PROTISTA Leonardus S Si Introduction Protista Ciriciri Organisme

  • Slides: 101
Download presentation
PROTISTA Leonardus, S. Si.

PROTISTA Leonardus, S. Si.

Introduction

Introduction

Protista • Ciri-ciri: – Organisme uniseluler (bersel tunggal) – Eukariotik (memiliki membran nukleus) –

Protista • Ciri-ciri: – Organisme uniseluler (bersel tunggal) – Eukariotik (memiliki membran nukleus) – Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok) – Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof) – Hidup bebas, saprofit atau parasit – Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela

Protista • Klasifikasi Kingdom Protista: 1. Protozoa (protista mirip hewan) 2. Alga (protista mirip

Protista • Klasifikasi Kingdom Protista: 1. Protozoa (protista mirip hewan) 2. Alga (protista mirip tumbuhan) 3. Jamur (protista mirip fungi)

PROTOZOA

PROTOZOA

PROTOZOA - ciri-ciri – 15. 000 -20. 000 spesies – Ukuran: 10 -200 μm

PROTOZOA - ciri-ciri – 15. 000 -20. 000 spesies – Ukuran: 10 -200 μm – Bentuk: tetap, berubah-ubah, sebagian besar punya alat gerak – Cara hidup: heterotrof, memangsa bakteri (pengontrol jumlah bakteri lingkungan), protista lain, soliter, koloni – Habitat: air laut (bebas), air tawar (selokan, kolam, sungai), tanah, parasit (manusia)

PROTOZOA - ciri-ciri – Reproduksi: aseksual pembelahan biner seksual konjugasi (penyatuan inti sel vegetatif)

PROTOZOA - ciri-ciri – Reproduksi: aseksual pembelahan biner seksual konjugasi (penyatuan inti sel vegetatif) – Struktur dan fungsi tubuh: • Inti sel: mengatur aktivitas sel • Membran sel: pelindung, pengatur pertukaran makanan dan gas • Sitoplasma: cairan sel • Vakuola makanan: mencerna dan mengeluarkan makanan • Vakuola kontraktil (berdenyut): mengatur kadar air (osmoregulator), mengeluarkan sisa makanan

PROTOZOA - klasifikasi • Klasifikasi berdasarkan alat gerak: a. b. c. d. Filum Flagellata/Mastigophora

PROTOZOA - klasifikasi • Klasifikasi berdasarkan alat gerak: a. b. c. d. Filum Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk) Filum Ciliata/Ciliophora (silia) Filum Rhizopoda/Sarcodina (kaki semu) Filum Sporozoa (tidak punya alat gerak)

Filum Flagellata • Ciri-ciri: – Flagell: cambuk – Bentuk: memanjang, oval, bulat, tetap (pelikel)

Filum Flagellata • Ciri-ciri: – Flagell: cambuk – Bentuk: memanjang, oval, bulat, tetap (pelikel) – Habitat: air tawar, air laut, tanah basah, parasit, simbiosis (usus rayap, kecoa kayu) – Cara hidup: soliter, koloni – Reproduksi: pembelahan biner (membujur/longitudinal) – Alat gerak: flagel (bulu cambuk) di posterior/anterior • Golongan: 1. Zooflagellata 2. fitoflagellata

Filum Flagellata - pelikel

Filum Flagellata - pelikel

Filum Flagellata - reproduksi

Filum Flagellata - reproduksi

Filum Flagellata – zooflagellata 1. Zooflagellata – Tidak punya plastida – Makanan: zat organik

Filum Flagellata – zooflagellata 1. Zooflagellata – Tidak punya plastida – Makanan: zat organik di lingkungan, organisme lain (parasit) – Contoh: Trypanosoma gambiense, T. rhodosiensis, Leishmania donovani

Filum Flagellata - parasit • Trypanosoma gambiense, T. rhodosiensis – Penyakit: tidur – Inang

Filum Flagellata - parasit • Trypanosoma gambiense, T. rhodosiensis – Penyakit: tidur – Inang perantara: lalat tsetse (Glossina morsitans) – Inang utama: manusia • Leishmania donovani – Penyakit: kalaazar/leishmaniasis – Inang perantara: lalat pasir (Phlebotomus sp. ) – Inang: manusia

Filum Flagellata - parasit Glossina morsitans Trypanosoma gambiense Penderita penyakit tidur

Filum Flagellata - parasit Glossina morsitans Trypanosoma gambiense Penderita penyakit tidur

Filum Flagellata - parasit Phlebotomus sp. Leishmania donovani leishmaniasis

Filum Flagellata - parasit Phlebotomus sp. Leishmania donovani leishmaniasis

Filum Flagellata - parasit

Filum Flagellata - parasit

Filum Flagellata - fitoflagellata 2. Fitoflagellata – Memiliki klorofil, fotosintesis, autotrof – Sebagai produsen

Filum Flagellata - fitoflagellata 2. Fitoflagellata – Memiliki klorofil, fotosintesis, autotrof – Sebagai produsen dalam ekosistem air tawar dan air laut – Contoh: Euglena viridis

Filum Flagellata - fitoflagellata Euglena viridis

Filum Flagellata - fitoflagellata Euglena viridis

Filum Ciliata/Ciliophora • Ciri-ciri: – Cilia: rambut kecil, phora: gerakan – Alat gerak: silia/bulu

Filum Ciliata/Ciliophora • Ciri-ciri: – Cilia: rambut kecil, phora: gerakan – Alat gerak: silia/bulu getar di seluruh tubuh atau bagian tubuh tertentu penerima rangsang, pengambil makanan->sitostoma->sitofaring-> makanan penuh->vakuola makanan – Struktur tubuh khusus: makronukleus fungsi vegetatif=pertumbuhan dan perkembangbiakan, mikronukleus fungsi reproduktif=konjugasi, trikokis pertahanan diri

Filum Ciliata • Ciri-ciri: – Habitat: air tawar dan air laut (kaya zat organik),

Filum Ciliata • Ciri-ciri: – Habitat: air tawar dan air laut (kaya zat organik), bebas, simbiosis, parasit (Blantidium coli=usus besar=blantidiosis/diare) – Reproduksi: aseksual=pembelahan biner (melintang/transversal), seksual=konjugasi – Contoh: Paramaecium caudatum

Filum Ciliata-struktur tubuh

Filum Ciliata-struktur tubuh

Filum Ciliata-struktur tubuh

Filum Ciliata-struktur tubuh

Filum Ciliata-reproduksi

Filum Ciliata-reproduksi

Filum Ciliata-reproduksi 2 1 3 4 8 7 6 5

Filum Ciliata-reproduksi 2 1 3 4 8 7 6 5

Filum Rhizopoda • Ciri-ciri: – Rhizo: akar, podos: kaki – Bentuk: berubah-ubah – Alat

Filum Rhizopoda • Ciri-ciri: – Rhizo: akar, podos: kaki – Bentuk: berubah-ubah – Alat gerak: pseudopodia (kaki semu) penjuluran sitoplasma sel membulat, tipis meruncing memangsa makanan – Struktur tubuh khusus: sitoplasma ektoplasma=plasma sel bagian luar berbatasan dengan membran plasma, lebih kental, endoplasma=plasma sel bagian dalam berperan dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia

Filum Rhizopoda • Ciri-ciri: – Habitat: hidup bebas di tanah yang lembab (Amoeba proteus)

Filum Rhizopoda • Ciri-ciri: – Habitat: hidup bebas di tanah yang lembab (Amoeba proteus) dan air tawar (Difflugia), air laut (Foraminifera: Globigerina), parasit (Entamoeba gingivalis, Entamoeba histolytica) – Makan: pseudopodia mengelilingi makanan membentuk vakuola makanan dicerna masuk ke sitoplasma, difusi sisa makanan keluar melalui membran plasma

Filum Rhizopoda • Ciri-ciri: – Reproduksi: aseksual pembelahan biner, kista=jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan,

Filum Rhizopoda • Ciri-ciri: – Reproduksi: aseksual pembelahan biner, kista=jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan, untuk mempertahankan hidup

Filum Rhizopoda-pseudopodia

Filum Rhizopoda-pseudopodia

Filum Rhizopoda-ektoplasma endoplasma

Filum Rhizopoda-ektoplasma endoplasma

Filum Rhizopoda Amoeba proteus

Filum Rhizopoda Amoeba proteus

Filum Rhizopoda Difflugia

Filum Rhizopoda Difflugia

Filum Rhizopoda Globigerina

Filum Rhizopoda Globigerina

Filum Rhizopoda

Filum Rhizopoda

Filum Rhizopoda Entamoeba histolytica

Filum Rhizopoda Entamoeba histolytica

Filum Rhizopoda

Filum Rhizopoda

Filum Sporozoa • Ciri-ciri: – Spore: biji, zoa: hewan – Alat gerak: tidak punya

Filum Sporozoa • Ciri-ciri: – Spore: biji, zoa: hewan – Alat gerak: tidak punya – Bentuk: oval, bulat – Cara hidup: parasit – Reproduksi: aseksual=pembelahan biner, seksual=penyatuan gamet jantan dan betina – Contoh: Toxoplasma gondii (toksoplasmosis), Plasmodium sp. (malaria)

Filum Sporozoa • Toxoplasma gondii: – Toksoplasmosis manusia (makanan tercemar kista T. gondii dari

Filum Sporozoa • Toxoplasma gondii: – Toksoplasmosis manusia (makanan tercemar kista T. gondii dari kotoran kucing) – Infeksi Toxoplasma membahayakan ibu hamil membunuh embrio/bayi yang lahir cacat

Filum Sporozoa Toxoplasma gondii

Filum Sporozoa Toxoplasma gondii

Filum Sporozoa • Plasmodium: – Parasit pada manusia, menyerang sel hati dan sel darah

Filum Sporozoa • Plasmodium: – Parasit pada manusia, menyerang sel hati dan sel darah merah (eritrosit) malaria – Vektor: nyamuk Anopheles betina – Reproduksi: aseksual=skizogoni, seksual=sporogoni – Pemberantasan: memotong siklus hidup Plasmodium menutup tempat penampungan air yang tergenang nyamuk tidak dapat tumbuh dewasa, obat kina

Filum Sporozoa • Plasmodium: – Plasmodium vivax – Plasmodium ovale – Plasmodium malariae –

Filum Sporozoa • Plasmodium: – Plasmodium vivax – Plasmodium ovale – Plasmodium malariae – Plasmodium falciparum malaria tertiana malaria kuartana malaria tropikana • P. vivax & P. ovale dapat tetap hidup selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun di dalam sel hati penderita, dapat kambuh lagi

Filum Sporozoa Plasmodium in Red blood cell

Filum Sporozoa Plasmodium in Red blood cell

Filum Sporozoa Nyamuk Anopheles betina

Filum Sporozoa Nyamuk Anopheles betina

Filum Sporozoa Siklus hidup Plasmodium

Filum Sporozoa Siklus hidup Plasmodium

Peran Protozoa • Menguntungkan: – Pengontrol jumlah bakteri karena protozoa pemangsa bakteri – Sumber

Peran Protozoa • Menguntungkan: – Pengontrol jumlah bakteri karena protozoa pemangsa bakteri – Sumber makanan bagi hewan air, menjaga keseimbangan ekosistem – Cangkang dan kerangka Foraminifera, endapan fosil Globigerina menjadi petunjuk pencarian sumber daya minyak, gas alam, mineral – Kerangka Radiolaria yang mengendap di dasar laut (tanah Radiolaria) bahan penggosok

Peran Protozoa • Merugikan: – Entamoeba histolytica penyebab disentri – Trypanosoma brucei penyebab penyakit

Peran Protozoa • Merugikan: – Entamoeba histolytica penyebab disentri – Trypanosoma brucei penyebab penyakit tidur – Leishmania penyebab penyakit kala-azar – Trichomonas vaginalis parasit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin laki-laki – Blantidium coli penyebab diare – Toxoplasma gondii penyebab toksoplasmosis – Plasmodium penyebab malaria

ALGAE

ALGAE

ALGAE - ciri-ciri • Ciri-ciri: – Algae=gang=tumbuhan air sederhana – Ukuran 25μm (Navicula)-50 m(Macrocystis)

ALGAE - ciri-ciri • Ciri-ciri: – Algae=gang=tumbuhan air sederhana – Ukuran 25μm (Navicula)-50 m(Macrocystis) – Bentuk tubuh: thalus thallophyta – Uniseluler dan multiseluler – Soliter dan koloni – Autotrof – Eukariot – Habitat: air tawar, air laut, batu-batuan, tanah

ALGAE – struktur tubuh o o o Kloroplas: organel yang mengandung pigmen menyerap energi

ALGAE – struktur tubuh o o o Kloroplas: organel yang mengandung pigmen menyerap energi cahaya matahari fotosintesis, bentuk: bulat (Chlorococcum), spiral (Spirogyra), sabuk (Ulothrix) Klorofil: klorofil a, b, c, d Karoten: santofil (keemasan), fukosantin (cokelat) Fikobilin: fikosianin (biru), fikoeritrin (merah) Pirenoid: tempat penyimpanan cadangan makanan (amilum dan minyak: algae hijau, leukosin dan minyak: algae keemasan, laminarin: algae cokelat, tepung florid: algae merah)

ALGAE - kelompok • Algae uniseluler soliter – Bentuk: bulat, oval, seperti buah pir

ALGAE - kelompok • Algae uniseluler soliter – Bentuk: bulat, oval, seperti buah pir – Beberapa punya flagel – Contoh: Chlorella, Chlamydomonas, Chlorococcum • Algae uniseluler koloni – Berkelompok, tidak dapat hidup sendiri, protoplasma saling berhubungan melalui pori – Bentuk koloni: cakram, bola, jala – Contoh: Gonium, Volvox, Hydrodictyon

ALGAE - kelopmpok • Algae multiseluler – Bentuk: benang/filamen, lembaran – Contoh: benang/filamen: Oedogonium,

ALGAE - kelopmpok • Algae multiseluler – Bentuk: benang/filamen, lembaran – Contoh: benang/filamen: Oedogonium, Spirogyra lembaran: Ulva, Laminaria

ALGAE - reproduksi • Reproduksi aseksual: – Pembelahan biner: sel induk membelah menjadi dua

ALGAE - reproduksi • Reproduksi aseksual: – Pembelahan biner: sel induk membelah menjadi dua bagian yang sama dan tumbuh menjadi algae baru, algae uniseluler, Chlorela, Euglena – Fragmentasi: filamen atau talus yang putus tumbuh menjadi algae baru, algae multiseluler, Spirogyra, Laminaria, Sargassum – Pembentukan spora: spora dihasilkan dari pembelahan dinding sel induk, keluar setelah dinding sel induk pecah, tumbuh algae baru haploid, algae uniseluler dan multiseluler, Chlamydomonas, Ulothrix

ALGAE - reproduksi

ALGAE - reproduksi

ALGAE - reproduksi Pembentukan spora

ALGAE - reproduksi Pembentukan spora

ALGAE - reproduksi • Reproduksi seksual: – Isogami: penyatuan dua gamet berbeda jenis, bentuk

ALGAE - reproduksi • Reproduksi seksual: – Isogami: penyatuan dua gamet berbeda jenis, bentuk dan ukuran sama – Anisogami: penyatuan dua gamet berbeda jenis, bentuk sama, ukuran berbeda (sel kelamin betina lebih besar daripada sel kelamin jantan) – Oogami: penyatuan dua gamet , bentuk dan ukuran berbeda

ALGAE - klasifikasi • Klasifikasi berdasarkan pigmen dominan: 1. Filum Chlorophyta (Algae hijau: klorofil)

ALGAE - klasifikasi • Klasifikasi berdasarkan pigmen dominan: 1. Filum Chlorophyta (Algae hijau: klorofil) 2. Filum Chrysophyta (Algae keemasan: karoten) 3. Filum Phaeophyta (Algae pirang/cokelat: fukosantin 4. Filum Rhodophyta (Algae merah: fikoeritrin)

Filum Chlorophyta • chloros: hijau • Pigmen dominan: klorofil, klorofil a dan b, karoten

Filum Chlorophyta • chloros: hijau • Pigmen dominan: klorofil, klorofil a dan b, karoten • ± 7. 000 spesies • Uniseluler dan multiseluler • Memiliki flagel (uniseluler) • Memiliki dinding selulosa • Cadangan makanan: amilum

Filum Chlorophyta • Habitat: air tawar, air kolam, genangan air, tempat lembab, laut dangkal

Filum Chlorophyta • Habitat: air tawar, air kolam, genangan air, tempat lembab, laut dangkal • Reproduksi: aseksual=membelah diri, fragmentasi, pembentukan spora, seksual=isogami, anisogami, oogami • Contoh: Chlorococcum, Chlorella, Chlamydomonas, Hydrodictyon, Spirogyra, Ulothrix, Oedogonium, Ulva, Gonium, Volvox, Halimeda, Acetabularia

Filum Chlorophyta - Chlorococcum

Filum Chlorophyta - Chlorococcum

Filum Chlorophyta - Chlorella

Filum Chlorophyta - Chlorella

Filum Chlorophyta - Chlamydomonas

Filum Chlorophyta - Chlamydomonas

Filum Chlorophyta - Chlamydomonas Terjadi ketika intensitas cahaya cukup sehingga sel dapat berkembang menjadi

Filum Chlorophyta - Chlamydomonas Terjadi ketika intensitas cahaya cukup sehingga sel dapat berkembang menjadi gamet Terjadi mitosis dan perkembangan selsel menjadi spora atau gamet, tergantung kondisi Berkembang nya dinding yang tebal pada zigot (zigospora) Terjadi penggabungan sitoplasma Gamet jenis + dan _ bertemu Lebih banyak spora yang dihasilkan

Filum Chlorophyta - Hydrodictyon

Filum Chlorophyta - Hydrodictyon

Filum Chlorophyta - Spirogyra

Filum Chlorophyta - Spirogyra

Filum Chlorophyta - Ulothrix

Filum Chlorophyta - Ulothrix

Filum Chlorophyta - Oedogonium

Filum Chlorophyta - Oedogonium

Filum Chlorophyta - Ulva

Filum Chlorophyta - Ulva

Filum Chlorophyta - Gonium

Filum Chlorophyta - Gonium

Filum Chlorophyta - Volvox

Filum Chlorophyta - Volvox

Filum Chlorophyta - Halimeda

Filum Chlorophyta - Halimeda

Filum Chlorophyta - Acetabularia

Filum Chlorophyta - Acetabularia

Filum Chrysophyta • chrysos: emas • Pigmen dominan: karoten=santofil, fukosantin, klorofil a dan c

Filum Chrysophyta • chrysos: emas • Pigmen dominan: karoten=santofil, fukosantin, klorofil a dan c • Uniseluler (fitoplankton) dan multiseluler • Uniseluler soliter (Ochromonas), berkoloni tidak berflagelum, multiseluler (Vaucheria) • Memiliki dinding sel hemiselulosa, silika, pektin • Pada Navicula dinding sel: seperti cangkang (zat kersik) bagian dasar=hipoteka, bagian penutup=epiteka • Cadangan makanan: lemak dan karbohidrat

Filum Chrysophyta • Habitat: air tawar (sebagian besar), air laut • Reproduksi: aseksual=pembelahan biner,

Filum Chrysophyta • Habitat: air tawar (sebagian besar), air laut • Reproduksi: aseksual=pembelahan biner, seksual=penyatuan gamet jantan dan betina • Contoh: Ochromonas, Navicula, Vaucheria, Synura

Filum Chrysophyta – Ochromonas

Filum Chrysophyta – Ochromonas

Filum Chrysophyta – Navicula

Filum Chrysophyta – Navicula

Filum Chrysophyta – Vaucheria

Filum Chrysophyta – Vaucheria

Filum Chrysophyta – Synura

Filum Chrysophyta – Synura

Filum Phaeophyta • • phaios: cokelat Pigmen dominan: karoten=fukosantin, klorofil a dan c Multiseluler

Filum Phaeophyta • • phaios: cokelat Pigmen dominan: karoten=fukosantin, klorofil a dan c Multiseluler (sebagian besar) Bentuk: benang atau talus (struktur seperti akar, batang, dan daun) Panjang dapat mencapai 50 m Memiliki dinding sel pektin dan algin Cadangan makanan: laminarin ± 1. 000 spesies

Filum Phaeophyta • Habitat: air laut (sebagian besar), daerah sekitar pantai, daerah pasang surut,

Filum Phaeophyta • Habitat: air laut (sebagian besar), daerah sekitar pantai, daerah pasang surut, mengapung, melekat pada karang atau batuan • Reproduksi: aseksual=fragmentasi (benang, talus), zoospora (talus), seksual=isogami, anisogami, oogami • Metagenesis: pergiliran keturunan generasi gametofit dan generasi sporofit • Contoh: Sargassum, Laminaria, Turbinaria, Fucus vesiculosus, Macrocystis, Hormosira

Filum Phaeophyta – Sargassum

Filum Phaeophyta – Sargassum

Filum Phaeophyta – Laminaria

Filum Phaeophyta – Laminaria

Filum Phaeophyta – Turbinaria

Filum Phaeophyta – Turbinaria

Filum Phaeophyta - Fucus vesiculosus

Filum Phaeophyta - Fucus vesiculosus

Filum Phaeophyta – Macrocystis

Filum Phaeophyta – Macrocystis

Filum Phaeophyta – Hormosira

Filum Phaeophyta – Hormosira

Filum Rhodophyta • rhodos: merah • Pigmen dominan: fikobilin=fikoeritrin, klorofil a dan d, karoten,

Filum Rhodophyta • rhodos: merah • Pigmen dominan: fikobilin=fikoeritrin, klorofil a dan d, karoten, fikosianin warna: ungu merah kehitaman • Multiseluler (sebagian besar) • Bentuk: benang atau talus/lembaran (struktur seperti akar, batang, dan daun) • Memiliki dinding selulosa dan pektin • Cadangan makanan: tepung florid • ± 5. 000 spesies

Filum Rhodophyta • Habitat: air laut (laut dalam 200 m) • Reproduksi: aseksual=spora, seksual=oogami

Filum Rhodophyta • Habitat: air laut (laut dalam 200 m) • Reproduksi: aseksual=spora, seksual=oogami • Metagenesis: pergiliran keturunan gametofit dan sporofit • Contoh: Euchema spinosum, Gelidium robustum, Chondrus crispus, Gigartina mammilosa, Gracillaria verrucosa

Filum Rhodophyta - Euchema spinosum

Filum Rhodophyta - Euchema spinosum

Filum Rhodophyta - Gelidium robustum

Filum Rhodophyta - Gelidium robustum

Filum Rhodophyta - Chondrus crispus

Filum Rhodophyta - Chondrus crispus

Filum Rhodophyta - Gigartina mammilosa

Filum Rhodophyta - Gigartina mammilosa

Filum Rhodophyta - Gracillaria verrucosa

Filum Rhodophyta - Gracillaria verrucosa

ALGAE – peran • Chlorella: sumber makanan, suplemen bergizi tinggi • Ulva, Caulerpa, Enteromorpha:

ALGAE – peran • Chlorella: sumber makanan, suplemen bergizi tinggi • Ulva, Caulerpa, Enteromorpha: sayur • Euchema, Gelidium: agar-agar (gelatin) • Laminaria lavaniea: pupuk, makanan ternak • Macrocystis, Laminaria: bahan pengental pada industri makanan, bahan pelekat (asam alginat)

JAMUR

JAMUR

JAMUR - ciri-ciri • Ciri-ciri: – Kesamaan dengan jamur=memiliki struktur yang menghasilkan spora –

JAMUR - ciri-ciri • Ciri-ciri: – Kesamaan dengan jamur=memiliki struktur yang menghasilkan spora – Heterotrof – Parasit, pengurai enzim hidrolitik memecah senyawa organik – Habitat: air, hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, sampah basah, kayu lapuk

JAMUR - klasifikasi • Dibagi dalam 2 Filum: 1. Myxomycota (jamur lendir) 2. Oomycota

JAMUR - klasifikasi • Dibagi dalam 2 Filum: 1. Myxomycota (jamur lendir) 2. Oomycota (jamur air)

JAMUR - Myxomycota • Fase vegetatif: massa protoplasma yang bergerak seperti Amoeba (predator fagosit)

JAMUR - Myxomycota • Fase vegetatif: massa protoplasma yang bergerak seperti Amoeba (predator fagosit) sehingga disebut jamur lendir • Memangsa bakteri, hama, spora, komponen organik (menyerap makanan dari akar pohon, dedaunan) • Habitat: tempat sejuk, lembab, dasar hutan tropis, kayu lapuk • Saat kondisi makanan kurang, sel-sel bergabung membentuk massa yang berlendir dan bermigrasi ke lingkungan baru yang mendukung pertumbuhan • Pergerakan massa dihasilkan dari gabungan kontraksi masing sel tunggal • Contoh: Dictyostelium discoideum

JAMUR - Myxomycota Jamur lendir bergerak menyerupai amoeba disebut fase Plasmodium Pembelahan inti zigot

JAMUR - Myxomycota Jamur lendir bergerak menyerupai amoeba disebut fase Plasmodium Pembelahan inti zigot membentuk massa lendir kembali Plasmodium dewasa berhenti bergerak dan berhenti tumbuh mepersiapkan pembentukan sporangium Myxoflagelata berubah menjadi myxoamoeba Kedua sel myxoamoeba melakukan fertilisasi membentuk zigot spora berkembang menjadi myxoflagelata Tubuh buah dengan struktur penghasil spora melepaskan spora

JAMUR - Oomycota • Benang-benang hifa tidak bersekat, bercabang, inti banyak • Dinding sel:

JAMUR - Oomycota • Benang-benang hifa tidak bersekat, bercabang, inti banyak • Dinding sel: selulosa • Habitat: darat, air • Cara hidup: saprofit • Reproduksi: aseksual=zoospora (2 flagel), seksual=oogami (oogonium gamet betina, anteridium gamet jantan)

JAMUR - Oomycota • Contoh: – Saprolegnia: saprofit (hewan mati) – Phytophtora: parasit (tanaman

JAMUR - Oomycota • Contoh: – Saprolegnia: saprofit (hewan mati) – Phytophtora: parasit (tanaman budidaya) • Phytophtora infestans parasit pada kentang • P. nicotinae parasit pada tembakau • P palmifera parasit pada kelapa – Pythium: parasit (kecambah) – Plasmopara: parasit (daun anggur) – Saccharomyces: uniseluler, khamir/yeast, aseksual=tunas, seksual=konjugasi • Saccharomyces cerevisiae=roti, alkohol • S. tuac=nira tuak

JAMUR - Oomycota

JAMUR - Oomycota

GOODBYE PROTISTS

GOODBYE PROTISTS