PROTISTA Disusun oleh Ilham Nurseha S Pd Ciriciri

  • Slides: 21
Download presentation
PROTISTA Disusun oleh: Ilham Nurseha, S. Pd

PROTISTA Disusun oleh: Ilham Nurseha, S. Pd

Ciri-ciri protista • Uniseluler atau multiseluler. • Inti sel bersifat eukariotik (memiliki membran inti).

Ciri-ciri protista • Uniseluler atau multiseluler. • Inti sel bersifat eukariotik (memiliki membran inti). • Hidup secara fotoautotrof atau heterotrof. • Bersifat aerob atau anaerob. • Hidup bebas atau bersimbiosis. • Reproduksi secara seksual (dengan konjugasi) atau aseksual (dengan pembelahan biner)

Klasifikasi Protista • Mirip hewan (protozoa) • Mirip jamur • Mirip tumbuhan (algae)

Klasifikasi Protista • Mirip hewan (protozoa) • Mirip jamur • Mirip tumbuhan (algae)

Klasifikasi protozoa • Filum Rhizopoda yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu) di permukaannya. Contoh:

Klasifikasi protozoa • Filum Rhizopoda yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu) di permukaannya. Contoh: Amoeba

 • Filum Actinopoda yang bergerak dengan pseudopodia ramping dan menyebar. Contoh: Heliozoa dan

• Filum Actinopoda yang bergerak dengan pseudopodia ramping dan menyebar. Contoh: Heliozoa dan Radiozoa

 • Filum Foraminifera yang bergerak dengan pseudopodia. Contoh: Globigerina dan Polistomella

• Filum Foraminifera yang bergerak dengan pseudopodia. Contoh: Globigerina dan Polistomella

 • Filum Zooflagellata yang bergerak dengan flagela. Contoh: Trypanosoma cruzi

• Filum Zooflagellata yang bergerak dengan flagela. Contoh: Trypanosoma cruzi

 • Filum Ciliata yang bergerak dengan ribuan silia atau rambut getar. Contoh: Balantidium

• Filum Ciliata yang bergerak dengan ribuan silia atau rambut getar. Contoh: Balantidium coli

 • Filum Sporozoa yang tidak memiliki alat gerak. Contoh: Plasmodium falcifarum

• Filum Sporozoa yang tidak memiliki alat gerak. Contoh: Plasmodium falcifarum

Klasifikasi Protista Mirip Jamur • Filum Myxomycota (jamur lendir plasmodial) yang bersifat heterotrof fagosit

Klasifikasi Protista Mirip Jamur • Filum Myxomycota (jamur lendir plasmodial) yang bersifat heterotrof fagosit dengan fase makan berbentuk massa ameboid seperti Amoeba yang disebut plasmodium. Contoh: Physarium sp.

 • Filum Oomycota (jamur air/jamur karat putih/jamur berbulu halus) yang bersifat heterotrof dan

• Filum Oomycota (jamur air/jamur karat putih/jamur berbulu halus) yang bersifat heterotrof dan berperan sebagai pengurai organisme mati (saprofit) atau sebagai parasit pada organisme lainnya. Contoh: Plasmopara viticola.

 • Filum Acrasiomycota (jamur lendir bersekat) yang bersifat haploid dengan zigot bersifat diploid.

• Filum Acrasiomycota (jamur lendir bersekat) yang bersifat haploid dengan zigot bersifat diploid. Contoh: Dictyostelium discoideum

Protista mirip tumbuhan (Algae) • Bersifat uniseluler atau multiseluler. • Ukuran tubuh bervariasi, mulai

Protista mirip tumbuhan (Algae) • Bersifat uniseluler atau multiseluler. • Ukuran tubuh bervariasi, mulai dari algae mikroskropis dengan ukuran 8 µm hingga algae makroskropis dengan ukuran 60 m. • Bentuk tubuh tetap karena adanya dinding sel. • Algae uniseluler dapat hidup soliter ataupun membentuk koloni. • Memiliki beberapa jenis klorofil (klorofil a, klorofil b, klorofil c, dan klorofil d) yang tersimpan dalam kloroplas. • Memiliki pigmen fotosintetik selain klorofil (xantofil [kuning], fikosianin [biru], fukosantin [cokelat], fikoeritrin [merah], dan karotenoid (jingga/merah). • Memiliki bentuk kloroplas yang bervariasi (spiral, cakram, jala, mangkung, bulat, dan lainnya). • Dapat hidup seperti plankton, neuston, atau bentos. • Bereproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan spora vegetatif) atau seksual (dengan konjugasi, singami, dan anisogami).

 • Filum Euglenophyta dengan ciri-ciri seperti hewan (dapat bergerak aktif) dan juga tumbuhan

• Filum Euglenophyta dengan ciri-ciri seperti hewan (dapat bergerak aktif) dan juga tumbuhan (memiliki klorofil untuk berfotosintesis). Contoh: Colacium calvum

 • Filum Chlorophyta dengan warna hijau karena didominasi oleh pigmen berupa klorofil a

• Filum Chlorophyta dengan warna hijau karena didominasi oleh pigmen berupa klorofil a dan klorofil b, serta karoten dan xantofil. Contoh: Chlamydomonas dan Oedogonium

 • Filum Chrysophyta dengan warna keemasan karena didominasi oleh xantofil, klorofil a, klorofil

• Filum Chrysophyta dengan warna keemasan karena didominasi oleh xantofil, klorofil a, klorofil c, dan karotenoid. Contoh: Ochromonas

 • Filum Bacillariophyta (Diatom) dengan warna kuning kecokelatan dengan dinding sel unik seperti

• Filum Bacillariophyta (Diatom) dengan warna kuning kecokelatan dengan dinding sel unik seperti gelas dari campuran silika dan bahan organik. Contoh: Pinnularia sp.

 • Filum Pyrrophyta yang dapat mengakibatkan air laut tampak berpendar di malam hari

• Filum Pyrrophyta yang dapat mengakibatkan air laut tampak berpendar di malam hari (bioluminesensi) karena fosfor dalam selselnya. Contoh: Gambierdiscus toxicus

 • Filum Phaeophyta dengan warna cokelat karena adanya pigmen fukosantin yang menyelubungi warna

• Filum Phaeophyta dengan warna cokelat karena adanya pigmen fukosantin yang menyelubungi warna hijau klorofilnya. Contoh: Turbinaria decurrens

 • Filum Rhodophyta dengan talus berwarna kemerahan karena adanya pigmen fikoeritrin yang menyelubungi

• Filum Rhodophyta dengan talus berwarna kemerahan karena adanya pigmen fikoeritrin yang menyelubungi klorofil, karoten, dan fikobilin. Contoh: Mastocarpus stellatus