Manajemen Strategik PENGAMATAN LINGKUNGAN 22 April 2017 PENGAMATAN

  • Slides: 22
Download presentation
Manajemen Strategik PENGAMATAN LINGKUNGAN 22 April 2017

Manajemen Strategik PENGAMATAN LINGKUNGAN 22 April 2017

PENGAMATAN LINGKUNGAN • Bisnis dan Masyarakat • Tanggung jawab Sosial • Pengamatan Lingkungan •

PENGAMATAN LINGKUNGAN • Bisnis dan Masyarakat • Tanggung jawab Sosial • Pengamatan Lingkungan • Peramalan • Struktur Organisasi • Kultur Perusahaan • Sumber daya perusahaan

 • Hasil dari analisis lingkungan internal akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. •

• Hasil dari analisis lingkungan internal akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. • Kekuatan atau keunggulan perusahaan itu meliputi: qkeunggulan pemasaran, qkeunggulan sumberdaya manusia, qkeunggulan kuangan, qkeunggulan operasi dan qkeunggulan organisasi dan manajemen.

Isu-Isu Strategi Pemasaran • Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses menetapkan, mengantisipasi, menciptakan, serta memenuhi

Isu-Isu Strategi Pemasaran • Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses menetapkan, mengantisipasi, menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan produk atau jasa. • Terdapat beberapa issu yang berkembang dalam bidang pemasaran, antara lain: v. Posisi dan Segmentasi Pasar v. Bauran pemasaran v. Daur Hidup Produk (Product Life Cycle) v. Memadukan Strategi dan Budaya

Isu-isu strategi keuangan: q. Finansial Leverage Bauran dana jangka pendek dan jangka panjang yang

Isu-isu strategi keuangan: q. Finansial Leverage Bauran dana jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari luar harus sesuai dengan tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Konsep financail leverage (rasio total hutang terhadap total aktiva) sangat berguna dalam menguraikan penggunaan hutang untuk meningkatkan laba yang tersedia bagi pemegang saham. q. Capital budgeting merupakan analisis dan membuat peringkat investasi-investasi ditinjau dari sudut pandang pengeluaran tambahan yang dibutuhkan dan penerimaan tambahan yang dihasilkan. Sebuah bagian keuangan yang baik akan dapat menyiapkan capital budgent dan membuat peringkat investasi berdasarkan kriteria penerimaan atau hurdle rate (sebagai contoh, waktu yang diperlukan untuk menerima hasil investasi (payback investment), tingkat pengembalian (rate of return), atau periode untuk mencapai titik impas (break even point) yang berguna sebagai strategi pengambilan keputusan.

Isu-Isu Strategi Penelitian dan Pengembangan terdapat beberapa elemen yang dibutuhkan dalam menciptakan suatu strategi

Isu-Isu Strategi Penelitian dan Pengembangan terdapat beberapa elemen yang dibutuhkan dalam menciptakan suatu strategi R&D yang baik: • Spesifik spesifik+bisa langsung dilaksanakan. Pernyataan ini selain menyebutkan ruang lingkup focus R&D juga harus memberi batasan secara spesifik. Fokus R&D perlu jelas, karena jika terlalu luas maka bahaya karena perusahaan bisa kehilangan arah. • Selaras dengan Strategi Bisnis Strategi R&D harus selaras dengan stategi bisnis, supaya implementasi R&D dapat mencapai tujuan bisnis yang ingin dicapai, baik dalam jangka pendek maupun panjang • R&D Termasuk dalam Strategic Planning Strategi R&D bukan hanya sekedar pernyataan belaka, melainkan harus masuk dalam proses membuat strategic planning. Dalam proses tersebut, para perancang strategi berdiskusi dan bekerjasama untuk merancang suatu strategi R&D, supaya bisa menjadi fondasi yang kuat dalam implementasi R&D nantinya. • Strategi R&D yang Komprehensif Strategi R&D seharusnya tidak hanya terpaku pada aktivitas utama yang terkait langsung dengan R&D seperti pengembangan produk, teknologi, dan sebagainya, melainkan juga aktivitas yang sifatnya non-development seperti change, implementasi sistem (manajemen proyek, evaluasi kinerja, dll), skill dan kapabilitas, hingga culture organisasi (inovasi, kerjasama tim, dsb), marketing, dan lainnya • Strategi Cukup Sederhana dan Mudah Dimengerti Strategi R&D harus dapat dipahami dengan logika berpikir umum, sehingga komunikasi kepada karyawan juga bisa dilakukan lebih mudah.

Isu-Isu Strategi Operasional • Kurva Pengalaman (Experience Curve) Manajemen biasanya menggunakan kurva pengalaman untuk

Isu-Isu Strategi Operasional • Kurva Pengalaman (Experience Curve) Manajemen biasanya menggunakan kurva pengalaman untuk melakukan estimasi terhadap biaya produksi : (1) produk yang belum pernah dibuat dengan peralatan dan proses yang ada sebelumnya atau (2) produk yang sudah ada yang dibuat dengan peratan dan proses baru. • Pemanufakturan yang Fleksibel untuk Produksi Massa. L perancangan pemanufakturan yang dibantu komputer (Computer-Assisted Design dan Computer- Digunakannya proses Assisted Manufacturing atau CAD/CAM) daan teknologi robot, memberikan arti bahwa waktu pembelajaran menjadi lebih singkat dan produk-produk dapat dibuat secara ekonomi dalam kumpulan yang lebih kecil dan berdasar pesanan. • Analisis Rantai Nilai Analisis rantai nilai (value chain analysis – VCA) mengacu pada proses dimana suatu perusahaan menentukan biaya yang terkait dengan aktivitas organisasional dari pembelian bahan mentah sampai produksi dan pemasaran tersebut. VCA bertujuan untuk mengidentifikasi di mana advantage atau disadvantage biaya rendah yang ada di sepanjang rantai nilai. Penilaian substansial kiranya dibutuhkan dalam melakukan VCA karena hal-hal yang berbeda dalam rantai nilai bisa berdampak secara positif atau negatif terhadap hal yang lain, sehingga terdapat keterkaitan yang kompleks

Isu-isu Strategi Sumberdaya • Sebuah sumber daya adalah aset, kompetensi, proses, keterampilan, atau pengetahuan

Isu-isu Strategi Sumberdaya • Sebuah sumber daya adalah aset, kompetensi, proses, keterampilan, atau pengetahuan yang dikendalikan oleh perusahaan. Sumber daya meliputi pengetahuan tentang konsep analisis dan teknik prosedural umum untuk masing daerah serta kemampuan orang-orang di daerah masing-masing untuk menggunakannya secara efektif. Jika digunakan dengan benar, sumber daya ini berfungsi sebagai kekuatan untuk kegiatan nilai tambah dan mendukung keputusan strategis. Selain fungsi biasa bisnis atau keuangan pemasaran, R & D, operasi, sumber daya manusia, dan sistem informasi. • Tugas utama manajer SDM adalah meningkatkan kesesuaian antara individu dengan pekerjaan-pekerjaan yang ada. Strategi yang terbaik sekalipun menjadi tidak berarti apabila manusia yang dipekerjakannya tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk melakukan tugas-tugas tersebut atau apabila pekerjaan tersebut tidak dapat dirancang untuk mengakomodasi pekerja yang ada.

 • Cara termudah untuk memulai analisa mengenai rantai nilai perusahaan adalah dengan secara

• Cara termudah untuk memulai analisa mengenai rantai nilai perusahaan adalah dengan secara hati-hati menguji area fungsional tradisional yang dimiliki sebagai potensi dari kekuatan dan kelemahan perusahaan. Terdapat lima langkah dalam upaya dalam mengelola sumberdaya dalam strategi bersaing: • Mengidentifikasi dan mengklasifikasikan sumber daya perusahaan dalam hal kekuatan dan kelemahan. • Menggabungkan kekuatan perusahaan dalam kemampuan khusus. Kemampuan perusahaan (sering disebut kompetensi inti) adalah hal-hal bahwa sebuah perusahaan dapat melakukan jauh lebih baik. • Menilai potensi keuntungan dari sumber daya dan kemampuan dalam hal potensi mereka untuk keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan kemampuan untuk memperoleh keuntungan yang dihasilkan dari penggunaan sumber daya dan kemampuan. • Pilih strategi yang terbaik dengan memanfaatkan sumber daya perusahaan dan kemampuan relatif terhadap peluang maksimal. • Mengidentifikasi kesenjangan sumber daya dan berinvestasi dalam meminimalisir kelemahan.

 • Manajer-manajer strategis mulai menyadari bahwa perusahaan harus fleksibel dalam memanfaatkan karyawannya. Oleh

• Manajer-manajer strategis mulai menyadari bahwa perusahaan harus fleksibel dalam memanfaatkan karyawannya. Oleh karena itu, manajer SDM perlu benar-benar memahami pilihan-pilihan seperti kerja paruh-waktu, pembagian pekerjaan, waktu kerja yang fleksibel, kerja kontrk dan khususnya kegunaan tepat dari tim. Apabila perusahaan memiliki serikat kerja, maka manajer SDM harus mampu bekerjasama dan memiliki hubungan yang dekat dengan serikat.

Struktur organisasi dasar Walaupun ada banyak struktur organisasi, tetapi ada beberapa tipe dasar yang

Struktur organisasi dasar Walaupun ada banyak struktur organisasi, tetapi ada beberapa tipe dasar yang mendominasi dalam organisasi yang kompleks. Pada umumnya setiap struktur cenderung mendukung beberapa strategi perusahaan satu sama lain. Berikut beberapa tipe struktur organisasi: • Struktur sederhana : Tepat untuk perusahaan kecil yang didominasi oleh pengusaha dengan satu atau dua lini produk yang beroperasi pada ceruk pasar yang mudah diidentifikasi. • Struktur fungsional : tepat untuk perusahaan ukuran sedang dengan beberapa lini produk dalam satu industri. • Struktur divisional : Tepat untuk perusahaan besar dengan banyak lini produk dalam beberapa industri yang berhubungan. • Struktur konglomerat (divisional) : tepat untuk perusahaan besar dengan banyak lini produk dalam industri yang tidak berhubungan. • Strategic Business Unit (SBU), merupakan modifikasi struktur divisional.

Isu-isu strategi sistem informasi Sistem informasi menurut Davis & Olson (1987), adalah suatu sistem

Isu-isu strategi sistem informasi Sistem informasi menurut Davis & Olson (1987), adalah suatu sistem mesin/orang yang terintegrasi untuk menghasilkan informasi untuk mendukung fungsi-fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi ( Eko Nugroho, 1994). Sistem informasi mempunyai berbagai macam potensi dasar. Potensi-potensi inilah yang harus dimanfaatkan oleh perusahaan untuk meraih keunggulan didalam bersaing. Potensi dasar yang dimiliki seuatu sistem informasi antara lain : • Kemampuan untuk melaksanakan perhitungan dengan cepat, teliti dan andal. • Kemampuan untuk menyimpan dan mengolah data dalam jumlah yang besar • Kemampuan untuk melakukan komunikasi data dan informasi dari jarak jauh • Kemampuan untuk dapat bekerja dengan sistem self-controlled (otomatis) • Potensi-potensi lain yang muncul akibat dimanfaatkannya potensi dasar yang sudah disebutkan diatas. Tugas utama manajer sistem informasi adalah merancang dan mengelola aliran informasi dalam organisasi dengan cara-cara yang dapat meningkatkan produktivitas dan pengambilan keputusan. Sistem informasi perusahaan dapat berupa kekuatan ataupun kelemahan dalam ketiga aspek manajemen strategis. Sistem informasi tidak saja dapat membantu dalam pengamatan lingkungan dan pengendalian berbagai kegiatan perusahaan, tetapi juga dapat berfungsi sebagai senjata strategis dalam upaya mendapatkan keunggulan kompetitif.

Strategi pemeriksaan (audit strategik) • Terdapat berbagai macam teknik yg dapat digunakan oleh manajemen

Strategi pemeriksaan (audit strategik) • Terdapat berbagai macam teknik yg dapat digunakan oleh manajemen perusahaan untuk melakukan analisis lingkungan. Beberapa diantaranya : • External Factor Evaluation (EFE) matrix dan Internal Factor Evaluation (IFE) matrix. (SWOT Analysis). • Environment Scanning, ada 3 bentuk utama : • Irregular Scanning Systems : system ini digunakan jika terjadi krisis lingkungan dimana focus utamanya ditujukan pada hal-hal yang sudah terjadi. Ditekankan untuk mengatasi krisis jangka pendek. • Regular Scanning Systems : Sistem ini menjalankan analisa regular atas lingkungan yang signifikan. Biasanya analisis ini terjadwal per semester dalam suatu review. • Continuous Scanning Systems : Sistem ini secara konstan memonitor komponen lingkungan. • Environmental Forecasting : teknik ini merupakan proses penentuan kondisi-kondisi apa yang mungkin muncul dalam lingkungan organisasi pada masa yang akan datang.

 • Matriks TOWS/SWOT • Matriks Threats-Opportunities-Weaknesses-Strengths (TOWS) merupakan matching tool yang penting untuk

• Matriks TOWS/SWOT • Matriks Threats-Opportunities-Weaknesses-Strengths (TOWS) merupakan matching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi. Keempat tipe strategi yang dimaksud adalah: Strategi SO (Strength-Opportunity), Strategi WO (Weakness. Opportunity), Strategi ST (Strength-Threat), dan Strategi WT (Weakness. Threat). • Matriks SWOT memerlukan key success factors. Pada matriks ini, menentukan key success factors untuk lingkungan eksternal dan internal merupakan bagian yang sulit sehingga dibutuhkan judgment yang baik. Sementara itu, tidak ada satu pun matching tool yang dianggap paling baik.

 • Internal Factors Strategic – (IFAS). • Internal Factor Evaluation (IFE Matrix) merupakan

• Internal Factors Strategic – (IFAS). • Internal Factor Evaluation (IFE Matrix) merupakan langkah terakhir dalam melaksanakan audit manajemen strategis internal. IFE Matrix menyediakan informasi penting bagi perumusan strategi. Alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis, dan juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan di antara area tersebut. • Penilaian intuitif digunakan dalam pengembangan IFE Matrix, sehingga tampilan ilmiahnya tidak boleh ditafsirkan sebagai bukti bahwa teknik ini benar-benar tanpa celah (Fred R, 2009). Pemahaman yang menyeluruh mengenai faktor-faktor yang tercakup di dalamnya lebih penting daripada angka-angka yang ada. Di dalam perusahaan multidimensional, tiap-tiap divisi atau nit bisnis strategis yang otonom bahkan dimungkinkan untuk menyusun IFE Matrix. Matriks-matriks divisional ini kemudian dapat diintegrasikan untuk mengembangkan sebuah IFEMatrix korporat.

Kultur perusahaan • Budaya perusahaan memiliki peran penting dalam pengembangan organisasi dan pengambilan kebijakan.

Kultur perusahaan • Budaya perusahaan memiliki peran penting dalam pengembangan organisasi dan pengambilan kebijakan. Sangat penting bagi seorang spesialis dibidang Human Resources(HR) untuk memahami konsep dari budaya dalam perusahaannya tersebut. • Tidak hanya sebatas pengertiannya saja, kata budaya perlu dilihat dari berbagai aspek sehingga dipahami betul bagaimana perannya dalam struktur organisasi dan fungsinya dalam kinerja perusahaan. • Budaya secara umum diartikan sebagai kumpulan nilai, gagasan, sikap dan simbol lain yang kompleks dan bermakna yang melayani manusia untuk berkomunikasi, membuat tafsiran dan mengevaluasi sebagai anggota masyarakat.

 • Budaya dan nilai-nilainya diteruskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi yang

• Budaya dan nilai-nilainya diteruskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi yang lain. secara langsung, kebudayaan juga melengkapi orang dengan rasa identitas dan pengertian perilaku yang dapat diterima di dalam masyarakat yang meliputi rasa diri dan ruang, komunikasi dan bahasa, pakaian dan penampilan, nilai dan norma serta kebiasaan kerja dan praktek. • Budaya tidak hanya tercipta di lingkungan masyarakat. Dalam perusahaan, juga ditemukan model budaya yang tentunya sesuai dengan kebiasaan yang terjadi dalam lingkup kerja tersebut. ada banyak pengertian yang disampaikan oleh para ahli tentang budaya perusahaan. • Secara garis besar, definisinya dapat disimpulkan sebagai suatu pola asumsi dasar yang dimiliki oleh anggota perusahaan yang berisi nilai-nilai, norma-norma dan kebiasaan yang mempengaruhi pemikiran, pembicaraan, tingkah laku dan cara kerja karyawan sehari-hari, sehingga akan bermuara pada kualitas kinerja perusahaan.

 • Berdasarkan definisi budaya perusahaan menurut Denison, Daniel R (1990: 2), budaya sendiri

• Berdasarkan definisi budaya perusahaan menurut Denison, Daniel R (1990: 2), budaya sendiri juga dapat dilihat dari empat aspek, yaitu: • Aspek keterlibatan Tingkat keterlibatan yang tinggi dari karyawan akan meningkatkan rasa tanggung jawab yang secara tidak langsung meningkatkan komitmen mereka terhadap perusahaan. Rasa kebersamaan dan kekeluargaan tercipta dengan sendirinya, dimana sangat penting dalam membantu menyelesaikan pekerjaan. • Aspek konsistensi Konsistensi menekankan nilai-nilai yang dimiliki perusahaan termasuk masalah komunikasi, kerjasama dalam melaksanakan pekerjaan, toleransi dan penghargaan terhadap prestasi. Hal tersebut memberikan dampak positif terhadap pencapaian tujuan organisasi dan perlu dibangun atau dikembangkan secara konsisten. • Aspek adaptabilitas Adaptabilitas sangat penting untuk mempermudah proses penyesuaian di dalam perusahaan terhadap berbagai perubahan lingkungan yang terjadi. Hal ini diperlukan untuk kelangsungan hidup perusahaan dan juga sebagai tantangan pengembangan perusahaan. • Aspek misi Menekankan pada pentingnya kejelasan misi dan tujuan dari organisasi bagi para anggotanya.

 • Budaya perusahaan tidak hanya menjadi salah satu variabel yang berhubungan dengan penentuan

• Budaya perusahaan tidak hanya menjadi salah satu variabel yang berhubungan dengan penentuan peningkatan kinerja perusahaan, tetapi memiliki fungsi di dalam suatu organisasi antara lain memiliki suatu peran dalam batas-batas tertentu yaitu menciptakan perbedaan antara satu organisasi dengan organisasi yang lain. • Selain itu, budaya digunakan untuk menyampaikan identitas bagi anggota-anggotanya. apabila setiap orang dalam perusahaan mampu menyelaraskan budaya dengan strategi organisasi, maka tujuan perusahaan akan lebih efektif untuk dicapai. • Melihat persaingan di era global yang semakin tinggi, perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerjanya.

 • Salah satu cara yang efektif untuk dilakukan adalah memiliki budaya perusahaan yang

• Salah satu cara yang efektif untuk dilakukan adalah memiliki budaya perusahaan yang unggul. Dengan begitu, perusahaan akan memiliki modal untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. bukan hanya berfokus pada masalah produksi dan teknologi, tetapi juga sistem pengelolaan organisasi untuk melakukan produksi. • Membangun budaya organisasi unggul ternyata bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi apabila perusahaan telah memiliki budayanya sendiri yang mengakar dan tidak bisa begitu saja diganti karena dapat mempengaruhi kelancaran dalam organisasi.

 • Berdasarkan studi literature, budaya unggul dalam perusahaan dapat ditumbuhkan dengan menata elemen

• Berdasarkan studi literature, budaya unggul dalam perusahaan dapat ditumbuhkan dengan menata elemen penting yang saling terkait dan harus dilakukan secara harmonis. Elemen-elemen tersebut adalah: • Sejarah organisasi Setiap organisasi atau perusahaan memiliki sejarah yang menjadi kekuatannya dan tidak dapat dihapus begitu saja. • Nilai-nilai dasar dan keyakinan dibangun sebagai fondasi dari sebuah identitas perusahaan. Nilai nilai merupakan sesuatu yang memaknai jati diri seorang anggota organisasi dalam keadaan apapun. Sedangkan keyakinan berarti sesuatu yang dipercayai bersama. • Simbol-simbol yang kasat mata Nilai-nilai dan keyakinan yang dimiliki diwujudkan dalam simbol-simbol yang lebih bisa dipahami oleh orang di luar organisasi, seperti logo perusahaan, nama perusahaan, cara berpakaian karyawan dan sebagainya. • Tag line Banyak perusahaan yang menunjukkan budayanya dalam bentuk bahasa seperti slogan, filosofi, moto dan bahasa percakapan. • Ritual dan seremoni Budaya perusahaan yang unggul dapat diciptakan melalui serangkaian acara-acara tertentu yang didesain dengan memberikan bobot manfaat kepada siapa saja yang hadir terutama karyawan perusahaan. Ritual tersebut dapat dibagi menjadi empat tahapan yaitu ritual penerimaan, ritual penguatan, ritual pembaruan dan ritual integrasi.

 • Perusahaan yang memiliki budaya unggul, menurut Samdeep dan Sussman (1991: 84), memiliki

• Perusahaan yang memiliki budaya unggul, menurut Samdeep dan Sussman (1991: 84), memiliki ciri di antaranya: • Keyakinan yang tidak tergoyahkan bahwa manusia adalah sumber daya perusahaan yang paling penting. Komitmen karyawan terhadap tujuan perusahaan yang lebih tinggi dibandingkan komitmen mereka terhadap tujuan kelompok atau pribadi. Kesadaran bahwa komunikasi ke arah lebih penting daripada komunikasi ke bawah. Komitmen manajemen puncak untuk menumbuhkan kebanggaan di kalangan semua karyawan. Pandangan yang menghargai kebenaran mengambil resiko dan kreativitas. • Memiliki budaya yang unggul merupakan pekerjaan yang besar bagi perusahaan. Proses yang harus dijalani tidak mudah, apalagi dengan telah terciptanya budaya yang sudah mengakar di lingkungan kerjanya. • Perusahaan harus berani mengambil tindakan dengan menyediakan dana dan menginvestasikan setiap individu untuk berkesempatan belajar. • Budaya yang unggul dapat diciptakan dengan membiasakan elemen-elemen pentingnya secara berkelanjutan. Proses ini tidak hanya diterapkan pada karyawan, tetapi juga pada para pemimpinnya, yang bisa dilakukan melalui pelatihan yang terencana dengan baik ataupun pembelajaran dengan berbagi pengalaman dengan perusahaan lain yang memiliki budaya yang kuat dan unggul.