MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN MERGER AKUISISI DIVESTASI MAGISTER AKUNTANSI

  • Slides: 28
Download presentation
MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN MERGER, AKUISISI & DIVESTASI MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA Dr. Lela

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN MERGER, AKUISISI & DIVESTASI MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA Dr. Lela Nurlaela Wati, SE. MM. Website: www. lela. stiemj. ac. id Email: lela@stiemj. ac. id

MATERI 1. Bentuk Dasar Merger dan Akuisisi 2. Sinergi 3. Sumber Sinergi 4. Efek

MATERI 1. Bentuk Dasar Merger dan Akuisisi 2. Sinergi 3. Sumber Sinergi 4. Efek samping akuisisi terhadap keuntungan 5. Biaya pemegang saham atas berkurangnya resiko 6. NPV dari Suatu Merger 7. Pengambilalihan Perusahaan (Friendly versus Hostile takeovers) 8. Taktik Defensif 9. Apakah Merger Memberikan Nilai Tambah? 10. Dampak Perpajakan Dari Akuisisi 11. Akuntansi Untuk Akuisisi 12. Going Private dan Leverage Buy Outs- LBO 13. Divestasi

1. Bentuk Dasar Akuisisi

1. Bentuk Dasar Akuisisi

1. Motif Ekonomi 2. Motif Sinergi Alasan Merger dan Akuisisi 3. Motif Diversifakasi 4.

1. Motif Ekonomi 2. Motif Sinergi Alasan Merger dan Akuisisi 3. Motif Diversifakasi 4. Motif Non Ekonomi

2. Sinergi merupakan nilai keseluruhan perusahaan setelah merger dan akuisisi yang lebih besar dari

2. Sinergi merupakan nilai keseluruhan perusahaan setelah merger dan akuisisi yang lebih besar dari penjumlahan nilai sebelum merger dan akuisisi.

3. Sumber Sinergi Peningkatan Perbedaan Penguasaan Pasar Efisiensi Pengehematan Keuangan Penghematan Operasi

3. Sumber Sinergi Peningkatan Perbedaan Penguasaan Pasar Efisiensi Pengehematan Keuangan Penghematan Operasi

Bentuk Sinergi Operating Synergy Financial Synergy Managerial Synergy Tehcnologi Synergy Market Synergy

Bentuk Sinergi Operating Synergy Financial Synergy Managerial Synergy Tehcnologi Synergy Market Synergy

Penggabungan Usaha Keuntungan 1. Dapat menikmati dan memanfaatkan economic of scale 2. Eksternal economies

Penggabungan Usaha Keuntungan 1. Dapat menikmati dan memanfaatkan economic of scale 2. Eksternal economies 3. Meningkatkan profesinalisme dan pengausaan alih teknologi 4. Menciptakan dan memperluas kesempatan kerja Kerugian • Menimbulkan Free Fight liberalism • Conglomerate Game • Monopoli • Community of interest • Praktik Reprocity

4. Efek Samping Akuisisi terhadap Keuangan 1. Pertumbuhan Keuntungan Perusahaan dengan pertumbuhan yang tinggi

4. Efek Samping Akuisisi terhadap Keuangan 1. Pertumbuhan Keuntungan Perusahaan dengan pertumbuhan yang tinggi mengakuisisi perusahaan dengan pertumbuhan yang rendah = mengalami penurunan keuntungan 2. Diversifikasi Manfaat yang diperoleh dari akuisisi suatu perusahaan oleh perusahaan lain

5. Biaya Pemegang Saham atas Berkurangnya Resiko Pemegang saham dapat mengurangi kerugian yang diperoleh

5. Biaya Pemegang Saham atas Berkurangnya Resiko Pemegang saham dapat mengurangi kerugian yang diperoleh karena adanya merger dengan cara: 1. Perusahaan melunasi utang lamanya sebelum merger 2. Menerbitkan utang lebih besar setelah merger karena merjer meningkatkan kapasitas berutang

6. NPV dari Suatu Merger NPV perusahan setelah merger adalah merupakan selisih pendapatan ekonomis

6. NPV dari Suatu Merger NPV perusahan setelah merger adalah merupakan selisih pendapatan ekonomis dan biaya. NPV = gains± cost = PV ab ± (PVa + PVb) ± ( Cash ± PVb) Jika NPV positif, maka merger layak dilaksanakan Jika NPV negatif maka merger tidak layak dilaksanakan

 • NPV Merjer = Sinergi – Premium Ilustrasi: • PT A dan PT

• NPV Merjer = Sinergi – Premium Ilustrasi: • PT A dan PT B sebelum merger memiliki nilai (value) sebesar $500 dan $100. setelah merger nilai gabungan kedua perusahaan tersebut adalah $700. PT A dapat mengakuisisi PT B apabila PT A membayar sebesar $150 kepada pemegang saham PT B

 • Nilai perusahaan A setelah Akuisisi = nilai setelah akuisis – kas yang

• Nilai perusahaan A setelah Akuisisi = nilai setelah akuisis – kas yang dibayarkan • Synergi = Nilai AB - (Nilai A + Nilai B) • Synergi = $700 – ($500+$100) = $100 • Premium = kas yang dibayarkan – nilai perusahaan yang diakuisisi • Premium= $150 - $100 = $50 • Npv Merger Ke A = Synergi – Premium • NPV Merger ke A = $ 100 - $50 = $ 50

7. Friendly versus Hostile Takeover • Friendly Takeover • Hostile Takeover Menajemen kedua Cara

7. Friendly versus Hostile Takeover • Friendly Takeover • Hostile Takeover Menajemen kedua Cara akuisisi yang dilakukan perusahaan akan dengan tidak mangajak berunding melakukan perusahaan yang akan diakuisisi perudingan yang diusulkan kepada pemilik perusahaan.

8. Taktik Defensif Defense tactic bertujuan agar akuisisi yang akan dilakkan tidak terjadi. Dengan

8. Taktik Defensif Defense tactic bertujuan agar akuisisi yang akan dilakkan tidak terjadi. Dengan demikian posisi yang mereka duduki selama ini di dalam manajemen perusahaan tidak akan terancam.

TAKTIK DEFENSIF 1 2 3 • Golden Parachute • White Knight • Poisson Pill

TAKTIK DEFENSIF 1 2 3 • Golden Parachute • White Knight • Poisson Pill

9. Apakah Merger Memberikan Nilai Tambah • Pertumbuhan atau diversifikasi • Pencapaian tingkat skala

9. Apakah Merger Memberikan Nilai Tambah • Pertumbuhan atau diversifikasi • Pencapaian tingkat skala ekonomi (economies of scale) • Meningkatkan dana • Menambah keterampilan manajemen atau teknologi • Meningkatkan likuiditas

10. Dampak Perpajakan Dari Akuisisi Dalam peristiwa taxable acquistion, pemegang saham dari perusahaan yang

10. Dampak Perpajakan Dari Akuisisi Dalam peristiwa taxable acquistion, pemegang saham dari perusahaan yang diakuisisi dianggap sebagai menjual saham yang mereka miliki, dan capital gains atau capital loss yang sudah direalisasi dikenakan pajak • Dalam peristiwa akuisisi yang taxable, nilai asset dari perusahaan yang dijual akan direvaluasi • Apabila akuisisi tidak dikenakan pajak maka pemegang saham dianggap hanya menukar saham lama dengan saham baru yang nilainya sama

11. Akuntansi Untuk Akuisisi Berdasarkan pendapat Neams (2002: 6) ada dua metode akuntansi yang

11. Akuntansi Untuk Akuisisi Berdasarkan pendapat Neams (2002: 6) ada dua metode akuntansi yang dikembangkan di Ametrika Serikat dan kemudian dipakai di Indonesia yaitu : • Polling of interest method ( metode penyatuan kepemilikan) • Purchase methode (metode pembelian) Metode pembelian mengharuskan asset dari perusahaan yang diakuisisi dilaporkan pada nilai pasarnya

12. Going Private dan Laverage Buyout Swastanisasi (going private) adalah mengubah perusahaan publik menjadi

12. Going Private dan Laverage Buyout Swastanisasi (going private) adalah mengubah perusahaan publik menjadi milik pribadi (swasta Privatisasi dilakukan dengan tujuan agar pemerintah dapat menutupi kekurangan anggaran. Tetapi dengan melakukan privatisasi ini maka akan mengurangi aset suatu negara. Contohnya perusahaan di bidang jasa yang melakukan privatisasi adalah Telkomsel yang menjual sebagian sahamnya kepada Sintel, perusahaan singapore yang bersifat swasta.

Leverage Buyout adalah transaksi going private yang dibiayai dengan hutang. • William Schultz melakukan

Leverage Buyout adalah transaksi going private yang dibiayai dengan hutang. • William Schultz melakukan leveraged buyouts sehingga Fender Musical Instruments dapat beroperasi secara independen, sehingga Fender menguasai hampir 50% pasar gitar.

13. Divestasi • Pasal 1 Angka 13 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 Tentang

13. Divestasi • Pasal 1 Angka 13 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Investasi Pemerintah dan Pasal 1 Angka 1 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 183/PM. 05/2008 Tentang Persyaratan dan Tata Cara Divestasi terhadap Investasi Pemerintah. Divestasi adalah: “Penjualan surat berharga dan/atau kepemilikan pemerintah baik sebagian atau keseluruhan kepada pihak lain. ” Tujuannya adalah untuk meningkatkan kekuatan perusahaan dalam mengubah struktur aset dan pengalokasian sumber daya.

KASUS MERGER Merger Bank Lippo dan Bank Niaga Bank Lippo dengan Bank Niaga bergabung

KASUS MERGER Merger Bank Lippo dan Bank Niaga Bank Lippo dengan Bank Niaga bergabung untuk memperkuat posisinya di kancah persaingan global. Perusahaan yang relative lebih kecil ukuranya adalah Bank Lippo sehingga bank Lippo merelakan untuk diganti saham yang beredar dengan saham Bank Niaga. Dengan harga tertentu yang telah disepakati tiap saham Bank Lippo dihargai dengan harga tertentu sehingga mendapatkan nilai yang cocok untuk dibeli oleh Bank Niaga. . Sehingga saham Bank Lippo berganti nama dengan Saham Bank Niaga. Setelah disepakati, kedua Bank ini menyetujui untuk mengubah nama mereka after merger menjadi Bank CIMB Niaga

KASUS MERGER Bank Danamon Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk,

KASUS MERGER Bank Danamon Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank Tamara Tbk, PT Bank Nusa Nasional Tbk, PT Bank Pos Nusantara, PT Jayabank International dan PT Bank Risjad Salim Internasional EPS Bank Danamon meningkat 29, 48 menjadi Rp 38, 66 pada tahun 2000. Dengan melihat hasil tersebut dapat dikatakan bahwa perusahaan meningkatkan laba dari 29, 48 menjadi 38, 66 per lembar sahamnya. Hal ini menandai kenaikan nilai perusahaan. Laba bersih Bank Danamon pasca merger melambung tinggi.

KASUS KONSOLIDASI • • BBD (Bank Bumi Daya) Bank Bapindo Bank Dagang Negara Bank

KASUS KONSOLIDASI • • BBD (Bank Bumi Daya) Bank Bapindo Bank Dagang Negara Bank Exim Mereka berempat melakukan konsolidasi dan berubah menjadi Bank Mandiri. Keempat Bank tersebut mengalami kesulitan dalam mengentaskan permasalahan rumah tangga perusahaanya saat krisis ekonomi melanda Indonesia. Konsolidasi keempat perusahaan ini terbukti berhasil dengan membuahkan Bank Mandiri yang menjadi salah satu Bank besar di Indonesia yaitu Bank Mandiri.

KASUS KONSOLIDASI • PT Semen Gresik, PT Semen Padang, dan PT Semen Tonasa. Dalam

KASUS KONSOLIDASI • PT Semen Gresik, PT Semen Padang, dan PT Semen Tonasa. Dalam enam tahun, SG Group bisa meningkatkan kapitalisasi pasar, yang saat itu masih Rp 10 triliun, sekarang sudah menjadi sekitar Rp 80 triliun. Dalam sejarah finansial grup, baru pertama kali ini di Tuban bisa dibangun pabrik baru yang 100% biayanya atau sekitar Rp 3, 5 triliun berasal dari kas internal. Tidak ada sama sekali perusahaan menarik pinjaman.

KASUS AKUISISI PT. HM Sampoerna diakusisi oleh Philip Morris Sampoerna PT. HM Sampoerna yang

KASUS AKUISISI PT. HM Sampoerna diakusisi oleh Philip Morris Sampoerna PT. HM Sampoerna yang diakusisi oleh Philip Morris Sampoerna tetap melakukan kegiatan operasionalnya sendiri di Pabriknya yang ada di Surabaya, dan PM pun juga seperti itu. Tetapi Manajemen perusahaan Sampoerna dikendalikan oleh PM sebagai konsekuensi dari akuisisi yang dilakukan. PM mengganti Saham yang beredar Sampoerna dengan suatu harga dan menggantinya dengan saham PM. Sampoerna Strategic Group melalui PT Sampoerna Investama resmi memiliki 85 persen saham PT Bank Dipo Internasional (Bank Dipo) yang ditandai dengan penandatanganan Akta Akuisisi pada 9 Mei 2011.