v Pendekatan Sosiologis Tentang Ekonomi Konsep Aktor Konsep

  • Slides: 15
Download presentation
v Pendekatan Sosiologis Tentang Ekonomi : • Konsep Aktor • Konsep Tindakan Ekonomi •

v Pendekatan Sosiologis Tentang Ekonomi : • Konsep Aktor • Konsep Tindakan Ekonomi • Hambatan pada Tindakan Ekonomi • Hubungan Ekonomi dan Masyarakat • Tujuan Analisa, dan Penerapan Metode 1

Konsep Aktor “Aktor dałam masyarakat” adalah individu yang identitas dirinya tidak tampil tetapi tersembunyi

Konsep Aktor “Aktor dałam masyarakat” adalah individu yang identitas dirinya tidak tampil tetapi tersembunyi dałam suatu kesatuan yang dinamakan masyarakat. Masyarakat merupakan satu kesatuan yang utuh atau sebagai suatu entitas sendiri, dikenal sebagai suatu fenomena sui generis, berbeda dari individu-individu yang membentuknya. Tindakan aktor yang menjadi perhatian sosiologi adalah tindakan aktor yang berkaitan dengan seperti apa yang telah dikemukakan oleh Max Weber dalam Economy and Society. 2

Konsep Tindakan Ekonomi Di dalam ekonomi, aktor diasumsikan mempunyai seperangkat pilihan dan preferensi yang

Konsep Tindakan Ekonomi Di dalam ekonomi, aktor diasumsikan mempunyai seperangkat pilihan dan preferensi yang telah tersedia dan stabil. Tindakan yang dilakukan oleh aktor bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan (individu) dan keuntungan (perusahaan). Tindakan tersebut dipandang rasional secara ekonomi. Sedangkan sosiologi melihat beberapa kemungkinan tipe tindakan ekonomi. Kembali kepada Weber ( [1922] 1978: 63 -69), tindakan ekonomi dapat berupa rasional, tradisional, dan spekulatif-irrasional. 3

Konsep Tindakan Ekonomi Tindakan ekonomi rasional adalah bertindak secara rasional, misalnya prospek pasar yang

Konsep Tindakan Ekonomi Tindakan ekonomi rasional adalah bertindak secara rasional, misalnya prospek pasar yang baik karena tinggi jumlah penduduk, pasar masih sedikit, peluang daya beli Tindakan ekonomi tradisional adalah memberikan hadiah, oleh, sumbangan. Tindakan ekonomi spekulatif-irrasional kita juga banyak membaca di media cetak atau mendengar di berbagai media elektronik tentang penggandaan uang melalui kekuatan paranormal. Ternyata korban penipuan tersebut berasal dari berbagai latar-belakang menurut jenis pendidikan, pekerjaan, dan status sosial. Dalam perspektif sosiologi, korban melakukan tindakan ekonomi yang spekulatif-irrasional 4

Hambatan pada Tindakan Ekonomi Tindakan ekonomi dibatasi oleh selera dan kelangkaan sumberdaya, termasuk teknologi.

Hambatan pada Tindakan Ekonomi Tindakan ekonomi dibatasi oleh selera dan kelangkaan sumberdaya, termasuk teknologi. Sosiologi memperhatikan tidak hanya pengaruh kelangkaan sumberdaya, tetapi juga aktor-aktor lain yang akan memudahkan, memperlancar, menghambat, dan membatasi tindakan ekonomi dalam pasar. Tindakan ekonomi dapat berlangsung dengan melibatkan kerjasama, kepercayaan dan jaringan. Atau sebaliknya suatu tindakan ekonomi dapat menghasilkan perselisihan, ketidakpercayaan, dan pemutusan hubungan. 5

Hubungan Ekonomi dalam Masyarakat Pusat perhatian dari kajian para ekonom adalah pertukaran ekonomi, pasar,

Hubungan Ekonomi dalam Masyarakat Pusat perhatian dari kajian para ekonom adalah pertukaran ekonomi, pasar, dan ekonomi. Sedangkan masyarakat dianggap sebagai "sesuatu yang di luar", dia dipandang sebagai sesuatu yang telah ada (given). Sebaliknya, sosiologi memandang ekonomi sebagai bagian integral dari masyarakat. Oleh sebab itu, sosiolog tidak terbiasa melihat kenyataan dengan melakukan ceteris paribus terhadap faktor yang dipandang berpengaruh terhadap suatu kenyataan sosial. Tetapi sebaliknya, sosiolog terbiasa melihat kenyataan —cara holistik, melihat kenyataan saling kait-mengait antar berbagai faktor. Dengan demikian, sosiologi ekonomi selalu memusatkan perhatian pada: 6

Hubungan Ekonomi dalam Masyarakat 1. Analisis sosiologis terhadap proses ekonomi, misalnya proses pembentukan harga

Hubungan Ekonomi dalam Masyarakat 1. Analisis sosiologis terhadap proses ekonomi, misalnya proses pembentukan harga antara pelaku ekonomi, proses terbentuknya kepercayaan dalam suatu tindakan ekonomi, atau proses terjadinya perselisihan dalam tindakan ekonomi. 2. Analisis hubungan dan interaksi antara ekonomi dan institusi lain dari masyarakat, seperti hubungan antara ekonomi dan agama, pendidikan, stratifikasi sosial, demokrasi, atau politik. 3. Studi tentang perubahan institusi dan parameter budaya yang menjadi konteks bagi landasan ekonomi dari masyarakat, contohnya semangat kewirausahaan di di kalangan santri, kapital budaya (cultural capital) pada masyarakat nelayan, atau etos kerja di kalangan pekerja tambang. 7

Tujuan Analisis Ekonomi dan Sosiologi Ekonomi lebih cenderung melakukan prediksi dan eksplanasi, dan sangat

Tujuan Analisis Ekonomi dan Sosiologi Ekonomi lebih cenderung melakukan prediksi dan eksplanasi, dan sangat sedikit membuat deskripsi. Artinya, analisis ekonomi lebih cenderung melakukan ramalan tentang masa depan dengan membentangkan kemungkinan kecenderungan yang akan terjadi serta menjelaskan hubungan atau pengaruh antar variabel. Sedangkan sosiologi lebih cenderung kepada deskripsi dan eksplanasi, dan sangat jarang melakukan prediksi. Dengan kata lain, dalam analisis sosiologi lebih menekankan pada kedalaman suatu fenomena kualitas, apa yang ada dibalik kenyataan, dan melihat tembus terhadap realitas yang ada. 8

Teori Sosiologi Sebagai Pendekatan Teori sosiologi makro dan sosiologi mikro Sosiologi makro : teori

Teori Sosiologi Sebagai Pendekatan Teori sosiologi makro dan sosiologi mikro Sosiologi makro : teori struktural fungsional dan teori struktural konflik. Sosiologi mikro : teori interaksionisme simbolik dan teori pertukaran. 9

Sosiologi Makro 1. Teori Struktural Fungsional kemiskinan misalnya, akan tetap ada sepanjang ia memiliki

Sosiologi Makro 1. Teori Struktural Fungsional kemiskinan misalnya, akan tetap ada sepanjang ia memiliki fungsi. Apa fungsi kemiskinan? Herbert Gans (1972) menemukan 15 fungsi kemiskinan bagi masyarakat Amerika, yaitu: 1) menyediakan tenaga untuk pekerjaan kotor bagi masyarakat; 2) memunculkan dana-dana sosial (funds). 3) membuka lapangan kerja baru karena dikehendaki oleh orang miskin. 4) pemanfaatkan barang bekas yang tidak digunakan oleh orang kaya. 5) menguatkan norma-norma sosial utama dalam masyarakat. 6) menimbulkan altruisme terutama terhadap orang-orang miskin yang sangat membutuhkan santunan. 1. orang kaya dapat merasakan kesusahan hidup miskin tanpa perlu mengalaminya sendiri dengan membayangkan kehidupan si miskin. 10

Sosiologi Makro 1. Teori Struktural Fungsional 8) 9) 10) 11) 12) 13) 14) 15)

Sosiologi Makro 1. Teori Struktural Fungsional 8) 9) 10) 11) 12) 13) 14) 15) orang miskin memberikan standar penilaian kemajuan bagi kelas lain. membantu kelompok lain yang sedang berusaha sebagai anak tangganya kemiskinan menyediakan alasan bagi munculnya kalangan orang kaya yang membantu orang miskin dengan berbagai badan amal. menyediakan tenaga fisik bagi pembangunan monumen-monumen kebudayaan. budaya orang miskin sering diterima pula oleh strata sosial yang berada di atas mereka. orang miskin berjasa sebagai "kelompok gelisah" atau menjadi musuh bagi kelompok politik tertentu. pokok isu mengenai perubahan dan pertumbuhan dalam masyarakat selalu diletakkan di atas masalah bagaimana membantu orang miskin. kemiskinan menyebabkan sistem politik menjadi lebih sentris dan lebih stabil. 11

Sosiologi Makro 1. Teori Struktural Fungsional Bagaimana dengan Indonesia? Apakah fungsi kemiskinannya sama seperti

Sosiologi Makro 1. Teori Struktural Fungsional Bagaimana dengan Indonesia? Apakah fungsi kemiskinannya sama seperti Amerika? Coba Anda amati fenomena kemiskinan yang berada di sekitar Ã1 da, bandingkan dengan apa yang telah dikatakan Gans tersebut. Apakah korupsi merupakan suatu hal fungsional bagi masyarakat Indonesia? Kalau jawabannya ya, apa fungsi korupsi? Dengan mengikuti cara berpikir Gans tentang kemiskinan, kita temukan beberapa fungsi korupsi, yaitu: 1) katub penyelamat bagi orang yang mempunyai pendapatan rendah. 2) sarana bagi-bagi (redistribusi) pendapatan. 3) cara singkat menjadi kaya. Fungsi korupsi bisa anda perpanjang sesuai dengan pengalaman Anda. 12

Sosiologi Mikro 2. Teori Struktural Konflik menjelaskan bagaimana struktur memiliki konflik. Berbeda dengan teori

Sosiologi Mikro 2. Teori Struktural Konflik menjelaskan bagaimana struktur memiliki konflik. Berbeda dengan teori struktural fungsional yang menekankan pada fungsi dari elemen-elemen pembentuk struktur, teori struktural konflik melihat bahwa setiap struktur memiliki berbagai elemen yang berbeda. Elemen-elemen yang berbeda tersebut memiliki motif, maksud, kepentingan, alau tujuan yang berbeda-beda pula. Perbedaan tersebut memberikan sumbangan disintegrasi, konflik, dan perpecahan. bagi terjadinya Konflik ada dimana-mana. Setiap struktur terbangun didasarkan pada paksaan dari beberapa anggotanya atas orang Iain. 13

Sosiologi Mikro 1. Teori Interaksionisme Simbolis Teori interaksionisme simbolis memahami realitas hebagai suatu interaksi

Sosiologi Mikro 1. Teori Interaksionisme Simbolis Teori interaksionisme simbolis memahami realitas hebagai suatu interaksi yang dipenuhi berbagai simbol. Kenyataan merupakan interaksi interpersonal yang menggunakan simbol-simbol. Manusia adalah makhluk yang mampu menciptakan dan menggunakan simbol 1. Manusia menggunakan simbol untuk saling berkomunikasi 2. Manusia berkomunikasi melalui pengambilan peran (role taking) 3. Masyarakat terbentuk, bertahun, dan berubah berdasarkan kemampuan manusia untuk berpikir, untuk mendefinisikan, untuk melakukan refleksi-diri dan untuk melakukan evaluasi 14

Sosiologi Mikro 2. Teori Interaksionisme Pertukaran Manusia adalah makhluk yang rasional, dia memperhitungkan untung

Sosiologi Mikro 2. Teori Interaksionisme Pertukaran Manusia adalah makhluk yang rasional, dia memperhitungkan untung dan rugi Perilaku pertukaran sosial terjadi apabila: (1) perilaku tersebut harus berorientasi pada tujuan-tujuan yang hanya dapat dicapai melalui interaksi dengan orang lain" dan (2) perilaku harus bertujuan untuk memperoleh sarana bagi pencapaian tujuan tersebut. Transaksi-transaksi pertukaran terjadi hanya apabila pihak yang terlibat memperoleh keuntungan dari pertukaran itu 15