PENDAHULUAN PERTEMUAN 1 MAK 204 METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI

  • Slides: 24
Download presentation
PENDAHULUAN PERTEMUAN #1 MAK 204 | METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

PENDAHULUAN PERTEMUAN #1 MAK 204 | METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Penelitian Yang Baik • Punya Karakteristik: – Mampu Menjual Ide Penelitian – Dirancang Dengan

Penelitian Yang Baik • Punya Karakteristik: – Mampu Menjual Ide Penelitian – Dirancang Dengan Baik – Dikomunikasikan hasilnya dengan Baik

Menjual Ide Penelitian • Penelitian dimulai membuat usulan/proposal riset. • Proposal dijual ide penelitian

Menjual Ide Penelitian • Penelitian dimulai membuat usulan/proposal riset. • Proposal dijual ide penelitian ke pihak tertentu. – Mhsw menjual ide riset ke dosen pembimbing – Periset menjual ide ke pemberi dana/perusahaan – Periset menjual ide ke Jurnal • Syarat menjual ide yang baik: – Relevan – Menarik – Penting – Bermanfaat

Menjual Ide Penelitian ISU PENERAPAN LETAK DLM RISET (BAB 1) Relevan Topik Yang Dipilih

Menjual Ide Penelitian ISU PENERAPAN LETAK DLM RISET (BAB 1) Relevan Topik Yang Dipilih Judul Penelitian Menarik Mempunyai Ceritera kontek yang menarik Latar Belakang Isu dan Identifikasi Isu Penting Mengapa penelitian harus dilakukan dan apa tujuannya Siapa dan Bagaimana manfaat penelitian akan Motivasi Penelitian Tujuan Penelitian Bermanfaat Kontribusi Penelitian

Merancang Riset Yang Baik • Desain riset merancang sampel untuk penentuan data, merancang model

Merancang Riset Yang Baik • Desain riset merancang sampel untuk penentuan data, merancang model empiris untuk pengujian statistik • Kenney Jr. (1986), desain riset melibatkan faktor penting, yaitu: – Faktor Disain D = ϑ / σ. – Pengembangan hipotesis. – Perancangan data. – Pengembangan model empiris.

Rancangan Riset Yang Baik Rancangan Riset Penerapan Yang Baik Letak di Laporan Hasil Riset

Rancangan Riset Yang Baik Rancangan Riset Penerapan Yang Baik Letak di Laporan Hasil Riset Meningkatkan ϑ - Menggunakan teori yang baik dalam mengembangkan hipotesis Bab 2. Landasan Teori 2. 1. Teori 2. 2. Penelitian sebelumnya dan Pengembangan Hipotesis Menurunkan σ Mengurangi bias yang Bab 3. Rancangan Riset terjadi di data dan model 3. 1. Rancangan Sampel. empiris 3. 2. Rancangan Model empiris

Komunikasi Hasil Riset • Hasil riset perlu dikomunikasikan • Tempat untuk komunikasi adalah: –

Komunikasi Hasil Riset • Hasil riset perlu dikomunikasikan • Tempat untuk komunikasi adalah: – Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan – Bab 5 Ringkasan, Simpulan, Diskusi, Keterbatasan dan Saran

RISET METODA ILMIAH • Definisi (Kerlinger) : Investigasi yang sistematik, terkendali, dan empiris terhadap

RISET METODA ILMIAH • Definisi (Kerlinger) : Investigasi yang sistematik, terkendali, dan empiris terhadap suatu set hipotesis-hipotesis yang dibangun dari suatu struktur teori. • Ciri Riset Metoda Ilmiah: – Investigasi yang sistematik punya langkah yang jelas dan sistematik – Empiris menggunakan fakta yang obyektif, secara hati-hati diperoleh, benar terjadi, dan value free. – Menggunakan set hipotesis yang dibangun dari struktur teori pengembangan hipotesis perlu teori, penjelasan logis, dan hasil-hasil riset sebelumnya.

Karakteristik Riset Ilmiah • Riset saintifik menggunakan sampel besar untuk mewakili populasi generalisasi tinggi.

Karakteristik Riset Ilmiah • Riset saintifik menggunakan sampel besar untuk mewakili populasi generalisasi tinggi. • Generalisasi tinggi untuk sampel besar hasil riset kurang mendalam. • Menggunakan struktur teori untuk membangun hipotesis. • Pendekatan saintifik melakukan setting artifisial dengan manipulasi metode eksperimen. • Data yang digunakan data kuantitatif. • Data tidak dapat berbicara sehingga perlu alat statistik untuk membunyikan datanya (Blalock, 1969)

Langkah Riset Metode Ilmiah • Riset metoda ilmiah merupakan riset yang terstruktur dengan langkah

Langkah Riset Metode Ilmiah • Riset metoda ilmiah merupakan riset yang terstruktur dengan langkah jelas dan sistematik, yaitu: – – – – – Identifikasi isu dan topik riset Menjual ide/isu penting dan menarik dilaksanakan Penentuan tujuan dan kontribusi riset Pengembangan hipotesis Perancangan riset rancangan data dan model empiris Pengumpulan data Analisis data dan pengujian hipotesis Pembuatan ringkasan, evaluasi dan diskusi hasil Menunjukkan keterbatasan dan halangan riset Rekomendasi perbaikan riset masa depan

I S U

I S U

Pemilihan Isu • Isu yang dipilih harus relevan, artinya: – Isu yang sedang terjadi

Pemilihan Isu • Isu yang dipilih harus relevan, artinya: – Isu yang sedang terjadi di fenomena – Isu yang sedang hangat dibicarakan – Isu yang sesuai dengan bidang yang akan diteliti – Sesuai dengan keinginan pemakai hasil riset

Cara Memperoleh Isu • Membaca riset terbitan jurnal terutama Jurnal LN – Riset belum

Cara Memperoleh Isu • Membaca riset terbitan jurnal terutama Jurnal LN – Riset belum dilakukan di Indonesia dan kesempatan replikasi – Kelemahan: fenomena LN belum tentu merupakan fenomena yang sedang terjadi di lokal. • Membaca surat kabar/majalah yang berhubungan dengan isu tersebut. – Bidang sistem informasi dapat membaca surat kabar di rubrik sistem informasi /majalah sistem informasi. – Isu ini benar-benar terjadi di fenomena. • Memperoleh langsung dari sumber terjadinya isu, misalnya, perusahaan, regulator, masyarakat. – Cara ini akan mendapatkan isu yang benar-benar sedang terjadi difenomena.

Pemilihan Isu Menarik • Pilih topik yang melibatkan pengetahuan institusi yang mendalam dari periset.

Pemilihan Isu Menarik • Pilih topik yang melibatkan pengetahuan institusi yang mendalam dari periset. • Isu menekankan pada konteks tertentu dibandingkan riset yang umum. • Isu didasarkan pada tuntutan keputusan dari pengambil keputusan. • Isu melibatkan interdisiplin. • Prospektif in Focus riset harus memfokuskan pada sesuatu yang belum terjawab.

Latar Belakang Isu • Isu muncul karena ada sebab. • Latar belakang isu menunjukkan

Latar Belakang Isu • Isu muncul karena ada sebab. • Latar belakang isu menunjukkan gejala (symtom) dari isu yang akan diteliti. • Gejala (symtom) merupakan tanda-tanda terjadinya isu. – Untuk riset yang bertujuan menyelesaikan permasalahan yang ada, mengidentifikasi symtom atau latar belakang isu merupakan hal penting dan pertama kali harus dilakukan. – Contoh SAKIT PANAS – Panas Badan Tinggi gejala masalah bukan masalah – Berdasar Teori, pengalaman, logika Masalah karena radang tenggorokan, virus flu, demam berdarah dsb.

CONTOH ISU • Ketidakbermanfaatan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi. • MASALAH : •

CONTOH ISU • Ketidakbermanfaatan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi. • MASALAH : • Human Information Processing terbatas limitation cognitif. • SIMPTOM: – naive, irrasional, dan unsophisticated. – kehilangan rasionalitas kolektif – Mass behaviour, spekulatif, taking profit

Cerita Konteks • Latar Belakang Masalah ditulis dalam CERITA KONTEKS dari Isu Yang Diteliti.

Cerita Konteks • Latar Belakang Masalah ditulis dalam CERITA KONTEKS dari Isu Yang Diteliti. • CERITA KONTEKS merupakan cerita latar belakang permasalahan yang terjadi yang akan diteliti. • Riset yang mempunyai CERITA KONTEKS yang menarik merupakan Riset Berkualitas. • Riset yang tidak mempunyai CERITA KONTEKS dicurigai sebagai riset yang tidak mempunyai Latar Belakang Masalah.

Contoh Cerita Konteks • • • Bursa Efek Indonesia (BEI) diindikasikan sebagai emerging market.

Contoh Cerita Konteks • • • Bursa Efek Indonesia (BEI) diindikasikan sebagai emerging market. Pelaku pasar melakukan reaksi terhadap informasi secara naive dan unsophisticated, mempunyai kemampuan terbatas dalam analisis dan interpretasi informasi yang mereka terima. Oleh karena itu, investor cenderung menggunakan rumor, spekulatif, dan mass behaviour (Arrozi, 2012 a; Arrozi, 2012 b) sehingga kehilangan rasionalitas kolektif. Penentuan harga dalam komoditas perdagangan saham merupakan manifestasi faktor psikologis dan emosi investor. Akibatnya, investor mengambil keputusan salah, sehingga saham dinilai tidak tepat dan pasar tersesat (fooled) oleh informasi yang harus diinterpretasikan (Scott, 2009). Informasi keuangan sulit dianalisa oleh investor. Peranan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan investasi belum banyak digunakan dan relatif kecil di BEI (Arrozi, 2012 b; Prabowo, 2000 a; 2000 b). Hal ini terjadi karena investor bersikap taking profit melalui analisis teknikal untuk mendapatkan capital gain, bertindak spekulatif dalam investasi jangka pendek, melakukan strategi aktif dengan perhatian pada isu, rumor, politik, insider trading, anomali pasar, dan lain. Laporan keuangan tidak dimanfaatkan dengan baik dan melihat kejadian pada tindakan perusahaan seperti corporate action (Arrozi, 2012 c). Berdasarkan hal diatas, menunjukkan proses investasi tergantung pada psikologi massa dan cenderung menggunakan rumor untuk bertindak spekulatif. Sehingga, investor bersikap unsophisticate, naive (Prabowo, 2000 a; 2000 b), serta tidak memahami signal fundamental informasi keuangan karena keterbatasan cognitive dalam interpretasi informasi. Implikasinya memberi permasalahan (Scott, 2009; Arrozi, 2012 c), yaitu: kesalahan belief pada expected values, bertindak impatience, loss-control, dan bersikap impulsive pada keputusan investasi. Hal ini terjadi karena pengambilan keputusan tidak rasional sehingga investor mengambil keputusan salah sebab saham bersangkutan dinilai secara tidak tepat.

Identifikasi Isu • Suatu isu dari riset dapat berupa: – Permasalahan yang terjadi yang

Identifikasi Isu • Suatu isu dari riset dapat berupa: – Permasalahan yang terjadi yang perlu solusi perbaikan. • Penerapan Balance Score Card untuk mengurangi keluhan pelanggan. – Oportunity atau peluang yang akan ditangkap. • Peningkatan moral karyawan untuk peningkatan kinerja. – Fenomena yang akan dijelaskan atau diverifikasi dengan suatu teori yang sudah ada. • Pengaruh urutan informasi dalam mempengaruhi pengambilan keputusan investor – Fenomena yang akan diuji untuk menemukan teori baru. • Variabel moderasi yang mempengaruhi partisipasi budget terhadap kinerja perusahaan.

Motivasi Penelitian • • Menunjukkan motivasi riset tentang mengapa riset dilakukan? Apa pentingnya riset

Motivasi Penelitian • • Menunjukkan motivasi riset tentang mengapa riset dilakukan? Apa pentingnya riset tersebut dilaksanakan. CONTOH: Motivasi penelitian adalah, : pertama, masih sedikitnya isu riset ini dalam akuntansi keperilakuan di pasar modal. BEI sebagai emerging market, pengambilan keputusan bersifat spekulatif dan mass behaviour. Sedangkan, pengambilan keputusan di bidang akuntansi dan keuangan memfokuskan pengevaluasian informasi laporan keuangan melalui analisis fundamental. • Kedua, manusia bertindak karena pertimbangan informasi dan implikasinya dari tindakan yang dilakukan. Perubahan harga saham merupakan cerminan seluruh informasi baik informasi keuangan maupun non-keuangan. Informasi penting karena memberikan manfaat saat digunakan, dianalisis, dan interpretasi sehingga memberi tambahan pengetahuan, merubah keyakinan dari pengetahuan sebelumnya, serta merubah keputusan dan tindakan investor dalam investasi.

Tujuan Riset • Secara Umum, Tujuan riset adalah mencapai untuk mencapai sasaran dari isu

Tujuan Riset • Secara Umum, Tujuan riset adalah mencapai untuk mencapai sasaran dari isu riset. • Tujuan riset lebih mengarah pada APA Yang Ingin Dicapai dengan Melakukan Penelitian. • Contoh: – Memperoleh kajian dan bukti empiris pengaruh informasi keuangan, persepsi risk, dan norma subyektif yang akan merubah keyakinan investor dalam niat melakukan keputusan investasi untuk maksimalisasi utilitas sesuai preferensi investor. – Memperoleh perilaku investor dalam sikap pengambilan keputusan investasi.

Kontribusi Riset • Sebagai manfaat yang diteliti berupa kontribusi teori, praktek, dan kebijakan dari

Kontribusi Riset • Sebagai manfaat yang diteliti berupa kontribusi teori, praktek, dan kebijakan dari isu yang diteliti kepada pemakai riset. • Kontribusi Teori: Hasil riset diharapkan dapat memperbaiki teori yang sudah ada, menjelaskan fenomena dengan teori yang sudah ada, dan menjelaskan fenomena dengan teori yang baru ditemukan. • Kontribusi Praktek: Hasil riset dapat digunakan untuk diterapkan di praktek nyata atau perbaikan praktek yang ada dengan lebih baik, • Kontribusi Kebijakan: Manfaat bagi regulator yang mengeluarkan kebijakan untuk kepentingan publik.

EBM 914 - Pemasaran Internasional 6097 - Rina Anindita 23

EBM 914 - Pemasaran Internasional 6097 - Rina Anindita 23

24

24