manual material handling Manual Material Handling MMH merupakan

  • Slides: 31
Download presentation
manual material handling

manual material handling

Manual Material Handling (MMH) merupakan cara penanganan bahan secara manual, di mana seseorang /

Manual Material Handling (MMH) merupakan cara penanganan bahan secara manual, di mana seseorang / pekerja menggunakan kekuatan untuk mengangkat, menurunkan, membawa, mendorong, menarik, memindah atau menahan sesuatu benda.

�Di setiap proses penanganan bahan secara manual, selalu melibatkan pekerja �Sebagai manusia, pekerja mempunyai

�Di setiap proses penanganan bahan secara manual, selalu melibatkan pekerja �Sebagai manusia, pekerja mempunyai banyak keterbatasan : ◦ ◦ ◦ Rasa lelah Rasa bosan Keterbatasan postur Keterbatasan mengangkat Keterbatasan membawa dsb

Agar ada kesesuaian antara pekerja dengan pekerjaannya maka harus dipertimbangkan : �Cara melakukan pekerjaan

Agar ada kesesuaian antara pekerja dengan pekerjaannya maka harus dipertimbangkan : �Cara melakukan pekerjaan �Peralatan yang digunakan (ukuran, bentuk, dan bagaimana agar dapat digunakan untuk bekerja) �Lingkungan fisik (suhu, kelembaban, penyinaran, suara, getaran)

�Semua pekerjaan berat yang melibatkan manusia, pasti beresiko cedera Resiko MMH yg muncul tergantung

�Semua pekerjaan berat yang melibatkan manusia, pasti beresiko cedera Resiko MMH yg muncul tergantung pada : ◦ Berat beban ◦ Ukuran beban ◦ Frekuensi pengangkatan ◦ Lokasi pengangkatan ◦ Kemudahan beban untuk dipegang ◦ Kemudahan beban untuk dipindah

batasan-batasan Dalam melakukan mmh 1. BATASAN LEGAL � Pria dibawah 16 tahun, maks angkat

batasan-batasan Dalam melakukan mmh 1. BATASAN LEGAL � Pria dibawah 16 tahun, maks angkat adalah 14 kg � Pria 16 -18 tahun maks angkat 18 kg � Pria lebih dari 18 tahun, tidak ada batasan angkat � Wanita 16 - 18 tahun, maks angkat 11 kg � Wanita lebih dari 18 tahun, maks angkat 16 kg 6

2. Batasan angkat Biomekanika Pendekatan biomekanika menitikberatkan pada struktur tulang dan posisi pengangkatan 3.

2. Batasan angkat Biomekanika Pendekatan biomekanika menitikberatkan pada struktur tulang dan posisi pengangkatan 3. BATASAN FISIOLOGI Metode pendekatan ini dengan mempertimbangkan rata beban metabolisme 7

4. Batasan ANGKAT PSIKO-FISIK Ada 3 macam kategori posisi angkat: � Dari permukaan lantai

4. Batasan ANGKAT PSIKO-FISIK Ada 3 macam kategori posisi angkat: � Dari permukaan lantai ke ketinggian genggaman tangan (knuckle height). � Dari ketinggian genggaman tangan ke ketinggian bahu (shoulder height). � Dari ketinggian bahu ke maksimum jangkauan tangan vertikal (vertical arm reach). 8

Pekerjaan mengangkat �Cedera tulang belakang sangat erat hubungannya dg pekerjaan mengangkat �Pd ind manufaktur,

Pekerjaan mengangkat �Cedera tulang belakang sangat erat hubungannya dg pekerjaan mengangkat �Pd ind manufaktur, kasus cedera tulang belakang 42% dan ini 3 kali lipat dibanding di industri lain

Pekerjaan mengangkat Injuries : cedera, bending : tertekuk, slipping : tergelincir, tripping : tersandung

Pekerjaan mengangkat Injuries : cedera, bending : tertekuk, slipping : tergelincir, tripping : tersandung Struck : diserang, caught : terjepit, assault : terpukul, violent acts : aktivitas

�Tabel 10. 2 menunjukkan beragam aktivitas dan jml kecelakaan yg terjadi � � �

�Tabel 10. 2 menunjukkan beragam aktivitas dan jml kecelakaan yg terjadi � � � Pulling : menarik Push: mendorong Shovel : menyekop

�Tabel 10. 3 menunjukkan berbagai aktivitas yg menyebabkan cedera punggung/tulang belakang Bending : tertekuk

�Tabel 10. 3 menunjukkan berbagai aktivitas yg menyebabkan cedera punggung/tulang belakang Bending : tertekuk Squatting : jongkok Stretching : menjangkau

�Peralatan bantu untuk mengurangi resiko cedera kadang tidak membantu, disebabkan

�Peralatan bantu untuk mengurangi resiko cedera kadang tidak membantu, disebabkan

Teknik pergerakan � Masalah dlm pengangkatan, tekanan dr beban yg diangkat mjd 10 x

Teknik pergerakan � Masalah dlm pengangkatan, tekanan dr beban yg diangkat mjd 10 x lebih besar di bag tulang belakang � Cakram ke 4 dan 5 di tulang belakang beresiko paling besar cedera. Jk betul terjadi, cedera sangat serius dan waktu lama � Patah tulang belakang sangat jarang terjadi, kecuali krn osteoporosis � Saat pengangkatan, L 5, S 1 sgt beresiko

Teknik mengangkat yg benar �Perlu training �mengangkat mengg good lifting technique

Teknik mengangkat yg benar �Perlu training �mengangkat mengg good lifting technique

Correct lifting technique.

Correct lifting technique.

SK yg menyebabkan resiko cedera tulang belakang

SK yg menyebabkan resiko cedera tulang belakang

Disain unt pekerja berdiri �Jk bekeja sambil duduk tdk memungkinkan �Jk operator menangani area

Disain unt pekerja berdiri �Jk bekeja sambil duduk tdk memungkinkan �Jk operator menangani area yg luas �Jk perlu tenaga besar unt mengerjakan �Jk hanya unt periode pendek �Memaksa berdiri jk menjangkau sambil duduk tdk bisa �Jk menangani obyek yg besar

�Ruang unt kaki : memudahkan pekerja mendekati permukaan kerja �Unt mengurangi ketidaknyamanan : gunakan

�Ruang unt kaki : memudahkan pekerja mendekati permukaan kerja �Unt mengurangi ketidaknyamanan : gunakan karpet lantai, sol sepatu lunak

Semisitting � Lebih baik dari pd berdiri meski kurang nyaman krn tdk ada backrest

Semisitting � Lebih baik dari pd berdiri meski kurang nyaman krn tdk ada backrest penuh

Disain unt pekerja duduk �Duduk perlu keterlibatan otot yg lbh sedikit unt menstabilkan tubuh

Disain unt pekerja duduk �Duduk perlu keterlibatan otot yg lbh sedikit unt menstabilkan tubuh �Pekerja di Asia �Dg duduk di kursi, pekerja dpt menggunakan kaki unt bekerja & memanfaatkan tenaganya

KELELAHAN suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi

KELELAHAN suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat

Grandjean (1988) juga mengklasifikasikan kelelahan ke dalam 7 bagian yaitu: Kelelahan visual, yaitu meningkatnya

Grandjean (1988) juga mengklasifikasikan kelelahan ke dalam 7 bagian yaitu: Kelelahan visual, yaitu meningkatnya kelelahan mata 2. Kelelahan tubuh secara umum, yaitu kelelahan akibat beban fisik yang berlebihan 3. Kelelahan mental, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh pekerjaan mental atau intelektual 1.

Kelelahan syaraf, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh tekanan berlebihan pada salah satu bagian sistem

Kelelahan syaraf, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh tekanan berlebihan pada salah satu bagian sistem psikomotor, seperti pada pekerjaan yang membutuhkan keterampilan 5. Pekerjaan yang bersifat monoton 6. Kelelahan kronis, yaitu kelelahan akibat akumulasi efek jangka panjang 7. Kelelahan sirkadian, yaitu bagian dari ritme siangmalam, dan memulai periode tidur yang baru 4.

Penyebab kelelahan �Intensitas kerja fisik & mental �Lama kerja fisik & mental �Lingkungan (iklim,

Penyebab kelelahan �Intensitas kerja fisik & mental �Lama kerja fisik & mental �Lingkungan (iklim, cahaya, kebisingan) �Irama kerja �Psikis (tanggung jawab, kekhawatiran, konflik) �Penyakit �Nutrisi

Gejala kelelahan • • • Letih Mengantuk Pusing Tidak enak bekerja Semakin lamban dlm

Gejala kelelahan • • • Letih Mengantuk Pusing Tidak enak bekerja Semakin lamban dlm berpikir Kewaspadaan turun Persepsi yg lemah & lambat Tidak semangat Penurunan kinerja tubuh & mental

KELELAHAN FISIOLOGIS �Kelelahan yang disebabkan oleh aktivitas kerja dan mempertahankan tubuh ketika bekerja �Diakibatkan

KELELAHAN FISIOLOGIS �Kelelahan yang disebabkan oleh aktivitas kerja dan mempertahankan tubuh ketika bekerja �Diakibatkan oleh beban kegiatan dalam keadaan statis dan dinamis

 • Salah satu pendekatan untuk mengetahui berat ringannya beban kerja dg menghitung :

• Salah satu pendekatan untuk mengetahui berat ringannya beban kerja dg menghitung : • Nadi kerja • Konsumsi oksigen • Peredaran udara dlm paru-paru • Suhu inti tubuh • Konsentrasi asam laktat dalam darah • Komposisi kimia dlm darah dan air seni • Tingkat penguapan

Kategori beban kerja Assessment Oxygen of Work Load Consumption (l / min) Lung Ventilation

Kategori beban kerja Assessment Oxygen of Work Load Consumption (l / min) Lung Ventilation (l / min) Rectal Heart Rate Temperature (pulses / min) (o. C) Very low (resting) Low 0. 25 – 0. 30 6– 7 37. 5 60 – 70 0. 5 – 1. 0 11 - 20 37. 5 75 – 100 Moderate 1. 0 – 1. 5 20 – 31 37. 5 – 38 100 – 125 High 1. 5 – 2. 0 31 – 43 38. 0 – 38. 5 125 – 150 Very High 2. 0 – 2. 5 43 – 56 38. 5 – 39. 0 150 – 175 Extremly High 2. 4 – 4. 0 60 - 100 Over 39 Over 175