Teori Struktural dan Analisis Komunikasi Gender Halomoan Harahap

Teori Struktural dan Analisis Komunikasi Gender Halomoan Harahap

Pendahuluan o Kesetaraan gender belum sepenuhnya tercapai. o Aliran feminisme terus berupaya untuk mencari akar permasalahan sehingga diperoleh jalan keluar o Berbagai teori digunakan untuk membedah permasalahan salah satunya adalah teori struktural

Permasalahan o Bagaimana teori struktural digunakan dalam analisis komunikasi gender?

Pembahasan 1. Teori Struktural o Strukturalisme berusaha untuk menemukan agenda yang tersembunyi, aturan-aturan permainan yang menentukan aksi (perilaku). o Strukturalis memandang dunia sebagai realitas yang berstruktur. o Struktural dapat diartikan sebagai tatanan atau susunan yang mapan sehingga sesuatu dapat berfungsi. o Struktur sosial adalah tatanan dan peran yang dibangun oleh masyarakat agar masyarakat berfungsi dengan baik. o Struktur sosial dapat dilihat dalam banyak pandangan: n Karl Marx, Louis Althuser, Antonia Gramsci, Ferdinand Saussure, Ernest Laclau, Chantal Mouffe dan Jacques Lacan

o Strukturalisme ternyata komunikasi, yaitu bahasa. ditemukan o Tokoh yang mengembangkan strukturalisme dalam bahasa adalah n Ferdinand de Saussure (Ahli Bahasa dari Francis) o Semiologi (langue and parole) Charles Sander Pierce (Amerika) o Semiotic (sign, object, interpretant) Chomsky n Claude Levi Straus (antropologi) n n o Struktur luar dan dalam o Oposisi biner dalam

Tokoh Semiotika o Ferdinand de Saussure n Signifier dan signified o Chomsky n Struktur luar dan dalam o Claude Levi Straus (antropologi) n Oposisi biner o Jackues Lacan o Roland Barthes (mitos) o Roman Jakobson o Derrida (deconstruktive) o Julia Kristeva o Umberto Eco o Michael Faucoult

Semiologi Saussure Sign Composed of Signification Signifier: (Physical exixtence of the sign) Signified: (Mental concept) External reality of meaning

Semiotic Pierce Sign Interpretan Object

2. Metodologi Struktural o Analisis Percakapan n Analisis percakapan ingin memahami bagaimana stuktur percakapan dan bagaimana percakapan itu dapat berlangsung efektif n pengaturan giliran bicara, teknik alokasi giliran, sekuen, memperbaiki kesalahan seperti mimik dan kontruksinya n Intonasi, ekpressi, gaya bicara n Perbedaan laki-laki dan wanita

2. Critical Discourse Analysis o Analisis Wacana Kritis juga tertarik untuk melakukan investigasi bagaimana keterkaitan antara retorika dan argumentasi dibangun, disebarkan dan tantangannya. Misalnya analisis sintaksis

Aplikasi Teori Struktur o Genderlect Styles n n n Laki-laki berbicara atas persoalan yang ada di luar dirinya sedangkan wanita berbicara atas persoalan pribadinya. Dalam bercerita, laki-laki cenderung lebih banyak daripada wanita. Cerita laki-laki pada umumnya mengenai hal-hal jenaka karena jenaka tersebut merupakan cara untuk melakukan negosiasi akan status. Dalam beberapa kesempatan, laki-laki bercerita juga tentang kepahlawanan yang mampu menguasai suatu keadaan. Sementara wanita bila bercerita tentang dirinya cenderung pada hal-hal yang menyedihkan dan ketidakbedayaan. Dalam percakapan wanita cenderung menjadi pendengar yang baik dan laki-laki enggan mendengar hal-hal yang tidak penting dan tidak mau membiarkan dirinya menjadi sekedar pendengar karena hal itu menurunkan status.

Genderlect Styles n Dalam mengajukan pertanyaan wanita memiliki kecenderungan mengajukan dengan kalimat yang mengundang tanggapan lainnya. Hal ini menunjukkan adanya keinginan untuk membuka komunikasi yang lebih akrab. Bertanya kepada laki-laki, wanita cenderung lemah lembut. n Laki-laki tidak menghindari konflik dalam komunikasi, karena konflik merupakan suatu cara menunjukkan eksistensi. Sementara wanita menghindari konflik karena hal itu dapat merusak hubungan yang telah dibina dengan biaya mahal. n Topik yang dibicarakan wanita pada hal-hal yang bersifat gossip sedangkan laki-laki profesionalisme.

Gender Voices Perbedaan wanita Laki-laki Pitch (frekuensi) High Low Trimbre (vocal cavites) Light Dark Resonance (vocal tract Easy Forceful Breath weak strong