The Concept Of Ego Psychology Erikson Tatap Muka

  • Slides: 18
Download presentation
The Concept Of Ego Psychology Erikson Tatap Muka 14. Anna Keprib 1. 2016

The Concept Of Ego Psychology Erikson Tatap Muka 14. Anna Keprib 1. 2016

Teori Post-Freudian �Di setiap tahapan, tahapan sebuah pergulatan psikoseksual spesifik memberikan kontribusi bagi pembentukan

Teori Post-Freudian �Di setiap tahapan, tahapan sebuah pergulatan psikoseksual spesifik memberikan kontribusi bagi pembentukan kepribadian. Dari masa remaja sampai seterusnya, pergulatan itu dalam bentuk krisis identitas, yang dapat memperkuat atau melemahkan kepribadian. �Menggunakan teori Freud sebagai dasar pendekatannya tentang siklus-hidup kepribadian �Untuk mengelaborasi tahapan 2 psikoseksual selanjutnya setelah masa kanak-kanak, Erikson menekankan lebih banyak pada pengaruh 2 sosial dan historis.

Biografi �Lahir di Jerman Selatan, 15 Juni 1902. �Dibesarkan ibu kandung dan ayah tiri,

Biografi �Lahir di Jerman Selatan, 15 Juni 1902. �Dibesarkan ibu kandung dan ayah tiri, dan tidak mengetahui ayah kandungnya. Ia berpetualang dan menyelidiki selama 7 tahun dan kembali ke rumah dengan kebingungan, lelah dan depresi. Peristiwa penting mengubah hidupnya, ia menerima surat dari Peter Bros untuk mengajar anak 2 sekolah di Wina. Pendiri sekolah juga psikoanalisnya ad. Anna Freud. �Menikahi Joan Serson seijin Anna Freud. Joan seorang penari, seniman, dan guru kebangsaan Canada yang sedang jalani psikoanalisis. Memiliki 3 putra (Kai, Jon, Neil) dan 1 putri (Sue). �Pencarian identitas menyebabkan Erikson mengalami pengalaman sulit selama tahap perkembangan dewasanya, Friedman, 1999. dewasa

Biografi -2 �Menurut Erikson, tahapan ini mensyaratkan seseorang untuk mengasuh anak, produk 2, dan

Biografi -2 �Menurut Erikson, tahapan ini mensyaratkan seseorang untuk mengasuh anak, produk 2, dan ide 2 yang sudah dibangkitkan sebelumnya, namun gagal. �Ia gagal mengasuh Neil yg lahir dg Sindrom Down. Ketika lahir, Erikson setuju memasukkan Neil ke institusi kejiwaan dan pulang ke rumah menceritakan kepada tiga anaknya bahwa adik meninggal. �Erikson berbohong seperti ibu telah membohonginya tentang identitas ayah kandungnya. Meski kebohongan ibunya telah membuat Erikson tertekan, namun ia gagal memahami bahwa kebohongan tentang Neil membuat anak-anaknya tertekan juga.

Biografi -3 � Erikson juga mencari identitasnya dengan berganti-ganti pekerjaan dan tempat tinggal Karena

Biografi -3 � Erikson juga mencari identitasnya dengan berganti-ganti pekerjaan dan tempat tinggal Karena tidak memiliki gelar akademik, iapun tidak memiliki identitas profesional spesifik. dan ia dikenal sebagai seniman, psikolog, psikoanalis, klinisi, profesor, antropolog budaya, eksistensialis, dan cendekiawan masyarakat. � Mula tinggal di Wina, Denmark, AS (Boston- praktik psikoanalis, peneliti di RSU Massachussetts, FK dan Klinik Psi Harvard), Penulis di Yale, Univ California Berkeley hidup di tengah suku indian di Pine Ridge, Suku Indian Yurok California Utara, kembali ke Massachussetts, kembali ke Harvard, 10 tahun kemudian profesor bidang perkembangan manusia, setelah pensiun meneruskan sbg penulis, memberi kuliah dan menangani pasien. � Setelah pensiun tetap mengalami perubahan domisili, Erikson masih terus mencari jati diri ayahnya, sampai meninggal 12 Mei 1994.

Buku-buku Terkenal Erikson �Pengaruh faktor 2 psikologis, budaya, dan historis mengenai identitas melahirkan buku

Buku-buku Terkenal Erikson �Pengaruh faktor 2 psikologis, budaya, dan historis mengenai identitas melahirkan buku ‘Childhood and Society’, 1950, 1963, 1985. �Young Man Luther, 1958. �Identity: Youth and Crisis, 1968. �Gandhi’s Truth, 1969. �Dimensions of a New Identity, 1974. �Life History and the Historical Moment, 1975. �Identity and the Life Cycle, 1980. �Life Cycle Completed, 1982. �A Way of Looking at Things, Erikson, 1987, dikumpulkan oleh Stephen Schlein.

Ego Dalam Teori Post-Freudian �Ego merupakan suatu kekuatan positif yang menciptakan identitas diri, suatu

Ego Dalam Teori Post-Freudian �Ego merupakan suatu kekuatan positif yang menciptakan identitas diri, suatu pengertian tentang ‘Aku’. �Erikson melihat ego sebagai badan pengorganisasian yang sebagian bekerja secara bawah sadar untuk mensintesiskan pengalaman 2 di masa kini dengan identitas diri di masa lalu dan gambaran diri kedepan. �Mendefinisikan ego sebagai kemampuan pribadi untuk menyatukan pengalaman dan tindakan dengan cara yang adaptif, Erikson, 1963.

Tiga Aspek Ego � Mengidentifikasikan tiga aspek ego yg saling terkait: � Ego-tubuh �

Tiga Aspek Ego � Mengidentifikasikan tiga aspek ego yg saling terkait: � Ego-tubuh � Ideal-ego � Identitas-ego. � Ego-tubuh terkait pengalaman dengan tubuh kita, suatu cara melihat diri fisik kita sebagai hal yang berbeda dari milik orang lain. Bisa merasa puas dan tidak puas dengan cara tubuh terlihat atau berfungsi. � Ideal-ego merepresentasikan imajinasi 2 yang kita miliki tentang diri kita sendiri dibandingkan dengan gambaran ideal ego yang lain. Rasa puas dan tidak puas terkait diri fisik dan seluruh identitas personal kita. � Identitas-ego adalah imajinasi yang kita miliki tentang diri kita di beragam peran sosial yang kita mainkan Remaja biasanya merupakan masa yang ketiga komponen ini berubah paling cepat, perubahan-perubahan di dalam ego-tubuh, ideal-ego dan identitas ego dapat dan selalu terjadi di setiap tahap kehidupan.

Pengaruh Masyarakat �Kemampuan bawaan penting dalam perkembangan kepribadian namun, ego dibentuk dari dan oleh

Pengaruh Masyarakat �Kemampuan bawaan penting dalam perkembangan kepribadian namun, ego dibentuk dari dan oleh masy. �Saat manusia lahir, ego hanya sebagai potensi, dan untuk menjadi aktual harus hadir dlm lingkungan kultural. �Masyarakat dg cara yg berbeda dlm pengasuhan anak, cenderung membentuk kepribadian yang cocok dengan kebutuhan dan nilai budaya mereka sendiri. � Mis: pengasuhan permisif Suku Sioux (sp 4, 5 thn) menghasilkan manusia yg mencapai kepuasan besar fungsi mulut (dis Kepribadian oral oleh Freud). �Sioux menempatkan nilai yg tinggi thd kebaikan hati, dan Erikson percaya pemberian ASI tak terbatas merupakan dasar bagi kebaikan hati. �Namun, Sioux segera menghukum gigitan yg terjadi, yg memberikan kontribusi bagi daya tahan dan kemarahan.

�Di sisi lain, manusia suku Yurok mengatur dg ketat terkait pengeliminasian urin dan feases,

�Di sisi lain, manusia suku Yurok mengatur dg ketat terkait pengeliminasian urin dan feases, praktek yg mengembangkan kepribadian “anal” atau kerapian, kekerasan, kepalaan, dan kekacauan yg kompulsif. �Erikson berpendapat bahwa oralitas pada suku Sioux dan analitas pada suku Yurok memiliki ciri adaptif yang membantu individu sekaligus budaya mereka.

Prinsip Epigenetik �Ego berkembang di setiap tahap kehidupan menurut prinsip epigenetik. �Perkembangan epigenetik menghasilkan

Prinsip Epigenetik �Ego berkembang di setiap tahap kehidupan menurut prinsip epigenetik. �Perkembangan epigenetik menghasilkan pertumbuhan organ-organ bayi tahap demi tahap. �Embrio tidak dimulai sebagai manusia kecil yg sudah berkembang sepenuhnya, melainkan harus menunggu pengembangan struktur dan bentuknya. �Sebaliknya, ketika berkembang, maka perkembanagn itu didasarkan pada proporsi yang sudah ditentukan dengan cara yang tetap. �Jika mata, hati atau organ lain tidak berkembang selama periode kritis perkembangannya, mereka tidak akan pernah mencapai kematangan yang tepat.

Prinsip Epigenetik �Ego berkembang sama dg prinsip epigenetik, yaitu di setiap tahapan berkembang pada

Prinsip Epigenetik �Ego berkembang sama dg prinsip epigenetik, yaitu di setiap tahapan berkembang pada waktu yang tepat. �Satu tahap muncul dan dibangun diatas tahap sebelumnya, dg tidak menghilangkan tahap sebelumnya. �Perkemb epigenetik analog dengan perkembangan fisik anak, yang merangkak terlebih dahulu sebelum dapat berjalan, berjalan dahulu sebelum berlari, & berlari dahulu sebelum dpt melompat. �Ketika masih merangkak, anak sedang mengembangkan potensi utk berjalan, berlari, dan melompat. �Setelah cukup matang utk melompat, mereka masih mempertahankan kemampuan sebelumnya dalam berlari, berjalan dan merangkak. �Epigenesis, berarti sebuah karakteristik berkembang di atas karakteristik lain dalam alur “ruang dan waktu”, Evans, 1967.

Pengertian Dasar Tahap Perkembangan Psikososial 1. Pertumbuhan berjalan menurut prinsip epigenetik, yt satu bagian

Pengertian Dasar Tahap Perkembangan Psikososial 1. Pertumbuhan berjalan menurut prinsip epigenetik, yt satu bagian komponen muncul dari bagian komponen sebelumnya dan memilikiwaktunya sendiri untuk muncul, dg tidak menghilangkan komponen sebelumnya. 2. Di setiap tahap kehidupan terdapat sebuah interaksi hal-hal yang berlawanan, yt konflik antara elemen sintonik(harmonis) dan elemen distonik(konflik). Mis: Masa bayi kepercayaan dasar >< ketidakpercayaan dasar.

Pengertian Dasar Tahap Perkembangan Psikososial 3. 4. 5. Di setiap tahapan, konflik antara elemen-elemen

Pengertian Dasar Tahap Perkembangan Psikososial 3. 4. 5. Di setiap tahapan, konflik antara elemen-elemen distonik dan sintonik menghasilkan sebuah kualitas ego atau kekuatan ego, yang disebut sebagai kekuatan dasar (basic strength). Mis, dari antitesis antara rasa percaya dan tidak percaya muncul harapan, sebuah kualitas ego yang mengijinkan pergerakan ke tahap selanjutnya. Kekuatan dasar yang terlalu kecil di setiap tahapan akan menghasilkan patologi inti (core pathology). Mis, seorang anak yang tidak mencapai kekuatan dasar harapan yang cukup selama masa bayi akan mengembangkan antitesis atau lawan dari harapan, yt penarikan diri. Dan di setiap tahapan memiliki hanya satu patologi inti yang potensial. Meski tahapan ini tahap-tahap psikososial, dia tidak pernah melepaskan keberadaan aspek biologis perkembangan manusia.

Pengertian Dasar Tahap Perkembangan Psikososial 5. Meski tahapan ini tahap-tahap psikososial, dia tidak pernah

Pengertian Dasar Tahap Perkembangan Psikososial 5. Meski tahapan ini tahap-tahap psikososial, dia tidak pernah melepaskan keberadaan aspek biologis perkembangan manusia. 6. Tidak hanya penting peristiwa di tahap sebelumnya. Tepatnya, identitas ego dibentuk oleh multiplisitas konflik dan peristiwa masa lalu, masa kini, dan antisipasi masa depan. 7. Khususnya perkembangan masa remaja ke depan, perkembangan kepribadian dicirikan oleh sebuah krisis identitas. Di setiap krisis, setiap pribadi secara khusus terbuka bagi modifikasi-modifikasi utama dalam identitas, baik positif maupun negatif. Krisis ini merupakan kesempatan mengembangkan sikap penyesuaian diri yang bersifat adaptif maupun maladaptif. 8. Delapan tahap perkembangan psikososial Erikson sbb:

Perkembangan dan Pertumbuhan �Kepribadian terutama identitas berkembang melalui delapan tahap yang saling berurutan sepanjang

Perkembangan dan Pertumbuhan �Kepribadian terutama identitas berkembang melalui delapan tahap yang saling berurutan sepanjang hidup, Erikson, 1963, 1978. �Hasil tergantung hasil tahapan sebelumnya, dan resolusi sukses dari tiap krisis ego penting bagi individu untuk dapat tumbuh secara optimal. �Sebagai dasar teori, Erikson menggunakan tahap perkembangan psikoseksual, dan lima tahap pertama memang mencerminkan krisis ego yang berhubungan dengan tahapan Freud.

Perkembangan dan Pertumbuhan Krisis Ego �Rasa Percaya vs Tidak Percaya �Otonomi vs Rasa Malu&

Perkembangan dan Pertumbuhan Krisis Ego �Rasa Percaya vs Tidak Percaya �Otonomi vs Rasa Malu& Ragu �Inisiatif vs Rasa Bersalah �Produktif vs Inferioritas �Identitas vs Kebingungan Peran �Keintiman vs Kesendirian �Generativitas vs Stagnasi �Integritas Ego vs Keputusasaan Usia Bayi Aw Kanak 2 Aw–Med Kanak Med-Ahir Kanak Remaja Dewasa Awal Med Dewasa Akhir

Terimakasih Selamat Belajar Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul Anna Keprib 1. 2016

Terimakasih Selamat Belajar Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul Anna Keprib 1. 2016