang Bebankan Biaya penitipan Penitip/Nasa bah Bank

WADIAH (Lanjutan). . . 2). Skema Wadi’ah Dhamanah Bank 1 Titipan dana 4 Bonus Penitip/Nasa bah 3 Bagi Hasil/ Profit marjin 2 Pemanfaatan dana Dengan konsep Wadi’ah Dhamanah pihak yang menerima titipan BOLEH menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan Nasabah Pembiayaan

AKAD MUDHARABAH Syirkah (kerjasama) terbagi menjadi 2 jenis akad: MUDHARABAH MUSYARAKAH Akad kerjasama antara dua pihak dimana pihak pertama menyediakan seluruh modal (100%), sedang pihak lain menjadi pengelola. Keuntungan usaha mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, kerugian ditanggung oleh pemodal selama kerugian tidak akibat kelalaian pengelola Ú Jenis Mudharabah : – Mudharabah Mutlaqah (tanpa syarat) – Mudharabah Muqayyadah (dengan syarat) Ú Aplikasi pada perbankan : – Selain untuk Simpanan (Tabungan, Deposto, Giro) juga digunakan untuk pembiayaan

MUDHARABAH (Lanjutan). . . Skema Dana Mudharabah Bank 1 Investor 4 Bagi hasil Nas. Dana Mudharabah dalam produk penghimpunan berupa Tabungan dan Deposito • 3 Bagi Hasil/ Profit marjin Mudharabah untuk pembiayaan : Pembiayaan Mudharabah menempatkan bank selaku Sahibul Mal yang menyediakan dana/modal dan nasabah sebagai Mudharib/ pengelola usaha. • Nisbah bagi hasil disepakati di muka, termasuk apabila terjadi kerugian. 2 Pengelola investasi Nas. Pembiayaan

Bank MUSYARAKAH 1. Kontrak Nas. Pembiayaan 2. Modal 3. Usaha • Dalam Musyarakah, bank dan nasabah bertindak selaku partner yang masing memberikan dana untuk usaha • Ketentuan pembagian keuntungan/hasil atau kerugian menurut kesepakatan • Bank berhak ikut serta dalam pengaturan manajemen, sesuai kaidah musyarakah

JUAL BELI Salam Istisna’ Murabahah JUAL BELI

AKAD MURABAHAH Bank 1. Pesan barang 4. Jual barang 5. Bayar Nas. Pembiayaan • Murabahah di gunakan untuk skim pembiayaan • Adalah pembiayaan berdasarkan jual beli dimana bank bertindak selaku penjual dan nasabah selaku pembeli. • Harga beli diketahui bersama dan tingkat keuntungan untuk bank disepakati di muka. • Barang sudah ada (tanpa proses pembuatan terlebih dahulu) • Murabahah dilakukan secara tunai, dalam praktek perbankan, nasabah dapat membayar secara cicilan. • Karena tidak membayar secara tunai, nasabah dapat diminta untuk memberikan jaminan. 3. Kirim Barang Penjual 2. Beli

AKAD SALAM – Adalah pembiayaan berdasarkan jual beli tangguh/pesanan 1. Pesan barang + Bayar 2. Antar barang stl jangka waktu Pembeli Penjual – Akad ini jarang di pergunakan dalam bank syari’ah 23

AKAD ISTISNA’ Bank 1. Pesan barang 4. Jual barang 5. Bayar Nas. Pembiayaan – Pembiayaan yang berdasarkan akad istisna mirip dengan Salam. Perbedaannya terletak pada obyek yang dibiayai dan cara pembayaran. – Pada Istisna obyek yang dibiayai bersifat ‘customized’, sehingga harus dibuat lebih dahulu. Pada Salam, obyek yang dibeli/dibiayai terstandarisasi – Pada Salam pembayaran oleh bank dibayar dimuka sekaligus, sedangkan pada istishna, pembayaran oleh bank dapat dicicil/bertahap. Pembiayaan Infrastruktur 3. Kirim Barang 2. Pesan Penjual

AKAD IJARAH • Ijarah : Pembiayaan yang berdasarkan akad Ijarah menempatkan bank selaku pemberi sewa (mu’jir) dan nasabah selaku penyewa (musta’jir). Nasabah penyewa akan dikenakan biaya sewa (ujroh). • Ijarah Muntahiyyah Bittamlik pada dasarnya terdiri dari dua akad. Yaitu akad sewa dan janji (opsi) pemilikan. Kepemilikan tidak bisa dilakukan apabila akad sewa belum berakhir 25

PEMBIAYAAN RAHN Ø Adalah penyerahan jaminan untuk pinjaman yang diberikan 26

JASA PERBANKAN Akad yang digunakan sebagai dasar dalam jasa perbankan: – Wakalah (Perwakilan) • Produk: Transfer, Inkaso, Debit Card, L/C – Kafalah (Penjaminan) • Produk: Bank Guarantee, L/C, Charge Card – Hawalah (Pengalihan Piutang) • Produk: Bill Discounting, Anjak Piutang, Post Dated Check – Sarf (Pertukaran mata uang) • Produk: Jual beli Valuta Asing. 27

TEORI BAGI HASIL/PRICING: ü Bonus ü Bagi Hasil LATIHAN SOAL

KASUS MENGHITUNG BUNGA KASUS: Pada tanggal 1 Mei 2016, Bapak Johanes membuka deposito sebesar Rp. 10. 000, jangka waktu satu bulan, dengan tingkat bunga 9%. Berapa bunga yang diperoleh pada saat jatuh tempo? JAWAB Bunga yang diperoleh bapak Johanes adalah: Rp. 10. 000 x 31 hari x 9% / 365 hari = Rp. 76. 438

Contoh Bonus Wadiah • Tn. Haris memiliki rekening Tabungan Wadi’ah di Bank Syariah dengan saldo rata-rata pada bulan Oktober 2016 adalah Rp 1. 000, -. Bonus yang diberikan Bank Syariah kepada nasabah adalah 30% dengan saldo rata-rata minimal Rp 500. 000, -. Diasumsikan total dana wadiah di Bank Syariah adalah Rp 500. 000, -. Pendapatan Bank Syariah dari penggunaan dana wadiah adalah Rp 20. 000, -Pertanyaan : Berapa bonus yang diterima oleh Tn. Baris pada akhir? Jawab: Bonus yang diterima = Rp. 1000. 000 x Rp. 20. 000 x 30% Rp. 500. 000 = Rp 12. 000

Bagi Hasil Mudharabah KETENTUAN BAGI HASIL : SISTEM PEMBERIAN IMBALAN DIMANA REALISASI IMBALAN YANG DITERIMA AKAN BERBEDA-BEDA SETIAP BULANNYA TERGANTUNG DARI PENDAPATAN HASIL INVESTASI YANG DILAKUKAN PADA BULAN YANG BERSANGKUTAN DAN TERGANTUNG PADA NISBAH YANG DISEPAKATI NISBAH : ADALAH PORSI / BAGIAN YANG MENJADI HAK MASING-MASING PIHAK PADA PROSES DISTRIBUSI BAGI HASIL. • Perhitungan pembagian hasil usaha antara shahibul maal dengan mudharib sesuai dengan nisbah yang disepakati di awal akad • Perhitungan besaran hasil usaha yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan

2 Sistem Mekanisme Bagi Hasil : Revenue Sharing Perhitungan bagi hasil didasarkan kepada total seluruh pendapatan yang diterima sebelum dikurangi dengan biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Profit Sharing Perhitungan bagi hasil didasarkan kepada hasil net dari total pendapatan setelah dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.

LAPORAN LABA RUGI PT. BANK SYARIAH PENDAPATAN SISTEM BAGI HASIL REVENUE DISTRIBUTION • PENDAPATAN BAGI HASIL 700. 000 • PENDAPATAN ATAS KEUNTUNGAN 400. 000 • PENDAPATAN FEE BASED 300. 000 SUB TOTAL 1. 400. 000 BIAYA • BIAYA OPERASIONAL • BIAYA PERSONALIA • BIAYA UMUM SUB TOTAL LABA/RUGI - 300. 000 1. 100. 000 500. 000 300. 000 50. 000 850. 000 550. 000

LAPORAN LABA RUGI PT. BANK SYARIAH SISTEM BAGI HASIL PROFIT & LOSS DISTRIBUTION PENDAPATAN • PENDAPATAN BAGI HASIL • PENDAPATAN ATAS KEUNTUNGAN • PENDAPATAN FEE BASED SUB TOTAL 700. 000 400. 000 300. 000 1. 400. 000 BIAYA • BIAYA OPERASIONAL • BIAYA PERSONALIA • BIAYA UMUM SUB TOTAL LABA/RUGI 500. 000 300. 000 50. 000 850. 000 550. 000

BAGI HASIL METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL (Model lama) : SALDO RATA 2 TAB. NSBH X PENDAPATAN DR TAB. X NISBAH RATA 2 SALDO SELURUH TAB.

Bagi Hasil Model Lama Bapak Ahmad membuka deposito sebesar Rp. 10. 000, jangka waktu satu bulan, nisbah bagi hasil 57% (untuk nasabah) : 43% (untuk bank). Jika keuntungan bank yang diperoleh untuk deposito satu bulan per bulan tersebut adalah Rp. 20. 000 dan total deposito jangka waktu satu bulan adanya Rp. 950. 000, berapa keuntungan yang diperoleh bapak Ahmad? JAWAB BUNGA yang diperoleh bapak Johanes adalah: Rp. 10. 000 x 31 hari x 9% / 365 hari = Rp. 76. 438 JAWAB BAGI HASIL yang diperoleh bapak Ahmad adalah: (Rp. 10 juta/Rp. 950 juta) x Rp. 20 juta x 57% = Rp. 120. 000

METODE HI PER MIL (HI/1000) HI-1000 (BACA Ha-i-seribu) : ADALAH ANGKA YANG MENUNJUKKAN HASIL INVESTASI YANG DIPEROLEH DARI PENYALURAN SETIAP SERIBU RUPIAH DANA YANG DIINVESTASIKAN OLEH BANK CONTOH : HI-1000 = 13, 57 BERARTI DARI SETIAP Rp. 1. 000, - DANA YANG DIINVESTASIKAN OLEH BANK AKAN MENGHASILKAN Rp. 13, 57.

CARA PERHITUNGAN HI 1000 RUMUS : DPKM DISALURKAN X TOTAL PENDAPATAN X 1. 000 TOTAL INVESTASI DPKM : Dana Pihak Ke 3 Mudharabah GWM : Giro Wajib Minimum (5% untuk Rupiah, 3% untuk USD) DPKM DISALURKAN : DPKM x (1 – GWM)

Perhitungan Bagi Hasil RUMUS : BAGI HASIL NASABAH = RATA 2 DANA NASABAH X HI-1000 X NISBAH NASABAH 100

Contoh soal: • Salah satu produk Bank Muamalat adalah Tabungan/Deposito Mudharabah. Total Dana Pihak Ketiga (DPK) Mudharabah yang dihimpun oleh Bank Muamalat adalah sebesar Rp. 90. 000, -. Sedangkan total investasi/pembiayaan Mudharabah adalah Rp. 100. 000, -. Dari penyaluran dana tersebut Bank Muamalat mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 1. 666. 667, -. Berapakah HI 1000 (Ha-i-seribu) ?

Contoh perhitungan Bagi Hasil DPKM (Dana Pihak Ketiga Mudharabah) yaitu Dana Nasabah dengan Akad Mudharabah A DPKM yang dapat disalurkan pada pembiayaan = DPKM x (1 GWM => simpanan wajib pada Bank Indonesia =5%) B Pembiayaan yang disalurkan (Total Investasi) C Pendapatan dari penayaluran pembiayaan D Pendapatan Investasi dari setiap 1000 DPKM E B D E = ---- X 1. 000 C A

CONTOH BAGI DEPOSITO/TABUNGAN MUDHARABAH NASABAH: Nasabah menyimpan Deposito Mudharabah di Bank Muamalat pada bulan Januari senilai Rp. 10. 000, - dengan jangka waktu 1 bulan. Diketahui nisbah Deposito 1 bulan = 58 : 42 Maka berapa bagi hasil yang didapat Nasabah tsb ?

JAWAB : BAGI HASIL NASABAH : = Rp. 10. 000, - x. . . . x 1000 = Rp. ………… 58 100

Gambaran Perhitungan Bagi Hasil/Bulan Laba Usaha Bagian Bank 40 % Bagian Nasabah 60 % Cicilan Pokok Total Setoran 1. 6. 000 2. 400. 000 3. 600. 000 2. 400. 000 2. 7. 000 2. 800. 000 4. 200. 000 2. 800. 000 3. 4. 000 1. 600. 000 2. 400. 000 1. 600. 000 4. 500. 000 1. 800. 000 2. 700. 000 1. 800. 000 5. 000 2. 000 3. 000 2. 000 6. 5. 500. 000 2. 200. 000 3. 300. 000 2. 200. 000 7. 6. 000 2. 400. 000 3. 600. 000 2. 400. 000 8. 5. 400. 000 2. 160. 000 3. 240. 000 2. 160. 000 9. 000 3. 600. 000 5. 400. 000 3. 600. 000 10. 5. 700. 000 2. 280. 000 3, 420. 000 2. 280. 000 11. 4. 700. 000 1. 880. 000 2. 820. 000 1. 880. 000 12. 3. 500. 000 1. 400. 000 2. 100. 000 1. 400. 000 Total 66. 300. 000 26. 520. 000 39. 780. 000 100. 000 126. 520. 000

LATIHAN SOAL Pak Amir memiliki Tabungan Mudharabah di Bank Syari’ah Amanah dengan saldo rata-rata tabungan sebesar Rp. 1. 000 , 00. Bank syari’ah mampu mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) sebanyak Rp. 90. 000. Giro Wajib Minumum sebesar 5%. Investasi/pembiayaan bank sebesar Rp. 100. 000. Dari pembiayaan Rp. 100. 000 tersebut diperoleh pendapatan sebesar Rp. 6. 000. Nisbah bagi hasil 65% (nasabah): 35% (bank). pertanyaan: 1. Berapa pendapatan bagi setiap Rp. 1000 dana nasabah di Bank Amanah Syari’ah? 2. Berapa pendapatan bagi hasil Tabungan Mudharabah pak Amir?
- Slides: 45