Bank BNI Syariah dan Bank Mega Syariah Nama
Bank BNI Syariah dan Bank Mega Syariah Nama Kelompok 6 : KURNIAWATI (20130730016) SITI ENDANG P. (20130730032) DESI APILIA S. (20130730038) SUCIATI (20130730059) IIS MINASIH (20130730085)
Risiko Bank BNI Syariah Risiko Kredit Risiko Pasar NPF IRR 2010 1, 92% 2011 Tahun Bank Mega Syariah Risiko Liquiditas LDR Risiko Kredit Risiko Pasar Risiko Liquiditas LAR CR NPF IRR LDR LAR CR 46% 68% 55% 8% 3, 52% 24% 78% 68% 17% 2, 42% 46% 78% 63% 3, 03% 24% 83% 73% 15% 2012 1, 42% 47% 85% 72% 9% 2, 67% 19% 89% 76% 37% 2013 1, 13% 39% 98% 76% 7% 2, 98% 26% 93% 79% 45% 2014 1, 04% 41% 92% 77% 6% 3, 89% 26% 94% 77% 85%
Risiko Kredit Bank BNI Syariah Bank Mega Syariah Tahun NPF Peringkat Kriteria 2010 1, 92% 1 Strong 2010 3, 52% 2 Satisfactory 2011 2, 42% 2 Satisfactory 2011 3, 03% 2 Satisfactory 2012 1, 42% 1 Strong 2012 2, 67% 2 Satisfactory 2013 1, 13% 1 Strong 2013 2, 98% 2 Satisfactory 2014 1, 04% 1 Strong 2014 3, 89% 3 Fair
Artinya adalah jika kita liat dari indikator risk profile dari segi resiko kredit Bank BNI Syariah memiliki risiko kredit yang lebih kecil dibandingkan Bank Mega Syariah. Dilihat pada tahun 2014 NPF Bank BNI Syariah sebesar 1, 04%. Hal tersebut terjadi karena Bank BNI Syariah lebih dulu menerapkan prinsip syariah dalam operasionalnya sehingga mampu mengatasi resiko kredit yang kemungkinan akan terjadi. Sedangkan pada Bank Mega Syariah rasio paling rendah pada tahun 2012 sebesar 2, 67%, artinya Bank Mega Syariah memadai dalam menerapkan manajemen risiko yang ada.
Risiko Pasar Bank BNI Syariah Tahun IRR Pering 2010 46% 1 2011 46% 2012 Bank Mega Syariah Kriteria Tahun IRR Pering Kriteria Strong 2010 24% 5 unsatisfactory 1 Strong 2011 24% 5 unsatisfactory 47% 1 Strong 2012 19% 5 unsatisfactory 2013 39% 3 Fair 2013 26% 5 unsatisfactory 2014 41% 2 Satisfactory 2014 26% 5 unsatisfactory
• IRR menunjukkan resiko pasar yang terjadi pada sebuah perbankan, semakin tinggi rasio ini maka kemungkinan bank mengalami kerugian semakin rendah secara otomatis laba akan meningkat (positif). • Rasio IRR pada Bank Mega Syariah sangat rendah dimana rasio terendah hanya 19% pada tahun 2012, ini menunjukkan bahwa Bank sangat rentan mengalami kerugian sehingga laba yang dihasilkanpun sedikit. Berbeda dengan Bank BNI Syariah yang pada tahun yang sama memiliki rasio paling tinggi dari lima tahun yang diteliti yaitu 47%.
Risiko Liquiditas BANK BNI SYARIAH BANK MEGA SYARIAH Tahun LDR Peringkat Kriteria Tahun LDR Peringkat kriteria 2010 68% 1 Strong 2010 78% 2 satisfactory 2011 78% 2 Satisfactory 2011 83% 2 Satisfactory 2012 85% 2 Satisfactory 2012 89% 2 Satisfactory 2013 98% 3 Fair 2013 93% 3 Fair 2014 92% 3 fair 2014 94% 3 Fair
• Rasio FDR digunakan untuk menilai kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio FDR menunjukkan semakin rendah kemampuan likuiditas bank tersebut. • Dalam dua tahun terakhir kedua bank dikategirikan fair, maksudnya adalah kemampuan bank dalam menerapkan risiko liquiditas memadai. Namun dari data di atas dapat dilihat meskipun sama di peringkat 3, Bank BNI Syariah memiliki rasio lebih rendah pada 2015 yaitu 92%, jumlah ini berkurang dari tahun sebelumnya. Sedangkan pada Bank Mega Syariah memiliki rasio sebesar 94% pada tahun yang sama dan bertambah 2% dari tahun sebelumnya.
Kesimpulan Dalam kasus ini Bank BNI Syariah lebih sehat dibandingkan dengan Bank Mega Syariah, hal ini sangat wajar karena Bank BNI Syariah lebih dahulu menggunakan sistim Syariah jika dibandingkan dengan Bank Mega Syariah. Sehingga kemampuan Bank BNI Syariah dalam mengelola manajemen risk lebih baik dibandingkan Bank pembandingnya.
- Slides: 9