KOMUNIKASI DATA LAN MAN WAN FR ISDN ATM

  • Slides: 85
Download presentation
KOMUNIKASI DATA LAN, MAN, WAN, FR, ISDN, ATM

KOMUNIKASI DATA LAN, MAN, WAN, FR, ISDN, ATM

Jaringan Komputer ( Computer Network ) 2 • Local Area Network (LAN) • Metropolitan

Jaringan Komputer ( Computer Network ) 2 • Local Area Network (LAN) • Metropolitan Area Network (MAN) • Wide Area Network (WAN) • Internet

PENDAHULUAN �Jaringan komunikasi data yang menghubungkan user yang ada di jaringan yang berada di

PENDAHULUAN �Jaringan komunikasi data yang menghubungkan user yang ada di jaringan yang berada di suatu area geografik yang besar. �Layanan Wide area network normalnya beroperasi pada layer Physical dan Data link pada model OSI. �Selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi seperti perusahaan layanan telepon.

Open System Interconnection (OSI)

Open System Interconnection (OSI)

Mengapa LAN? Resource Sharing Large Data Transfers Network Backup Sumber Daya Bersama Kirim data

Mengapa LAN? Resource Sharing Large Data Transfers Network Backup Sumber Daya Bersama Kirim data (besar) Cadangan E mail Jika ada LAN maka … 5 Network Management Network Security Distributed Databases Manajemen Jaringan Keamanan Jaringan Basis Data Terdistribusi Groupware Software Grup

Data dan Jaringan multi Service lower Layers Topologi Jaringan MESH RING 6 STAR BUS

Data dan Jaringan multi Service lower Layers Topologi Jaringan MESH RING 6 STAR BUS

Local Area Network (LAN) v Local Area Network (LAN) adalah sistem komunikasi yang menghubungkan

Local Area Network (LAN) v Local Area Network (LAN) adalah sistem komunikasi yang menghubungkan banyak komputer/workstation v Secara teknis LAN merupakan medium yang dapat digunakan bersama oleh workstation yang tersambung untuk berkomunikasi satu sama lain v Jaringan LAN meliputi area yang kecil, misalnya pada satu bangunan atau satu departemen/bagian dari kantor, kampus dll v Kecepatannya berkisar antara 4 Mbps sampai >100 Mbps v Dimiliki dan dikelola sendiri 7 v Dalam bisnis dewasa ini merupakan suatu keharusan /kebutuhan

Komponen Hardware LAN � Media Transmisi – Kabel tembaga (Copper wire), kabel koaksial (coax

Komponen Hardware LAN � Media Transmisi – Kabel tembaga (Copper wire), kabel koaksial (coax cable), fiber-optic � Servers - komputer penyedia layanan (file, database, printer, terminal, modem dan atau fax) � Workstation – Personal computer � Network Interface Card (NIC) adalah ‘adaptor’ menghubungkan workstation dengan media transmisi 8

Komponen Hardware LAN Istilah 9 Definisi HUB Pusat perkabelan yang canggih, dimana semua peralatan

Komponen Hardware LAN Istilah 9 Definisi HUB Pusat perkabelan yang canggih, dimana semua peralatan seperti printer, scanner, PC, dan lain dihubungkan dalam satu jaringan LAN dengan Twisted pair kabel. BRIDGE Menghubungkan banyak LAN bersama dan agak terbatas. ROUTER Menghubungkan banyak LAN namun lebih kompleks dan dapat menangani sejumlah protokol, dapat mencari jalur yang terbaik

Metropolitan Area Network (MAN) v Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN

Metropolitan Area Network (MAN) v Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. Kecepatan bisa 100 MBps dan 150 MBps. v MAN adopted technologies from both LAN and WAN to serve its purpose. v Kriteria utama: hubungan antar LAN menggunakan jaringan telepon lokal v Hubungan antar lokal area network di suatu kota atau melalui suatu kampus. v MAN Bisa disebut juga sebagai extention dari LANs 10 v Bersifat individual user

Metropolitan Area Network (MAN) 11

Metropolitan Area Network (MAN) 11

Wide Area Network (WAN) v WAN adalah jaringan yang menghubungkan LAN yang berada dalam

Wide Area Network (WAN) v WAN adalah jaringan yang menghubungkan LAN yang berada dalam kota yang berbeda v Perbedaan dengan MAN hanya dalam penggunaan jaringan untuk menghubungkan LAN, yaitu dengan jaringan telepon jarak jauh v Protokol yang digunakan: X. 25, Frame Relay, Asynchronous Transfer Mode (ATM), ISDN (Integrated Services Digital Network), Dedicated T 1/Fractional T 1, ADSL (Asymmetrical Digital Subscriber Line), XDSL v WAN dikenal sebagai hubungan antar Komputer /Terminal yang bersifat intercity, intercountry dan intercontinental. v Atas dasar infrastruktur komunikasi dapat dibagi dalam Terrestrial Data Networks (TDNs) dan Satellite Based Data 12 Networks (SBDNs)

Wide Area Network (WAN) 13

Wide Area Network (WAN) 13

Overview WAN ROUTER Penyedia Jasa ROUTER • • • WAN menghubungkan antar tempat LAN

Overview WAN ROUTER Penyedia Jasa ROUTER • • • WAN menghubungkan antar tempat LAN dihubungkan dengan LAN lain membentuk WAN Kebutuhan koneksi bervariasi tergantung kebutuhan user dan biaya

Standar WAN �International Telecommunication Union Telecommunication Standardization Sector (ITU T) �Consultative Committee for International

Standar WAN �International Telecommunication Union Telecommunication Standardization Sector (ITU T) �Consultative Committee for International Telegraph and Telephone (CCITT) �International Organization for Standardization (ISO) �International Engineering Task Force (IETF)

LAYANAN WAN �Leased line media komunikasi yang secara kontinyu digunakan untuk menghubungkan titik yang

LAYANAN WAN �Leased line media komunikasi yang secara kontinyu digunakan untuk menghubungkan titik yang ingin berkomunikasi serta ditujukan untuk bekerja tanpa henti, tanpa dibagi oleh siapapun dan tanpa dapat dicampuri oleh data yang bukan milik penggunanya.

Leased Line �Memiliki dua tipe transmisi : Tingkat datagram transmissions (setiap frames memiliki alamat

Leased Line �Memiliki dua tipe transmisi : Tingkat datagram transmissions (setiap frames memiliki alamat individu), � data stream transmissions (aliran data dengan satu alamat) � reliabilitas tinggi baik dalam menghantarkan data maupun dalam ketersediaannya (jarang bermasalah). � Bandwidth yang cukup bervariasi dari 64 Kbps hingga 2 Mbps. � Koneksi yang digunakan adalah koneksi menggunakan media kabel tembaga dengan �

LAYANAN WAN �Circuit Switched

LAYANAN WAN �Circuit Switched

Circuit Switched �Jaringan yang memiliki kemampuan untuk memberikan Anda koneksi secara kontinyu, namun hanya

Circuit Switched �Jaringan yang memiliki kemampuan untuk memberikan Anda koneksi secara kontinyu, namun hanya untuk sementara waktu saja atau selama Anda ingin melakukan komunikasi saja. �Transmisi diawali dengan pembentukan hubungan fisik. Sekali hubungan berlangsung, tidak akan terjadi kemacetan karena saluran telah dimonopoli. �Memiliki dua tipe transmisi, datagram dan data stream transmissions. �Koneksi jaringan data jenis ini adalah koneksi asynchronous dial up, ISDN BRI, dan ISDN PRI

LAYANAN WAN � Packet-Switched Jaringan ini sama sekali tidak membangun koneksi berkontinyu yang khusus

LAYANAN WAN � Packet-Switched Jaringan ini sama sekali tidak membangun koneksi berkontinyu yang khusus untuk dilewatkan data Anda. Namun, jaringan ini dapat menghantarkan setiap paket Anda langsung ke tujuannya bagaikan melalui sebuah jaringan berkontinyu. Penyedia jasa jaringan ini mengkonfigurasi perangkat switching nya untuk dapat membuat Virtual Circuit (VC) yang akan menghantarkan konektivitas end to end ke pelanggan Jaringan Packet Switched yang paling populer digunakan saat ini adalah jaringan Frame relay. Selain itu, ada media berjenis ATM dan X. 25

Packet Switched

Packet Switched

Packet Switched �Transmisi tidak diawali dengan pembentukan hubungan fisik, namun ukuran blok tertentu sebagai

Packet Switched �Transmisi tidak diawali dengan pembentukan hubungan fisik, namun ukuran blok tertentu sebagai paket yang mampu ditampung oleh memori switch office sehingga metode ini mendukung mode interaktif. �Paket paket dikirimkan secara point to point �melintasi jaringan dengan menggunakan point melintasi jaringan dengan menggunakan Statistical Multiplexing. �Contoh dalam teknologi WAN : Asynchronous Transfer Mode (ATM / Cell Relay), Frame Relay, Switched Multimegabit Data Service (SMDS),

Protokol Pengatur Media WAN � Point-to-Point protocol (PPP) Merupakan protokol standar yang paling banyak

Protokol Pengatur Media WAN � Point-to-Point protocol (PPP) Merupakan protokol standar yang paling banyak digunakan untuk membangun koneksi antara router ke router atau antara sebuah host ke dalam jaringan dalam media WAN Synchronous maupun Asynchronous. � Serial Line Internet Protocol (SLIP) Merupakan pendahulu dari PPP yang banyak digunakan dalam membangun koneksi serial Point to Point yang menggunakan protokol komunikasi TCP/IP. � High-level Data Link Control (HDLC) Merupakan protokol ciptaan Cisco System, jadi penggunaan protokol ini hanya ketika sebuah jalur WAN digunakan oleh dua buah perangkat router Cisco saja. Apabila perangkat selain produk Cisco yang ingin digunakan, maka protokol yang digunakan adalah PPP yang merupakan protokol standar.

Protokol Pengatur Media WAN � X. 25/LAPB Merupakan standar buatan ITU T , yaitu

Protokol Pengatur Media WAN � X. 25/LAPB Merupakan standar buatan ITU T , yaitu cara koneksi antara perangkat DTE (Data Terminal Equipment) dengan DCE (Data Communication Equipment) yang memungkinkan perangkat komputer dapat saling berkomunikasi. Kelebihannya adalah kemampuannya untuk mendeteksi error yang sangat tinggi. X. 25 merupakan system lama yang hanya sampai 56 Kbps � Frame Relay Merupakan protokol yang digunakan untuk membuat koneksi Packet Switched dengan performa yang tinggi dan dapat digunakan di atas berbagai macam interface jaringan. Untuk mendukung performanya ini, membutuhkan media yang berkecepatan tinggi, reliabel, dan bebas dari error. Frame relay yang bisa memberikan layanan WAN dengan kecepatan sampai 2, 048 Mbps

Protokol Pengatur Media WAN �Asynchronous Transfer Mode (ATM) Protokol standar internasional untuk jaringan cell

Protokol Pengatur Media WAN �Asynchronous Transfer Mode (ATM) Protokol standar internasional untuk jaringan cell relay, di mana berbagai macam servis seperti suara, video, dan data digandeng bersamaan dengan menggunakan cell yang berukuran tetap. Protokol ini digunakan untuk memaksimalkan penggunaan media WAN berkecepatan sangat tinggi seperti Synchronous Optical Network (SONET). Kecepatan datanya sampai 155 Mbps bahkan lebih

Peralatan yang digunakan dalam WAN �Router, termasuk internetworking dan port interface WAN �Modem, termasuk

Peralatan yang digunakan dalam WAN �Router, termasuk internetworking dan port interface WAN �Modem, termasuk interface voice grade, channel service units/digital service units (CSU/DSU) yang melayani interface T 1/E 1, dan Terminal Adapter/Network Termination 1 (TA/NT 1) sebagai interface Integrated Services Digital Network (ISDN) �Server server dial in dan user yang melakukan dial out untuk melakukan koneksi

Konfigurasi internetwork �Alamat end to end harus konsisten �Alamat yang dipakai dalam topologi jaringan

Konfigurasi internetwork �Alamat end to end harus konsisten �Alamat yang dipakai dalam topologi jaringan �Pemilihan jalur terbaik �Routing dimanis atau statis �Proses switching

Jika komputer X akan komunikasi dengan komputer Y dan komputer Z, ia membutuhkan informasi

Jika komputer X akan komunikasi dengan komputer Y dan komputer Z, ia membutuhkan informasi routing. Banyak jalur yang bisa ditempuh untuk mencapai komputer Y dan Z, router akan memilihkan jalur yang terbaik.

Tipe koneksi WAN : Layer 1 1. Menghubungkan langsung (Point to Point) Synchronous serial

Tipe koneksi WAN : Layer 1 1. Menghubungkan langsung (Point to Point) Synchronous serial Leased Line ROUTER 2. Melalui perangkat switching Asynchronous serial, ISDN Layer 1 Circuit switched ROUTER Perush. Telepon ROUTER Synchronous serial Packet switched ROUTER Penyedia Jasa ROUTER

Protokol Enkapsulasi WAN: Layer 2 Leased Line ROUTER HDLC, PPP, SLIP ROUTER PPP, SLIP,

Protokol Enkapsulasi WAN: Layer 2 Leased Line ROUTER HDLC, PPP, SLIP ROUTER PPP, SLIP, HDLC Circuit switched ROUTER Perush. Telepon ROUTER X. 25, Frame Relay, ATM Packet switched ROUTER Penyedia Jasa ROUTER

PPP (Point to Point Protocol) TCP/IP Novell IPX Apple. Talk Enkapsulasi PPP ROUTER Link

PPP (Point to Point Protocol) TCP/IP Novell IPX Apple. Talk Enkapsulasi PPP ROUTER Link setup dan control menggunakan LCP di PPP • PPP dapat membawa paket dari beberapa protokol menggunakan Network Control Programs • PPP menggunakan LCP utk setup link

PPP Autentikasi ROUTER Dialup atau Circuit Switched Network ROUTER Penyambungan PPP Session 1 2

PPP Autentikasi ROUTER Dialup atau Circuit Switched Network ROUTER Penyambungan PPP Session 1 2 3 Fase Penyambungan Link Fase Optional Autentikasi Fase Protokol Network Layer • Dua protokol PPP autentikasi: PAP dan CHAP

Integrated Services Digital Network �ISDN adalah protokol yang digunakan untuk mendukung penyediaan interface digital

Integrated Services Digital Network �ISDN adalah protokol yang digunakan untuk mendukung penyediaan interface digital bagi pelanggan melalui jaringan lokal kabel yang sudah tersedia �Merupakan user-network interface � Penggelaran jaringan lokal digital memungkinkan: �Peningkatan kemampuan signalling antara terminal pelangan dan sentral yang sudah dilengkapi ISDN �Mendukung terminal non-voice ISDN �Mendukung sejumlah panggilan pada satu kabel lokal 34/13 Tutun Juhana – ET 3041 STEI ITB http: //telecom. ee. itb. ac. id/~tutun/ET 3041

ISDN Kantor kecil Digital PBX ROUTER Jaringan Provider Telecommuter SOHO Kantor pusat Servis voice,

ISDN Kantor kecil Digital PBX ROUTER Jaringan Provider Telecommuter SOHO Kantor pusat Servis voice, data, video dan lainnya

Tipe Akses ISDN 36/13 �Ada dua tipe akses ISDN: �Basic Rate Access (BRA): 2

Tipe Akses ISDN 36/13 �Ada dua tipe akses ISDN: �Basic Rate Access (BRA): 2 x 64 kbps (Circuit Switched Traffic) B Channels + 16 kbps (Signalling) D Channel �Digunakan bagi pelanggan rumahan atau bisnis �Primary Rate Access (PRA): 30 x 64 kbps B Channels + 64 kbps D Channel �Digunakan untuk melayani pelanggan Tutun Juhana – ET 3041 yang membutuhkan transfer data yang STEI ITB besar http: //telecom. ee. itb. ac. id/~tutun/ET 3041

Akses ISDN Kanal BRI Kapasitas B 64 kbps D 16/64 kbps Umumnya digunakan utk:

Akses ISDN Kanal BRI Kapasitas B 64 kbps D 16/64 kbps Umumnya digunakan utk: Data Circuit switched (HDLC, PPP) Informasi Signaling (LAPD) NT 1 ROUTER Jaringan penyedia jasa D 2 B PRA ROUTER CSU/DSU D 23 or 30 B

�B channels menyediakan koneksi dua arah standard berkecepatan 64 kbps �D Channel digunakan untuk

�B channels menyediakan koneksi dua arah standard berkecepatan 64 kbps �D Channel digunakan untuk menyalurkan signalling 38/13 Tutun Juhana – ET 3041 STEI ITB http: //telecom. ee. itb. ac. id/~tutun/ET 3041

LATAR BELAKANG ISDN 1. Adanya pertumbuhan permintaan komunikasi suara, data dan gambar. 2. Perlunya

LATAR BELAKANG ISDN 1. Adanya pertumbuhan permintaan komunikasi suara, data dan gambar. 2. Perlunya kesederhanaan, fleksibilitas dan biaya yang murah. 3. Adanya perkembangan perangkat terminal CPE, memungkinkan pelanggan bebas memilih perangkat terminal tsb asal sesuai standar ISDN.

EVOLUSI JARINGAN MENUJU ISDN (Integrated Services Digital Network) Ide dasar : penggabungan semua service

EVOLUSI JARINGAN MENUJU ISDN (Integrated Services Digital Network) Ide dasar : penggabungan semua service (voice, data, video) ke dalam satu jaringan (saat itu jaringan voice & data terpisah) Integrasi jaringan secara bertahap

Definisi ISDN �ISDN merupakan pengembangan dari jaringan telepon IDN ( Integrated Digital Network )

Definisi ISDN �ISDN merupakan pengembangan dari jaringan telepon IDN ( Integrated Digital Network ) yg menyediakan hubungan digital dari ujung satu pelanggan ke ujung pelanggan lain secara digital untuk proses transformasi informasi dalam bentuk suara, data dan gambar.

Keuntungan ISDN �High Speed & Quality � > 10 kali lebih cepat dari PSTN

Keuntungan ISDN �High Speed & Quality � > 10 kali lebih cepat dari PSTN ( > 9, 6 Kbps ) �Efficiency � Satu saluran untuk berbagai jenis layanan (voice, data dan video) �Flexibility � Single interface untuk terminal bervariasi �Cost Effective � Teminal tunggal untuk audio dan video

 Perangkat CPE ISDN � Konfigurasi perangkat CPE ISDN

Perangkat CPE ISDN � Konfigurasi perangkat CPE ISDN

BRA dan PRA System �Basic Rate Access (BRA) �Secara prinsip sistem ini sama dengan

BRA dan PRA System �Basic Rate Access (BRA) �Secara prinsip sistem ini sama dengan Hunting System yang digunakan untuk pelanggan ISDN �Primary Rate Access (PRA) �Penghubung antar PABX, yang tersambung ke PSTN �Cukup satu PABX �Hubungan antar PABX ini menggunakan Tie Line

Konsep Dasar NON ISDN PHONE PC ISDN TA FAX G 4 BRA ISDN PRA

Konsep Dasar NON ISDN PHONE PC ISDN TA FAX G 4 BRA ISDN PRA FAX G 4 NT-1 PABX ISDN PC ISDN PHONE PSTN X-25 ISDN PHONE

X. 25

X. 25

X. 25 �First packet switching interface in the telephony world �Issued in 1976 and

X. 25 �First packet switching interface in the telephony world �Issued in 1976 and revised in 1980, 1984, 1988, and 1992. �Data Terminal Equipment (DTE) to Data Communication Equipment (DCE) interface �User to network interface (UNI) �Slow speeds, used in point of sale apps (eg: credit card validation) and several apps abroad

DEFINISI �X. 25 adalah protocol yang mendefinisikan bagaimana computer (device) pada jaringan public yang

DEFINISI �X. 25 adalah protocol yang mendefinisikan bagaimana computer (device) pada jaringan public yang berbeda platform bisa saling berkomunikasi. Protocol yang sudah distandarisasi oleh International Telecommunication Union Telecommunication Standardization Sector (ITU T). �Gambar 1 mengilustrasikan sebuah network X. 25.

Gambar 1. Paket Switching dari Jaringan X. 25 Sumber: http: //www. sangoma. com/x 25.

Gambar 1. Paket Switching dari Jaringan X. 25 Sumber: http: //www. sangoma. com/x 25. htm

Device pada X. 25 ini terbagi menjadi 3 kategori: �Data Terminal Equipment (DTE), �Data

Device pada X. 25 ini terbagi menjadi 3 kategori: �Data Terminal Equipment (DTE), �Data Circuit terminating Equipment (DCE) serta �Packet Switching Exchange (PSE).

�Device yang digolongkan DTE adalah end system seperti terminal, PC, host jaringan (user device).

�Device yang digolongkan DTE adalah end system seperti terminal, PC, host jaringan (user device). �Sedang device DCE adalah device komunikasi seperti modem dan switch. Device inilah yang menyediakan interface bagi komunikasi antara DTE dan PSE. Adapun PSE ialah switch yang menyusun sebagian besar carrier network. Hubungan antar ketiga kategori ini diilustrasikan pada gambar 2.

Gambar 2. Hubungan DTE DCE dan PSE Sumber: www. cisco. com

Gambar 2. Hubungan DTE DCE dan PSE Sumber: www. cisco. com

Gambar 3. Perbandingan Protokol X. 25 Pada Tiga Layer Terbawah OSI Sumber: www. cisco.

Gambar 3. Perbandingan Protokol X. 25 Pada Tiga Layer Terbawah OSI Sumber: www. cisco. com

Protokol Pada X. 25 Penggunaan protokol pada model standar X. 25 ini meliputi tiga

Protokol Pada X. 25 Penggunaan protokol pada model standar X. 25 ini meliputi tiga layer terbawah dari model referensi OSI. Terdapat tiga protokol yang biasa digunakan pada implementasi X. 25 yaitu: � Packet Layer Protocol (PLP), � Link Access Procedure Balanced (LAPB) � Serta beberapa standar elektronik dari interface layer fisik seperti EIA/TIA 232, EIA/TIA 449, EIA 530, dan G. 703. Gambar 3 mengilustrasikan protokol X. 25 ini pada model OSI.

Lapisan lapisan X. 25 Layer 1: � Physical Layer bekerja dengan elektris atau sinyal.

Lapisan lapisan X. 25 Layer 1: � Physical Layer bekerja dengan elektris atau sinyal. Didalamnya termasuk beberapa standar elektronik seperti is V. 35 , RS 232 and X. 21. Layer 2: � Data Link Layer, pada X. 25 diimplementasikan ISO HDLC standar yang disebut Link Access Procedure Balanced (LAPB) dan menyediakan link yang bebas error antara dua node yang secara fisik terkoneksi. Error ini akan dicek dan dikoreksi pada tiap hop pada network. � Merupakan protokol yang reliable, karena didalamnya terdapat kemampuan error detection dan error correction, serta menjamin bahwa data yang diterima akan sama urutannya dengan yang dikirimkan. � Fasilitas inilah yang membuat X. 25 handal, dan cocok untuk link yang noisy, cenderung punya banyak error. � Protocol modern seperti Frame Relay atau ATM tidak punya error correction dan hanya memiliki basic flow control. Mereka mengandalkan protokol pada level yang lebih tinggi seperti TCP/IP untuk menyediakan flow control dan end to end error correction.

� Struktur frame HDLC adalah seperti ditunjukan dalam gambar berikut: Gambar 2. Struktur frame

� Struktur frame HDLC adalah seperti ditunjukan dalam gambar berikut: Gambar 2. Struktur frame HDLC � Paket X. 25 akan dibungkus dalam frame HDLC, tepatnya menempati field information. Paket X. 25 terdiri dari 3 byte header, dan tergantung dari tipe paket, header ini akan diikuti oleh field data.

Layer 3: �Network Layer yang mengatur komunikasi end to end antar device DTE. �Layer

Layer 3: �Network Layer yang mengatur komunikasi end to end antar device DTE. �Layer ini mengurus set up dan memutus koneksi serta fungsi routing dan juga multiplexing.

Struktur paket X. 25 adalah seperti ditunjukan pada gambar berikut: Gambar 3. Format packet

Struktur paket X. 25 adalah seperti ditunjukan pada gambar berikut: Gambar 3. Format packet X. 25 � Sebelum dua titik saling berkomunikasi dengan menggunakan protokol X. 25 maka kedua titik ini harus terlehih dahulu membangun hubungan. Terdapat dua jenis mode dalam X. 25 untuk membangun hubungan yaitu: � · SVC (Switched Virtual Channel), Dalam mode ini node yang berinisiatif untuk membangun koneksi harus mengirimkan sinyal call request ke node tujuan. Bila diterima maka node tujuan akan mengirimkan sinyal call accepted dan sebaliknya bila ditolak maka node tujuan akan mengirimkan sinyal call rejected. Analogi dari mode koneksi ini adalah komunikasi melalui telepon, bila seseorang ingin menghubungi orang lain maka orang tersebut terlebih dahulu harus men dial nomor tertentu. Diterima tidaknya panggilan ini tergantung dari titik tujuan. Virtual channel yang digunakan dalam mode SVC adalah per call basis. �. PVC (Permanent Virtual Channel), Dalam mode ini virtual channel yang digunakan bersifat dedicated dan tidak perlu adanya ritual call setup. Analogi dari mode ini adalah saluran leased line dimana secara end-t-end hubungan fisik dan logik sudah terbentuk.

Gambar 5. Langkah Konektivitas DTE DCE Sumber: http: //www 2. rad. com/networks/1996/x 25. htm

Gambar 5. Langkah Konektivitas DTE DCE Sumber: http: //www 2. rad. com/networks/1996/x 25. htm

Resume Karakteristik X. 25 � Ukuran paket maksimum dari X. 25 berkisar antara 64

Resume Karakteristik X. 25 � Ukuran paket maksimum dari X. 25 berkisar antara 64 bytes sampai 4096 bytes, dengan ukuran default pada hampir semua network adalah 128 bytes. � X. 25 optimal untuk line kecepatan rendah, 100 kbps kebawah. Karena fasilitas X. 25 seperti ukuran paket yang kecil, pengecekan error tersembunyi dan lainnya tidak akan signifikan seperti halnya pada kecepatan rendah. � X. 25 telah menjadi dasar bagi pengembangan protokol paket switch lain seperti TCP/IP dan ATM. Sama seperti X. 25, kedua protokol ini juga mempunyai kemampuan untuk meng handle dari satu source ke banyak koneksi serta kemampuan menyamakan kecepatan pada DTE yang memiliki line speed yang berbeda. � X. 25 telah diciptakan sejak pertengahan tahun 70 dan sudah banyak diperbaiki sehingga stabil. Dikatakan

� Kekurangan X. 25 adalah delay tetap yang disebabkan oleh mekanisme store dan forward,

� Kekurangan X. 25 adalah delay tetap yang disebabkan oleh mekanisme store dan forward, sehingga menyebabkan pengaturan rate transmisi data. Frame Relay dan ATM tidak punya kontrol flow dan kontrol error sehingga waktu hubungan end to end bisa menjadi minimal. � Penggunaan X. 25 kini semakin berkurang, digantikan oleh sistem yang berbasis TCP/IP, walau X. 25 masih banyak digunakan pada autorisasi Point of Sale credit card dan debit. � Tetapi, ada mulai ada peningkatan pembangunan infrastruktur X. 25 dengan investasi besar pada seluruh

Frame Relay

Frame Relay

What is Frame Relay (FR)? � Frame Relay merupakan suatu layanan data paket yang

What is Frame Relay (FR)? � Frame Relay merupakan suatu layanan data paket yang memungkinkan beberapa pengguna menggunakan satu jalur transmisi pada waktu yang bersamaan � Suatu teknologi komunikasi kecepatan tinggi � Dilengkapi dengan deteksi kesalahan, ada pula konfirmasi dari si penerima dalam bentuk kode yang dikirim kembali ke pengirim, apakah paket dapat diterima secara utuh. � Menghubungkan jaringan lain seperti LAN, Internet, dan bahkan aplikasi suara � Data dikirim dalam bentuk frame atau paket � Setiap frame memiliki alamat untuk dapat sampai ke tujuan � Frame dikirim melalui beberapa FR switch di dalam jaringan FR

X. 25 vs Frame Relay 1. X. 25 is a packet switching protocol, provide

X. 25 vs Frame Relay 1. X. 25 is a packet switching protocol, provide with error correction by a switching requesting the retransmission of error packet until it’s received correctly. So this ensuring that data received without error. X. 25 : A standard protocol for packet switched networks 2 Frame relay similar with X 25 but not provided by error correction if the frame contains error the whole frame is discarded. Frame relay also described as an ISDN frame mode service based upon fast packet switching. In simplistic term, frame relay can be thought of as “relaying” variable length units of data, called frame, through the network. Frame relay ini merupakan bearer service bagi N ISDN dan merupakan connetion oriented point to point service. Metode akses jaringan ini, umumnya ditawarkan dalam bentuk Layanan PVC (Permanent Virtual Channel)

Keuntungan Frame Relay • Higher performance, due to simple error correction than X. 25

Keuntungan Frame Relay • Higher performance, due to simple error correction than X. 25 (hanya diujung user) • Mempunyai sfotware yang simpel, resiko dan biaya rendah. • Dapat mendukung berbagai aplikasiseperti : blok interactive data applications (graphic, videotext, CAD/CAM) file transfer, multiplexed low bit rate dan character interactive traffic (text editing) • Didukung banyak vendor. Kerugian : • Bila terjadi error, makan waktu untuk perbaikan. • Delay lama bagi switching. • Lebih sulit memanage networknya, kalau network

Frame Relay DLCI (Data Link Connection Identifier) merupakan nomor rangkaian virtual Frame Relay yang

Frame Relay DLCI (Data Link Connection Identifier) merupakan nomor rangkaian virtual Frame Relay yang berkaitan dengan arah tujuan frame tersebut. Dalam hal hubungan antar kerja LAN WAN, DLCI ini akan menunjukkan port yang merupakan LAN pada sisi tujuan yang akan dicapai, memungkinkan data mencapai simpul (node) Frame Relay yang akan dikirimi melalui jaringan dengan menempuh proses tiga langkah yang sederhana q Memeriksa integritas dari frame nya dengan menggunakan FCS (Frame Check Sequence). Jika melalui pemeriksaan ini diketahui adanya suatu kesalahan, frame tersebut akan dibuang. q Mencari DLCI dalam suatu tabel. Jika DLCI tersebut tidak didefinisikan untuk link (hubungan) yang dimaksud, frame akan dibuang. q Mengirim ulang (disebut mrelay) frame tersebut menuju tujuannya dengan mengirimnya ke luar, ke port atau trunk (jalur) yang telah dispesifikasikan dalam daftar tabelnya. Dengan demikian, simpul Frame Relay tidak melakukan banyak langkah pemrosesan sebagaimana halnya dalam protokol yang mempunyai keistimewaan penuh seperti X. 25.

FR: Suatu Kombinasi Teknologi • FR mengkombinasikan: – X. 25: statistical mux & fitur

FR: Suatu Kombinasi Teknologi • FR mengkombinasikan: – X. 25: statistical mux & fitur port sharing – TDM: high speed & low delay • FR hanya memproses hingga layer 2 di dalam core network lebih efisien, lebih cepat TDM Frame Relay Circuit Switching X. 25 Packet Switching Time-Slot Multiplexing yes no no Statistical (Virtual circuit) multiplexing no yes Yes Port Sharing no yes Yes High Speed yes no yes Very low high low Delay

Komponen jaringan FR � End points (PC, server, host computer) � FR access equipment

Komponen jaringan FR � End points (PC, server, host computer) � FR access equipment (bridge, router, FR access devices) � FR network devices (switches, network router, E 1 mux)

Virtual circuit dalam FR � FR menggunakan konsep virtual circuit (VC), dua arah, dan

Virtual circuit dalam FR � FR menggunakan konsep virtual circuit (VC), dua arah, dan berperilaku seperti private line di antara 2 port � Terdiri atas PVC (permanent VC) dan SVC (Switched VC) � PVC � Seperti sirkit sewa (leased line) antara 2 end points � Set up dilakukan oleh operator jaringan � Umumnya akan melalui path yang sama dalam setiap pengiriman data � SVC � Tersedia berdasarkan call by call basis � Menggunakan protokol signaling Q. 933 � User menentukan alamat tujuan � Implementasinya lebih kompleks

A Simple Frame Relay Network Connects Various Devices to Different Services over a WAN

A Simple Frame Relay Network Connects Various Devices to Different Services over a WAN

Penggunaan frame relay (1/4) 1. Interkoneksi LAN 2. Host to host connection 3. Voice

Penggunaan frame relay (1/4) 1. Interkoneksi LAN 2. Host to host connection 3. Voice over FR 4. FR – ATM internetworking

ATM Asynchronous Transfer Mode

ATM Asynchronous Transfer Mode

Networking Configuration Komdat & Jarkom

Networking Configuration Komdat & Jarkom

What is ATM? � ATM : suatu teknologi packet switching berkecepatan tinggi. � Menggunakan

What is ATM? � ATM : suatu teknologi packet switching berkecepatan tinggi. � Menggunakan paket yg pendek berukuran tetap (53 byte) yg disebut ATM cell � Mendukung berbagai jenis trafik � Data, suara, gambar, video, teks � Mode real time dan non real time � Transmisi secara connection oriented � Memiliki kemampuan Qo. S (Quality of Service) � Bandwidth on demand � High speed network: 25 MBps – 2, 5 GBps � Switching via hardware � Memiliki skalabilitas implementasi � LAN, MAN, hingga WAN

Cells

Cells

Komparasi ATM, PSTN, dan LAN ATM Traffic Type Transmission Unit Switching Connection Type Conventional

Komparasi ATM, PSTN, dan LAN ATM Traffic Type Transmission Unit Switching Connection Type Conventional Telecom Conventional LAN Data, Voice, Video Voice Data Fixed Cell Fixed Frame Variable Packet Cell Circuit Packet Connection-oriented Connectionless Delivery Defined Classes Guaranteed Best Effort Access Dedicated Shared Rate & Media Application Dependent Channel Dependent Protocol Dependent

Fitur ATM Cell Features Benefit Small Low latency to support real time services like

Fitur ATM Cell Features Benefit Small Low latency to support real time services like audio and video Fixed Length Fast hardware switching Standardized Usable in all networks (LAN and WAN) Transmission Cable 48 Bytes 5 Bytes Header. Data Payload

Jaringan ATM � Dalam ATM didefinisikan 2 jenis devices: � End points � Switching

Jaringan ATM � Dalam ATM didefinisikan 2 jenis devices: � End points � Switching nodes � Jenis interface di dalam ATM � User Network Interfaces (UNI) � Network Node Interfaces (NNI) End points Switching nodes End point UNI NNI ATM Switch UNI

Mekanisme pengiriman data � Data (jenis apa pun) dipotong menjadi sejumlah ATM cell �

Mekanisme pengiriman data � Data (jenis apa pun) dipotong menjadi sejumlah ATM cell � Sebuah virtual channel connection (VCC) dibangun secara end to end dengan suatu ATM address � ATM address digunakan untuk pembangunan koneksi di dalam proses pensinyalan, tetapi tidak dipakai setelah koneksi terbentuk � Ketika koneksi telah dibangun, sebuah route akan terdapat di dalam jaringan. � Route tersebut tetap selama koneksi berlangsung � Route tersebut dapat melalui beberapa switching nodes � UNI: user network interface � NNI: network interface UNI NNI ATM Switch UNI ATM Switch

ATM connections & paths � ATM cell ditransmisikan melalui suatu virtual link yang diidentifikasikan

ATM connections & paths � ATM cell ditransmisikan melalui suatu virtual link yang diidentifikasikan sebagai: � Virtual Channel Identifier (VCI) � Virtual Path Identifier (VPI) (a VP is a logical group of VC’s) � Identifier bersifat unik dan hanya berlaku secara lokal � Jika suatu cell tiba pada node berikutnya, VCI dan VPI digunakan untuk menentukan outgoing port dan VCI/VPI yang baru pada routing table Virtual Channels Virtual Paths Physical Line

SVC dan PVC � SVC dan PVC merupakan dua jenis koneksi dalam ATM �

SVC dan PVC � SVC dan PVC merupakan dua jenis koneksi dalam ATM � PVC : Permanent Virtual Connection �Penggunaan virtual connection untuk jangka waktu yang lama �Di set secara manual oleh operator jaringan � Seperti sirkit sewa pada PSTN � SVC : Switched Virtual Connection �Penggunaan virtual connection dalam waktu yang singkat dan variabel �Proses set up ditangani oleh ATM signaling �set up dan release diinisiasi oleh end points � Seperti panggilan telepon dalam PSTN

Virtual Paths (VP) & Virtual Channels (VC) � Setiap end points dapat membangun dan

Virtual Paths (VP) & Virtual Channels (VC) � Setiap end points dapat membangun dan menggunakan beberapa VC secara simultan � VP adalah suatu logical group dari beberapa VC yang memiliki tujuan sama � Nilai VPI/VCI ditranslasikan kepada suatu nilai VPI/VCI yang baru pada setiap ATM switching node ATM Switch

Desktop & MPEG Video Jenis jenis layanan ATM Class A Voice Service ATM Adaptation

Desktop & MPEG Video Jenis jenis layanan ATM Class A Voice Service ATM Adaptation Layer ATM Traffic Type Legacy Video Class B Video Playback Private Line Compressed Voice AAL 1 AAL 2 CBR N/A Class C Class D Frame Relay SMDS AAL 3/4 UBR/ABR • Real time vs non real time services Class X Cell Relay AAL 5 UBR/ABR CBR/VBR/UB R/ABR

Stallings “High Speed Networks” 84

Stallings “High Speed Networks” 84

Stallings “High Speed Networks” 85

Stallings “High Speed Networks” 85