KEPEMIMPINAN LEADERSHIP Unsur Pokok Kepemimpinan Adanya pengikut Adanya

  • Slides: 11
Download presentation
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Unsur Pokok Kepemimpinan Adanya pengikut Adanya distribusi Pemimpin dapat mempengaruhi bawahannya

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Unsur Pokok Kepemimpinan Adanya pengikut Adanya distribusi Pemimpin dapat mempengaruhi bawahannya

KEPEMIMPINAN DEFINISI : • USAHA YANG POSITIF UNTUK MEMPENGARUHI/MENGARAHKAN ORANG LAIN UNTUK TETAP/LEBIH BERSEMANGAT

KEPEMIMPINAN DEFINISI : • USAHA YANG POSITIF UNTUK MEMPENGARUHI/MENGARAHKAN ORANG LAIN UNTUK TETAP/LEBIH BERSEMANGAT DALAM MELAKUKAN TUGAS ATAU MENGUBAH TINGKAH LAKU MEREKA.

SUMBER KEKUATAN PEMIMPIN Legitimate Power Coercive Power Reward Power

SUMBER KEKUATAN PEMIMPIN Legitimate Power Coercive Power Reward Power

SUMBER KEKUATAN PEMIMPIN (agar bawahan mau mengikuti perintah & mau diperintah) Position power: •

SUMBER KEKUATAN PEMIMPIN (agar bawahan mau mengikuti perintah & mau diperintah) Position power: • Legitimate power: kekuatan/kekuasaan yg berasal dari otoritas atau legalitas formal yg dimiliki. Kekuasaan ini didapat secara hukum & biasanya berkaitan dgn strukutur organisasi/kelompok. • Reward power: kekuatan/kekuasaan yg berasal dari kewenangan yg dimiliki seorang pemimpin untuk mengontrol kinerja yg bersifat positif dari bawahan (memberi bonus, promosi jabatan, hadiah) • Coercive power: kekuatan/kekuasaan yg berasal dari kewenangan yg dimiliki seorang pemimpin untuk mengontrol kinerja (denda, skoring, dll).

SUMBER KEKUATAN PEMIMPIN • PERSONAL POWER: • Referent power, kekuatan/kekuasaan yg berasal dari kemampuan

SUMBER KEKUATAN PEMIMPIN • PERSONAL POWER: • Referent power, kekuatan/kekuasaan yg berasal dari kemampuan pemimpin untuk membuat orang lain (bawahan) mau meniru tingkah laku atau gaya yang dia lakukan, tergantung pada kharisma dan seberapa jauh pemimpin dapat dijadikan rujukan. • Expert power, kekuatan/kekuasaan yg didasarkan pada pengetahuan dan keahlian (ability&skill) yg dimiliki pemimpin.

FUNGSI LEADER Estabilishing Direction (menetapkan arah) • Mengembangkan visi • Mengembangkan strategi ke arah

FUNGSI LEADER Estabilishing Direction (menetapkan arah) • Mengembangkan visi • Mengembangkan strategi ke arah perubahan untuk mencapai visi Aligning People (mengarahkan anggota) • Menciptakan koalisi yang memahami visi • Mengembangkan komitmen untuk mencapai visi • Mengkomunikasikan arah pada orang yang akan bekerja sama Motivating and Inspiring • Menjaga orang agar bergerak ke arah yang benar, sekalipun ada hambatan (motivating) • Menarik keluar kebutuhan, nilai atau emosi yang belum dimanfaatkan

The situational Leadership Theory Menurut teori Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard, efektifitas kepemimpinan

The situational Leadership Theory Menurut teori Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard, efektifitas kepemimpinan seseorang sangat erat hubungannya dengan: Tingkat kematangan (maturity) bawahan Kemampuan pemimpin untuk menyesuaikan orientasinya dengan kondisi kematangan bawahan (gaya kepemimpinan)

Tingkat kematangan (maturity) bawahan adalah Kesiapan kerja bawahan yang meliputi: Ability : menunjukkan kesiapan

Tingkat kematangan (maturity) bawahan adalah Kesiapan kerja bawahan yang meliputi: Ability : menunjukkan kesiapan kerja bawahan yang berkaitan dengan pengetahuan, kemampuan, pengalaman dan keterampilan bawahan dalam menjalankan tugas. Willingness : menunjukkan kesiapan psikologis bawahan dalam menjalankan tugas dan berkaitan dengan keyakinan, komitmen, keinginan dan motivasi untuk maju serta kesediaan untuk bertanggung jawab.

 • Berdasarkan 2 dimensi (ability&willingness), kematangan dibagi menjadi; R 1………………. . kematangan rendah……………unable

• Berdasarkan 2 dimensi (ability&willingness), kematangan dibagi menjadi; R 1………………. . kematangan rendah……………unable and unwilling R 2………………. . kematangan moderate……………. . unable but willing R 3………………. . kematangan moderate……………. . able but unwilling R 4………………. . kematangan tinggi…………………. . able and willing LOW R 1 MODERATE R 2 HIGH R 3 R 4

 • Gambar diagram kurva: High R e i a t i o n

• Gambar diagram kurva: High R e i a t i o n s h i p Low MATURE S 3 S 2 S 4 S 1 Task High IMMATURE

 • S 1 (High Task – Low Relationship) untuk kondisi R 1 (taraf

• S 1 (High Task – Low Relationship) untuk kondisi R 1 (taraf kematangan rendah), pemimpin harus memberi instruksi dan mengarahkan bawahan terhadap tugas yang harus diselesaikan secara spesifik melalui komunikasi satu arah. (tahap memberi tahu/telling) • S 2 (High Task –High Relationship) untuk kondisi R 2 (tahap kematangan rendah menuju sedang), pemimpin masih memberikan instruksi dan pengarahan, namun dalam porsi secukupnya. Komunikasi bersifat 2 arah yang diwarnaioleh adanya dukungan dari pimpinan serta ada kesempatan bagi bawahan untuk bertanya atau meminta kejelasan tugas (tahap selling) • S 3 (Low Task-High Relationship) untuk kondisi R 3 (taraf kematangan sedang menuju tinggi), pemimpin hanya bertindak sebagai fasillitator bagi kelancaran tugas bawahan. Keputusan dibuat bersama-sama oleh pemimpin dan bawahan (tehap berpartisipasi/participating) • S 4 (Low Task-Low Relationship) untuk kondisi R 4 (taraf kematangan tinggi), pemimpin hanya memberikan arahan tentang tujuan umum yang akan dicapai, selebihnya bawahan sendiri yang bertanggung jawab untuk mengambil keputusan (tahap pendelegasian/delegating)