Penilaian Kesehatan Bank dan Penggabungan Usaha Bank Tujuan
Penilaian Kesehatan Bank dan Penggabungan Usaha Bank
Tujuan: Untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi sehat, cukup sehat, kurang sehat, atau tidak sebat Penilaian kesehatan bank dilakukan setiap periode. Disetiap penilaian ditentukan kondisi suatu bank. Bagi bank yang telah dilakukan penilaian sebelumnya, dapat pula dinilai apakah ada penginkatan atau penurunan. BI sebagai pengawas dan pembina perbankan dapat saja menyarankan untuk melakukan berbagai perbaikan. Misalnya: Perubahan Manajemen, Merger, Konsolidasi, akuisisi, atau likuidasi.
Aspek-aspek Penilaian CAMEL CAPITAL ASSET EARNING MANAGEMENT LIQUIDITY
CAPITAL (MODAL) 1. Dalam aspek ini, yang dinilai adalah permodalan yang dimiliki bank yang didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum, (Capital Adequacy Ratio/ CAR atau perbandingan rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut resiko/ATMR) yang ditetapkan oleh BI. 2. Sesuai ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah (BI) thn 2002, CAR perbankan minimal 8%. 3. Bagi bank yang memiliki CAR dibawah ketentuan, akan diberi perhatian dan penanganan khusus untuk diperbaiki. 4. Apabila CAR tidak tercapai maka Bank tersebut akan dikenakan sanksi.
Asset (Kualitas Aset) 1. Menilai jenis-jenis aset yang dimiliki bank. 2. Memperbandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif. 3. Memperbandingkan rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif diklasifikasikan. Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang telah dilaporkan secara berkala kepada BI
Management (Kualitas Manajemen) 1. Untuk menilai kualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas SDM yang mengelola bank. 2. Kualitas SDM dilihat dari segi pendidikan, serta pengalaman para karyawan dalam menangani berbagai kasus yang terjadi. 3. Dalam aspek ini, yang dinilai adalah manajemen permodalan, kualitas aktiva, umum, rentabilitas, likuiditas. 4. Penilaian didasarkan kepada jawaban dari 250 pertanyaan yang diajukan mengenai manajemen bank bersangkutan.
Earning (Laba) 1. Menilai kemampuan bank dalam meningkatkan keuntungan dalam suatu periode. 2. Mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank bersangkutan. 3. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat di atas standar yang telah ditetapkan. Penlilaian ini meliputi: a. Rasio laba terhadap Total Aset (ROA) b. Perbandingan Biaya Operasi dengan Pendapatan Operasi (BOPO)
Liquidity (Likuiditas) 1. Mengukur kemampuan bank untuk membayar semua hutang jangka pendek (Simpanan tabungan, giro, deposito). Bank dikatakan Likuid jika pada saat ditagih bank mampu membayar. 2. Bank mampu memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai. 3. Penilaian dalam aspek ini meliputi: a. Rasion kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar. b. Rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank seperi KLBI, giro, tabungan, deposito, dll.
Bobot Nilai (Setelah Penilaian CAMEL) Nilai Kredit Predikat 81 – 100 SEHAT 66 - < 81 CUKUP SEHAT 51 - < 66 KURANG SEHAT 0 - < 51 TIDAK SEHAT
Penggabungan Usaha Bank Peggabungan usaha bank ditujukan kepada bank-bank yang tidak sehat (yang diutamakan), namun kenyataannya bank yang sehatpun dapat melakukan penggabungan usaha dengan tujuan tertentu, misalnya untk kuasai pasar. Jenis Penggabungan Merger Konsolidasi Akuisisi
Merger adalah penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu bank yang ikut merger dan membubarkan bank-bank lainnya tanpa melikuidasi terlebih dahulu. Penggabungan tersebut dapat dilakukan dengan cara menggabungkan seluruh saham bank lainnya yang ikut bergabung menjadi satu dengan bank yang dipilih untuk dijadikan bank yang akan dipertahankan. Contoh: Bank Mandiri
Konsolidasi adalah penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara mendirikan bank yang baru dan membubarkan bank-bank yang ikut konsolidasi tersebut tanpa melikuidasi terlebih dahulu. Contoh: Bank A dan Bank B, konsolidasi maka nama kedua bank tersebut dibubarkan dan mendapatkan nama baru misalnya Bank C
Akuisisi Akusisi adalah pengambilalihan kepemilikan suatu bank yang berakibat beralihnya pengendalian terhadap bank. Dalam penggabungan dengan akuisisi biasanya nama bank yang diakuisisi tidak berubah dan yang berubah hanyalah kepemilikannya. Contoh: Bank A diakuisisi oleh Bank B, nama Bank A tidak berubah hanya kepemilikannya yang berubah.
Alasan Penggabungan 1. Masalah kesehatan: Bank tidak sehat sebaiknya bergabung dengan bank sehat. Jika bank yang gabung dalam kondisi sama-sama tidak sehat sebaiknya dipilih konsolidasi, atau akuisisi oleh bank yang sehat. 2. Masalah Permodalan: apabila modal yang dimiliki dirasakan kecil untuk melakukan perluasan usaha, maka bank dapat bergabung dengan bank yang modalnya lebih besar. 3. Masalah manajemen: manajemen yang semrawut dan tidak profesional 4. Teknologi dan Administrasi: Teknologi yang kurang canggih dan sistim administrasi yang belum bagus.
5. Ingin menguasai pasar: dilakukan secara diam-diam dengan bank yang ingin bergabung, tidak diumumkan kepada umum. Penggabungan secara merger, konsolidasi, atau akuisisi dapat dilakukan atas: 1. Inisiatif Bank bersangkutan 2. Permintaan Bank Indonesia 3. Inisiatif badan khusus misalnya Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)
- Slides: 15